Pages - Menu

Monday, 7 December 2015

KIAT BELAJAR EFEKTIF


1. Belajar tidak hanya menghafal, tapi juga memahami

Meski kamu sudah hafal semua pelajaran, tapi kamu juga harus paham sama pelajarannya. Sebelum menghafal kamu harus memahami garis besar materi pelajaran terlebih dahulu.

2. Membaca adalah kuncinya

Baca kembali pelajarannya 2x sehari sebelum dan sesudah Bapak/Ibu Guru menerangkan. Dijamin kamu tidak akan lupa sama materi pelajarannya.

3. Catatlah pokok-pokok pelajarannya

Buat kesimpulan/catat hal yang penting dari pelajaran yang sudah diterangkan.

4. Hafalkan kata-kata kuncinya

Tiap hari kamu menghafal materi pelajaran yang banyak, biar mudah mengingatnya buat kata kunci tiap hafalannya.

5. Pilih waktu belajar yang tepat

Biar belajarnya enak, badan tetap fit maka pagi hari sebelum berangkat sekolah adalah waktu yang pas untuk berkonsentrasi belajar, sekalian bangun tidur pagi

6. Ciptakan suasana belajar yang nyaman dan mengasyikan, bisa sambil dengerin musik atau cari tempat yang nyaman (tidak bising) meskipun tidak harus di kamar.

7. Membuat kelompok belajar

Kalau bosan belajar sendiri, ajaklah teman-teman belajar bareng, nggak usah banyak (4-5 orang) dijamin suasana belajar jadi lebih seru dan mengasyikan.

8. Belajar dengan praktik langsung

Kerjakan soal-soal biar bisa mengukur sejauh mana kemampuanmu, kalau ada yang belum ngerti, tanyakan langsung Bapak/Ibu guru.

9. Kembangkan materi pelajaran yang sudah diajarkan

Kamu harus lebih kritis dan tertantang dengan soal-soal latihan yang baru

10. Belajar juga perlu istirahat

Belajar keras boleh saja, tetapi badan perlu istirahat untuk melemaskan badan dan pikiran. Percuma saja memaksakan belajar dalam kondisi tidak fit.

agen sprei

 www.jogjasprei.com

www.Jogjasprei.com adalah toko online yang melayani pembelian grosir dan eceran sprei murah & bedcover  bermerk di Indonesia serta berbagai perlengkapan untuk kenyamanan tidur Anda.
 Kami menyediakan berbagai macam sprei, bedcover, bantal selimut, handuk, kualitas bagus tetapi dengan harga yang paling murah.

 Merk yang kami sediakan antara lain: Kintakun, Belladona, My Love,  Shyra, Cassamia, Fata, Lady Rose, Bonita, Impression, Majesty, dll.

Kami menjual secara eceran dan grosir dengan harga paling murah. Syarat untuk mendapatkan harga grosir adalah pembelian minimal 3 item (boleh campur merek, ukuran, dan motif).

Meskipun murah, kami tetap menjamin produk yang dijual di  Jogjasprei.com  terjamin keasliannya karena produk bersumber dari distributor resmi.
Anda dapat memesan barang melalui online(website), email, sms, atau YM. Selanjutnya kami akan membalas/mengonfirmasi pesanan Anda dalam waktu 1x24 jam.

Dengan senang hati kami akan membantu Anda dengan pelayanan terbaik kami. Apabila Anda mengalami kesulitan ketika berbelanja di www.jogjasprei.com, Anda dapat langsung menghubungi kami melalui:

Telp/sms : 087839186405 dan PIN BBM : 32984B0A

Sunday, 6 December 2015

Manfaat jeruk nipis

Manfaat jeruk nipis untuk wajah mungkin sudah banyak diketahui orang, tetapi tak ada salahnya jika manfaat dari jeruk nipis diulas kembali. Siapa tahu ada beberapa orang yang belum tahu tentang khasiat dari jeruk nipis, terutama untuk kecantikan wajah.

Jeruk nipis adalah buah yang terkenal mengandung vitamin c dan anti aging sehingga sangat baik di gunakan sebagai perawatan kecantikan. Wajah cantik adalah wajah idaman para kaum hawa. Banyak kaum hawa yang rela mengeluarkan budget yang besar hanya untuk mendapatkan wajah yang seperti mereka inginkan. Padahal, ada satu bahan alami, yaitu jeruk nipis yang bisa mereka andalkan untuk perawatan wajah secara alami.

Jika anda masih ragu, mari kita lihat khasiat jeruk nipis untuk wajah cantik anda, berikut informasinya.

Manfaat Jeruk Nipis untuk Kecantikan

Manfaat Jeruk Nipis Untuk Wajah Cantik Anda

1. Mengencangkan Wajah

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang pertama adalah membuat kulit wajah anda menjadi kencang. Mengapa jeruk nipis bisa membuat wajah menjadi kencang? Ya karena jeruk nipis tersebut mengandung zat-zat yang bisa membuat sel-sel kulit anda bisa mengencang dengan sendirinya. Dengan begitu, anda tidak akan terlihat tua jika anda rajin merawat wajah anda dengan jeruk nipis. Jika anda mau melakukan perawatan wajah dengan jeruk nipis secara rutin, pastilah anda akan jauh dari namanya keriput sehingga wajah anda akan tampak lebih muda walaupun tanpa memakai krim anti aging.

2. Mencerahkan Wajah

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang kedua adalah untuk mencerahkan wajah anda. Memiliki wajah yang cerah tentunya impian setiap wanita. Wajah yang cerah akan membuat para wanita tampil percaya diri sehingga banyak dari mereka yang sengaja mencerahkan wajah dengan


cara-cara yang ekstrem. Namun, bagi wanita yang pintar, perawatan wajah cerah dilakukan dengan jeruk nipis karena jeruk nipis tersebut mengandung zat-zat antioksidan. Zat antioksidan itulah yang nantinya akan membantu mencerahkan wajah anda asalkan anda mau merawat wajah dengan jeruk nipis secara rutin.

3. Mengatasi Wajah Kusam

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang ketiga adalah untuk mengatasi wajah kusam. Wajah kusam adalah salah satu masalah besar bagi wanita. Jika wajahnya tampak kusam dan tidak bercahaya, pastilah orang-orang enggan melirik wajahnya, apalagi untuk melihatnya. Namun, bagi wanita yang cerdas, mereka bisa mengatasi kekusaman wajah dengan bahan alami yaitu jeruk nipis. Dengan masker jeruk nipis tersebut, wajah yang semula kusam akan terlihat bercahaya sehingga wajah sangat enak dipandang oleh mata. Hanya dengan merawat wajah secara rutin dengan jeruk nipis, anda bisa mendapatkan kecantikan wajah yang anda idam-idamkan.

4. Mengatasi Jerawat

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang keempat adalah membantu anda mengatasi jerawat pada wajah. Jerawat adalah salah satu gangguan wajah yang terkadang membuat para wanita pusing tujua keliling. Nah, daripada anda menghabiskan duit dengan datang ke klinik kecantikan, tak ada salahnya anda mencoba menghilangkan jerawat dengan jeruk nipis. Jeruk nipis ini mengandung zat antioksidan yang mampu menumpas zat-zat asing yang bisa membuat jerawat nongol di wajah anda. Anda hanya perlu melakukan perawatan wajah dengan jeruk nipis secara rutin, maka wajah anda akan kembali cantik tanpa setitik noda.

5. Menghaluskan Kulit Wajah

Jeruk nipis juga dapat menghaluskan kulit wajah wajah anda, karena kandungan vitamin c yang terdapat didalamnya. selainnya mencerahkan wajah vitamin c juga berfungsi untuk menghaluskan kulit. Caranya gampang sekali, anda tinggal mengoleskan perasan jeruk nipis pada wajah anda, seperti menggunakan masker. Diam selama beberapa saat kemudian bilas dengan air bersih dan rasakan khasiatnya.

Setelah anda mengetahui manfaat jeruk nipis untuk wajah, kini saatnya anda mengetahui bagaimana cara merawat wajah dengan jeruk nipis. Yang mesti anda lakukan, anda bisa mencampurkan jeruk nipis dengan bahan alami lain seperti mentimun atau tomat dan anda bisa menggunakan campuran bahan-bahan tersebut untuk masker wajah anda. Atau, anda juga bisa membelah jeruk nipis menjadi 2 bagian dan anda hanya perlu mengoles-oleskan ke wajah secara rutin. Anda bisa melakukan perawatan wajah dengan jeruk nipis sebelum anda beranjak tidur. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi para pembaca. Selamat mencoba!

Thursday, 3 December 2015

tentang kalimat

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir, kalimat terdri dari beberapa unsur seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Sebuah kalimat dikatakan sempurna apabila memiliki dua unsur, yaitu subjek dan predikat. Jika tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan frasa.

Unsur-unsur Kalimat
1. Subjek (S)
   > Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
   > Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
   > Merupakan jawaban dari pertanyaan "Siapa" dan "Apa".
   misalnya:
  Ibu   memasak   nasi  goreng  di dapur
   S            P                   O                K
2. Predikat (P)
   >  Unsur inti pada kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan subjek.
   >  Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
   >  Merupakan jawaban pertanyaan "Mengapa" dan "Bagaimana".
   misalnya:
  
   Nina membaca buku  di ruang tamu
      S            P         O              K
3. Objek (O)
   > Keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
   > Biasanya terletak di belakang predikat.
   > Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi subjek.
   > Berupa nomina atau frasa nominal.
   misalnya:
   Adik menonton  televisi di kamar
     S           P              O          K
4. Keterangan (K)
   > Umumnya merupakan  keterangan tambahan atau unsur yang tidak wajib dalam kalimat.
   > Keterangan dapat berpindah tempat tanpa merusak struktur dan makna kalimat
   > Keterangan diisi oleh adverba, adjektiva, frasa adverbial, frasa adjektiva, dan klausa     terikat.
  > Posisinya dapat di awal, di tengah, ataupun di akhir kalimat.
  > Terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
 * Keterangan tempat
                  Keterangan tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya
peristiwa atau keadaan. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan,
seperti di, dari, ke, sampai, dan dalam. 
Contohnya:
Ani menyimpan buku di atas meja belajar
* Keterangan alat
                 Keterangan alat merupakan keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya
alat yang digunakan untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat selalu
diikuti oleh kata depan dengan atau tanpa.
Contohnya:
Ayah memukul batu itu dengan palu
* Keterangan waktu
                  Keterangan waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya suatu
peristiwa.
Contohnya:
Kakak akan pergi ke jogja pada pukul 7 pagi
 * Keterangan tujuan
                  Keterangan tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau maksud
perbuatan atau kejadian. Keterangan tujuan ditandai oleh kata untuk, demi, bagi,
buat, dan demi.
Contohnya:
Kita harus rajin berolahraga agar sehat
 * Keterangan cara
                  Keterangan cara adalah keterangan yang menyatakan cara terjadinya suatu peristiwa. Keterangan cara ada yang didahului oleh kata depan ada pula yang tidak.
Contohnya:
Ami membaca buku pelajaran dengan seksama
 * Keterangan penyerta
                 Keterangan penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya
orang yang menyertai orang lain dalam melakukan perbuatan.
Contohnya:
Amir bermain playstation bersama Mira
 * Keterangan similatif
                Keterangan similatif adalah keterangan yang menyatakan kesetaraan atau
kemiripan antara suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan dengan keadaan,
kejadian, atau perbuatan yang lain.
Contohnya:
Berpikirlah seperti orang dewasa
 * Keterangan sebab
               Keterangan penyebaban atau keterangan sebab adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alasan terjadinya suatu peristiwa, keadaan, kejadian atau perbuatan.
Contohnya:
Rani mendapatkan IPK rendah karena kurang belajar
5. Pelengkap (P)
   > Terletak di belakang predikat.
   > Perbedannya terletak pada kalimat pasif, pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif bukan pelengkap.
   > Dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang predikat, tetapi jika predikat diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang objek.
misalnya:
Ayah membelikan Adik sepeda baru
    S            P             O            Pel
Pola Kalimat Dasar
1.  S-P
Komputernya rusak.
2. S-P-O
Rika makan nasi goreng.
3. S-P-Pel
Cincinnya bertahtakan berlian.
4. S-P-K
Adik tidur di kamar.
5. S-P-O-Pel
Ariani memakan sushi buatan Nirma
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi ibu memasak nasi goreng di dapur
7. S-P-O-K
Amel minum susu vanilla setiap hari.
8. S-P-Pel-K.
Mirna tertawa terbahak-bahak ketika Rina terjatuh dari sepeda di taman.   
Kata kerja
             Kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan dan perbuatan. jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa.
Kata kerja terbagi atas :
1.) Kata kerja transitif
adalah kata kerja yang membutuhkan objek atau pelengkap sebagai penjelas.
Contohnya: Dira makan bakso.
Kata kerja transitif terbagi atas:
a.kata kerja ekatransitif 
        kata kerja ekstransitif adalah kata kerja yang hanya memerlukan objek tanpa diikuti pelengkap dalam kalimat tunggalnya. Contohnya: Saya tidur
b.kata kerja dwitransitif 
        kata kerja dwitransitif adalah kata kerja yang predikatnya memerlukan objek dan pelengkap dalam kalimat tunggalnya. Contohnya: saya memasak mie instan di dapur tadi pagi.
2.) Kata kerja intransitif
          kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek di belakangnya sebagai pelengkap untuk menjelaskan kalimat.
Contohnya :Rudi sedang membaca.
Macam-macam Kalimat
A.  Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.  Kalimat Tunggal
Kallimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri p0la-pola pembentukannya. 
Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
*  KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh:   Victoria bernyanyi
.                   S          P
* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
Contoh:   Ika sangat rajin
.               S          P
* KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan)
Contoh:  Masalahnya seribu satu.
.                    S             P
Kalimat tunggal  dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.  Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh :  Saya siswa kelas VI.
2.  Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh :  Adik bernyanyi.
Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan penambahan unsur-unsur itu, unsur utama dari kalimat masih dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat diperluas menjadi dua puluh atau lebih.  
Perluasan kalimat tesebut terdiri atas:
1. Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Bali, sekeliling kota.
2. Keterangan waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00, tahun depan, kemarin sore, minggu kedua bulan ini.
3. Keterangan alat (dengan + kata benda), seperti: dengan linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok, dengan wesel pos, dengan cek.
4. Keterangan modalitas, seperti: harus, barangkali, seyogyanya. sesungguhnya, sepatutnya.
5. Keternagan cara (dengan + kata sifat/kata kerja), seperti: dengan hati-hati, seenaknya saja, selekas mungkin.
6. Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.
7. Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya, supaya aman, bagi mereka.
8. Keterangan sebab, seperti: karena rajin, sebab berkuasa, lantaran panik.
9. Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya menggantikan, seperti: penerima Sepatu Emas, David Beckham.
10. Frasa yang, seperti: mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas, pemimpin yang memperhatikan rakyat.
Contoh perluasan kalimat tunggal adalah:
1. Victoria akan bernyanyi di Las Vegas.
2. Masalahnya seribu satu yang belum terpecahkan.
3. Ika sangat rajin menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
2.  Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi.
 Kalimat majemuk dapat dibedakan atas  3 jenis, yaitu:
2.1.  Kalimat Majemuk Setara (KMS)
Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:
* KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta.
Contoh:
-  Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
-  Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.
* KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi,sedangkan, namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan.
Contoh:
-  Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan jepang termasuk negara yang sudah maju.
-  Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan kakak.
* KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kataatau.
Contoh:
-  Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.
-  Aku atau dia yang akan kamu pilih.
* KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan katabahkan.
Contoh:
-  Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.
-  Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.
* KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang berurutan.
Contoh:
-  Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SMP.
2.2  Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).
Ada beberapa penanda hubungan / konjungsi yang dipergunakan oleh kalimat majemuk bertingkat, yaitu:
1. Waktu : ketika, sejak
2.  Sebab: karena, Olehkarenaitu, sebab, oleh sebab itu
3.  Akibat: hingga, sehingga, maka
4.  Syarat: jika, asalkan, apabila
5.  Perlawanan: meskipun, walaupun
6.  Pengandaian: andaikata, seandainya
7.  Tujuan: agar, supaya, untukbiar
8.  Perbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah
9.  Pembatasan: kecuali, selain
10.  Alat: dengan+ katabenda:  dengan tongkat
11.  Kesertaan: dengan+ orang
Contoh:
-  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Anak kalimat:  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
2.3  Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.
Contoh:
-   Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
KMS:  Kami berhenti dan langsung pulang.
KMC:  Kami berhenti karena hari sudah malam.
.          Kami langsung pulang karena hari sudah malam.h
-  Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
KMS:  Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja.
KMB: Mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
.
B.  Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
* Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh : Gantilah bajumu !
* Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !
* Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
2.  Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
* Kalimat berita kepastian
Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
* Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
* Kalimat berita kesangsian
Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
* Kalimat berita bentuk lainnya
Contoh : Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.
3.  Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.
Contoh:
-  Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?
-  Kapan Becks kembali ke Inggris?
4.  Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaa ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
Contoh:
-  Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
-  Bukan main, eloknya.
 

Saturday, 28 November 2015

latihan soal



            Jagung menjadi salah satu bahan pangan yang bisa menggantikan posisi beras. Kalimat yang merupakan bagian dari teks prosedur kompleks di atas tersebut termasuk ke dalam jenis kalimat ....
a.       deklaratif
b.      perintah larangan
c.       perintah biasa
d.      interogatif
e.       perintah permintaan
A
Jenis kalimat bisa dilihat dari sifat dan informasi yang disampaikannya.

Explanation

Kalimat tersebut berisi informasi mengenai jagung. Kalimat yang memberikan informasi kepada pembacanya tanpa adanya penekanan dalam isinya termasuk ke dalam kalimat deklaratif.

Wednesday, 18 November 2015

KISI-KISI UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA 2015-2016


KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA/MA 2015-2016


1.   Bahasa Indonesia IPA/IPS/Keagamaan


Level Kognitif

Membaca Nonsastra

Membaca satra

Menulis terbatas
Menyunting Kata, Kalimat,
dan Paragraf
Menyunting Ejaan dan
Tanda Baca
Pemahaman dan
Pengetahuan
·   Mengidentifikasi
·   Memaknai
Siswa mampu
-  memaknai istilah
-  mengidentifikasi informasi tersurat
Siswa mampu
- mengidentifikasi kata yang bermakna simbolik/majas/ kias dalam karya sastra
- memaknai isi tersurat dalam karya sastra
Siswa mampu
- menentukan istilah/ kata yang tepat sesuai konteks
Siswa mampu
- mengidentifikasi kesalahan penggunaan kata
- mengidentifikasi kesalahan penggunaan konjungsi
- mengidentifikasi
kesalahan penggunaan kalimat
- mengartikan kata
Siswa mampu
-  mengidentifikasi kesalahan pengguanaan ejaan (judul
sapaan/gelar, nama kota, kata depan)
-  mengidentifikasi kesalahan penggunaan tanda baca
Aplikasi
·   Menginterpretasi
·   Menangkap
·   Menggunakan
Siswa mampu
- menemukan ide pokok
- menemukan inti kalimat
- menentukan makna rujukan
- menyimpulkan isi tersirat dalam teks nonsastra
Siswa mampu
-  menyimpulkan isi tersirat dalam cerpen/novel (sebab onflik, akibat konflik, nilai moral)
-  menyimpulkan hubungan antar bagian
cerpen/novel
Siswa mampu
-  melengkapi unsur teks eksposisi
-  melengkapi unsur teks deskripsi
-  melengkapi unsur teks narasi
-  melengkapi teks sastra
-  melengkapi teks ulasan
-  melengkapi teks prosedur
Siswa mampu
-  menggunakan istilah dalam kalimat
-  menggunakan kata bentukan (mengisi sesuai kaidah bentukan kata)
Siswa mampu
-  menggunakan ejaan
-  menggunakan tanda baca




KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA/MA 2015-2016



Level Kognitif

Membaca Nonsastra

Membaca satra

Menulis terbatas
Menyunting Kata, Kalimat,
dan Paragraf
Menyunting Ejaan dan
Tanda Baca
Penalaran
·   Membandingkan
·   Menunjukkan
Bukti
·   Menganalisis
·   Menanggapi/ Mengomentari
·   Merefleksi
·   Mengevaluasi
Siswa mampu
- membandingkan isi, pola penyajian, dan bahasa teks
- menyimpulkan
perbedaan dan persamaan isi
- membandingkan penggunan bahasa dan pola penyajian beberapa jenis teks (berita, eksposisi, prosedur, editorial, ulasan/resensi)
- mengomentari isi teks
- menunjukkan bukti suatu simpulan
Siswa mampu
-  membandingkan isi, pola penyajian, dan bahasa karya sastra (berdasarkan gaya, tema, unsur)
-  menganalisis hubungan antar bagian karya sastra
-  membuktikan simpulan dengan data pada karya sastra (bukti watak, seting, nilai)
-  mengaitkan isi dengan kehidupan saat ini
-  menilai keunggulan/
kelemahan karya sastra
-  meringkas isi karya sastra
Siswa mampu
-  mengurutkan unsur teks
-  memvariasikan kata yang bermakna sama
-  memvariasikan kalimat yang bertujuan sama
-  menyusun paragraf dari beberapa data
-  menggabungkan beberapa kalimat dengan konjungsi yang sesuai
Siswa mampu
- memperbaiki kesalahan penggunaan kalimat
- memperbaiki kesalahan penggunaan paragraf
- menentukan alasan dari segi pilihan kata, kalimat paragraf
Siswa mampu
- memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan
- memperbaiki kesalahan pengunaan tanda baca
- menentukan alasan kesalahan dari segi ejaan dan tanda baca




KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA/MA 2015-2016


2.   Bahasa Indonesia - Bahasa


Level Kognitif

Membaca non sastra

Diksi

Struktur Kebahasaan
Pemahaman
·    Mengidentifikasi
·    Memaknai
Siswa mampu
-  Mengidentifikasi kata
-  Mengidentifikasi unsur teks
-  Mengidentifikasi makna tersurat
Siswa mampu
-  Menentukan kata/istilah sesuai konteks
-  Mengidentifikasi struktur teks nonsastra
Siswa mampu
-  Mengidentifikasi bentuk teks
-  Mengidentifikasi  tata makna
-  Mengidentifikasi tata bentukan
-  Mengidentifikasi tata kalimat
Menafsirkan/aplikasi
·    Menginterpretasi
·    Menangkap informasi implisit
·    Menggunakan
Siswa mampu
-  Menyimpulkan isi tersirat
-  Menginterpretasi hubungan unsur
-  Mengklasifikasi isi
Siswa mampu
-  Melengkapi kata, kalimat, paragraf
Siswa mampu
-  Menganalisis tata makna
-  Menganalisis tata bentukan
-  Menganalisis tata kalimat
-  Menggunakan teori kebahasaan untuk mengklasifikasi teks
Penalaran
·    Membandingkan
·    Menunjukkan bukti
·    Menganalisis
·    Menanggapi/mengomentari
·    Merefleksi
·    Mengevaluasi
·    Mengkreasi
Siswa mampu
-  Membandingkan penggunaan bahasa dan pola penyajian beberapa jenis teks
-  Menganalisis hubungan antar
unsur
-  Membandingkan pola penulisan
-  Meringkas isi
-  Menanggapi/mengomentari isi teks
Siswa mampu
-  Mengurutkan unsur teks nonsastra
-  Memvariasikan bagian teks (kata, kalimat, paragraf)
-  Memvariasikan/kalimat kritikan/pujian
Siswa mampu
-  Memperbaiki kesalahan dari segi tata makna
-  Memperbaiki kesalahan dari segi tata bentukan
-  Memperbaiki kesalahan dari segi tata kalimat
-  Membandingkan untuk menentukan perbedaan dan persamaan teks




KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA/MA 2015-2016


3.   Sastra Indonesia - Bahasa


Level Kognitif

Membaca sastra

Menulis sastra

Aspek Kesastraan
Pengetahuan dan pemahaman
·   Mengidentifikasi
·   Memaknai
Siswa mampu
-  mengidentifikasi kata yang bermakna simbolik/majas/kias  dalam karya sastra
-  mengidentifikasi unsur karya sastra
-  memaknai isi tersurat dalam karya sastra
Siswa mampu
-  menentukan majas/makna simbolik
-  mengidentifikasi struktur teks sastra
Siswa mampu
- mengidentifikasi bentuk karya sastra
- mengidentifikasi aspek kesastraan pada puisi, prosa fiksi, dan drama
Menafsirkan/aplikasi
·   Menginterpretasi
·   Menggunakan
Siswa mampu
- menyimpulkan isi  tersirat dalam karya sastra
- menginterpretasi hubungan isi dalam karya sastra
- mengklasifikasi karya sastra
Siswa mampu
- melengkapi unsur karya sastra puisi
- melengkapi karya sastra prosa fiksi
- melengkapi karya sastra drama
Siswa mampu
-  menganalisis aspek kesastraan pada puisi
-  menganalisis aspek kesastraan pada prosa fiksi
-  menganalisis aspek kesastraan pada drama
-  menggunakan teori sastra untuk mengklasifikasi
Penalaran
·   Membandingkan
·   Menunjukkan bukti
·   Menganalisis
·   Menanggapi/mengomentari
·   Merefleksi
·   Mengevaluasi
·   Mengkreasi
Siswa mampu
-  membandingkan isi, pola penyajian, dan bahasa karya sastra (berdasarkan gaya, tema, unsur)
-  menganalisis hubungan antar unsur dalam karya sastra
-  menganalisis bukti
-  mengaitkan isi dengan kehidupan saat ini
-  menilai keunggulan/kelemahan karya sastra
-  membandingkan pola karya sastra
(berdasarkan gaya, tema, unsur)
-  meringkas isi karya sastra
-  menanggapi/mengomentari isi karya sastra
Siswa mampu
- mengurutkan unsur teks sastra
- memvariasikan unsur karya sastra bebentuk puisi
- memvariasikan karya sastra yang berbentuk prosa fiksi
- memvariasikan karya sastra yang berbentuk drama
- menyusun kritik dan esai
- memvariasikan kalimat pada kritik dan esai
Siswa mampu
-  mengkritik aspek kesastraan pada puisi
-  mengkritik aspek kesastraan pada prosa fiksi
-  mengkritik aspek kesastraan pada drama
-  membandingkan untuk menentukan perbedaan dan persamaan karya sastra