Friday, 9 October 2015

menginterpretasikan makna teks prosedur.


menginterpretasikan makna teks prosedur

Teks prosedur kompleks merupakan tulisan yang berusaha menginformasikan sesuatu kepada pembaca. Informasi ini dapat memperluas wawasan pembaca atau sekadar informasi ringan. Oleh sebab itu, teks prosedur kompleks sebaiknya menggunakan kata yang lugas, jelas, dan baku. Penggunaan istilah-istilah tertentu pun bergantung pada materi yang sedang dibahas dalam teks tersebut, misalnya, teks prosedur kompleks cara memasak lauk khas daerah tertentu. Teks prosedur tersebut akan akrab dengan nama jenis bumbu masak, takaran bahan, dan nama-nama peralatan memasak.
Perhatikan!

Berikut ini contoh salah satu prosedur kompleks pemasakan kecap dari bahan air kelapa.
1. Air kelapa yang telah disaring campur dengan gula merah masukkan dalam panci aluminium masak hingga mendidih.
2. Bumbu yang telah digoreng bersama bumbu-bumbu lain (kemiri, bawang putih yang dihaluskan dan digoreng) dimasukkan ke dalam panci tersebut.
3. Selama dimasak harus diaduk-aduk terus hingga tinggal separo panci.
4. Angkat panci dari tungku, kecap disaring dengan saringan dan ditampung dalam wadah.
5. Kecap yang telah dingin masukkan ke dalam botol yang steril lalu tutup rapat-rapat.
Mari kita ulas!

Dari contoh tersebut terdapat kata-kata atau istilah yang akrab dengan materi yang dijelaskan.
Kata-kata khusus seperti gula merah, kemiri, bawang putih, air kelapa. Untuk nama peralatan masak ada panci, wadah, saringan, dan botol. Istilah yang muncul adalah steril yang artinya bebas dari segala kotoran.
Cara membuat kecap dengan air kelapa tersebut merupakan cara pertama yang ringkas. Sementara cara kedua lebih rumit. Oleh sebab itu, istilah yang digunakan dalam cara kedua juga lebih banyak. Misalnya, rendaman kedelai disebut filtrat atau calon kecap. Sebagai bahan pengawet kecap perlu ditambahkan natrium benzoat sesuai takaran.
Poin Penting

    Teks prosedur adalah teks yang berusaha memberi informasi pada pembaca mengenai langkah-langkah tertentu dalam masalah yang dibahas.
    Makna kata yang dipakai dalam teks prosedur adalah kata-kata yang lugas dan jelas.
    Istilah digunakan dalam teks prosedur sesuai dengan topik yang dibahas.

struktur dan kaidah teks prosedur kompleks

struktur dan kaidah teks prosedur kompleks

Sebelumnya kalian sudah mengetahui struktur isi teks prosedur. Kini, kita akan belajar tentang ciri bahasa teks prosedur kompleks.
Teks prosedur kompleks umumnya berisi petunjuk untuk melakukan sesuatu. Petunjuk- petunjuk ini biasanya diungkapkan dalam kalimat- kalimat imperatif atau kalimat perintah. Kalimat perintah memberi kesan lebih tegas dan lugas. Penggunaan kalimat perintah otomatis menggunakan kata- kata yang menyatakan perintah, larangan, maupun kata- kata yang menyatakan keharusan. Misalnya kata ambillah, tutuplah, bacalah, isilah, tidak, jaga, harus. Teks prosedur kompleks berupa rangkaian petunjuk untuk melakukan sesuatu. Dalam teks prosedur diperlukan juga kata penghubung untuk merangkai petunjuk- petunjuk tersebut, misalnya lalu, kemudian, setelah itu, dan. Di samping itu pula diperlukan beberapa kata penghubung sebagai penanda waktu, seperti satu jam, beberapa menit, sebentar. Selain itu, pilihan kata dalam teks prosedur kompleks harus kata-kata yang bermakna lugas, baku, informatif dan tidak bias.
Perhatikan!

Contoh teks prosedur kompleks

membuat masakan jamur vegetarian
Bahan:
Siapkan 400 gr jamur tiram putih, 150 gr kol, potong memanjang, satu tomat potong kotak, 800 ml santan kelapa, 1000 ml air
Bumbu:
Bawang putih 3 siung, bawang merah 4 siung, kemiri disangrai 3 butir, pala dibakar 3 cm, jahe 2 cm, garam 1 sendok, daun salam 2 lembar, lengkuas memarkan 2 cm, sebatang serai memarkan, cabai merah 4 buah potong kecil-kecil, minyak goreng 4 sdm, garam 1 sendok teh, gula secukupnya, minyak goreng 4 sdm
Cara membuat:
1. Rebus jamur tiram hingga empuk, keringkan, potong memanjang.
2. Rebus santan kelapa lalu masukkan bumbu yang telah dihaluskan, daun salam, lengkuas, dan serai, aduk sampai mendidih, angkat dan sisihkan.
3. Panaskan minyak dan tumis bawang, cabai lalu masukkan jamur tiram, aduk sampai layu dan beraroma sedap. Masukkan kol sampai layu. Tuangkan santan kelapa yang sudah dibumbui , tunggu hingga mendidih . Ketika sup telah mendidih, masukkan potongan tomat. Sajikan selagi hangat.

Mari kita ulas!

    Dari contoh tersebut kata imperatif tampak pada langkah- langkah memasak , seperti rebus, angkat, panaskan, masukkan, sajikan, siapkan, dan memarkan.
    Terdapat konjungsi temporal lalu, sampai, sehingga.
    Menggunakan kata-kata yang lugas dan tidak bias.

Poin Penting

Ciri bahasa teks prosedursebagai berikut.
1. Menggunakan kalimat imperatif.
2. Menggunakan konjungsi temporal.
3. Menggunakan kata-kata yang lugas tidak bias.
4. Menggunakan pilihan kata yang informatif.

struktur isi teks prosedur kompleks

struktur isi teks prosedur kompleks

Teks prosedur kompleks adalah teks atau bacaan yang menunjukkan tahap-tahap atau langkah-langkah yang harus dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Tahap-tahap ini harus dilakukan secara benar dan runtut agar hasil yang diinginkan tercapai secara maksimal.
Pelaksanaan secara urut atas tahap-tahap ini menunjukkan bahwa seseorang itu tahu dan taat pada peraturan. Tahap atau langkah-langkah ini merupakan urutan yang tidak dapat diubah susunannya. Itulah sebabnya teks semacam ini disebut teks prosedur kompleks. Jika diubah urutannya akan menjadi tidak prosedural atau tidak sesuai dengan aturan.
Untuk memperjelas pengertian tersebut, berikut ini salah satu contoh teks prosedur kompleks untuk meminjam buku di perpustakaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Putra Bangsa. Langkah atau tahap-tahap yang harus dilakukan para siswa untuk meminjam buku, sebagai berikut.
Perhatikan!

Contoh
Prosedur meminjam buku di perpustakaan.
1. Berkunjung ke perpustakaan sekolah.
2. Mengisi daftar hadir pengunjung.
3. Melihat daftar buku untuk memilih buku yang diperlukan.
4. Mengambil buku yang dimaksud yang ada di rak perpustakaan.
5. Menyerahkan pada petugas untuk didata.
6. Menyerahkan kartu anggota perpustakaan pada petugas.
7. Buku di scan oleh petugas menggunakan barcode.
8. Petugas memeriksa data buku dan memasukkan ke data peminjam.
9. Menerima buku dari petugas perpustakaan.
Mari kita ulas!

Dalam contoh di atas terlihat ada sembilan langkah yang harus dilakukan seorang peminjam buku di perpustakaan SMA Putra Bangsa. Langkah 1- 2 merupakan langkah pendahuluan. Langkah 3- 8 merupakan bagian isi. Langkah nomor 9 sebagai penutup. Selain menggunakan model yang lebih sederhana seperti contoh tersebut, teks prosedur kompleks dapat pula ditulis dalam bentuk artikel. Dalam model artikel, bagian pendahuluan, isi maupun penutup terbungkus dalam tulisan yang lebih panjang karena dalam bentuk paragraf – paragraf. Intinya, entah dalam bentuk artikel atau bentuk langsung tahap-tahap, tetap ada bagian pendahuluan, isi, dan penutup.
Poin penting

Struktur teks prosedur kompleks terdiri dari:
1. pembukaan'
2. isi, dan
3. penutup.

Thursday, 16 April 2015

Mengevaluasi/ Melakukan Penilaian terhadap Teks Negosiasi Berdasarkan Kaidah dan Ciri Kebahasaannya

Siswa mampu mengevaluasi/ melakukan penilaian terhadap teks negosiasi berdasarkan kaidah dan ciri kebahasaannya.

Pada materi sebelumnya, kita telah mengetahui struktur dan ciri kebahasaan teks negosiasi. Sebuah teks negosiasi memiliki beberapa ciri, seperti penggunaan bahasa persuasif, interogatif, argumentatif, dan bersifat santun. Hal-hal tersebut memang sangat dibutuhkan jika kita ingin negosiasi yang dilakukan berjalan dengan lancar.
Ciri-ciri kebahasaan itulah yang akan menjadi dasar aturan pada materi kita kali ini, yaitu mengevaluasi teks negosiasi. Mengapa kita perlu melakukan evaluasi? Evaluasi dibutuhkan agar kita memeroleh pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang bagaimana bentuk negosiasi, hal apa yang harus kita lakukan dalam bernegosiasi, dan bahasa seperti apa yang tepat dalam bernegosiasi?

Perhatikan!
Malam hari. Seorang ibu menunggu bus yang tak kunjung datang. Ia memutuskan untuk menghentikan sebuah taksi di daerah Slipi karena semakin malam dan khawatir.
Ibu : Pake argo, Pak?(1)
Supir : Tidak, Bu.Memang Ibu mau ke mana? (2)
Ibu : Kebon Nanas Tangerang, Pak. (3)
Supir : 150 mau, Bu?(4)
Ibu : Wah kemahalan, Pak. Saya biasa gak nyampe seratus. Gak masuk perumahan kok, Pak. (5)
Supir : seratus tiga puluh bagaimana? (6)
Ibu : seratus aja, ya, Pak!(7)
Supir : Seratus dua puluh, Bu. Gimana, Bu? Kalau tidak mau, cari taksi lain yang mau seratus! (8)
Ibu : Ya sudah, boleh, daripada tidak ada taksi lagi. (9)

Mari Evaluasi!

Menurut kalian, apakah teks di atas sudah termasuk ke dalam negosiasi yang baik? Struktur teks di atas termasuk ke dalam bentuk negosiasi yang muncul akibat tawar-menawar. Teks negosiasi tawar-menawar biasanya memiliki bagian orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, pembelian, penutup. Namun, karena tawar-menawar di atas berkaitan dengan jasa, bagian pembelian dan penutup tidak disertakan. Berikut adalah penjabaran struktur teks tersebut.
Bagian orientasi terdapat pada tuturan No. 1 – 2, bagian permintaan ada pada tuturan No. 3, bagian pemenuhan ada pada No. 4, bagian penawaran pada No. 5 – 8, dan persetujuan pada No. 9.
Pada bagian orientasi (1), seorang ibu menanyakan penggunaan argo pada supir yang dijawab oleh supir bahwa ia tidak menggunakan argo. Ini merupakan bentuk inisiasi akan terjadinya tawar-menawar. Dalam bagian ini, terdapat kalimat interogativa/kalimat tanya. Bentuk kalimat interogativa juga terdapat pada tuturan No. 2, 4, 6, dan 8. Banyaknya kalimat interogativa menunjukkan bahwa jenis kalimat ini adalah jenis dan ciri yang dominan dalam teks negosiasi setelah persuasi. Selain kalimat interogativa, ciri negosiasi yang lain adalah adanya bentuk persuasif: suatu jenis teks yang sangat dibutuhkan dalam bernegosiasi . Dalam teks di atas, jenis kalimat ini muncul pada tuturan No. 5 dan 7. Ciri yang lain adalah kalimat argumentasi pada tuturan No. 8, sayangnya argumentasi yang diberikan tidak dengan menggunakan bahasa santun.

CATATAN:
Untuk mengevaluasi teks negosiasi perhatikanlah latar belakang/alasan terjadinya negosiasi, apakah karena konflik atau tawar-menawar? Setiap jenis negosiasi akan menghasilkan struktur yang berbeda. Setelah itu, analisislah ciri-ciri kebahasaannya, seperti penggunaan persuasi, interogativa, ataupun argumentasi.

Wednesday, 15 April 2015

Menyusun Abstraksi Teks Negosiasi Berdasarkan Struktur Teks Tersebut



Siswa mampu menyusun abstraksi teks negosiasi berdasarkan struktur teks tersebut.
Pada materi kali ini, kita akan melanjutkan materi tentang teks negosiasi, yaitu mengabstraksi teks negosiasi berdasarkan strukturnya.

Langkah Mengabstraksi Teks Negosiasi
Mengabstraksi atau meringkas adalah menyusun kembali sebuah teks menjadi lebih singkat tanpa menghilangkan inti teks tersebut. Setiap teks memiliki bentuk inti yang berbeda, misalnya, dalam sebuah teks berbentuk paragraf, inti teks tersebut ada pada gagasan utamanya. Bentuk seperti itu biasanya akan lebih mudah untuk diringkas. Sementara itu, teks negosiasi lazimnya berbentuk dialog yang penyimpulannya tidak semudah seperti menyimpulkan paragraf. Kita perlu melakukan beberapa langkah awal, seperti mencari inti permasalahan lalu mengubah dialog tersebut ke dalam bentuk kalimat deklaratif.
Contoh:
Budi : Saya minta harganya turun ya, Bang! Saya beli banyak.
Penjual : Ya sudah, untuk Bapak boleh lah.
Perubahan: Budi meminta penurunan harga dengan alasan membeli banyak. Alasan ini diterima oleh pihak penjual dan sepakat untuk menurunkan harga sesuai keinginan Budi.
Selain itu, karena negosiasi bertujuan untuk menyelesaikan masalah, jangan lupa untuk ikut menyertakan penjelasan bagaimana masalah dapat terselesaikan dengan kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan. Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, kita akan menyusun kembali inti berdasarkan urutan struktur. Agar lebih jelasnya, marilah kita amati contoh negosiasi singkat berikut!
Perhatikan
Perundingan Hooge Veluwe
(dialog dengan penggubahan tanpa mengubah sejarah asli)
14-24 April 1946, Hooge Velue, Belanda
Clark Kerr : Pihak Belanda harus segera bekerja sama dengan Indonesia untuk menyelesaikan
sengketa. Kami tidak ingin kejadian yang dialami Jenderal Mallaby di Surabaya terulang.(1)
Soewandi : Kami selalu siap. Mr. Sjahrir sudah berulang kali menyampaikan usul kepada Tuan Van
Mook. Usulan tersebut adalah kami ingin menjadi negara yang berdaulat atas Jawa, Madura, dan Sumatera, serta ditambah daerah-daerah bekas jajahan Sekutu.(2)
Van Mook : Pihak Belanda menolak usulan itu. Kami menginginkan Indonesia menjadi
gemeenebest, suatu negara persemakmuran di bawah Kerajaan Belanda. Hal ini berdasarkan perjanjian Civil Affairs Agreement dengan Inggris bahwa Sekutu akan mengembalikan Indonesia ke dalam pangkuan Belanda.(3)
Clark Kerr : Tolong jangan sangkut pautkan Inggris. CAA bukan berarti melegitimasi kekuasaan
Belanda di Hindia Belanda. CAA muncul untuk mengembalikan kondisi keamanan. (4)
Soedarsono : Bagaimana dengan janji Ratu Wilhelmina yang menyatakan bahwa Indonesia akan dimerdekakan setelah perang?(5)
Van Mook : ya merdeka tapi sebagai persemakmuran, bukan vrij-staat. Dan kami hanya mengakui Jawa dan Madura secara de facto dan dikurangi oleh daerah yang diduduki sekutu.(6)
Soewandi : Maaf, tetapi itu usulan lama Anda Tuan Van Mook. Usulan itu sudah lama kami tolak.
. Anda telah mengabaikan perjanjian yang sebelumnya telah disepakati dengan Mr. Sjahrir (7)
Van Mook : Dengan berat hati saya harus katakan bahwa usulan yang saya kemukakan adalah rancangan saya sendiri. Mengenai perjanjian internasional, kabinet Belanda ternyata menolak hal tersebut. Belanda adalah negara pemegang kedaulatan Indonesia.(8)
Mari Mengabstraksi!
  1. Menganalisis Permasalahan dan Menyusunnya Kembali Menjadi Bentuk Deklaratif Teks negosiasi di atas terdiri atas tiga bagian: pembuka ^ isi ^ penutup. Bagian pembuka ditandai oleh tuturan No. 1, isi di tuturan No. 2 – 6, dan bagian penutup di tuturan No. 7 dan 8. Masing-masing bagian akan kita analisis untuk dicari inti permasalahannya. Hal ini dilakukan agar abstraksi yang kita buat tetap mampu menunjukkan alur negosiasi. Mari kita perhatikan! Pada bagian pembuka terdapat tuturan penengah dari Inggris, Clark Kerr. Tuturan tersebut berisi permintaan untuk segera melakukan perundingan agar peristiwa 10 November 45 yang menewaskan Jenderal Mallaby tidak terulang. Pada bagian isi terdapat beberapa usulan yang ditawarkan, baik dari pihak Indonesia maupun Belanda. Pihak Indonesia meminta kedaulatan atas Jawa, Madura, Sumatera, dan daerah-daerah bekas pendudukan Sekutu. Pihak Indonesia juga menolak pembentukan negara serikat/federasi (gemeenebest) di bawah Belanda. Usul ditolak belanda karena pihak Belanda menawarkan kedaulatan atas Jawa dan Madura dan dikurangi oleh daerah yang telah diduduki sekutu, tetapi dalam bentuk federasi bukan negara merdeka. Bagian penutup menunjukkan bahwa perundingan mengalami kegagalan karena Belanda tidak menghiraukan perundingan sebelumnya. Bahkan, Belanda tidak mau mengadakan perjanjian internasional dengan Indonesia karena Belanda masih merasa sebagai pemegang kedaulatan. Dengan demikian, perundingan mengalami kegagalan.
  2. Menyusun Inti Permasalahan yang Didapat Sesuai dengan Urutan Struktur Teks Negosiasi Inti-inti permasalahan yang telah kita temukan tadi harus kita susun berdasarkan struktur pembuka ^ isi ^ penutup. Dalam perundingan Hooge Velue, Inggris meminta Belanda dan Indonesia untuk segera melakukan perundingan. Pihak Indonesia meminta kedaulatan atas Jawa, Madura, Sumatera, dan daerah-daerah bekas pendudukan Sekutu, serta menolak pembentukan negara serikat/federasi (gemeenebest) di bawah Belanda.Usul ini ditolak Pihak Belanda. Perundingan mengalami kegagalan karena Belanda tidak menghiraukan perundingan sebelumnya dan tidak mau mengadakan perjanjian internasional dengan Indonesia
Poin Penting
Terdapat beberapa langkah dalam mengabstraksi teks negosiasi.
1. Mencari inti permasalahan dalam setiap bagian struktur teks negosiasi
2. Mengubah dialog negosiasi menjadi kalimat deklaratif
3. Menyusun kembali inti permasalahan yang telah diubah sesuai dengan urutan struktur.