Pages - Menu

Tuesday, 20 April 2021

Melengkapi Teks Pantun dan Puisi

 Pantun termasuk karya sastra lama. Dalam pantun ini terkadang disajikan dalam bentuk rumpang baik bagian sampiran yang dirumpangkan, maupun isinya. Untuk melengkapi pantun yang rumpang, kita harus memahami makna tersurat dalam pantun. Bagian sampiran dan bagian isi harus berkaitan satu sama lain. Kita juga harus dapat memahami tujuan pantun tersebut. Apakah ini untuk menyindir, bersenda gurau, memberi nasihat, atau sekadar hanya untuk hiburan. Ingat, untuk melengkapi larik pantun yang dirumpangkan, kita harus memperhatikan rima a-b-a-b dan jumlah suku kata pantun tersebut (8-12 suku kata).


Puisi adalah karya sastra seperti halnya pantun. Perbedaannya dengan pantun, puisi merupan karya sastra yang modern. Puisi disusun sesuai ekspresi penyair. Penyair sering menggunakan kata-kata simbolik, kias, dan berlambang. Kita juga dapat melengkapi puisi rumpang dengan cara memahami isi puisi, menentukan kata kunci, dan memilih diksi yang tepat.


Berikut ini contoh kumpulan soal teks pantun dan teks puisi.


Soal nomor 1 

Cermati pantun berikut ini!

Bapak tani menanam tebu.

[. . . .]

Wahai ananda hormati Ibu,

Karena Ibu berhati emas.

Larik tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah ....

A. menanam tebu di panas terik.

B. tebu ditanam di ladang luas.

C. airnya segar hilang dahaga.

D. biawak hidup di dalam rawa.

E. Bu tani datang bawa semangka.


Jawaban: B

Pantun memiliki rima a-b-a-b dan memiliki suku kata berjumlah 8-12 kata. Suku kata akhir larik kedua harus sama dengan larik keempat. Oleh karena itu, larik tepat untuk mengisi yang rumpang pada pantun adalah jawaban B. Larik pada pilihan jawaban A, D, dan E tidak tepat karena suku kata akhir larik tidak samadengan suku kata akhir larik keempat. Larik pada pilihan jawaban C tidak tepat karena tidak sesuai dengan sampiran larik pertama.


Soal nomor 2


Cermati puisi berikut ini!

Alamku Indonesia

Alam yang penuh bahagia

Sawah dan ladang luas menghampar

[ . . . .]

karya Bambang Lukito (Suyono, dkk. 2008.Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia)

Larik bermajas perbandingan tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ...

A. Seperti kain terjuntai di lantai

B. Bak permata dalam genggaman.

C. Bagai bunga mekar di taman.

D. Bagaikan permadani tergelar

E. Bagai sinarmu menerangi bumi.

Jawaban: D

Puisi tersebut membahas kekayaan alam Indonesia, yaitu sawah dan ladang yang luas. Larik perbandingan bermajas tepat untuk melengkapi puisi tersebut terdapat pada pilihan jawaban D. Sawah dan ladang diibaratkan permadani yang digelar. Kuncinya ada pada pemakaian rima. Akhir larik sebelumnya ada kata luas menghampar, pilihan kata yang tepat adalah opsi D permadani tergelar. Di sini kalau kita cermati ada kesamaan bunyi antara  kata menghampar dengan tergelar.


Soal nomor 3

Cermati puisi rumpang berikut!


Nasib Tanah Airku

Panas yang terik datang membakar

Lemahlah kembang hampirkan mati

Tunduk tergantung [. . .]

Mohonkan air kepada akar.

Karya Ipih

Dikutip dari Suyono Suyatno, dkk. 2008. Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.


Kata berima yang tepat untuk melengkapi bait puisi tersebut adalah . . .

A. seorang diri

B. wajah sedih

C. hujan dinanti

D. belum berhenti

E. bersedih hati.


Jawaban: E


Larik pertama dan keempat puisi tersebut diakhiri bunyi /ar/. Larik ketiga diakhiri bunyi /i/. Agara puisi tersebut menarik, diakhiri bunyi /i/. Pilihan jawaban A, C, dan D diakhiri bunyi /i/. Namun, hanya satu yang memperjelas isi puisi.  Isi puisi tersebut menggambarkan tanah air sedang dilanda kekeringan. Jadi, jawaban tepat untuk melengkapi puisi terdapat pada pilihan jawaban E. Pilihan jawaban A, B, C, dan D tidak sesuai dengan isi puisi.

No comments:

Post a Comment