Pages - Menu

Monday, 6 January 2020

Resensi, Kritik Sastra, dan Esai

Resensi, Kritik sastra, dan Esai adalah penilaian terhadap suatu karya sastra. Kegiatan ini berkaitan dengan apresiasi karya sastra. Berikut ini penjelasan singkatnya:


Resensi 

Resensi adalah tulisan berisi ulasan, pertimbangan, atau pembicaraan suatu karya. Resensi ini bisa digunakan untuk mengulas karya sastra, nonsastra, film dan drama. Ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca terhadap suatu karya yang layak dikonsumsi atau tidak. Jadi sebenarnya tujuan dari resensi itu adalah melindungi para pembaca dari berbagai macam karya yang ada di masyarakat. Simpulan resensi buku biasanya berusaha meyakinkan pembaca agar membaca buku yang diulas.

Resensi buku atau resensi karya sastra berisi informasi-informasi sebagai berikut.
1. Identitas buku (judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal halaman)
2. Sinopsis, unsur ekstrinsik, intrinsic (untuk buku fiksi), dan gambaran isi buku (untuk nonfiksi).
3. Nilai buku (kelebihan dan kekurangan buku)
4. Keterbacaan atau kecocokan pembacanya.

Kritik

Kritik sastra merupakan penilaian atau keunggulan dan kelemahan terhadap suatu karya sastra. Kritik sastra mirip resensi. Akan tetapi kritik sastra lebih ilmiah daripada resensi. Kritik sastra dapat menilai isi, betuk, atau peristiwa yang terdapat dalam sastra. Kritik sastra dapat mengkritik cerpen, novel, roman, drama dan puisi. Kritik sastra dapat dibagi menjadi 2. Kritik sastra ilmiah dan kritik sastra nonilmiah.

Esai

Esai mirip dengan opini jika dilihat dari bentuknya. Esai membahas masalah sesuai dengan pendapat penulis. Jadi, suatu masalah dapat ditulis menjadi esai yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut sesuai dengan sudut pandang dari si penulis esai.
Dalam karangan esai penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk menerima pendapatnya. Dalam karangan esai ini dibahas masalah mulai dari masalah penting sampai masalah biasa. Misalnya novel baru terbit atau artis yang sedang naik daunpun bias dibahas menjadi esai.

Contoh soal:

1. Perhatikan teks berikut ini!

Madre merupakan kumpulan cerpen karya yang ketujuh Dewi Lestari atau lebih dikenal dengan nama pena Dee. Kisah-kisah lain dalam buku ini juga seperti karya Dee terdahulu, beberapa di antaranya terdapat prosa-prosa. Kisah-kisah yang diceritakan oleh Dee dalam buku ini patut diacungi jempol dari segi alur dan penggambaran tokoh-tokoh yang diceritakannya. Dee mampu mengajak pembacanya masuk ke dalam cerita tersebut dan menjadi tokoh utama. Sebagian bahasa sastra Dee di dalam buku ini mudah dipahami. Namun, sebagian besar akhir ceritanya dapat ditebak.  

Kalimat resensi tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah ...

A. Kumpulan cerpen ini layak dibaca karena berbeda dari karya-karya Dee sebelumnya.
B. Buku Madre merupakan gabungan cerpen dan prosa yang ditulis oleh Dewi Lestari. 
C. Buku Madre merupakan kumpulan cerpen karya Dee yang menarik dari segi alur dan tokoh.
D. Buku Madre berisi prosa-prosa yang diceritakan dengan alur dan penggambaran tokoh menarik.
E. Dalam buku Madre ini Dee memudahkan pembaca untuk menebak akhir cerita. 

Jawaban: C

Pembahasan:

Dalam teks tersebut dijelaskan bahwa buku Madre berisi kumpulan cerpen. Kumpulan cerpen ini ditulis oleh Dee atau Dewi Lestari.

Buku ini memiliki kelebihan dari segi alur dan penggambaran tokoh-tokohnya. Sementara itu, buku ini memiliki kelemahan yaitu ceritanya mudah ditebak. Jadi, kalimat resensi sesuai kutipan teks tersebut terdapat pada pilihan jawaban C.


2. Perhatikan kutipan puisi berikut ini secara saksama!

Catatan
aku
kau
generasi masa depan
yang bukan cuma melihat matahari
tapi 
juga
yang mengambil matahari
dan membawa pulang ke rumah

Kalimat kritik positif sesuai kutipan puisi tersebut adalah . . .  
A. Pilihan kata dalam puisi ”Catatan” sangatlah biasa, bahkan terkesan datar dan tidak menunjukkan emosi penyair.
B. Semangat dalam diri penyair puisi ”Catatan” sangat hidup sehingga membuat pembaca tergugah saat membacanya.
C. Makna puisi ”Catatan”. sangat mudah ditangkap karena bahasanya sederhana dan banyak bahasa lugas.
D. Tidak ada unsur istimewa dan unik dalam puisi ”Catatan” karena penampilannya sama dengan puisi pada umumnya.
E. Puisi ”Catatan” terlalu sedikit menggunakan kata kias seperti majas, ungkapan, peribahasa, atau kata berlambang. 

Kunci jawaban: B

Pembahasan:

Jawaban: B
Kritik positif dapat diartikan dengan kritik yang membangun dan sesuai dengan kenyataan atau unsur dalam karya sastra yang dikritik. Kalimat kritik positif tepat terdapat pada pilihan jawaban B. Kalimat kritik pada pilihan jawaban A, C, D, dan E termasuk kalimat kritik negatif. 

3. Perhatikan kutipan cerpen berikut ini secara cermat!

Wajah ibu kian layu. Kedua matanya Iebih banyak terpejam. Sekira sejam kemudian, perlahan, tetapi pasti kedua matanya tetap terkatup. Tidak ada lagi denyut dalam nadi yang kupeganginya. Setelah itu, selain aroma ajal, tidak ada Iagi yang bisa kuingat. Segalanya gelap. Pekat. 

Aku, juga kakak dan adikku, baru sadar jika mendiang ibu ternyata menyembunyikan rahasia selama ribuan hari. Ibu menyimpan rapat-rapat segalanya. lbu menyembunyikan luka yang dirasakannya dengan terus berdusta kepadaku, juga kakak dan adikku, dengan berpura-pura selalu bahagia. la rupanya ingin luka yang dirasakannya tidak dialami oleh ketiga anaknya.

Kalimat esai yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah.
A. Sebaiknya penulis menambahkan dialog dalam cerpen agar konflik dalam cerpen lebih ”hidup”.
B. Sebaiknya pemusatan cerita pada sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama dikurangi.
C. Sebaiknya tokoh utama dalam cerita digambarkan melalui sudut pandang orang ketiga sebagai narator.
D. Sebaiknya akhir cerita dalam kutipan cerpen tersebut tidak digambarkan dengan tragis.
E. Sebaiknya penulis menggali lebih dalam perasaan tokoh utama saat ditinggal oleh tokoh Ibu.

Kunci jawaban: A

Kutipan cerpen tersebut menceritakan tokoh utama yang baru saja kehilangan ibunya. Dalam kutipan cerpen tersebut tidak tampakpercakapan antartokoh. Cerita disampaikan melalui tokoh utama sebagai narator. Jadi, kalimat esai yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut terdapat pada pilihan jawaban A. Kalimat esai pada pilihan jawaban B,-C, D, dan E tidak sesuai dengan isi kutipan cerpen.


4. Bacalah teks berikut secara cermat!

Teks 1

Novel Salah Asuhan karya Abdoel Moeis tercipta karena realitas yang ada di masyarakat. Novel tersebut termasuk kategori novel aliran romantisme. Menurut Prof. Dr. Suminto A. Sayuti, aliran Romantisme adalah aliran kesenian-kesusastraan yang mengutamakan perasaan. Pengarang berusaha mengidealisaslkan kehidupan dan pengalaman manusia dengan menekankan pada nilai yang lebih baik, lebih enak, lebih indah, dan menyenangkan. Karena novel ini menceritakan kehidupan kaum timur dan barat (Belanda), muncul gaya penulisan baru. Novel ini, apabila dilihat dari segi bahasa, menggunakan bahasa Melayu dan sedikit bahasa Belanda.

Teks 2

Film ”Guru Bangsa Tjokroaminoto” menghadirkan Reza Rahardian sebagai tokoh Tjokroaminoto. la adalah anak dari Tjokroamiseno, seorang pamong praja keturunan bangsawan. Tjokroaminoto menerima petuah mengenai hijrah (pindah dari tempat yang buruk ke tempat yang lebih baik) dan iqra (perintah untuk membaca). Tjokro lalu dinikahkan dengan Soeharsikin (Putri Ayudya). Setelah menjadi pegawai perkebunan, ia pindah ke Semarang. la lalu pindah lagi ke Surabaya dan bekerja pada surat kabar. Sementara, istrinya membuat batik sekaligus mengurusi rumahnya yang dijadikan rumah sewa. Rumah sewa ini, yang disebut Rumah Paneleh, dihuni oleh pemuda-pemuda yang kelak menjadi orang-orang besar bangsa Indonesia, seperti Agus Salim (diperankan oleh Ibnu Jamil), Semaoen (diperankan oleh Tanta Ginting), dan Soekarno (diperankan oleh Deva Mahenra). Di sinilah Tjokro mendirikan Sarekat Islam dan menjadikannya sebuah organisasi besar.

Dari kedua teks tersebut, teks yang dinyatakan teks sinopsis dengan alasan tepat terdapat pada . ..
A. Teks 1 karena memuat judul dan pengarang novel Salah Asuhan.
B. Teks 2 karena memuat ringkasan cerita film ”Guru Bangsa Tjokroaminoto”.
C. Teks  1 karena memuat aliran yang digunakan dalam novel Salah Asuhan.
D. Teks 2 karena memuat keunggulan cerita film ”Guru Bangsa Tjokroaminoto”.
E. Teks I karena memuat pandangan Abdoel Moeis terhadap masyarakat pada waktu itu.

Jawaban: B

Pembahasan:

Sinopsis adalah ringkasan cerita. Sinopsis tepat ditunjukkan pada Teks 2 karena Teks 2 menceritakan secara singkat kisah Tlokroamlnoto dalam film ”Guru Bangsa Tjokroaminoto”. Jadi, jawaban tepat terdapat pada Pilihan jawaban B.



No comments:

Post a Comment