Sebelum kalian
menyusun artikel opini sesuai fakta, kalian perlu ketahui dulu bahwa fakta dan
opini saling menunjang dan berkaitan. Antara keduanya harus terpadu, baik
terpadu isinya, maupun terpadu bentuknya.
a.
Kepaduan
Isi
Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakkan
suatu paragraf yang dinyatakan oleh kesatuan kalimat-kalimatnya dalam mendukung
satu gagasan pokok. Kepaduan isi ditandai pula oleh hubungan kalimat yang satu
dengan yang lainnya yang berdasarkan penalaran atau kelogisan.
Perhatikan contoh:
Pak Amat mengidap
kanker paru-paru. Oleh sebab itu, ia banyak merokok.
Contoh kalimat
itu menyatakan hubungan sebab-akibat. Namun, hubungan tersebut tidak logis.
Ketidaklogisan tersebut terletak pada penggunaan konjungsi oleh sebab itu, yang berarti kanker merupakan penyebab seseorang
banyak merokok. Padahal, justru sebaliknya, banyak
merokok dapat menyebabkan kanker.
b.
Kepaduan
Bentuk
Perhatikan paragraf berikut!
Bingung. Begitulah yang biasa terjadi pada tamatan SMA. Mau ke mana
mereka setelah itu: kuliah atau kerja? Sementara itu, ancaman menganggur begitu
menakutkan. Menganggur memang tidak enak: bengong tidak ada yang bisa
dikerjakan dan menghasilkan sesuatu.
Paragraf
tersebut memiliki keeratan hubungan antarkalimat-kalimatnya karena diikat oleh
kehadiran kata-kata tertentu. Ada beberapa bentuk kata yang menyebabkan
paragraf tersebut memiliki keeratan hubungan.
1)
Pengulangan
kata, yakni begitu, menganggur, kerja
2)
Penggunaan
kata tunjuk, yakni itu, begitu.
3)
Penggunaan
kata ganti, yakni mereka.
4)
Penggunaan
kata penghubung, yakni sementara itu.
Selain itu, ada konjungsi lainnya yang dapat menghubungkan
antarkalimat satu dengan kalimat lainnya, yaitu:
1)
Penggunaan
konjungsi, misalnya
a.
Biarpun begitu atau namun untuk menyatakan hubungan pertentangan dengan kalimat sebelumnya.
b.
Sesudah itu atau kemudian untuk menyatakan hubungan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya.
c.
selain itu untuk menyatakan hal lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya
d.
sesungguhnya untuk menyatakan kebalikan dari yang telah
dinyatakan sebelumnya
2)
Pengulangan
kata atau frasa
a.
Anak-anak biasanya mudah terkena ETS. Hal ini terjadi karena pada anak-anak
saluran pernapasan mereka lebih kecil dan bernapas lebih cepat daripada orang
dewasa.
b. Minyak bumi adalah sumber energi yang tidak terbarukan. Artinya, minyak bumi
yang telah dipakai tidak dapat didaur ulang.
3)
Pemakaian
kata ganti atau kata yang sama maknanya
a.
Putri
penyair kenamaan itu sudah
tumbuh dewasa. Gadis itu sekarang duduk di SMA.
b.
Pagi-pagi
Bu Santi telah berada di sekolah. Bu guru muda itu memang patut
untuk dijadikan contoh para siswanya.
4)
Pemakaian
kata yang berhiponim, yakni yang merupakan bagian dari kata lainnya.
a.
Anton
membeli perlengkapan sekolah, tas, buku, dan alat tulis.
b.
Sungguh menyedihkan hidupnya, baru saja ditinggal ayahnya, ibunya pun
ikut menyusul ayahnya.
Demikian, panduan yang perlu kalian ketahui
dalam memulai menyusun artikel opini.
1. Menyusun
Artikel Opini sesuai dengan Fakta
Kalian masih ingat modul
yang sebelumnya? Kalian berlatih menyusun opini menjadi sebuah artikel. Pada
modul sebelumnya juga dikatakan agar dapat meyakinkan pembaca, artikel harus
ditambahkan dengan data, fakta, atau pendukung lainnya.
Sekarang kalian simak kembali infografis dan
artikel opini pada kegiatan pembelajaran 1,
“Ayo Cuci Tangan, agar
Coronavirus Tidak Menyerang”, fakta apa yang telah kalian temukan di sana!
|
Bagian Artikel Opini |
Fakta |
|
|||
|
|
|
|
|||
|
Akhir-akhir ini dunia
dihebohkan dengan |
- Dunia dihebohkan dengan
infeksi virus |
|
|||
|
infeksi virus baru yang bernama Coronavirus. |
corona |
|
|||
|
Banyak korban yang meninggal akibat virus
ini |
- Banyak korban yang meninggal |
|
|||
|
karena gagal napas. Vaksin dan pengobatan |
- Belum ditemukan obatnya |
|
|||
|
yang spesifik belum ditemukan untuk |
|
|
|||
|
mengobati infeksi virus ini. |
|
|
|||
|
Coronavirus atau
“Coronavirus disease 2019” |
- Coronavirus atau
“Coronavirus disease |
|
|||
|
(COVID-19) merupakan sebuah virus baru |
2019” (COVID-19) merupakan sebuah |
|
|||
|
yang menyebabkan gangguan pada sistem |
virus baru yang menyebabkan |
|
|||
|
pernapasan pada manusia dan dapat menular |
gangguan pada sistem pernapasan |
|
|||
|
antar sesama manusia. Virus ini ditemukan |
pada manusia dan dapat menular antar |
|
|||
|
pertama kali pada sebuah tempat di Cina |
sesama manusia |
|
|||
|
bernama Wuhan. Hingga 22 Maret 2020, |
- Virus ditemukan pertama kali di |
|
|||
|
terdapat 292.142 kasus terkonfirmasi dari |
Wuhan. |
|
|||
|
|
|
|
|||
|
berbagai negara, termasuk Cina, Singapura, |
- Hingga 22 Maret 2020, terdapat |
|
|||
|
Malaysia, Jepang, Vietnam, Australia hingga |
292.142 kasus terkonfirmasi dari |
|
|||
|
Perancis, Amerika Serikat dan Indonesia. |
berbagai negara, termasuk Cina, |
|
|||
|
|
Singapura, Malaysia, Jepang, Vietnam, |
|
|||
|
|
Australia hingga Perancis, Amerika |
|
|||
|
|
Serikat dan Indonesia. |
|
|||
|
|
|
|
|||
|
Gejala dari virus ini
dapat berupa demam, |
- Gejalanya: demam,
battuk, dan sesak |
|
|||
|
batuk, dan sesak napas. Jika kalian
mengalami |
napas. |
|
|||
|
gejala tersebut, khususnya bagi yang dalam |
|
|
|||
|
waktu dekat memiliki kontak dengan |
|
|
|||
|
seseorang yang baru kembali dari Cina atau |
|
|
|||
|
seseorang yang baru bepergian dari luar |
|
|
|||
|
negeri, harap periksakan diri Anda ke
fasilitas |
|
|
|||
|
kesehatan terdekat. |
|
|
|||
|
Seseorang dapat ditularkan
Coronavirus |
- Seseorang dapat
ditularkan |
|
|||
|
melalui droplet dari saluran pernapasan yang |
Coronavirus melalui droplet dari |
|
|||
|
diproduksi saat orang terinfeksi batuk atau |
saluran pernapasan yang diproduksi |
|
|||
|
bersin, mirip dengan cara influenza atau
virus |
saat orang terinfeksi batuk atau bersin, |
|
|||
|
saluran pernapasan lainnya menular. Proses |
mirip dengan cara influenza atau virus |
|
|||
|
penularan dapat diteruskan bila seseorang |
saluran pernapasan lainnya menular. |
|
|||
|
menyentuh objek yang terdapat droplet virus |
- Proses penularan dapat diteruskan bila |
|
|||
|
tersebut kemudian menyentuh mulut, wajah |
seseorang menyentuh objek yang |
|
|||
|
atau mata sendiri atau bahkan orang lain.
Maka |
terdapat droplet virus tersebut |
|
|||
|
penting untuk kita menjaga kerbersihan,
salah |
kemudian menyentuh mulut, wajah |
|
|||
|
satunya yaitu dengan
mencuci tangan. |
atau mata sendiri atau
bahkan orang |
|
|||
|
|
lain. |
|
|||
|
Mencuci tangan mungkin
terlihat mudah dan |
- Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) |
|
|||
|
sering diremehkan hingga dilupakan. Namun |
membuat sebuah kampanye global |
|
|||
|
tahukah Anda bahwa mencuci tangan |
untuk menyatakan setiap tanggal 15 |
|
|||
|
merupakan suatu hal yang sangat penting |
Oktober adalah Hari Cuci Tangan Pakai |
|
|||
|
dalam dunia medis, hingga Perserikatan |
Sabun Sedunia (HCTPS). |
|
|||
|
Bangsa-Bangsa (PBB) membuat sebuah |
- Begitu banyak penyakit yang dapat |
|
|||
|
kampanye global untuk menyatakan setiap |
ditularkan seperti penyakit saluran |
|
|||
|
tanggal 15 Oktober adalah Hari Cuci Tangan |
pernapasan, diare, infeksi cacing dan |
|
|||
|
Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). Begitu banyak |
penyakit kulit. |
|
|||
|
penyakit yang dapat ditularkan seperti |
- Dengan hanya mencuci tangan, tingkat |
|
|||
|
penyakit saluran pernapasan, diare, infeksi |
infeksi saluran pernapasan dapat |
|
|||
|
cacing dan penyakit kulit. Dengan hanya |
menurun hingga 16-25%. |
|
|||
|
mencuci tangan, tingkat infeksi saluran |
|
|
|||
|
pernapasan dapat menurun hingga 16-25%. |
|
|
|||
|
Lalu kapan waktu yang tepat untuk kita perlu |
|
|
|||
|
mencuci tangan? Menurut Centers for Disease |
|
|
|||
|
Control and Prevention (CDC) dan Kementrian |
|
|
|||
|
Kesehatan, berikut adalah saat-saat kita
perlu |
|
|
|||
|
mencuci tangan: |
|
|
|||
|
Setelah mengetahui waktu
yang tepat untuk |
- Kementerian Kesehatan
menetapkan 5 |
|
|||
|
mencuci tangan, Anda juga perlu mengetahui |
langkah mencuci tangan dengan benar |
|
|||
|
langkah-langkah yang tepat untuk mencuci |
. |
|
|||
|
tangan dengan benar. Menurut Kementerian |
|
|
|||
|
Kesehatan, mencuci tangan
terbagi dalam 5 |
|
|
|||
|
langkah: |
|
|
|||
Demikian fakta-fakta yang
terdapat dalam artikel opini “Ayo Cuci Tangan, agar Coronavirus Tidak
Menyerang” . Setiap artikel opini agar dapat diyakini oleh pembacanya harus
menyertakan data pendukung berupa fakta dan data.
Adapun tujuan dari artikel opini adalah berbagi informasi penting dan
menarik kepada para pembaca dari semua kalangan.
2. Menulis
Artikel Opini dengan Memperhatikan Fakta dan Kebahasaan
Tinggal satu
langkah lagi kalian dapat menghasilkan sebuah artikel opini, masih semangat, bukan?
Jangan pernah lelah, ya dalam menggali ilmu! Ingat, menulis artikel perhatikan
kepaduan isi dan bentuknya!
Kalian sudah hebat sudah
sampai batas ini. Selanjutnya, pada modul ini kalian akan diberikan
langkah-langkah agar menghasilkan sebuah artikel opini.
a.
Menentukan Topik
Topik merupakan
ide pokok yang mendasari keberadaan suatu teks. Topik sebaiknya berhubungan
dengan peristiwa-peristiwa aktual. Satu-satunya persyaratan yang harus dipenuhi
adalah bahwa kita harus cukup memahami topik tersebut. Bagaimanapun juga,
'pemahaman yang cukup' untuk menuliskan topik-topik spesifk memerlukan
pengetahuan atau pemahaman akan disiplin ilmu tertentu. Seorang penulis
tentunya memerlukan informasi yang lengkap. Referensi sendiri bisa didapatkan
dari banyak sumber, mulai dari buku sampai media internet.
b.
Mengenali Karakter Media Massa
Seseorang yang
ingin menulis artikel harus paham bahwa media yang ia tuju adalah media yang
dibaca oleh banyak orang. Pembacanya adalah orang-orang yang beragam, baik itu
dari segi usia, pekerjaan, sosial, ekonomi, jenis kelamin, maupun tingkat
pendidikan. Dengan demikian, ia harus bisa membuat artikel yang bisa mudah
dimengerti oleh semua kalangan pembaca. Mengenali karakteristik media yang
dituju menjadi sesuatu hal yang sangat mutlak bagi penulis artikel. Seorang
penulis artikel harus memahami "selera" dan "misi" setiap
penerbitan. Mengenal karakteristik media massa, termasuk pula kalibernya
penting dilakukan. Dalam hal ini, bagi seorang penulis pemula, janganlah
memaksakan diri untuk mengirimkan artikel ke media massa yang berkaliber besar
sebab peluang untuk bisa dimuat sangat kecil karena harus bersaing dengan
penulis-penulis lain yang sudah profesional dan punya nama. Jika kita seorang
penulis pemula, akan lebih baik jika memulai mengirim artikel pada media lokal
agar peluang untuk bisa dimuat lebih besar.
c.
Mengutamakan Etos Kerja
Menulis artikel
memerlukan sebuah ketekunan. Meskipun berkali-kali tidak dimuat, kita tidak boleh
mundur. Kita tidak boleh bosan untuk terus berkarya. Untuk bisa menjadi besar,
seseorang harus mengawalinya dengan langkah kecil. Meskipun artikel yang kita
tulis tidak dimuat, paling tidak kita bisa membuat artikel yang bisa dibaca
oleh diri sendiri. Itu jauh lebih baik daripada kita tidak bisa menghasilkan
karya apa pun.
d. Menyusun
Opini Menjadi Artikel
Dalam
pembelajaran sebelumnya sudah dijelaskan bahwa opini merupakan salah satu unsur
artikel di samping fakta. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2008), diartikan
sebagai pendapat, pikiran, atau pendirian. Opini dapat juga diartikan sebagai
argumentasi. Opini yang baik adalah opini yang ditunjang atau dibenarkan oleh
fakta. Opini yang baik juga harus logis dan jelas.
e.
Menyunting/Mengoreksi Ulang
Mengoreksi ulang
bukanlah hal yang tabu, tempatkanlah posisi penulis sebagai pembaca. Penulis
akan lebih bebas melihat kesalahan baik teknis, maupun nonteknis serta dapat
melihat hal-hal yang perlu ditambah atau dikurangi dari tulisan tersebut.
f.
Menulis Kembali
Artikel yang sudah direvisi
ditulis kembali dengan memasukkan isi, sistematika, Bahasa hasil penyuntingan.
Hasil penulisan kembali harus lebih baik daripada penulisan sebelumnya.
g.
Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap pemeriksaan
untuk memastikan bahwa penulis telah menyelesaikan penuangan ide-ide yang
direncanakan dan yang ingin disampaikan. Walaupun ini merupakan proses yang
terus berlangsung, tahap ini menandai berakhirnya kegiatan menulis artikel.
RANGKUMAN
1.
Fakta dan opini saling menunjang dan berkaitan dalam penulisan
artikel, keduanya harus terpadu, baik terpadu isinya, maupun terpadu bentuknya.
2.
Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakkan suatu paragraf yang
dinyatakan oleh kesatuan kalimat-kalimatnya dalam mendukung satu gagasan pokok.
3.
Kepaduan isi ditandai pula oleh hubungan kalimat yang satu dengan yang
lainnya yang berdasarkan penalaran atau kelogisan.
4.
Kepaduan
bentuk artikel opini diikat kata-kata yang memiliki keeratan hubungan.
5.
Selain itu, ada konjungsi lainnya yang dapat menghubungkan
antarkalimat satu dengan kalimat lainnya, yaitu: a) konjungsi menyatakan
hubungan pertentangan dengan kalimat sebelumnya, b) konjungsi menyatakan
hubungan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya, c) konjungsi menyatakan hal lain
di luar yang telah dinyatakan sebelumnya, d) konjungsi menyatakan kebalikan
dari yang telah dinyatakan sebelumnya
6.
Kepaduan bentuk juga dapat ditandai dengan adanya pengulangan kata
atau frasa, pemakaian kata ganti atau kata yang sama maknanya, dan pemakaian
kata yang berhiponim.
7.
Tujuan
dari artikel opini adalah berbagi informasi penting dan menarik kepada para
pembaca..
8.
langkah-langkah agar menghasilkan sebuah artikel opini, yakni a)
menentukan topik, b) mengenali karakter media massa, c) mengutamakan etos
kerja, d) menyusun opini menjadi artikel, e) menyunting/mengoreksi ulang, e)
menulis kembali, f) evaluasi.