Bacalah teks berikut dengan cermat!
“Walau apa katamu terhadapku, walau
kaucaci maki aku, kaukutuki aku, aku terima. Tapi, untuk membiarkan Masri dan
Arni hidup sebagai suami istri, padahal Tuhan telah melarangnya, o ... o... o
.... itu telah melanggar prinsip hidup setiap orang yang percaya pada-Nya. Kau
memang telah berbuat sesuatu yang benar sebagai ibu yang mau memelihara
kebahagiaan anaknya. Tapi, ada lagi kebenaran yang lebih mutlak yang tak bisa
ditawar-tawar lagi, yakni kebenaran yang dikatakan Tuhan dalam kitab-Nya.
Prinsip hidup segala manusialah menjunjung kebenaran Tuhan” (Kemarau, A.A.
Navis)
1. Nilai agama yang terdapat dalam kutipan novel
tersebut ...
A. Segala keputusan hendaknya selalu
dikembalikan pada ajaran agama.
B. Kesabaran seorang ayah dalam
menghadapi perilaku anakanaknya
C. Tuhan melarang perkawinan beda
agama.
D. Keikhlasan seorang ibu dalam
membahagiakan anaknya.
E. Melanggar prinsip agarna
mendatangkan kesengsaraan.
Bacalah teks berikut dengan cermat!
“Walau apa katamu terhadapku, walau
kaucaci maki aku, kaukutuki aku, aku terima. Tapi, untuk membiarkan Masri dan
Arni hidup sebagai suami istri, padahal Tuhan telah melarangnya, o ... o... o
.... itu telah melanggar prinsip hidup setiap orang yang percaya pada-Nya. Kau
memang telah berbuat sesuatu yang benar sebagai ibu yang mau memelihara
kebahagiaan anaknya. Tapi, ada lagi kebenaran yang lebih mutlak yang tak bisa
ditawar-tawar lagi, yakni kebenaran yang dikatakan Tuhan dalam kitab-Nya.
Prinsip hidup segala manusialah menjunjung kebenaran Tuhan” (Kemarau, A.A.
Navis)
2. Unsur intrinsik yang paling menonjol
adalah ….
A. penokohan
B. alur
C. setting
D. amanat
E. tema
"....orang hebat adalah orang
yang bisa bersalaman dengan kesulitan. Jadi kalau kamu semua lagi punya
kesulitan, hadapi! Jangan takut... Ibaratnya gini loh, kamu sudah memutuskan
untuk menceburkan diri ke sungai maka pilihannya adalah terus berenang untuk sampai
ke tepian dan meraih semuanya. Menyerah bukan pilihan untuk hidup. Karena
menyerah cuma akan membuat kamu tenggelam di tengah sungai dan mati tanpa
diketahui orang."
"Ibarat orang terjatuh, aku
harus bangkit dulu dan memastikan kakiku cukup kuat untuk berjalan atau
berlari, baru mengulurkan tangan untuk membantu."
"Ikhlas itu nggak pakai tapi,
Sayang. Ikhlas berarti kamu menerima segalanya dengan lapang hati kesalahan
dalam bentuk apa pun yang sudah pernah terjadi. Biarkan hati kita seluas
lautan. Ibarat setitik tinta yang kalau kamu teteskan di segelas air dan bakal
bikin airnya hitam, beda dengan kalau kamu teteskan ke laut. Ngerti'kan, Tar?
Karena lautan itu luas, dan seperti itulah harusnya hatimu ketika kamu bilang
ikhlas, Tari... Sudah tidak ada lagi yang tersisa."
3. Pandangan yang disampaikan pengarang dalam cupikan novel tersebut adalah....
A. orang hebat adalah orang yang pantang menyerah dan ikhlas menjalani
B. orang hebat adalah orang yang tidak takut menghadapi kesulitan
C. kesulitan itu harus dihadapi sepanjang bisa dan mampu menjalaninya
D. menyerah bukan pilihan yang baik untuk mempertahankan kehidupan
E. menyerah adalah pilihan yang baik untuk mempertahankan kehidupan
Cermati
kutipan berikut!
Tiap-tiap
pemuda yang bersekolah di Betawi dalam bertamasyadi Danau Singkarak atau
Sawahlunto dan singgah ke Solok, belum pernah mereka melampaui sebuah rumah
kecil yang amat bersih rupanya. Rumah itu dibeli oleh Ibu Hanafi dan
disanalah ia tinggal bersama Rapiah karena perlu
menyekolahkan Syafei. Rapiah tidak suka bercerai lagi dengan mertuanya yang
sudah dipandangnya sebagai ibu kandungnya, sedangkan Ibu Hanafipun
berkata hendak menurutkan orang kedua itu ke mana perginya.
Rapiah
tetap menolak hendak dipersuamikan. Ia berkata tak sampai hati akan
memberi ayah tiri pada Syafei.
Ibu
Hanafi memerlukan benar menyembelih ayam, tiap-tiap kedatangan
anak-anak sekolah dari betawi. Pemuda-pemuda itu senang sekali datang
berkunjung ke rumah orang yang peramah dan bijaksana itu.
(Salah Asuhan, Abdul Muis)
4. Hal dalam kutipan yang terkait dengan kehidupan bermasyarakat sekarang ini adalah…
A. Jika bertamasya ke Danau Singkarak atau Sawahlunto singgah ke rumah sanak saudara di sana.
B. Hendaklah kita mengunjungi keluarga kita yang ada di daerah.
C. Suatu Keluarga menyiapkan hidangan yang baik untuk menjamu tamu.
D. Ibu mertua dan anak menantu perempuan selalu bersama dalam melakukan sesuatu.
E. Tidak menikah lagi sesudah suami meninggal demi masa depan anak yang dicintai.
Bacalah
paragraf berikut!
….tapi itu tak dapat dicapai dengan kenduri saja. Masa dan
keadaanlah yang menentukan. Ompi yakin, masa itu pasti akan datang. Dan, ia
menunggu dengan hati yang disabar-sabarkan. Pada suatu hari yang gilang
gemilang, angan-angannya pasti merupa jadi kenyataan. Dia yakin itu bahwa Indra
Budiman-nya akan mendapat nama tambahan dokter di muka namanya sekarang. Atau
salah satu titel yang mentereng lainnya. Ketika Ompi mulai mengangankan nama
dambaannya itu, diambilnya kertas dan potlot ditulisnya nama anak-anak, Dr.
Indra Budiman. Dan Ompi merasa bahagia sekali. Ia yakinkan kepada para
tetangganya akan cita-citanya yang pasti tercapai itu.
(A.A.
Navis, anak kebanggaan)
5. Amanat
yang terkandung dalam penggalan prosa di atas adalah….
A. Janganlah
terlalu yakin dengan angan-angan sendiri.
B. Cita-cita
orang tua akan tercapai kalau didukung oleh anaknya.
C. Cita-cita
pasti tercapai kalau dilandasi keyakinan akan keberhasilannya
D. Asal
kita yakin, pengaruh dari orang lain tak ada artinya.
E. Hendaklah
kita yakin dengan apa yang kita cita-citakan.
No comments:
Post a Comment