Bacalah puisi berikut dengan saksama!
Kau
Kau ajari aku memetik gitar kehidupan
Agar tercipta kasih yang lama tak Kudendangkan
Kau yang ajari aku mengeja nama Tuhan Yang lama tersingkir dalam benak
Tahukan kau? Semua itu membuat kekagumanku tandas untukmu
Kau izinkan aku duduk di beranda hatimu Agar cukup kudongakkan kepalaku
Untuk melihat apa yang tersimpan di sana Dan mengambil sebongkah cinta untukku
Kau yang ajari aku sisa hidup
Menghitung karunia yang tak terhingga
Bersama sapu tangan jingga di langit biru Dalam sisa usia yang semakin luas
Dan
Mari kita bersandar
Di tiang kasih yang kita tegakkan Mari kita berteduh
Di bawah pilar kebersamaan yang kita bangun
(Suparmiati)
Gaya romantisme pengarang dalam puisi tersebut tergambar secara dominan pada bait....
A. pertama
B. ketiga
C. Seluruh larik
D. kedua
E. keempat
Kunci jawaban: B
Pembahasan:
Puisi merupakan karya sastra yang mewakili ekspresi perasaan penyair. Bentuk ekspresi tersebut dapat berupa kerinduan, kegelisahan atau pengagungan kepada kekasih, kepada alam atau Sang Khalik. Oleh karena itu, bahasa dalam puisi akan terasa sangat ekspresif dan lebih padat. Gaya penyampaian pengarang inilah kemudian disebut gaya bahasa. Gaya bahasa membuat larik dan bait-bait dalam puisi hidup, bergerak, dan merangsang pembaca untuk memberikan reaksi tertentu atas apa yang dikemukakan penyair. Gaya romantisme pengarang adalah gaya bahasa pengarang yang mengungkapkan perasaan yang bersifat mesra, mengasyikkan, atau tentang percintaan.
Gaya romantisme pengarang dalam puisi tersebut tergambar pada bait ketiga, terutama pada larik-larik berikut.
/Kau izinkan aku duduk di beranda hatimu /Dan mengambil sebongkah cinta untukku/
Kata yang bergaris miring merupakan gaya pengarang yang mengungkapkan rasa cinta kepada kekasih dan mengagungkannya dengan gaya romantis: suatu ungkapan rasa yang tampak indah dan berlebihan.
No comments:
Post a Comment