Thursday 6 November 2014

Ciri-ciri Bahasa Teks Anekdot



Ciri-ciri Bahasa Teks Anekdot

Tujuan

Siswa mengetahui ciri-ciri bahasa teks anekdot agar lebih paham mengenai struktur dan kaidah teks anekdot.
Teks anekdot dimanfaatkan masyarakat sebagai media untuk menyindir layanan publik di bidang politik, sosial, dan lingkungan. Sindiran atau kritikan yang dikemas dengan cerita yang lucu dan menggelitik membuat orang mudah menerima kritikan sambil tertawa. Untuk memperoleh sindiran yang halus, bahasa teks anekdot menggunakan kata kias atau konotasi, pengandaian, perbandingan, antonim, pertanyaan retoris, ungkapan, dan konjungsi.
Bahasa yang digunakan dalam teks anekdot sebagai berikut.
1. Kata kias atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya.
Kata kias bisa berupa ungkapan dan peribahasa. Ungkapan adalah kelompok kata yang khusus digunakan untuk menyatakan sesuatu sedangkan peribahasa adalah kalimat yang memiliki makna kias.
Contoh : daun muda yang bermakna gadis (ungkapan)
2. Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata atau antonim.
Contoh :
• Peristiwa yang terjadi di Indonesia diandaikan jika terjadi di negeri orang (sindiran dengan pengandaian)
• Badannya semakin lama semakin kurus seperti es lilin (perbandingan)
• Orang pintar dikatakan bodoh dan orang bodoh dikatakan pintar (antonim)
3. Pertanyaan retoris
Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
Contoh : Apakah kamu mau meninggal hari ini?
4. Kalimat yang menyatakan ajaran moral/pesan kebaikan
5. Konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung. Kata hubung yang sering digunakan dalam teks anekdot adalah kata hubung waktu (konjungsi temporal) yaitu, setelah, lalu, kemudian dan sebab-akibat yaitu, maka, karena, oleh sebab itu. Kalimat pengandaian digunakan penulis untuk berandai-andai.

Perhatikan!

Jelaskan ciri bahasa yang digunakan dalam teks anekdot berikut ini!
Sebagai tradisi jika ada orang yang meninggal dalam satu kampong seberang, maka warga harus datang melayat.
Sore itu, Dasron meninggal. Semua warga terlihat dalam prosesi pemakaman Dasron, hanya Imron yang tak terlihat. Dia sibuk bekerja di sawah.
Suatu hari Amrun bertemu dengan Imron. Amrun menanyakan perihal ketidakhadirannya. “Kenapa kemarin kau tidak datang melayat?” seru Amrun. “Kalau saya datang pada acara prosesi pemakaan Dasron, Dasron juga tidak akan datang ke prosesi pemakaman kita ketika kita meninggal. Jadi, saya tidak usah datang!” Jawab Imron. “Apa kau tidak percaya, Amrun? Buktikan saja sendiri!”
Teks anekdot di atas menggunakan pertanyaan retoris dan konjungsi sebab akibat.
• Pertanyaan retoris terdapat pada kalimat Apa kau tidak percaya, Imron? Buktikan saja sendiri!. Tak ada orang yang ingin membuktikan suatu hal yang ghaib dengan cara meninggal dulu.
• Konjungsi yang digunakan adalah konjungsi sebab-akibat: maka, jadi
Jelaskan ciri bahasa yang digunakan dalam teks anekdot berikut ini!
Padi di sawah terlihat menguning seperti hamparan permadani. Hasil padi tahun ini melimpah sehingga bisa untuk memenuhi kebutuhan para petani. Setelah panen raya, para petani bersyukur kepada Tuhan dengan menggelar acara Bersih Desa.
Pak Dukuh memberikan sambutan dalam acara tersebut. “Wargaku, hari ini kita berkumpul untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan. Semoga hasil panen kita setiap tahun terus meningkat. Tidak terserang hama wereng dan tikus-tikus tidak menjarah padi kita. Sawah kita juga tidak diambil oleh tikus berdasi dijadikan perumahan rakyat.”
Bahasa yang digunakan dalam teks anekdot di atas yang paling menonjol adalah penggunaan ungkapan “tikus berdasi” yaitu sebutan orang pemerintah yang tidak bertanggung jawab.

Poin Penting

Bahasa teks anekdot menggunakan kata kias atau konotasi, pengandaian, perbandingan, antonim, pertanyaan retoris, ungkapan, dan konjungsi.
Latihan soal

Soal 1

Berikut ini ciri penanda bahasa teks anekdot, kecuali.…
a.          memuat sindiran
b.         memanfaatkan kalimat retoris
c.          menggunakan bahasa yang puitis
d.         menggunakan peribahasa/ungkapan
e.          menggunakan konjungsi temporal dan sebab akibat

C

Petunjuk

Penanda bahasa teks anekdot adalah ciri bahasa yang bisa membedakan teks anekdot dengan teks yang lain.

Pembahasan

Ciri bahasa teks anekdot sebagai berikut :
• Menggunakan kata kias atau konotasi (tidak memiliki makna sebenarnya)
• Mengandung kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata atau antonim
• Menggunakan pertanyaan retoris
• Memanfaatkan kalimat yang menyatakan ajaran moral/pesan kebaikan
• Menggunakan konjungsi temporal dan sebab akibat

Soal 2

Bacalah paragraf berikut ini!
Hari ini Sekolah Bahagia mengadakan rekreasi ke Bali. Para siswa terlihat gembira dan mengenakan pakaian yang terbagus. Diantara mereka ada yang membawa tongsis. Tiba-tiba Nasrudin berkata, “Iya, tongsis itu memang cocok untuk kita, supaya kita semua pandai berkaca diri”. Anak yang membawa tongsis hanya tersenyum kemudian mengajak Nasrudin selfie.
Konjungsi temporal terdapat pada kalimat ke….
a.          1
b.         2
c.          3
d.         5
e.          4

D

Petunjuk

Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menandakan urutan waktu.

Pembahasan

Kata penghubung yang menunjukkan waktu terdapat pada kalimat ke-5 yaitu kemudian.

Soal 3

Bacalah teks berikut ini!
(1) Matahari memancarkan sinarnya ke bumi dan sebagai sumber cahaya. (2) Bintang pun iri terhadapnya.
(3)“Mengapa sinarmu begitu terang? Ajarkan aku agar aku sepertimu!” kata bintang kepadanya. (4) Matahari pun tersenyum menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin sepertiku kumpulkanlah emas, batu bara, dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi karena benda itulah sumber cahayaku.” (5) Kemudian, bintang pun pergi dan mulai mengerahkan rakyatnya untuk menggali emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber cahaya.


Hubungan makna antarkalimat dalam paragraf dinyatakan secara implisit melalui….
a.          Perbandingan
b.         Pertentangan
c.          sebab-akibat
d.         pengandaian
e.          umum-khusus
C

Petunjuk

Hubungan makna antarkalimat membentuk sebuah jalinan paragraf yang memiliki satu kesatuan makna.

Pembahasan

Hubungan makna kalimat ke-1 sampai dengan kalimat ke-5 menggunakan hubungan sebab-akibat. Kalimat ke-1 menyebabkan kalimat ke-2 dan seterusnya.

Soal 4

Bacalah paragraf berikut ini!
Keluarga Anis makan siang bersama. Sambil makan mereka berbagi cerita. Mereka merasakan kebahagiaan yang tak ternilai harganya.
Tiba-tiba Anis menanyakan lauk kepada ibunya, “Bu, lauknya apa nih?”. Ibunya menjawab, ”Mulai hari ini tidak ada lauk. Negara tetangga baru hajatan sehingga tidak sempat mengekspor kedelai, daging, maupun ikan.”
“Maksudnya, apa, Bu?” anis tidak paham dengan perkataan ibunya. “Pikir aja sendiri!” jawab Ibu.
Anis cemberut dan tetap makan tapi tanpa lauk, baik tahu maupun tempe. Benar-benar makan ala kadarnya.
Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan sindiran adalah.…
a.          antonym
b.         sinonim
c.          ungkapan
d.         pengandaian
e.          perbandingan

D

Petunjuk

Bahasa yang digunakan untuk menyindir adalah pengandaian, perbandingan, antonim, dan ungkapan.

Pembahasan

Bahasa yang digunakan dalam teks anekdot di atas untuk menyindir adalah pengandaian. Teks di atas berandai-andai jika negara tetangga mementingkan kepentingan sendiri, negaranya tidak bisa memenuhi kebutuhannya karena ada sebagaian bahan yang diimpor oleh negara tetangga.

Soal 5

Bacalah teks berikut ini!
Suatu sore dipadang rumput.
Kambing 1: mengapa rumputmu selalu hijau?
Kambing 2: karena selalu kurawat dan kupupuk
Kambing 1: rumputku juga kurawat dan kupupuk tapi tidak sehijau rumputmu.
Kambing 2: karena kau melihatna tidak dengan hati sehingga rumput tetangga lebih hijau di matamu.
Kambing 1 merasa tersindir kemudian tersenyum kecut.
Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan sindiran dalam teks anekdot di atas adalah.…
a.          perbandingan
b.         pengandaian
c.          ungkapan
d.         sinonim
e.          antonim

C

Petunjuk

untuk menyindir seseorang, bahasa yang digunakan adalah pengandaian, antonim, sinonim, dan ungkapan.

Pembahasan

Bahasa yang digunakan untuk menyindir adalah ungkapan “rumput tetangga lebih hijau” yang artinya apapun yang dimiliki orang lain terasa indah dan nikmat.

Soal 6

Bacalah teks berikut ini!
Semut bertemu lebah di ranting pohon.
(1) Lebah: Wah, maduku sangat bermanfaat.
(2) Semut: Apa aku bisa mengambilnya sedikit saja
(3) Lebah: tidak boleh
(4) Semut: mengapa?
(5) Lebah: karena kau tinggal dalam kolong jembatan
Semut berlalu meninggalkan kecongkakan lebah.
Sindiran terdapat pada kalimat ke.…
a.          1
b.         2
c.          3
d.         4
e.          5

E

Petunjuk

Sindiran dapat diungkapkan melalui perbandingan, pengandaian, antonim, dan ungkapan.

Pembahasan

Kalimat sindiran terdapat pada kalimat karena kau tinggal dalam kolong jembatan.

Soal 7

Bacalah teks berikut ini!
Sebelum upacara pembukaan MOS di sekolah Mundur.
1) Siswa: upacara bendera itu tujuannya apa, Pak
2) Guru: agar kita selalu mencintai dan menjaga Negara kita, serta mengenang jasa pahlawan.
3) Siswa: ooo, tapi mengapa masih banyak kasus, seperti penggundulan hutan, ya? Atau mungkin mereka ang melakukannya tidak pernah upacara bendera atau sekolah, Pak.
4) Guru: (tersenyum) nah, kamu kan sekolah, jangan pernah melakukan hal itu, ya!
5) Siswa: tentu
Upacara dimulai semua siswa dan guru diam.
Sindiran dalam teks di atas terdapat pada kalimat ke.…
a.          1
b.         2
c.          3
d.         4
e.          5

C

Petunjuk

Sindiran dapat diungkapkan melalui perbandingan, pengandaian, antonim, dan ungkapan.

Pembahasan

Sindiran dituangkan dalam kalimat ke-3 yaitu menyindir pengeksploitasi hutan untuk kepentingan pribadi yang tidak pernah mengenyam pendidikan.

Soal 8

Bacalah teks di bawah ini!
Kerbau menanyakan kehidupan kutu loncat.
Kerbau : Mengapa hidupmu selalu berpindah-pindah
Kutu: saya mencari makan
Kerbau: apa tidak merasa capek? Dan mengapa kau selalu lompat?
Kutu: aku tidak merasa capek dan aku harus melompat karena kalau saya tidak melompati orang, makananku akan habis karena aku harus memberi setiap orang yang kulewati.
Kerbau: iya, juga. Sayang sekali, saya tidak bisa melompat.
Kutu dan kerbau melanjutkan tugas masing-masing.
Bahasa sindiran diungkapkan melalui….
a.          Antonym
b.         Sinonim
c.          Ungkapan
d.         Pengandaian
e.          perbandingan

E

Petunjuk

untuk menyindir seseorang, bahasa yang digunakan adalah pengandaian, antonym, sinonim, dan ungkapan.

Pembahasan

Kutu mengandaikan jika dia harus jalan lurus, ia harus memberi sedekah setiap dia bertemu dengan orang lain. Sindiran ini tentang kasus suap-menyuap.

Soal 9

Bacalah teks di bawah ini!
Adi nonton TV bersama bapaknya di ruang keluarga. Ia mengikuti berita agar tidak ketinggalan informasi.
Berita Politik
Adi: Pak, itu teman saya waktu kuliah dulu!
Bapak: yang mana?
Adi: Itu lho, Pak yang pakai baju mahal!
Bapak: tak ada, hanya pakai kaos KPK.
Adi: itu kan mahal, Pak. Kalu kita mana bisa pakai baju seperti itu?
Bapak: Kamu mau seperti itu?
Adi tertawa bersama bapaknya.
Pertanyaan retoris yang terdapat dalam teks di atas adalah .…
a.          Pak, itu teman saya waktu kuliah dulu!
b.         yang mana?
c.          Itu lho, Pak yang pakai baju mahal!
d.         itu kan mahal, Pak. Kalu kita mana bisa pakai baju seperti itu?
e.          Kamu mau seperti itu?
E

Petunjuk

Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak perlu jawaban.

Pembahasan

Pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban adalah Kamu mau seperti itu?

Soal 10

Bacalah teks di bawah ini!
Seorang siswa mendatangi penjahit karena baju ang dijahitnya kebesaran.
Siswa: Bu, ini bukan ukuran saya karena terlalu besar
Penjahit: saya jahit berdasarkan ukuran (sambil mengambil buku yang berisi model dan ukuran pemesan)
Siswa: salah ukuran mungkin, Bu
Penjahit: setiap pelanggan yang datang, saya ukur 2X untuk menghindari salah ukur
Siswa: tapi ini, tidak sesuai dengan ukuran saya
Penjahit: O, itu mungkin salah kacamata saya. Karena kacamata saya sudah berumur 10 tahun.
Cerita tersebut bisa diungkapkan dengan peribahasa….
a.          celaka dua belas
b.         ada gula ada semut
c.          air di atas daun talas
d.         maling teriak maling
e.          kambing hitam
E

Petunjuk

Peribahasa adalah kalimat yang mengandung makna kias.

Pembahasan

Kalimat sindiran berupa ungkapan yaitu ketidakpantasan menyalahkan benda. Benda yang digunakan untuk membantu menyelasaikan tugas kita tetapi malah disalahkan atau dijadikan “kambing hitam”.

1 comment: