Wednesday, 2 December 2020

Soal pilihan ganda KD 3.4 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen

 Soal pilihan ganda KD 3.4 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.

Bacalah teks cerita rakyat hikayat di bawah ini dengan cermat!

Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu.

Hikayat Si Miskin.


1. Gaya bahasa yang digunakan dalam kutipan hikayat Si Miskin tersebut adalah ...

A. Hiperbola 

B. Personifikasi

C. Simile

D. eufemisme

E. Metafora.


Kunci Jawaban: C simile


(1) Hiperbola adalah gaya bahasa/ majas yang berupa ucapan atau ungkapan, atau pernyataan, atau kiasan yang dibesar-besarkan (berlebih-lebihan). Kiasan dalam hiperbol ini bertujuan untuk memperoleh efek tertentu. Dalam teks di atas tidak menggunakan majas ini.

(2) Personifikasi adalah gaya bahasa, atau majas pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau manusia. Dalam majas ini terdapat benda mati yang dianggap seolah-olah hidup. Contoh: Bulan terdiam membisu. Bulan dianggap diam dan membisu seperti manusia. Di dalam teks cerita di atas tidak terdapat majas personifikasi.

(3) Simile adalah majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa. Dalam majas ini menggunakan kata-kata pembanding; seperti, bagai, laksana. Dalam teks cerita di atas menggunakan majas simile. Berikut ini kutipannya: Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. 

(4) Majas eufemisme dapat berguna untuk menggantikan kata-kata yang dipandang tabu ataupun dirasa kasar dengan kata-kata yang dianggap pantas atau lebih halus. Berikut contoh majas eufemisme: 

Mulai hari ini Bu Min menjadi asisten rumah tangga di rumah kami. (asisten rumah tangga lebih halus daripada kata jongos) 

(5) Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Majas metafora mirip dengan majas simile. Perbedaanya majas metafora dengan simile adalah majas metafora adalah majas perbadingan secara  langsung, dan tidak menggunakan kata pembanding, sedangkan simile menggunakan kata pembanding. Berikut ini contoh majas metafora: Pemuda adalah tulang punggung negara.  Secara harafiah (bukan kiasan) makna kata tulang punggung adalah jenis tulang pada bagian punggung manusia. Tetapi makna kata tulang punggung pada kalimat tersebut bukan berarti itu. Makna frasa tulang punggung pada kalimat tersebut berarti penopang atau pokok kekuatan.


2. Kata arkais yang terdapat dalam hikayat tersebut adalah … . 

A. Si miskin 

B. maka 

C. setelah 

D. penghadapan 

E. tertawa.


Kunci: B maka


Kata arkais adalah salah satu kebahasaan dalam hikayat. Kata arkais adalah penggunaan kosa kata yang kuno dan tidak lazim lagi apabila dipakai saat ini. Penggunaan kata arkais hikayat di atas adalah penggunaan kata maka yang diulang-ulang.

No comments:

Post a Comment