Wednesday, 24 March 2021

Penggunaan Judul, Sapaan, Gelar, Nama, Geografi, dan Kata Tugas

 Penggunaan Judul, Sapaan, Gelar, Nama, Geografi, dan Kata Tugas

Ejaan adalah perlambangan fonem dengan huruf. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan/huruf serta penggunaan tanda baca.

  1. Penulisan Judul
Penulisan judul memiliki ketentuan yang harus ditaati. Berikut ini ketentuan penulisan judul yang baik dan benar.
  • huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata, kecuali kata depan dan kata hubung.
  • Kata depan dan kata hubung di awal judul tetap menggunakan huruf kapital
  • huruf kapital digunakan untuk kata ulang sempurna, sedang pada kata ulang berubah bunyi huruf kapitalnya hanya berada di awal kata.
2. Penulisan Sapaan atau Gelar 
Penulisan sapaan atau gelar dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) memiliki beberapa cara dan ketentuan yang harus diikuti, berikut ini ketentuan yang berlaku.
  • Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang.
Contoh:
Sri Sultan Hamengku Buwono X
Drs. Paijo.
  • Huruf pertama menggunakan huruf kapital sebagai unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatanyang dipakai sebagai sapaan.
Contoh:
Selamat pagi, Paijo.
Baik Komandan, saya laksanakan.
  • Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan menggunakan huruf kapital.
Contoh:
M.Si. Magister Sains.
S.Pd. Sarjana Pendidikan.
  • Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kaka, adik, dan paman yang dipakai  untuk sapaan menggunakan huruf kapital.
Contoh:

"Paman Dolit, Kamu sudah mandi?" tanya Tini.
  • Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam penyapaan tidak menggunakan huruf kapital.
Contoh:
Liburan ini semua saudara saya tidak pergi kemana-mana.

3. Penulisan Nama Kota/ Geografis/ Tempat 

Penulisan nama kota/geografis/tempat memiliki empat ketentuan, berikut ini ketentuan tersebut.

(1) Huruf pertama nama geografi menggunakan huruf kapital.
Contoh:
Kabupaten Semarang
Benua Asia
Laut Jawa

(2) Huruf pertama nama khas dalam geografi menggunakan huruf kapital.
Contoh:
Gunung Agung (benar), gunung Agung (salah)
Pantai Parangtritis (benar), pantai Parangtritis (salah)

(3) Huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri tidak menggunakan huruf kapital.
Contoh:
Saya suka piknik ke daerah pantai.
Saya suka naik gunung.

(4) Huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis tidak menggunakan huruf kapital.
Contoh:
Saya suka jeruk bali.
Saya suka makan pisang ambon.


4. Penulisan preposisi/kata depan

Kata depan adalah kata yang berada di depan kata benda, kata sifat, dan kata kerja. Kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh kata depan: di, ke, dari, untuk.

Saya mau pergi ke Jakarta.


No comments:

Post a Comment