Pages - Menu

Wednesday, 17 September 2014

struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi

Siswa memahami struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.
Pada topik kali ini kalian akan mengetahui seperti apa struktur dari teks laporan observasi, ciri kebahasaannya, dan berlatih menulis teks laporan dari observasi yang sudah dilakukan.

Pengertian Teks Observasi
Teks observasi merupakan teks yang berasal dari hasil observasi atau pengamatan dan juga merupakan sebuah teks yang berisi penjabaran. Teks observasi termasuk jenis teks yang berisi penggambaran atau pendeskripsian sifat-sifat umum, ciri, atau bentuk. Contohnya seperti manusia, hewan, tumbuhan, berbagai jenis benda, dan termasuk juga berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar atau yang terjadi di seluruh alam semesta ini.

Beberapa Ciri dari Teks Observasi
Teks observasi memiliki ciri-ciri yang terdiri dari ciri-ciri umum teks dan ciri-ciri kebahasaan. Kedua ciri-ciri teks observasi tersebut adalah sebagai berikut.
Ciri umum teks observasi:
1. Isi teks bersifat objektif dan tidak memihak.
2. Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi pada saat pengamatan dilakukan.
3. Isi teks tidak mengandung hal-hal yang bersifat penyimpangan, dugaan-dugaan yang tidak tepat, atau juga pemihakan terhadap sesuatu.
4. Teks observasi disajikan dalam bentuk yang menarik, tata bahasa yang baik, susunan teksnya logis, dan isi dari teks berbobot dan berkualitas.
5. Isi teks harus ditulis secara lengkap dan sempurna.
Ciri kebahasaan teks observasi:
1. Kata kerja atau verba seperti duduk, memilih, dan menggunakan.
2. Kata benda atau nomina seperti besi, hewan, dan buku.
3. Frasa verbal seperti bisa digabungkan, sudah selesai, dan bisa dikelompokkan.
4. Frasa nomina seperti ayam petelur dan orang lemah.
5. Berbagai istilah atau kata yang umum digunakan pada satu bidang tertentu misalnya garpu tala dan destilasi.
6. Kalimat yang hanya menggunakan satu verba atau disebut kalimat simpleks seperti “Doni meminjam banyak buku dari perpustakaan”.
7. Kalimat yang menggunakan dua verba atau lebih yang disebut dengan kalimat kompleks seperti “Pengantar barang tersebut menaruh dan mencatat setiap barang di gudang”.
8. Kata penghubung atau konjungsi seperti atau, dan, ketika.
9. Persamaan kata atau sinonim seperti menjangkau = meraih.
10. Lawan kata atau antonim seperti peningkatan X penurunan.

7 comments: