SELAMAT
MENGERJAKAN
Soal A
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan menghitamkan bulatan (
● ) huruf A, B, C, D, E pada LJK!
1.
Matahari
bersinar dengan cemerlang. Langit tampak baru. Tiada segumpal awan tampak.
Burung-burung berkicau menyambut pagi. Angin berhembus sepoi-sepoi basa.
Berdasarkan
cirinya paragraf tersebut termasuk paragraf ....
A. narasi
B. deskripsi
C. eksposisi
D. argumentasi
E. persuasi
2.
Bacalah
kutipan cerpen berikut!
Menitik air mata anak sunatan itu ketika jarum bius
yang pertama menusuk kulit yang segera dipotong. Lambat-lambat obat bius yang
didesakkan dokter spesialis dari dalam tabung injeksi menggembung di sana. Dan
anak sunatan itu menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan sakit.
Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut . .
.
A.
Menangislah Anda jika merasa dalam kesulitan.
B.
Hadapilah segala hal dengan tenang dan sabar.
C.
Berontaklah jika menghadapi ketakutan.
D.
Jangan takut kepada dokter yang mengobati.
E.
Setiap orang akan mengalami sakit dan senang.
Bacalah dengan saksama!
(1)”Aku
tidak suka keputusanmu membeli sate. (2) Uang itu lebih besar manfaatnya
dibelikan beras dan bisa untuk makan sampai nanti malam atau besok pagi. (3)
Kau gagal menahan diri. (4) Menahan lapar semalam kita mampu, kenapa untuk
beberapa menit sampai nasi masak kau mengabaikan kesabaran sebelumnya,” suara
Siwi meninggi. (5)Abas mendengar ucapan istrinya itu, menjadi tersinggung. (6)
Dia membentak istrinya seraya membanting sate yang dibelinya hingga berserakan
di lantai.
Sumber:
”Pagi yang Indah untuk Kucing”, dalam Kembali
ke Pangkal Jalan, Yusrizal K.W.
3. Pembuktian latar suasana kemarahan pada
kutipan tersebut terdapat dalam kalimat nomor . . .
A.
(1), (3), dan (5)
B.
(2), (4), dan (5)
C.
(2), (4), dan (6)
D.
(3), (4), dan (5)
E.
(4), (5), dan (6)
Penggalan berikut untuk soal nomor 4, bacalah dengan
cermat!
Diletakkan cangkir kembali
dan ditamparnya meja dengan tangannya yang sudah berkerut-kerut, tetapi masih
keras. Seorang anak muda berlari keluar, pintu kamarnya dihempaskannya
kuat-kuat karena tergesa-gesa, di tangannya sebuah senjata, belum sampai dia di
pintu, Kamaruddin berdiri membentak: ”Hazil!!!”
Anak muda itu berhenti
berlari dan memutar badannya berdiri di pintu.
”Ke mana engkau?” bentak
Kamaruddin.
Kamaruddin tidak membiarkan
anaknya menjawab pertanyaannya.
”Engkau mau bertempur? Berapa
kali Ayah sudah melarang. Engkau jangan campur-campur dengan bertempur-tempur!
Apa engkau pikir engkau bias menang
dengan senjata kecil itu?”
Dia rupanya teringat sesuatu.
”Ha, rupanya senjata itu
masih belum juga engkau buang? Bukankah Ayah suruh seminggu yang lalu? Anak
kepala batu! Engkau mau mati?”
Sumber: Jalan Tak Ada Ujung, Mochtar Lubis
4.
Pendeskripsian watak dalam penggalan sastra di atas dilakukan dengan cara . . .
.
A.
perbuatan tokoh dan deskripsi gerak-gerik
B.
dialog antartokoh dan pikiran tokoh lain
C.
deskripsi gerak-gerik dan pikiran tokoh lain
D.
dialog antartokoh dan perbuatan tokoh
E.
perbuatan tokoh dan pikiran tokoh lain
5. Cermati penggalan puisi berikut!
Bulan Telah Mati di Jogja
Kalau malam ini bulan ada
Bakal kuletakkan di keningmu
Agar gelap tak mengepung kita
Namun, malam ini bulan tidak
ada
Dan kelelawar berkabar dari
loteng Stasiun Tua
Bahwa bulan telah mati di
Jogja
Sejak spot light, neon, lampu reklame
Menampar wajah kita
Memang, bulan telah mati di
Jogja
. . . .
Tapi tak usah berduka
Karena tanganku masih sanggup
ngusap air mata
Nder-Jogja, Juli 2002
Karya : Indriyani Hastuti
Sumber: Dian Sastro for President
Kalimat yang berupa majas
yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah . . .
A.
Dan gelap kukuh memeluk kita
B.
Dan malam pun menjadi gelap gulita
C.
Dan gelap pun kita rasakan
D.
Dan malam pun berubah menjadi gelap
E.
Malam yang gelap pun berganti lampu
6.
Hasan :"Hanya itu yang akan membawa turun
koper sebesar ini dari kapal?"
Ibu : "Benar, Dik."
Hasan : "........."
Ibu : "Terima kasih, Adik baik sekali."
Ibu : "Benar, Dik."
Hasan : "........."
Ibu : "Terima kasih, Adik baik sekali."
Bila kita lengkapi percakapan
di atas, kalimat yang diungkapkan oleh Hasan adalah...
A. Mengapa Ibu membawa koper sebesar itu?
B. Ibu akan susah membawa turun koper sebesar ini?
C. Bila Ibu melakukan perjalanan lagi, jangan membawa
koper sebesar itu
D. Biar saya yang membantu membawa koper Ibu
E. Carikan cepat orang yang akan membawa turun koper Ibu.
7. Penggalan cerpen di atas
melukiskan nilai....
A.
adat
B.
politik
C.
moral
D.
Estetika
E.
Budaya
8. Struktur Puisi menurut Prof. H.J. Waluyo, terdiri
atas dua macam struktur, yaitu: struktur fisik dan batin. Yang bukan merupakan
struktur fisik, meliputi..
A.
diksi (diction),
B.
pencitraan,
C.
kata konkret (the
concentrate word)
D.
majas (figurative
language), dan bunyi
E.
tema (sense), dan
tipografi
9. Yang bukan merupakan struktur batin
puisi, meliputi …
A. perasaan (feeling)
B. tema (sense),
C. nada (tone),
D. amanat (atention).
E. Pencitraan
10. Baca puisi di bawah ini!
Perahu
Kertas
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas
dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang,
dan perahumu
bergoyang menuju lautan.
...
Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Perahu Kertas, 1991
Citraan
atau pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang
menggambarkannya. Larik-larik di atas yang bergaris bawah menggunakan citraan …
A. Penglihatan
B. Pendengaran
C. Perabaan
D. Penciuman
E. Gerak
11. Baca puisi di bawah ini!
Blues untuk
Bonie
…
sembari
jari-jari galak di gitarnya
mencakar
dan mencakar
menggaruki
rasa gatal di sukmanya
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 :
Kitab Puisi 2002
Nukilan
puisi “Blues untuk Bonie” di atas menggunakan citraan …
A. Penglihatan
B. Pendengaran
C. Perabaan
D. Penciuman
E. Gerak
12.
Baca puisi di bawah ini!
Pemandangan
Senjakala
Senja
yang basah meredakan hutan terbakar
Kelelawar-kelelawar
raksasa datang dari langit kelabu tua
Bau
mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda.
…
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1:
Kitab Puisi 2002
Nukilan
puisi “Pemandangan Senjakala” di atas menggunakan citraan …
A. Penglihatan
B. Pendengaran
C. Perabaan
D. Penciuman
E. Gerak
13.
Baca puisi berikut ini!
Pembicaraan
Hari mekar dan bercahaya:
yang ada hanya sorga. Neraka
adalah rasa pahit di mulut
waktu bangun pagi
Karya Subagio Sastrowardojo
Nukilan
puisi “Pemandangan Senjakala” di atas menggunakan citraan …
A. gerak
B. Pendengaran
C. Perabaan
D. Penciuman
E. Pencicipan
14.
Bacalah dengan cermat!
Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Bung Tomo, dan sebagainya
adalah sosok pahlawan yang ada pada masa perjuangan fisik. Hal ini tidak dapat
dipungkiri karena sejarahlah yang menjadi saksi atas keberanian dan perjuangan
mereka mempertaruhkan hidup dan mati untuk mengusir penjajah. Hal ini
membuktikan mereka layak mendapat gelar pahlawan. Pada saat ini pemberian gelar
pahlawan merupakan peran dari pihak penguasa, pemerintah, atau lembaga resmi
yang terkait. Namun akan lebih berarti apabila seseorang mendapatkan predikat
sebagai pahlawan karena diberikan oleh masyarakat tanpa harus diresmikan
oleh suatu lembaga.
Ide pokok yang tersirat dalam penggalan informasi di
atas adalah...
A. Sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan.
B. Para pejuang kemerdekaan layak mendapat gelar pahlawan
C. Pemberian gelar pahlawan merupakan hak penguasa dan
pemerintah.
D. Predikat pahlawan sebaiknya diberikan oleh
masyarakat.
E. Masyarakat yang berhak menilai bahwa seorang itu
pahlawan.
Tabel
berikut untuk soal nomor 15, bacalah dengan saksama!
15. Simpulan isi tabel tersebut . . .
A. Ketersediaan pupuk urea bersubsidi di Jateng 2008
lebih sedikit dari pupuk-pupuk yang lain.
B. Ketersediaan pupuk NPK bersubsidi di Jateng 2008
paling rendah dari pupuk yang lain.
C. Petani lebih memerlukan pupuk organik daripada
jenis pupuk yang lain.
D. Petani membutuhkan pupuk urea lebih banyak daripada
jenis pupuk yang lain.
E. Kebutuhan petani akan pupuk organik sama dengan
pupuk NPK.
16.
Bacalah dengan cermat!
Barcode kubus berukuran 30 mikro meter terbuat dari
silikon berlapis plastik transparan setebal 100 nanometer. Ukurannya yang
superkecil itu memudahkannya diletakkan ke barang berharga, seperti berlian,
atau dijahit di kanvas. Penciptaan nanobarcode dilakukan dengan menembakkan
sinar elektron litograf yang mengebor 90 ribu lubang kecil di atas lapisan
plastik dengan lima kedalaman yang berbeda. Posisi dan kedalaman lubang inilah
yang menjadi kode sandi. Untuk membacanya, diperlukan mikroskop elektron
pemindai lubang. (Tempo, April 2006)
Teks di atas berbicara tentang …
A. Barcode dari silikon yang berukuran superkecil
B. Kecanggihan sinar elektron litograf dalam memindai
C. Penciptaan alat dengan menembakkan sinar elektron
D. Pembuatan kode sandi untuk keperluan pengamanan
E. Nanobarcode sebagai inovasi teknologi antipencuri
Bacalah dengan cermat untuk soal nomor
17!
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu
bukanlah sejumlah unsur yang terkumpul secara tidak beraturan. Seperti halnya
sistem-sistem lain, unsur-unsur bahasa “diatur” seperti pola-pola yang berulang
sehingga kalau hanya salah satu bagian saja tidak tampak, dapatlah “diramalkan”
atau “dibayangkan” keseluruhan ujarannya. Sifat itu dijabarkan lebih jauh bahwa
bahasa itu sistematis, artinya bahasa itu dapat diuraikan atas satuan-satuan
terbatas yang terkombinasi dengan kaidah-kaidah yang dapat diramalkan. Di
samping itu, bahasa juga sistemis, artinya bahasa itu bukanlah sistem yang
tunggal, melainkan terdiri atas beberapa subsistem, yakni subsistem fonologi,
gramatika, dan leksikon. (Harimurti Kridaleksana, 2007)
17. Bahasa itu sistematis sebab …
A. Merupakan sejumlah unsur yang terkumpul dan ditata secara
rapi jali
B. Dapat diramalkan keseluruhannya hanya dengan menyebut
bagian-bagian
C. Terdiri atas subsistem-subsistem yang tersusun secara
tepat dan sistemis
D. Merupakan satuan-satuan dengan aturan-aturan yang
dapat diperkirakan
E. Terdiri atas sistem yang terdistribusi dalam fonologi,
gramatika, dan leksikon
Bacalah dengan cermat untuk soal nomor
18!
PT Philip Indonesia luncurkan LCD TV Action Series 7000 dan 9000. LCD TV seri tersebut memiliki tiga komponen yang mendukung kinerja
yang berkualitas, yaitu Advanced Motion
Engines untuk memonitor gerakan terhalus, LCD panel cepat untuk performa gambar gerakan bebas kabut (blur-free mtion), serta high refresh rate untuk gerakan tajam.
Peluncuran LCD mdel baru tersebut menegaskan kampanye be part of the action dilaksanakan di Pondok Indah Mall, Jakarta
baru-baru ini. (Tempo, Agustus 2008).
18. Kalimat yang tepat untuk menyampaikan komentar terhadap
teks di atas adalah …
A.
Performa gambar
gerakan bebas kabut dihasilkan oleh PT Philip Indonesia
B.
Ada komponen
untuk memonitor gerakan terhalus dalam LCD TV tersebut.
C.
Peluncuran LCD
model baru telah dilakukan oleh PT Philip Indonesia
D.
PT Philip
Indonesia maju pesat di bidang inovasi teknologi LCD TV
E.
Peluncuran LCD
tersebut telah dilakukan di pondok Indah Mall, Jakarta.
Bacalah dengan cermat untuk soal nomor
19!
Pagi
itu pesawat Qantas mengudara lagi dan segalanya tampak seperti biasa, sampai
akhirnya pesawat berada pada 320 km dari Hongkong dan ketinggian 8.840 m di
atas Laut Cina Selatan. Sebuah ledakan keras terdengar dan serentak masker
oksigen keluar dari atas kepala penumpang-tanda tekanan udara tiba-tiba
berkurang.
Kepanikan menyebar, penumpang menjerit,
anak-anak ketakutan, dan kesulitan bernafas. Steve Winchester berpikir ia akan
mati, “Setiap orang berpikir oh, inilah saatnya”. David Saunders pun sempat
menyambar paspor dari tas, kemudian memindahkannya ke kantong celananya. “Jika
tubuh saya ditemukan, mereka dapat mengidentifikasi secepatnya”, katanya.
Bartels memutuskan mendarat darurat di
Bandara Niny Aquino di Manila, yang masih dua jam perjalanan. Masalahnya,
akibat ledakan itu sistem pilot otomatis tidak berfungsi dan semua instrumen
elektronik di hadapannya macet. Apa boleh buat, Bartels dan Bernd harus
mengendalikan pesawat secara manual. Awak kabin berhasil menenangkan penumpang
hingga Bartels dapat dengan mulus mendaratkan pesawatnya. Pagi itu, Bartels dan
segenap penumpang serta awak pesawat telah melalui saat paling genting dalam
hidupnya, berkenalan dengan maut. (Tempo, Agustus 2008)
19.
Secara keseluruhan, teks di atas menyampaikan informasi tentang …
A. Kepiawaian pilot mengatasi kepanikan
B. adanya teror di atas Laut Cina Selatan
C. semua instrumen elektronik telah macet
D. Tekanan udara yang tiba-tiba berkurang
E. pesawat Qantas dikendalikan secara manual
Bacalah dengan cermat untuk soal nomor
20!
Jika diperhatikan, seseorang yang sedang membaca
terlihat jelas bahwa mata tidak tinggal diam, tetapi terlibat dalam proses scanning. Scanning bukan merupakan
gerakan mata yang lurus dan tetap, melainkan mata diam sesaat, kemudian beralih
ke posisi lain, diam lagi, dan seterusnya. Saat mata diam tersebut disebut
fiksasi (fixation). Membaca adalah
suatu keterampilan yang kompleks, dan seperti semua keterampilan lain, membaca
dapat ditingkatkan ketepatan dan kecepatannya dengan berlatih. Memonitor
gerakan mata selama membaca dapat mengungkapkan banyak hal tentang proses
tersebut. Pada waktu membaca sebaris kata, mata bergerak dari satu titik
fiksasi ke titik fiksasi lain. Kadang-kadang mata akan bergerak mundur atau
regres, untuk membaca kembali. Kecepatan membaca tergantung pada sulitnya bahan
bacaan dan minat pembaca. Bila teks bacaan sulit, pembaca mungkin memperhatikan
hampir setiap kata, tetapi membaca
sepintas suatu bacaan mungkin hanya memerlukan satu atau dua fiksasi
per-kalimat. (Atkinson, RL. Dkk, Pengantar
Psikologi, 1997)
20.
Maksud yang hendak disampaikan penulis dalam teks tersebut adalah …
A. Jumlah fiksasi dalam membaca dapat mengungkap
tingkat kesulitan bacaan
B. dalam peristiwa membaca telah terjadi proses
scanning, fiksasi, dan regres
C. kecepatan dan ketepatan membaca dapat ditingkatkan
melalui latihan fiksasi
D. Keseringan regres menunjukkan kurang minatnya
pembaca pada yang dibaca
E. cara scanning dapat ditingkatkan dengan berlatih
fiksasi waktu membaca.
Soal B (kerjakan di lembar jawab yang
telah disediakan, jangan dikerjakan di balik LJK!)
1. Menurut Prof. Dr. H.J. Waluyo, puisi dibentuk atas struktur fisik ( diksi, pengimajian, kata
konkret, majas, ritma/ rima, tipografi) dan batin (tema dan amanat, perasaan, nada dan suasana). Jelaskan
secara singkat, pilih dua saja untuk tiap-tiap unsur! (unsur fisik 2 dan unsur
batin 2)
2. Bacalah puisi berikut ini!
Gadis Peminta-Minta
Setiap
kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu
terlalu kecil untuk kenal duka
Tengadah
padaku, pada bulan merah jambu
Tapi
kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin
aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang
ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup
dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira
dari kemayaan riang
Duniamu
yang lebih tinggi dari menara Katedral
Melintas-lintas
di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal
Jiwa
begitu murni, terlalu murni
Untuk
bisa membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Buah di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda
(Toto Sudarto
Bachtiar)
Analisislah secara
singkat tema dan amanat puisi “Gadis
Peminta-Minta” karya Toto Sudarto Bachtiar
di atas!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KISI-KISI
Satuan Pendidikan : SMA N
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester :
X/ 1
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI DASAR
|
NOMOR SOAL
|
1.
Memahami siaran atau cerita
yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
|
1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media
elektronik (berita dan nonberita)
1.2 Mengidentifikasi unsur sastra
(intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/melalui rekaman
|
16, 17, 18, 19, 20
3, 4
|
3. Memahami berbagai teks bacaan
nonsastra dengan berbagai teknik membaca
|
3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit)
|
14
|
4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif
4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif
4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam
paragraf ekspositif
|
6, 9
1
15,
|
|
5. Memahami puisi yang disampaikan secara
langsung/tidak langsung
|
5.1.
Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan
secara langsung ataupun melalui
|
8, 9, 10, 11, 12, 13
|
7.
Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen
|
7.2. Menganalisis keterkaitan unsur
intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari
|
2, 7
|
8. Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui
kegiatan menulis puisi
|
8.2.
Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima.
|
5,
|
Kunci
Jawaban
A.
1. B
2.
B
3.
E
4.
D
5.
A
6.
D
7.
C
8.
E
9.
E
10. A
11. C
12. D
13. E
14. E
15. D
16. B
17. D
18. D
19. B
20. C
B
1.
Unsur-unsur/ Struktur Puisi
A.
Unsur Fisik (bentuk)
a.
Diksi (pemilihan
kata)
Penyair sangat cermat dalam memilih kata-kata.
Kata-kata dipertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama,
kedudukan kata itu dalam konteks atau dalam hubungan dengan kata yang lain,
serta kedudukankata dalam keseluruhan puisi. Oleh karena itu, di samping
memiliki kata yang tepat, penyair juga mempertimbangkan urutan kata dan
kekuatan/ daya magis kata-kata.
Pemilihan kata-kata dalam puisi hendaknya bersifat
puitis, yang mempunyai efek keindahan dan
berbeda dengan kata-kata yang biasa kita pakai sehari-hari.
b.
Pengimajian
Pengimajian dapat didefinisikan sebagai kata atau
susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman imajinasi. Dengan daya
imajinasi yang diciptakan penyair, maka pada kata-kata puisi itu seolah-olah
tercipta sesuatu yang dapat didengar, dilihat, ataupun dirasakan pembacanya.
c. Kata konkret
Untuk membangkitkan imaji (daya
bayang) pembaca, maka kata-kata harus diperkonkret. Fungsinya agar pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, merasa apa yang dilukiskan penyair.
Jika imaji pembaca merupakan akibat dari
pengimajian yang diciptakan penyair, maka kata
konkret merupakan sebab terjadinya pengimajian itu. Dengan kata yang
diperkonkret, pembaca dapat membayangkan secara
jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair.
d.
Majas
Majas ialah bahasa yang digunakan penyair untuk
menyatakan sesuatu dengan cara pengiasan.
Yakni dengan mengunkapkan makna secara tersembunyi, atau tidak langsung.
Penggunaan majas membantu penyair menghadirkan kesan puitis melalui pemilihan
bunyi yang dapat menimbulkan imajinasi di dalam diri pembaca.
e.
Rima/Ritma
Rima adalah
pengulangan bunyi dalam puisi. Rima membentuk efek musikalitas. Dengan
adanya rima itulah, efek bunyi makna yang dikehendaki penyair semakin indah dan
makna yang ditimbulkan lebih kuat. contoh /dan angin pun mendesah/ mengeluh
mendesah/. Konsonan /h/ pada larik tersebut memberikan efek makna kegelisahan.
Sementara itu, perpindahan antara bunyi desis /s/ dan /h/ dengan menggunakan
konsonan /n/ dalam angin mendesah menjadikan lagu puisi itu menjadi merdu. Di
samping rima, dikenal pula istilah ritma, yang berarti sebagai pengulangan
kata, frase, atau kalimat dalam bait puisi.
f.
Irama
Irama dalam puisi erat hubungannya
dengan bunyi yang berulang, pergantian yang teratur, dan variasi-variasi bunyi
yang menimbulkan suatu gerak yang hidup, seperti gemericik air yang mengalir
turun tidak putus-putus. Irama dapat pula berarti pergantian turun naik,
panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi bahasa dengan teratur.
g.
Tata wajah (tipografi)
Tipografi merupakan
pembeda yang penting antara puisi dengan prosa (cerpen, novel) dan
drama. Kata-kata dalam puisi membentuk larik-larik sajak dalam bait, tidak
berbentuk kalimat dalam paragraf.
B.
Unsur Batin (isi)
Ada empat unsur batin puisi, yakni: tema (sense), perasaan penyair
(feeling), nada atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), dan amanat
(intention).
a.
Tema dan amanat
Tema merupakan pokok persoalan
yang akan diungkap oleh penyair.
Amanat
merupakan pesan yang disampaikan penyair dalam puisinya.
b.
Perasaan
Perasaan adalah keinginan penyair mengungkapkan suatu
makna tentang kebenaran-kebenaran hidup. Setiap penyair ingin membeberkan
rahasia dunia dan kehidupannya. Dengan asumsi semacam itu, kita tidak hanya
terpikat oleh bahasa puisi, kemudian lupa mencari makna dan pesan-pesan
kehidupan.
c.
Nada dan Suasana
nada merupakan
sikap penyair terhadap pembaca , maka suasana
puisi adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu, atau akibat
psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca.
2.
Tema
kemanusiaan itulah yang melingkup puisi di atas. Penyair bermaksud menunjukkan
betapa tingginya martabat manusia dan bermaksud meyakinkan pembacanya bahwa
setiap manusia memiliki martabat yang sama. Perbedaan kekayaan, pangkat,
kedudukan seseorang, tidak boleh menjadi sebab adanya pembedaan perlakuan
terhadap kemanusiaan seseorang. Seperti dalam puisi tersebut, penyair membela
martabat kemanusiaan gadis peminta-minta yang disebutnya sebagai gadis kecil
berkaleng kecil.
Amanat
“Hargailah manusia-manusia gembel yang dikategorikan sebagai sampah masyarakat.
Mereka itu juga manusia yang mempunyai martabat sama dengan manusia lainnya.
Kesengsaraan bukan kemauan mereka. Kita yang kebetulan bernasib lebih baik,
hendaknya memikirkan nasib mereka, di samping nasib kita sendiri”. Demikianlah
amanat yang hendak disampaikan Toto
Sudarto Bachtiar dalam puisinya itu.
|
No comments:
Post a Comment