Pages - Menu

Sunday, 21 November 2021

EVALUASI TEKS CERITA RAKYAT

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang kalian anggap paling benar! Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama untuk menjawab nomor 1-5!

Kutipan hikayat (1)

Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah.

Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yangdipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.

 

Kutipan cerpen (2)

“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!”

“Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar disana, Dik Manis! “Sekalian penelitian skripsi Mas….”Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut? Pikirku waktu itu.

“Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” tambahnya penuh semangat.“Nanti kapan-kapan kita kesana, ya, Git.

 

 

1.        Pernyatan berikut yang sesuai dengan penggalan hikayat dan cerpen di atas adalah….

A.     Kedua kutipan di atas menggunakan konjungsi di awal kalimat.

B.     Kedua kutipan di atas tidak menggunakan konjungsi di awal kalimat.

C.     Kedua kutipan di atas menggunakan konjungsi di awal dan akhir kalimat.

D.     Kutipan 1, menggunakan konjungsi di awal kalimat sedangkan kutipan 2 tidak menggunakan konjungsi di awal kalimat.

E.      Kutipan pertama menggunakan konjungsi diakhir kalimat sedangkan kutipan 2 menggunakan konjungsi di awal dan akhir kalimat.

2.        Persaman kedua penggalan di atas dilihat dari temanya adalah….

A.     Pendidikan

B.     Petualangan

C.     Kekuasaan

D.     Pengabdian

E.      Keadilan

 

3.        Persamaan kedua penggalan tersebut adalah…

A.     Kedua kutipan tersebut menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

B.     Kedua kutipan tersebut menggunakan bahasa yang tidak lazim digunakan.

C.     Kedua kutipan tersebut menggunakan dialog dalam mengungkapkan ceritanya.

D.     Kedua kutipan tersebut menceritakan manfaat dari mengaji yang dilakukannya.

E.      Kedua kutipan tersebut menceritakaa macam-macam ilmu yang dipelajari ketika mengaji.

4.        Kedua kutipan tersebut menjelaskan kebingungan antar tokohnya. Penyebab kebingungan tersebut adalah…

A.     Pada kutipan pertama adalah kebingungan dalam menentukan materi pengajian sedangkan pada kutipan ke dua adalah kebingungan dalam memahami ilmu.

B.     Pada kutipan pertama adalah kebingungan dalam menentukan materi pengajian sedangkan pada kutipan ke dua adalah kebingungan adik terhadap perubahan sikap kakaknya.

C.     Pada kutipan pertama adalah kebingungan dalam menentukan pengganti tahta sedangkan pada kutipan ke dua adalah kebingungan seorang adik dalam melihat perubahan sikap kakaknya.

D.     Pada kutipan pertama adalah kebingungan dalam menentukan kapan mulai mengaji sedangkan pada kutipan ke dua adalah kebingungan dalam memahami ilmu.

E.      Pada kutipan pertama adalah kebingungan dalam menentukan materi pengajian sedangkan pada kutipan ke dua adalah kebingungan dalam melihat perubahan sikap kakaknya.

 

5.        Nilai yang mendominasi pada kedua kutipa tersebut adalah….

A.     Sosial

B.     Budaya

C.     Religi

D.     Pendidikan

E.      Estetika

 

Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama untuk menjawab nomor 6-8!

Kutipan cerpen

Entah darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu. Tiba- tiba saja datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh. Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci. Dia bertubuh jangkung tetapi terkesan membungkuk, barangkali karena usia. Peci melingkar di kepala. Jenggot lebat mengitari wajah. Tanpa mengenakan kacamata, membuat matanya yang hampa terlihat lebih suram, dia menawarkan pijatan dari rumah ke rumah. Kami melihat mata yang bagai selalu ingin memejam, hanya selapis putih yang terlihat.

Kami pun penasaran ingin merasakan pijatannya. Maklum, tak ada tukang pijat di kampung kami, apalagi yang keliling. Biasanya kami saling pijat-memijat dengan istri di rumah masing-masing, itu pun hanya sekadarnya. Kami harus menuju ke dukun pijat di kampung sebelah bila ingin merasakan pijatan yang sungguh-sungguh atau mengurut tangan kaki kami yang terkilir.

 

Kutipan hikayat

Maka Si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskinlakibinidenganrupakainnyasepertidimamah anjing rupanya. Makaorang banyak itupunramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Hikayat Si Miskin

 

6.        Majas yang digunakan pada kedua kutipan di atas adalah…

A.     Alegori

B.     Simile

C.     Antonomasia

D.     Hiperbola

E.      Pleonasme

 

7.        Pendeskripsian tokoh pada kedua kutipan di atas menunjukkan kalau tokoh tersebut adalah seseorang yang berasal dari….

A.     Kaum bangsawan

B.     Kerabat kerajaan

C.     Orang kebanyakan

D.     Orang miskin

E.      Kaum terpelajar

 

8.        Nilai yang mendominasi pada kedua kutipan tersebut adalah nilai….

A.     Agama

B.     Sosial

C.     Pendiaikan

D.     Budaya

E.      Estetika

 

 

Cermatilah kedua kutipan berikut!

Kutipan cerpen

Jam dinding rumahku menunjukkan pukul 19.00 WIB. Setelah shalat berjamaah, kami sekeluarga pun makan malam bersama. Ada ayah, ibu dan aku. Memang benar aku adalah anak tunggal. Sebelum kami menghabiskan makan malam, ibu berkata jika ibu akan menginap di rumah nenek selama 2 hari untuk merawat nenek yang sedang sakit. Perasan seprang Ibu.

 

Kutipan hikayat

Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan  oleh  Buraksa.

Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Hikayat Indera Sri Bagawan

 

9.        Nilai budaya yang ada pada kedua penggalan tersebut adalah….

A.     Makan bersama dan membayar upeti

B.     Sholat berjamah dan membayar upeti

C.     Menengok orang tua dan membayar upeti.

D.     Shalat bersama dan mengadakan sayembara

E.      Makan bersama dan menyembuhkan penyakit.

10.      Pada kutipan hikayat dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa bahasanya adalah….

A.     Menggunakan banyak majas majas

B.     Menggunakan kata penghubung di awal kalimat

C.     Menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari

D.     Menggunakan kata-kata arkais di setiap kalimat.

E.      Menggunakan kata penghubung di awak kalimat dan kata arkais.

 

11.      Dalam mengembangkan cerita rakyat menjadi cerpen hal yang harus diperhatikan adalah….

A.     Mengganti latar

B.     Mengulang sabagian cerita rakyat

C.     Mempertahankan alur cerita rakyat

D.     Mengubah nama tokoh

E.      Mengubah alur maju dan berbingkai.

 

12.      Unsur intrinsik yang paling menentukan keberhasilan dalam menyusun cerpen atau hikayat adalah….

A.     Latar

B.     Amanat

C.     Tema

D.     Alur

E.      Sudut pandang

13.      Alur yang bertujuan untuk menghadirkan tokoh lain yang bercerita tentang suatu kisah disebut alur….

A.      Maju

B.       Mundur

C.       Berbingkai

D.      Maju mundur

E.       Campuran

 

 

14.     Bacalah kutipan hikayat berikut!

 

Syahdan akan Permaisuri Kuripan pun ingin rasanya ia hendak berputera laki-laki yang baik parasnya. Maka kata Permaisuri, “Kakang Aji, ingin pula rasanya kita ini peroleh anak.” Maka kata Nata, “Sungguh seperti kata Tuan; Kakanda pun demikianlah juga bila gerangan Kakang ini beroleh putera dengan pun Yayi, akan jadi ganti pun Kakanda di dalam dunia ini, kalau-kalau kita berdua dikehendaki oleh sang yang sukma, kembali ke kayangan kita.” “Maka kata Permaisuri, Kakang Aji marilah sata memuja pada segala Dewa-Dewa memohonkan kalau-kalau dianugrahkan oleh Dewata mulia raja akan kita akan anak ini.”

 

Nilai agama yang terkandung dalam penggalan naskah sastra Melayu klasik tersebut adalah ….

A. ingin dianugerahi seorang anak yang cantik atau ganteng

B. memuja pada dewa-dewa agar dianugerahi seorang anak

C. berkomunikasi secara sopan terhadap suami atau istri

D. berdoa kepada Tuhan agar diberikan kebahagiaan

E. akan kembali ke kayangar jika dianugerahi seorang anak

 

15.     Bacalah kutipan hikayat berikut!

Sebelum raja hindustan itu sediakala pekerjaanya pergi berburu juga maka  pada suatu hari raja hindustan itu sedang berburu, lalu bertemu dua ekor ular adapun ular yang betina itu terlalu baik rupanya; maka yang jantansangat jahat rupanya. Maka pada hati baginda, “ bukan juga jodohnya ular itu karena yang jantan itu amat jahat rupanya  dan yang betina itu elok rupanya.”  maka dihunusnya pedangnya, lalu diparangkan kepada ular jantan itu. Maka ular jantan itu matilah. Maka ular betina itu pun putus ekornya sedikit.

 

Nilai moral dalam kutipan tersebut yang masih dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah...

A.  Marah melihat sesuatu yang tidak sesuai dalam pandangannya.

B.  Menghukum yang berperilaku jahat.

C.  Lebih mempercayai ular.

D.  Melakukan perburuan dihutan tanpa mengenal batas.

E.   Berlaku kasar kepada orang yang tidak disukai.

 

16.     Bacalah kutipan hikayat berikut!

Setelah sudahlah baginda bertitah demikian itu maka anaknda Cendera Hasan pun menangislah terlalu sangat ,setra dengan tersedu-sedu bunyi tangisnya,seraya mengengeluarkan kata,”Aduh Ayah dan Bunda,sebelum lagi anaknda bercerai dengan ayah dan bunda ke dua,anaknda minta halalkan air susu bunda dari dunia sampai  ke akhirat. Apakah untung anaknda yang malang ini, yang tiada serupa pula dengan makhluk yang banyak? Apatah gunanya pula anaknda ini telah dilahirkan Allah Subhanahu wataala, maka anaknda patut merasai dan menanggung azab dan kesukaran pada taiap-tiap masa dan ketika di dalam sepanjang umur anaknda ini? Wahai ayah dan bunda, menerima kasihlah anaknda kepada ayah dan bunda, serta anaknda minta halalkan barang suatu penat dan kesukaran sebab telah memeliharakan anaknda ini.

 

Nilai-nilai moral dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah...

A.    Anak-anak tidak boleh melepaskan diri dari orangtua

B.     Orang tua harus memberikan makanan yang baik bagi anaknya.

C.     Memupuk kasih sayang antara orang tua dengan anaknya.

D.    Setiap anak yang dilahirkan  akan menglami kesulitan.

E.     Orang tua melepas kepergian anaknya dengan ikhlas.

 

17.     Bacalah kutipan hikayat berikut!

 

Kemudian,panglima peringgi berjalan diatas titian menuju dermaga bunga melur kembang cina.ia berdiri diujung  titi menunggu kedatangan gadis cik inam.sedangkan raja petukal dan hulubalang yang bertujuh menunggu di geladak kapal dipangkal titi.

Raja petukal menunggu gadis cik inam dengan perasaan gelisah.sebentar-sebentar ia memanjang lehernya memendang keujung jalan untuk mebelum.kadang-kadang ia merasa gerah.ia meminta sebuah kipas dari pengawalnya,lalu berkipas sendiri.”jangan lupa tugas masing-masing,”hardik raja petukal mengingatkan hulubang yang bertujuh satu persatu.”kalau kalian berbuat bodoh,aku penggal leher kalian.mengerti?”

“mengerti,tuanku,”mereka menyahut dengan suara gemetar.

 

Amanat yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut......

A.  Berbicaralah dengan sopan kepada orang lain.

B.  Berlakulah adil kepada bawahan

C.  Berkatalah jujur kepada pimpin.

D.  Jangan menunggu sesuatu yang belum pasti

E.   Jangan melakukan sesuatu seorang diri

 

18.     Bacalah kutipan hikayat berikut!

 

Maka adapun saudaraku seibu- sebapa itu, empat orang laki-laki, semuanya itu abangku , maka aku inilah yang bungsu. Adapun abang-abangku yang tersebut itu semuanya mati tatkala lagi kecil, ada yang mati umur enam bulan,ada umur setahun, ada yang dua tahun, ada yang tiga tahun. Demikianlah halnya sehingga bunda pun seperti laku orang gila sebab mati anak-anaknya itu. Maka senantiasa duduk menangis dan duka cita juga. Maka beberapa lamanya dalam hal yang demikian, datanglah seorang-orang arab, sayyid yang bernama Habib Abdullah, bangsa hadad. Maka adalah ia itu aulia. Maka sangat dipermuliakan orang akan dia dalam malaka; maka segala laki-laki dan perempuan pergilah berguru kepadanya dari hal-hal perkara agama islam. Maka bundaku juga yang tiada pergi senantiasa duduk menangis sebab terkenangkan anak-anaknya yang mati itu maka sehari-hari ia mendengar bundaku menangis : maka disuruhnya panggil bundaku, diperiksakannya akan bundaku itu duduk menangis-nangis. Maka oleh bapaku diceritakannyalah segala hal anak-anaknya habis mati itu. Maka kata tuan itu, “ baiklah engkau katakan kepada istrimu, janganlah ia menangis, insyAllah nanti diberi Allah kepadanya seorang anak laki-laki. Maka apabila  beranak kelak engkau namakan dengan namaku.

 

Amanat yang terkandung  dalam kutipan  hikayat  tersebut adalah...

A.      Rawatlah anak itu semenjak kecil agar tetap sehat

B.       Duka cita berlebihan karena kematian tidaklah baik.

C.       Tolonglah tetangga yang mengalami kesulitan.

D.      Terimalah takdir yang diberi Tuhan kepada kita.

E.       Berdoalah kepada  Tuhan agar kita diberi keturunan.

 

19.     Bacalah kutipan hikayat berikut!

Esok harinya Raja Indra Dewi hendak berangkat masuk ke dalam hutan. Maka sampai kepada pagi hari esok, sekaliannya hulubalang dan rakyat semuanya sudah hadir menanti dengan senjata. Maka Raja Indra Dewa itu pun berjalanlah masuk hutan keluar hutan, masuk rimba keluar rimba, masuk padang keluar padang. Maka dengan takdir Allah Taala lalulah seekor kijang emas terlalulah elok rupanya tiada dapat dihingga akan kijang itu. Maka Raja Indra Dewa pun lalu mengejarlah kijang itu masuk hutan keluar hutan, masuk rimba keluar rimba, masuk padang keluar padang.Tiba-tiba berjumpalah satu kolam di tengah hutan yang besar itu. Maka kijang itu pun masuk ke dalam kolam itu. Tiadalah dapat Indra Dewa itu akan kijang masuk kolam itu,akan tetapi Raja Indra Dewa itu pun tiadalah msu indra lagi di tepi kolam itu. Beberapa hulubalang, rakyat mencarikan kijang itu tiada dapat. Maka Raja Indra Dewa itu pun tiadalah hendak kembali lagi ke istana.

 

Hal yang mustahil dalam kutipan hikayat tersebut adalah....

 

A.  Pemburu membunuh hewan yang dijumpai di hutan

B.  Seekor hewan dapat bercakap-cakap dengan manusia

C.  Seorang manusia menghukum hewan yang jahat

D.  Seorang manusia membunuh,tetapi salah sasaran.

E.   Seekor hewan yang dapat menghilang ditengah kolam.

 

20.     Bacalah kutipan hikayat berikut!

Sebelum raja hindustan itu sediakala pekerjaanya pergi berburu juga maka  pada suatu hari raja hindustan itu sedang berburu, lalu bertemu dua ekor ular adapun ular yang betina itu terlalu baik rupanya; maka yang jantansangat jahat rupanya. Maka pada hati baginda, “ bukan juga jodohnya ular itu karena yang jantan itu amat jahat rupanya  dan yang betina itu elok rupanya.”  maka dihunusnya pedangnya, lalu diparangkan kepada ular jantan itu. Maka ular jantan itu matilah. Maka ular betina itu pun putus ekornya sedikit.

 

Hal yang mustahil dalam kutipan tersebut adalah.....

A.  Seorang manusia yang menghukum hewan yang jahat.

B.  Seorang manusia  membunuh tetapi salah sasaran.

C.  Menilai jahat seekor hewan dari wajahnya.

D.  Pemburu membunuh hewan yang dijumpai dihutan.

E.   Seorang manusia dapat bercakap-cakap dengan hewan

 

 

 

 

 

 

KUNCI

No.

Kunci Jawaban

1.

D

2.

A

3.

D

4.

C

5.

C

6.

B

7.

D

8.

B

9.

A

10.

E

11.

E

12.

D

13.

C

14.

B

15.

E

16

E

17

A

18

B

19

E

20

C

 


No comments:

Post a Comment