Sunday, 15 May 2016

Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks dalam Kurikulum 13



Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks dalam Kurikulum 13

kalimat: gugusan kata dalam satuan ortografis yang diawali oleh huruf besar dan diakhiri oleh tanda titik (.). Dalam LSF, kalimat tidak dibedakan dengan klausa dalam hal bahwa kalimat dan klausa mempunyai kedudukan yang sama dalam tata bahasa, yaitu keduanya mengandung setidak-tidaknya subjek dan predikator. => klausa.

Menurut kompleksitasnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat simpleks dan kalimat kompleks.
 
kalimat simpleks: kalimat yang hanya terdiri  atas satu verba utama  yang menggambarkan  aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat simpleks (yang sesungguhnya sama dengan kalimat tunggal) hanya mengandung  satu struktur: subjek^predikator^(pelengkap)^(keterangan). Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam kalimat. Pada contoh berikut ini yang dimaksud verba utama adalah menulis. Verba tinggal pada unsur subjek dianggap bukan verba utama. Kalimat tersebut mempunyai satu struktur, yaitu
subjek^predikator^keterangan cara.


Pak guru yang tinggal di rumah dinas itu
mengajar
dengan baik.

subjek
predikator
keterangan cara

kalimat kompleks: kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi, tetapi sering pula hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik.


kalimat kompleks parataktik: kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna, antara lain dan, tetapi, dan atau. Contoh berikut ini mengandung dua verba utama, yaitu masing-masing disebut, dalam dua struktur yang dirangkaikan oleh konjungsi dan. Contoh tersebut mempunyai dua struktur (yang kebetulan sama), yaitu masing-masing subjek^predikator^pelengkap. Struktur 1 dan struktur 2 berhubungan secara sejajar dengan konjungsi dan.


Struktur 1

Yang pertama

disebut

makhluk hidup

subjek

predikator

pelengkap

Struktur 2

dan

yang kedua

disebut

makhluk mati.

kata perangkai:
konjungsi

subjek

predikator

pelengkap







kalimat kompleks hipotaktik: kalimat kompleks yang dapat dinyatakan dengan hubungan  konjungtif tidak sejajar dengan makna, antara  lain apabila, jika, karena, dan ketika. Pada contoh berikut ini, struktur  1 dan struktur  2 dirangkaikan dengan konjungsi apabila. Kedua struktur itu berhubungan secara
tidak sejajar. Struktur 2 menjadi syarat berlangsungnya kejadian pada struktur 1.


Struktur 1

Tanaman kacang itu

akan tumbuh

subur

subjek

predikator

pelengkap

Struktur 2

apabila

petaninya

rajin menyiram

-nya.

kata perangkai:
konjungsi

subjek

predikator

pelengkap







No comments:

Post a Comment