Pages - Menu

Sunday, 1 December 2019

Cara menganalisis sudut pandang dalam cerpen

Bacalah kutipan cerpen berikut ini dengan saksama!

“Night club, Pak, pusat kehidupan malam di kota ini. Tempat orang-orang kaya membuang duitya. Lampunya lima watt, remang-remang, perempuan cantik, dan musik gila-gilaan. Pendeknya, yahud,” ujar penjaga sambil mengacungkan jempolnya.

“Lantas, apa yang mereka bikin di situ?” suaranya tercekik, membayangkan ketakutan yang besar.

“Berdansa, bersenang-senang, dan minum minuman keras. Biasa, Pak, Jakarta,” jawabnya ringan.

“Astaga, Gusti Pangeran Nyuwun Ngapura . . adikku sering ke situ?” ujarnya lirih mengandung sendu.

“Tidak ke situ. Ke Paprika, tapi sama saja. Malah karcisnya mahal di sana, enam ratus ribu.”

“Enam ratus ribu, sama dengan dua bulan gajiku, ” keluhnya pelan Lampu-lampu yang berkilauan terasa menusuk-nusuk matanya, sedang kebisingan kota menyayat-nyayat hatinya. Samar-samar mulai disadarinya bahwa dia tengah kehilangan adiknya, Paijo tercinta. (Jakarta, Totilawati Tjitrawarsita)

 1. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah....
A. Orang pertama pelaku utama
B. Orang pertama pelaku sampingan
C. Orang ketiga terbatas
D. Orang ketiga tidak terbatas
E. Orang ketiga serbatahu.

Jawaban: A

Pembahasan:
Sudut pandang adalah pusat pengisahan dalam suatu novel dan cerpen.
Cerita di atas menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama.
Pusat cerita ada pada tokoh Aku (yang dipanggil Pak oleh penjaga).

Tokoh aku menjadi pusat cerita, karena peristiwa yang diceritakan dalam alur berdasarkan pengamatan tokoh tersebut.

Jadi, kunci jawaban yang tepat adalah A. 

No comments:

Post a Comment