Wednesday, 17 September 2014

Mengonversi teks eksposisi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Tujuan

Mengonversi teks eksposisi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
Sebelumnya, kita sudah bisa mengevaluasi struktur isi dan bahasa teks eksposisi. Pada topik ini kalian akan mempelajari bagaimana sebuah teks eksposisi dikonversi menjadi sebuah teks monolog.
Definisi Singkat Teks Eksposisi dan Teks Monolog
Teks eksposisi merupakan sebuah teks yang berisi tentang informasi yang bermanfaat untuk pembaca dengan mengetengahkan pendapat pribadi penulis. Teks eksposisi sendiri terdiri dari tiga struktur pendukungnya. Di antaranya sebagai berikut.
1. Tesis atau pernyataan pendapat. Isi pada bagian ini adalah pendapat dari penulis mengenai sebuah permasalahan berdasarkan fakta yang ada.
2. Argumentasi. Argumentasi dalam hal ini berisi berbagai jenis fakta yang mendukung pendapat atau prediksi dari penulis.
3. Adanya penegasan ulang dari pendapat yang sudah dikemukakan. Penegasan ulang ini berada di paragraf terakhir yang merupakan penguatan terhadap argumentasi yang sudah disampaikan.
Teks eksposisi merupakan jenis teks yang menggunakan konjungsi seperti “pada kenyataannya”, pronomina seperti “saya, kita”, dan argumentasi satu sisi apakah argumentasi yang menolak atau argumentasi yang mendukung.
Sedangkan teks monolog merupakan sebuah teks drama atau seni peran yang dalam penyajiannya akan dibawakan hanya oleh satu pemeran saja di atas panggung. Teks monolog bisa diciptakan secara langsung, berdasarkan novel atau cerpen, juga bisa berasal dari konversi teks lain seperti teks eksposisi.
Langkah-Langkah Konversi Teks Eksposisi Menjadi Teks Monolog
Untuk membuatkan konversi teks eksposisi menjadi teks monolog, ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan. Langkah-langkah tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Memilih teks eksposisi.
2. Pilihlah teks yang menarik dan padat. Teks eksposisi yang menarik akan memberikan ruang pada penulis untuk mengekspresikan diri saat melakukan konversi menjadi teks monolog.
3. Setelah memilih teks eksposisi, ubahlah isi teks menjadi sebuah teks monolog.
4. Teks monolog hasil konversi akan menarik jika penulis bisa mengolah kata sebaik mungkin.
5. Teks monolog selesai dan siap untuk dipentaskan.

perhatikan!

Contoh Konversi Teks Eksposisi Menjadi Teks Monolog
Contoh teks eksposisi.
Membuka Usaha, Mari!
Memutuskan untuk membuka sebuah usaha sendiri merupakan sebuah pilihan yang bisa dikatakan tidak mudah. Tidak semua orang memiliki ketertarikan atau bahkan keberanian untuk membuka sebuah usaha. Akan tetapi, di era globalisasi ini, kita dituntut untuk lebih kreatif dan lebih maju baik dari segi pendidikan maupun dari segi ekonomi. Salah satu cara untuk meningkatkan taraf ekonomi adalah dengan mulai membuka usaha sendiri.
Dunia industri kreatif saat ini sedang mendapatkan perhatian lebih. Semakin banyak orang mulai tertarik dengan dunia usaha. Ditambah lagi dengan semakin terbukanya dunia luar, dalam arti batas ruang dan waktu antara satu negara dengan negara lainnya semakin menipis. Di era globalisasi ini, pengaruh asing semakin kuat masuk ke dalam negeri. Salah satunya adalah pengaruh dalam bidang ekonomi. Masyarakat negeri ini sudah seharusnya mempersiapkan diri menghadapi pasar bebas yang semakin dekat.
Salah satu cara untuk menghadapi pasar bebas di era globalisasi ini adalah dengan memiliki sebuah usaha walaupun kecil tetapi kuat. Membangun usaha memang tidak mudah, akan tetapi membangun sebuah usaha akan memberikan kekuatan kepada seseorang untuk tidak terus-menerus bergantung pada gaji dari perusahaan. Seorang pengusaha juga bisa ikut serta dalam persaingan pasar bebas. Selain itu, pengusaha juga memiliki kesempatan untuk membuat produk buatannya dikenal dan dibeli oleh konsumen asing.
Membuka sebuah usaha tidak hanya untuk kepentingan pribadi. Ketika usaha yang dibangun semakin besar, maka akan membutuhkan karyawan untuk menjalankan usaha tersebut. Perekrutan karyawan ini akan membantu mengurangi tingkat pengangguran di negeri ini. Akan lebih baik jika mengutamakan perekrutan karyawan dari masyarakat sekitar tempat usaha. Hal tersebut juga akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat serta mengurangi tingkat pengangguran di lingkungan masyarakat tersebut. Membuka sebuah usaha selain menciptakan sebuah produk baru, menabung untuk masa depan, juga bisa membantu orang lain yang memang sedang membutuhkan pekerjaan.
Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat yang berpikiran maju dan kreatif, tidak ada salahnya mulai untuk melirik dan membuka sebuah usaha. Kegigihan, kejujuran, serta pengetahuan yang luas mengenai dunia usaha bisa menjadi modal besar bagi seseorang untuk maju. Tentunya masalah modal berupa uang pun tidak bisa dikesampingkan, akan tetapi modal lain seperti tekad, keinginan, kreativitas, dan kejujuran juga penting untuk dimiliki.
Contoh teks monolog hasil konversi teks eksposisi.
Membuka Usaha, Mari!
Seorang laki-laki muda tengah duduk di depan teras. Di sampingnya ada secangkir teh hitam, sepiring pisang goreng, dan koran. Ia duduk bersila, mereguk teh hitam dalam cangkir, kemudian memandang ke depan.
“Aaaah... apa harus terus hidup seperti ini. Ketika hari libur seperti ini tiba, aku hanya duduk-duduk santai tidak jelas di depan teras sambil ditemani air kopi hitam pahit dan pisang goreng saja. Ada libur dua hari.” Laki-laki muda itu mengubah posisi duduknya, agak menyamping. “Aaah... aku mungkin tidak bisa selamanya bekerja di sana. Gajinya pun hanya cukup untuk sehari-hari saja.” Laki-laki itu mulai melirik koran di sampingnya, kemudian ia mengambil koran tersebut dan membaca sebuah artikel yang terpampang di halaman paling depan.
“ERA PASAR BEBAS, SIAPKAH ANDA? Hmmmm.... hmmm... hmmm..” sang laki-laki terus membaca artikel tersebut sampai habis.
“Wah, pasar bebas memang sudah mulai terasa sekarang, bagaimana tahun 2015 nanti? Wah wah, apa aku akan terus seperti ini? Ah iya, kawanku semasa sekolah dulu sekarang sudah mempunyai usaha kreasi rotan dan bahkan penjualannya sudah sampai ke luar negeri. Apa aku membuat usaha saja? Kebetulan aku punya tabungan yang... (berpikir) aku rasa cukup untuk modal awal. Aku juga punya keahlian di bidang kreasi rotan. Mungkin aku tidak akan membuat kreasi rotan biasa, tetapi yang lebih unik lagi. Selain itu, bukankah warga di sekitar rumahku juga ada yang belum bekerja. Ya, ya aku bisa mengajak mereka untuk membuka sebuah usaha kreasi rotan. Kreasi rotan khas Indonesia. Aaah, baiklah. Aku harus bisa menjadi seseorang yang siap bersaing di era pasar bebas ini dan mengenalkan kreasi rotan indah dari Indonesia. Aku juga bisa mengajak mereka yang menganggur untuk bekerja.”
Kemudian sang laki-laki berdiri, melipat koran di tangannya. “Ya! Sudah aku putuskan, aku akan mulai membuka sebuah usaha kreasi rotan khas Indonesia! Semangat!” Sang laki-laki kemudian mengambil cangkir kopi dan piring pisang goreng, lalu masuk ke dalam rumahnya.

mengevaluasi struktur isi dan bahasa teks eksposisi

Tujuan

Siswa bisa mengevaluasi struktur isi dan bahasa teks eksposisi. Dengan evaluasi ini, siswa bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan dari teks eksposisi.
Kalian masih ingat struktur teks eksposisi? Hanya sekadar mengingatkan, struktur teks eksposisi mencakup pernyataan umum yang mengemukakan informasi secara umum atau global, keterangan atau pembahasan lanjutan yang membahas informasi secara detail dan runtut, dan kesimpulan atau saran dari informasi yang sudah disampaikan. Teks eksposisi yang lengkap tentu harus memiliki ketiga struktur ini. Selain itu, antara satu bagian dengan bagian yang lain harus ada keterpaduan sehingga pembaca bisa memahami dengan mudah.
Selain berdasarkan strukturnya, teks eksposisi juga harus dievalusi berdasarkan bahasa yang digunakan. Dalam hal ini, kalian akan menilai tata bahasa dalam teks eksposisi. Apakah teks tersebut sudah menggunakan tata bahasa yang baik dan benar atau belum.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengevaluasi kebahasaan dalam teks eksposisi antara lain:
• Tanda baca seperti penggunaan tanda titik, koma, tanda kurung, titik koma, dan sebagainya.
• Struktur kalimat. Satu kalimat minimal memiliki pola S – P – O/Pel. Meski kadang juga penulis melesapkan subjek kalimat.
• Kata baku yang sesuai dengan tata bahasa dan EYD.
• Keterpaduan paragraf yaitu adanya tautan atau keterkaitan antara paragraf yang satu dengan yang lain.
• Keefektifan kalimat. Apakah kalimat yang digunakan sudah efektif atau belum?

Perhatikan teks eksposisi berikut!

Anda tentu tahu media sosial Facebook. Bahkan, mungkin Anda pun pernah menggunakannya. Facebook adalah salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat. Melalui facebook ini, seseorang bisa mengemukakan apa yang sedang dipikirkan atau apa yang ingin disampaikan.
Mengungkapkan apapun di facebook memang sah-sah saja. Toh, siapapun bebas berpendapat. Namun, satu hal yang harus selalu diingat adalah bahwa di negara ini masih ada undang-undang yang mengatur segala sesuatunya termasuk undang-undang IT. Undang-undang IT inilah yang mengatur masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem informasi. Salah satunya yang berhubungan dengan internet.
Salah satu kasus yang kini sedang marak terjadi adalah kasus FS yang mengemukakan kemarahan di akun facebook miliknya. Dalam akunnya tersebut, FS memaki masyarakat Yogya sehingga menimbulkan kemarahan masyarakat Yogya. Hal ini juga membuat mahasiswa S2 fakultas hukum ini terjerat hukum dan harus menjalani persidangan kode etik di kampusnya, UGM.
Oleh karena itu, bijaklah dalam menggunakan media sosial seperti facebook. Jika tidak, mungkin Anda bisa mengalami apa yang kini dialami FS.

Mari kita Evaluasi!

Menurut kalian, apakah teks eksposisi di atas memiliki struktur teks eksposisi yang lengkap?

Dalam teks eksposisi di atas, penulis mengemukakan masalah yang cukup umum pada paragraf pertama. Bisa dikatakan ini adalah pernyataan umum dari penulis. Paragraf pertama juga menjadi pembuka untuk paragraf selanjutnya.
Pada paragraf kedua dan ketiga, penulis mengungkapkan pembahasan yang lebih rinci dan detail mengenai masalah yang diinformasikan. Dengan demikian, ini bisa disebut sebagai bagian pembahasan lanjutan. Sedangkan paragraf terakhir mengemukakan kesimpulan dari informasi yang diungkapkan penulis bahwa setiap orang sebaiknya lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini membuktikan bahwa teks eksposisi ini memiliki struktur isi yang lengkap.
Bagaimana dengan kebahasaannya? Bahasa yang digunakan oleh penulis adalah bahasa yang baku, bahasa yang digunakan juga cukup bisa dipahami dengan baik oleh pembaca. Setiap paragraf dalam teks ini juga saling bertautan sehingga pembahasannya runtut. Hanya saja, dalam teks eksposisi ini kurang dijelaskan fakta-fakta pendukung seperti kapan kasus FS ini terjadi, mengapa FS sampai marah-marah, dan sebagainya.

Poin Penting

• Evaluasi teks eksposisi dilakukan dengan mengevaluasi struktur dan isi dan bahasa dalam teks eksposisi.

membuat sebuah abstraksi dari suatu teks eksposisi

Tujuan

Siswa bisa membuat sebuah abstraksi dari suatu teks eksposisi.
Seperti yang sudah kalian pelajari pada topik sebelumnya, teks eksposisi adalah sebuah teks yang memaparkan suatu infrormasi atau permasaahan sehingga pengetahuan pembaca menjadi bertambah atau pembaca menjadi lebih memahami permasalahan tersebut. Tujuan dari teks eksposisi yaitu memberikan penjelasan atau keterangan yang mendalam tentang sesuatu. Teks eksposisi bisa juga berupa informasi tentang langkah, metode, cara melakukan, atau cara menggunakan sesuatu.
Sekarang, tahukah kalian apa itu mengabstraksi? Mengabstraksi bisa diartikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk membuat garis besar dari suatu teks. Jadi, kalian akan membuat sebuah teks lain dengan isi yang lebih umum dari teks eskposisi yang sudah dibaca. Lalu, bagaimana cara mengabstraksi sebuah teks eksposisi?
Berikut ini langkah-langkah mengbastraksi teks eksposisi.
• Membaca teks eksposisi yang akan diabstraksi.
• Menentukan ide-ide pokok dalam teks eksposisi yang akan diabstraksi.
• Menentukan kalimat-kalimat utama dalam teks.
• Menentukan mana saja kata kunci dari teks.
• Merangkai kalimat dengan menggunakan kata kunci dalam teks.
• Menyusun teks menjadi abstraksi.

Perhatikan teks!

Setiap wanita tentu ingin memiliki kulit yang halus dan lembut. Ada banyak cara yang dilakukan untuk memiliki kulit yang halus. Misalnya saja dengan melakukan perawatan secara rutin di salon kecantikan. Perawatan ini tentu akan memakan biaya yang cukup banyak.
Tapi, tahukah Anda bahwa ada cara alami untuk membuat kulit menjadi halus dan lembut? Cara alami untuk menghaluskan kulit yaitu dengan membuat masker kulit dari bahan-bahan alami seperti alpukat atau jambu biji. Alpukat dan jambu biji termasuk buah-buahan yang banyak dimanfaatkan. Selain untuk kesehatan, kedua buah ini juga memiliki manfaat untuk kecantikan. Salah satu manfaatnya adalah untuk menghaluskan kulit. Kandungan vitamin C pada jambu biji dipercaya bisa membuat kulit menjadi tampak lebih cerah, sedangkan biji pada jambu biji bisa dijadikan sebagai scrub alami untuk mengangkat sel kulit mati. Dengan terangkatnya sel kulit mati, kulit akan menjadi lebih halus. Belum lagi kandungan antioksidan yang bisa menunda penuaan dini pada kulit. Lalu bagaimana dengan alpukat? Alpukat mengandung banyak vitamin E yang sangat bagus untuk kesehatan kulit. Alpukat juga mengandung minyak esensial yang dapat melembabkan kulit. Dengan penggunaan yang teratur, akan diperoleh kulit yang halus dan lembut.
Memiliki kulit yang halus dan cantik memang tidak perlu dengan cara yang mahal. Buktinya, dengan cara yang mudah dan murah seseorang tetap bisa memiliki kulit yang halus dan lembut.

Mari kita abstraksi!

Setelah membaca teks di atas, selanjutnya adalah ditentukan ide-ide pokok dari tiap paragraf. Dari teks di atas, didapat ide-ide pokok sebagai berikut.
• Paragraf 1 : Wanita ingin selalu terlihat cantik.
• Paragraf 2 : Kulit halus dan lembut dengan alpukat dan jambu biji.
• Paragraf 3 : Cantik tidak harus selalu mahal.
Setelah ditentukan ide-ide pokoknya, tentukan kalimat-kalimat utama dalam teks tersebut.
• Paragraf 1 : Setiap wanita tentu ingin memiliki kulit yang halus dan lembut.
• Paragraf 2 : Cara alami untuk menghaluskan kulit yaitu dengan membuat masker kulit dari bahan-bahan alami seperti alpukat atau jambu biji.
• Paragraf 3 : Untuk terlihat cantik dan memiliki kulit yang halus memang tidak perlu dengan cara yang mahal.
Kemudian tentukan kata kuncinya. Kata kunci dari teks di atas antara lain : Kulit halus dan lembut, masker alami, alpukat dan jambu biji, kandungan alpukat, kandungan jambu biji, cantik tidak harus mahal. Dari kata-kata kunci ini, buatlah kalimat dan susun menjadi sebuat teks abstraksi seperti berikut.
Anda ingin memiliki kulit yang halus dan lembut? Anda bisa memanfaatkan alpukat dan jambu biji untuk dijadikan masker kulit. Alpukat mengandung berbagai nutrisi yang dipercaya bisa membuat kulit halus dan lembut seperti vitamin E. Begitupun dengan alpukat yang mengandung vitamin C dan antioksidan yang sangat bagus untuk kesehatan dan kelembutan kulit. Jadi, untuk bisa cantik sebenarnya tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal. Dengan biaya murah juga seseorang masih bisa menjaga kecantikannya.
Itulah teks abstraksi dari teks eksposisi di atas. Hal yang paling penting dari abstraksi ini adalah pembahasan informasi yang secara global atau umum saja. Jadi, dalam abstraksi ini pembahasan dilakukan tidak secara detail.

Poin Penting

• Mengabstraksi teks adalah suatu proses penulisan kembali teks secara umum.
• Langkah-langkah mengabstraksi, antara lain:
1. Membaca teks eksposisi
2. Menentukan ide pokok
3. Menentukan kalimat utama
4. Menentukan kata kunci
5. Membuat kalimat berdasarkan kata kunci
6. Menyusun teks menjadi sebuah abstraksi

menyunting sebuah teks eksposisi baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan

Tujuan

Siswa dapat menyunting sebuah teks eksposisi baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan
Sebelumnya, kita belajar menyunting teks eksposisi dari segi struktur isi teks eksposisi saja. Sekarang kita akan belajar menyunting teks eksposisi dari segi struktur dan bahasa teks eksposisi.
Proses menyunting bisa diartikan sebagai proses memperbaiki tulisan. Dalam hal ini, teks yang akan diperbaiki atau disunting adalah teks eksposisi. Setelah kalian membuat sebuah teks eksposisi, kalian tentu harus melakukan penyuntingan terhadap tulisan tersebut. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan tulisan tersebut.
Penyuntingan teks eksposisi ini harus dilakukan dengan melihat apakah teks eksposisi tersebut sudah sesuai dengan struktur dan kaidah teks eksposisi atau belum. Dengan demikian, hal pertama yang harus dipahami adalah struktur teks eksposisi. Seperti apa struktur dan kaidah teks eksposisi ini? Perhatikan materinya berikut ini.
Struktur dari sebuah teks eksposisi mencakup:
• Tesis/pernyataan umum
Di bagian ini penulis akan mengemukakan pernyataan umum atau pernyataan pembuka tentang sesuatu. Contohnya : “Pendidikan di Indonesia rasanya sudah semakin mengkhawatirkan”.
• Penjelasan
Di bagian ini penulis akan membeberkan berbagai keterangan yang berupa fakta atau data sebagai pembahasan lanjutan dari pembahasan umum tadi. Contoh “Masalah bangunan sekolah yang roboh salah satu contoh bukti nyata masalah pendidikan di Indonesia. ”
• Penegasan pendapat atau simpulan
Di bagian ini, penulis mengulas data-data yang dapat menguatkan pendapatnya. Penguatan ini ditunjang oleh fakta-fakta yang mendukung. Contohnya, “Dengan kondisi pendidikan yang seperti ini, tak heran jika mutu pendidikan juga menjadi semakin menurun dari tahun ke tahun”.
Penyuntingan juga dilakukan dalam hal ejaan dan tata bahasa sebagai berikut.
• Penggunaan kata baku. Kata baku harus digunakan dalam penulisan teks apapun, termasuk teks eksposisi. Kata baku merupakan kata bahasa Indonesia yang resmi dan sesuai dengan ketetapan bahasa Indonesia. Contohnya, kualitas, standar, sistem, dan sebagainya, napas, dan sebagainya.
• Penggunaan tanda baca. Penggunaan tanda baca juga harus diperhatikan seperti tanda titik (.), koma (,), titik koma (;), penggunaan huruf kapital, dan sebagainya.
• Keterpaduan paragraf. Keterpaduan paragraf diperlukan agar tulisan menjadi runtut dan mudah dipahami. Paragraf yang padu harus memiliki setidaknya 2 kriteria yaitu memiliki satu ide pokok dan beberapa pikiran penjelas, dan adanya tautan/koherensi antarkalimatnya. Agar terjadi keterpaduan antarparagraf, penulis biasanya menggunakan kata hubung/konjungsi antarparagraf seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, dan sebagainya.
• Keefektifan kalimat. Kalimat yang digunakan juga diusahakan seefektif mungkin. Misalnya, kalimat “Masakan ibu sudah matang” lebih efektif dibanding “Masakan yang dimasak ibu sudah matang”.
Dalam sebuah teks eksposisi penulis juga biasanya mengemukakan pendapat atau argumentasinya yang bersifat satu sisi. Artinya, penulis bisa mendukung atau setuju akan sesuatu yang dijelaskan dalam informasi tersebut atau malah menolaknya. Penulis akan mengemukakan pendapatnya ini dengan menggunakan pronomina seperti saya, aku, kita, atau kami.
Dalam hal ini seseorang yang akan menyunting sebuah teks harus mengetahui kaidah kebahasaan.

Perhatikan!

Penyuntingan sendiri dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
• Membaca teks secara keseluruhan
• Menandai kata atau kalimat yang tidak sesuai.
• Memeriksa keterpaduan paragraf yang satu dengan paragraf lainnya.
• Melakukan perbaikan dengan mengubah atau mengganti kata, kalimat, atau paragraf yang tidak sesuai.

Poin Penting

• Struktur teks eksposisi mencakup tesis atau pernyataan umum, keterangan atau pembahasan lanjutan, dan kesimpulan yang berisi penegasan pendapat.
• Kaidah kebahasaan diperlukan dalam proses penyuntingan teks eksposisi.
• Argumentasi satu sisi adalah keberpihakan penulis dalam tulisannya. Mendukung atau setuju atau menolak.
• Langkah-langkah menyunting teks eksposisi antara lain:
1. Membaca teks eksposisi secara keseluruhan
2. Menandai bagian yang tidak sesuai
3. Memperbaiki teks eksposisi dengan mengubah atau mengganti bagian yang tidak sesuai.

menyunting teks eksposisi

Tujuan

Siswa dapat menyunting teks eksposisi dengan memperhatikan stuktur teks yang tepat.
Masih ingatkah kalian tentang eksposisi? Eksposisi adalah uraian atau paparan tentang sesuatu baik berupa ide, buah pikiran, atau pendapat. Ide atau pendapat dapat dijelaskan dengan disertai data yang akurat dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebelum kalian menulis teks eksposisi, alangkah baiknya jika kalian ketahui dahulu apa saja yang ada dalam teks eksposisi tersebut atau struktur teks eksposisi. Struktur teks eksposisi adalah pembukaan, isi dan penegasan ulang. Coba kalian cermati paragraf berikut.

Perhatikan!

(1) Sampah tergolong dalam kategori barang yang tidak disukai banyak orang. (2) Selain sampah dapat mencemari lingkungan, sampah juga dapat menimbulkan beberapa penyakit. (3) Namun, tahukah kalian kalau ternyata sampah dapat memberikan keuntungan yang sangat besar? (4) Jika diolah dengan baik ,sampah akan berubah menjadi barang yang bermanfaat. (5) Dengan demikian, sampah tidak akan tergolong barang yang dijauhi lagi. (6) Malahan sebaliknya, sampah dapat meraup rupiah yang sangat besar.
Marilah kita bahas struktur teks di atas. Struktur teks di atas terdiri dari pembukaan, isi, dan penegasan ulang. Kalimat (1) merupakan pembukaan paragraf karena berisi tentang pengenalan terhadap isi paragraf. Ketika membaca kalimat 1, pembaca tahu kalau paragraf tersebut akan membahas tentang sampah. Kalimat 2, 3, dan 4 merupakan isi paragraf. Ketiga kalimat tersebut berisi penjelasan tentang sampah. Kalimat berupa penegasan ulang terdapat pada kalimat 5 dan 6. Kalimat tersebut menegaskan kembali tentang kalimat 1.
Untuk dapat menulis paragraf eksposisi yang baik, ada lima langkah yang harus kalian ikuti. Pertama, tentukan topik terlebih dahulu. Kedua, tentukan tujuan yang akan dicapai. Ketiga, pilih data yang sesuai dengan topik. Keempat, buatlah kerangka sesuai dengan topik. Kelima, perluas kerangka menjadi karangan.

Menyunting Teks Eksposisi

Setelah kalian dapat menulis eksposisi dengan baik. Kalian tentu dapat menyunting teks eksposisi dengan baik pula.
Menyunting merupakan kegiatan menyiapkan naskah menjadi lebih baik dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur).
Langkah-langkah menyunting isi teks eksposisi adalah sebagai berikut.
1. Membaca kalimat demi kalimat dalam teks.
2. Memperbaiki tanda baca dan ejaan.
3. memperbaiki keterpaduan paragraf.
4. mengklasifikasikan teks pada tesis, argumen atau penjelasan, dan penegasan kembali.
5. Menghilangkan kalimat yang mengandung arti eksplisit berupa ajakan melakukan sesuatu yang diinginkan penulis.

Poin Penting

Pedoman yang dipakai dalam menyunting teks eksposisi berdasarkan struktur isinya adalah keterpaduan kalimat dalam setiap paragraf .Teks eksposisi harus memiliki tesis, penjelasan, dan penegas ulang dengan baik dan benar.