Pages - Menu

Wednesday, 18 September 2019

Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Cara Keledai Membaca Buku

Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Cara Keledai Membaca Buku

Halao para pembaca budiman, para pelajar Indonesia. Apa kabar Kalian. Sehat selalu, bukan? Mari kita selalu bersyukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmad dan karuniaNya bagi kita semua. sehingga kita masih bisa beraktivitas dengan sempurna. Kita Harus selalu bersyukur, lho. Meski kita sesibuk apapun, sesusah siapapun kita wajib selalu mensyukuri nikmat yang dianugerahkan kepada kita semua. 


Bagaimana dengan tugas sekolah Kalian? apakah sudah sampai materi teks anekdot? Kalau belum ya tidak apa-apa. Kalau sudah semoga posting saya kali ini bermanfaat, ya.

Kali ini, saya akan membahas struktur dan kebahasaan teks anekdot. 

Anekdot merupakan suatu cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Teks cerita ini bisa saja menyindir tokoh-tokoh nyata dalam kehidupan. Bisa saja pejabat, artis, atau presiden. Tetapi teks ini bisa juga hanyalah fiktif belaka. Maksud saya, tokoh dan tempat tidak jelas.

Saya berpesan pada para pelajar, jika menyusun anekdot, menyindir suatu pihak harus yang sopan ya. Jangan membuat orang yang disindir tersinggung, terus mereka membuat laporan ke polisi, terus  ada yang masuk penjara, terus meringis menangis menyesali perbuatan. he.he..he. Tentu tidak ya. Karena pelajar Indonesia, harus berbudi pekerti luhur. 

Ini ada teks anekdot yang berjudul "Cara Keledai Membaca Buku"

silakan dibaca ya ...


Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor Keledai. 
Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua miggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia kerjakan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku iu. Kemudian, sangat ajaib ! tak lama kemudian si Keledai mulai membuka – buka buku itu denga lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si Keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya. 
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia meminta jawaban, “ bagaimana cara mengajari keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “ Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran – lembaran besar mirip buku.  Aku sisipkan biji –biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik – balik halaman untuk bisa makan biji – biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik balik halaman buku itu “
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik – balik halaman tanpa mengerti isinya”.

Jadi, kalau kita juga membuka – buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan ?” kata Nasrudin dengan mimik serius. 


Analisis struktur dan kebahasaan teks anekdot
Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor Keledai.
Abstrak
Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua miggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia kerjakan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Orientasi
Si keledai menatap buku iu. Kemudian, sangat ajaib ! tak lama kemudian si Keledai mulai membuka – buka buku itu denga lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si Keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia meminta jawaban, “ bagaimana cara mengajari keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “ Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran – lembaran besar mirip buku.  Aku sisipkan biji –biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik – balik halaman untuk bisa makan biji – biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik balik halaman buku itu “
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik – balik halaman tanpa mengerti isinya”.

Krisis
Jadi, kalau kita juga membuka – buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan ?” kata Nasrudin dengan mimik serius.

Koda

Kebahasaan
1. Kalimat Retoris :” Jadi, kalau kita juga membuka – buka tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? “
2. Kalimat yang menyatakan masa lalu :  Alkisah
3. Kalimat konjungsi yang menyatakan waktu : Sesampainya
4. Kata kerja aksi : Menerima, Memikirkan, Membaca

Tuesday, 10 September 2019

Soal ulangan esai teks anekdot

TEKS ANEKDOT

Aksi Maling Tertangkap CCTV

Seorang warga melapor kemalingan.

Pelapor :  “Pak saya kemalingan.”
Polisi :      “Kemalingan apa?”
Pelapor :  “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...”

Polisi :      “Kemalingan kok beruntung?”
Pelapor :  “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas.
                   Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”
Polisi :     “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”


Pelapor :  “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan.
Polisi :  “Itu ilegal. Anda saya tangkap.”

Pelapor :  (hanya bisa pasrah tak berdaya).

 PERTANYAAN
1. Jelaskan permasalahan yang dikritisi dalam teks anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV !
2. Apa kritik yang diampaikan dalam teks anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV !
3. Analisislah struktur teks anekdot tersebut!
4. Ubahlah pola penyajian teks anekdot tersebut menjadi berbentuk narasi!

KUNCI
1. Permasalahan yang dikritisi dalam teks anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV adalah orang yang salah bebas sedangkan orang yang menjadi korban kejahatan masuk penjara.
2. Oknom polisi yang tidak bijaksana dalam menyelesaikan suatu kasus tindak pidana.
3. Berikut ini analisis struktur teks anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV;

Aksi Maling Tertangkap CCTV
(1) Abstraksi
Seorang warga melapor kemalingan.

(2) orientasi
Pelapor :  “Pak saya kemalingan.”
Polisi :      “Kemalingan apa?”
Pelapor :  “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...”

(3) krisis
Polisi :      “Kemalingan kok beruntung?”
Pelapor :  “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas.
                   Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”
Polisi :     “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”

(4) reaksi
Pelapor :  “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan.
Polisi :  “Itu ilegal. Anda saya tangkap.”

(5) koda
Pelapor :  (hanya bisa pasrah tak berdaya).


4. Teks narasi anekdot

Aksi Maling Tertangkap CCTV

Pada suatau hari, ada seorang warga melapor kemalingan ke pada polisi. Warga tersebut kemudian melapor kepada polisi, “Pak saya kemalingan.”  Ujar warga itu kepada polisi. Lalu polisi menjawab, “Kemalingan apa?”  Kemudian warga itu melanjutkan laporannya, “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...”
Polisi itu kemudian bertanya kepada warga, “Kamu kemalingan kok beruntung?” Pelapor kemudian membetulkan letak duduknya. Kemudian dia tertawa. “Ha..ha..ha, iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas.  Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”

Polisi itu kemudian memelintir kumisnya yang melintang seperti kumis kucing. Lalu dia memukul meja. “Hei, Kamu sudah minta izin malingnya untuk merekam?”

Mendengar bentakan dari polisi, warga yang semula tertawa itu menjadi menangis. “Belum ....Pak hu..hu..hu “  Kemudian polisi memegang tangan warga yang melapor itu.  “ Kamu saya tangkap, karena merekam orang lain tidak izin terlebih dahulu!”

Warga yang ditangkap polisi itu kemudian menangis keras. “Pak… Pak, saya tidak bersalah jangan dimasukkan ke penjara, Pak!”

Soal Ulangan Harian esai Teks eksposisi

EKSPOSISI

Bacalah teks eksposisi berikut ini secara cermat!
Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Di mana, kurikulum 2006 yang sejak lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013. Walaupun tidak semua sekolah menggunakan kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagimana mestinya. 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa, kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah berstandar Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi syarat terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013. Kemendikbud juga menerangkan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang berlandaskan pada pendekatan ilmiah atau scientific approach.
Selain itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara pembelajaran dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku pengelola alam sekitar. Khususnya mengacu pada pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta.
Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan, bahwa Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap peserta didik dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain itu kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga generasi mendatang tetap mempunyai jati diri bangsa Indonesia dan berkualitas.
Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan di paksakan. Bahkan, ada yang beranggapan kurikulum ini kurang fokus karena menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang berbeda. Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki peserta didik akan semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh, namun secara terpisah-pisah sehingga akan membuat peserta didik menjadi bingung. 
(Sumber: https://www.bindoline.com/contoh-teks-eksposisi-perubahan-kurikulum-pendidikan-di-indonesia-beserta-stukturnya/ )

Jawab pertanyaan berikut ini!
1. Identifikasikanlah tesis  teks eksposisi di atas!
2. Identifikasikan argumen yang terdapat dalam teks eksposisi tersebut!
3. Identifikasikan penegasan ulang dalam teks eksposisi!
4. Tulislah argumen yang mendukung  tesis pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah!
5. Tulislah teks eksposisi berdasarkan tesis dan argumen tersebut!


KUNCI JAWABAN
1. Tesis: 
Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Di mana, kurikulum 2006 yang sejak lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013. Walaupun tidak semua sekolah menggunakan kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagimana mestinya. 
2. Argumentasi:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa, kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah berstandar Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi syarat terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013. Kemendikbud juga menerangkan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang berlandaskan pada pendekatan ilmiah atau scientific approach.
Selain itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara pembelajaran dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku pengelola alam sekitar. Khususnya mengacu pada pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta.
Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan, bahwa Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap peserta didik dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain itu kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga generasi mendatang tetap mempunyai jati diri bangsa Indonesia dan berkualitas.

3. Penegasan Ulang:
Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan di paksakan. Bahkan, ada yang beranggapan kurikulum ini kurang fokus karena menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang berbeda. Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki peserta didik akan semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh, namun secara terpisah-pisah sehingga akan membuat peserta didik menjadi bingung.

4. Argumen yang mendukung tesis pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor penting untuk menciptakan kenyamanan. Setiap sekolah selalu mengajarkan anak didiknya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Bahkan, kebersihan sekolah banyak dilombakan agar para siswa peduli dengan kebersihan. Cara untuk menjaga kebersihan sekolah, di antaranya membuang sampah pada tempatnya, menghapus papan tulis, menyapu ruang kelas, dan lain-lain.

5. Teks eksposisi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor penting untuk menciptakan kenyamanan. Setiap sekolah selalu mengajarkan anak didiknya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Cara menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang dapat dilakukan misalnya membuang sampah pada tempat sampah, tidak membuang sampah di kolong meja, dan melaksanakan tugas piket dengan sebaik baiknya. Kebersihan lingkungan sekolah juga bisa dijaga dengan kegiatan kerja bakti. Kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dilakukan pada setiap hari oleh petugas piket kelas.
Jika kita menginginkan susana belajar yang kondusif, ayo kita jaga kebersihan lingkungan sekolah!