Monday 8 February 2021

Struktur dan Kebahasaan Teks Biografi

 STRUKTUR TEKS BIOGRAFI

            Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Dalam biografi disajikan sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses orang yang sedang diulas. Selain biografi, ada juga yang namanya Autobiografi. Autobiografi merupakan suatu riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokoh tesebut.

Umumnya, biografi menampilkan tokoh-tokoh terkenal, orang sukses, atau orang yang telah berperan besar dalam suatu hal yang menyangkut kehidupan orang banyak. Membaca sebuah biografi akan memperkaya wawasan dan sebagai teladan agar dapat menjalani kehidupan dengan baik dan mengisi hidup dengan karya yang bermanfaat, tentunya hal itu tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain.

Teks biografi memiliki beberapa ciri-ciri. Teks ini memuat informasi berdasarkan fakta pada tokoh yang diceritakan dalam bentuk narasi. Di dalam teks ini memuat sebuah fakta pengalaman hidup suatu tokoh dalam memecahkan masalah-masalah sampai pada akhirnya sukses, sehingga patut menjadi teladan. Selain itu teks ini memiliki struktur yang jelas

Teks biografi termasuk ke dalam teks narasi. Oleh karena itu, struktur teks biografi juga sama dengan teks cerita ulang lainnya seperti cerpen dan hikayat yaitu orientasikejadian pentingreorientasi.

1.      Orientasi atau setting (aim), berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar/pembaca. Informasi yang dimaksud berkenaan
dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan bagaimana.

2.      Kejadian penting (important event, record of events), berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Dalam bagian ini mungkin pula disertakan komentar-komentar pencerita pada beberapa bagiannya.

3.      Reorientasi, berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya opsional, yang mungkin ada atau tidak ada di dalam teks biografi.

 

 

Kebahasaan Teks Biografi

 

a.       Kata Hubung

Kata hubung adalah kata yang berfungsi sebagai penyambung antara satu kata dengan kata yang lain dalam sebuah kalimat dan juga kata hubung antara satu kalimat dengan kalimat yang lain. Apabila kata hubung tersebut berfungsi sebagai penyambung kata dalam sebuah kalimat, kata hubung itu dinamakan konjungsi intrakalimat.

Contoh: dan , tetapi, lalu, kemudian.

Apabila kata hubung tersebut berfungsi menyambungkan antara satu kalimat dengan kalimat lain, kata hubung itu dinamakan konjungsi antarkalimat.

Contoh: oleh karena itu, akan tetapi, meskipun demikian, tidak hanya itu.

b.      Rujukan Kata

Rujukan kata yaitu kata yang merujuk pada kata lain yang sudah diungkapkan sebelumnya. Kata rujukan dikatagorikan menjadi beberapa bagian, antara lain:

(1)   Kata rujuk benda atau hal. Contoh : ini, itu, tersebut.

(2)   Kata rujuk tempat. Contoh : disini, disana, disitu.

(3)   Kata rujuk orang. Contoh : dia, ia, beliau, mereka, -nya.

c.       Peristiwa, Waktu dan Tempat

Dalam teks biografi, terdapat kata yang berfungsi menunjukkan peristiwa, waktu dan tempat yang dialami oleh tokoh.

d.      Kata Kerja

Kata kerja atau verba adalah suatu kelompok kata yang menjelaskan sesuatu hal yang dilakukan oleh tokoh. Kata kerja dibagi menjadi dua.

(1) Kata kerja dasar Kata kerja dasar adalah kata kerja yang masih dalam bentuk aslinya, yang berarti kata kerja ini belum mengalami pengimbuhan baik awalan, akhiran ataupun sisipan. Contoh : Adil, ambil, ajak

(2) Kata kerja berimbuhan Kata kerja berimbuhan merupakan kata kerja yang sudah mengalami penambahan, baik berupa awalan, akhiran, maupun sisipan.

Contoh : Mengambil. Awalan = me + ambil (kata kerja dasar) Mengadili. Awalan = meng + adil (kata kerja dasar) + i (akhiran)

 

 

Contoh analisis struktur teks biografi

 

BIOGRAFI B.J. HABIBIE


 

B.J. Habibie adalah salah seorang tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Tareq Kemal.

Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, Ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.

Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke 3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia.

Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.

Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga.
Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah diflmkan dengan judul yang sama.

 

 

Sumber: http://www.biografku.com/2009/01/biograf-bj-habibie.html dengan penyesuaian

 

Analisis struktur teks biografi

 

Kutipan Teks

Bagian Struktur

B.J. Habibie adalah salah seorang tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf  Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare,Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936.
Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Tareq Kemal.

Orientasi, bagian ini
menceritakan siapa
Habibie.


Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, Ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.

Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke 3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia.
Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.

Peristiwa - peristiwa
penting

Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga.
Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah diflmkan dengan judul yang sama.

Reorientasi



Sumber:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017. Bahasa Indonesia Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK.. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

Tuesday 2 February 2021

Penyampaian Permasalahan Teks Negosiasi

 

Penyampaian Permasalahan Teks Negosiasi

 

Halo para peserta didik yang budiman. Apa kabar? Semoga kita semua selalu sehat dan semangat. Kita akan memulai  belajar teks negosiasi yang merupakan kelanjutan dari pembelajaran sebelumnya yaitu berbagai pola teks negosiasi. Setelah PJJ kali ini, kalian harus dapat menuliskan pengajuan, penawaran, dan pencapaian persetujuan dalam bernegosiasisi. Kemudian mempraktikkan pengajuan, penawaran, dan pencapaian persetujuan dalam bernegosiasi secara lisan dan tulisan.

Untuk itu agar kalian mudah mempelajari dan mengerjakan tugas pada latihan soal maupun evaluasi, silakan cermati penjelasan Bapak berikut ini.

Negosiasi artinya proses tawar-menawar dengan cara berunding demi mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain, yang dapat ditemukan dalam bentuk teks dan percakapan.

1.    Mengevaluasi Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Teks Negosiasi

Dalam negosiasi, baik secara lisan maupun tulisan, di dalamnya terdapat pengajuan, penawaran, dan persetujuan. Pengajuan, penawaran, dan persetujuan adalah hal pokok yang wajib ada dalam teks negosiasi. Negosiasi yang baik dan benar harus melewati tahap-tahap.

Tahap-tahap bernegosiasi yang baik adalah:

a.    Ketika bernegosiasi, sampaikanlah keinginan Anda dengan berkomunikasi yang baik

b.     Fokuslah pada kebutuhan Anda dan kebutuhann lawan negosiasi

c.       Negosiasi berakhir setelah mendapatkan keputusan yang disetujui kedua belah pihak.


Dalam melakukan negosiasi, orang yang terlibat di dalamnya biasanya memerlukan media untuk bernegosiasi. Media untuk melakukan negosiasi dalam bentuk tertulis adalah

a.      Melalui jaringan (internet), sementara konsumen melakukan negosiasi secara daring.

b. Melalui surat penawaran, konsumen melakukan negosiasi secara tidak  langsung.


2.     Menyampaikan Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Teks Negosiasi

a.       Menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup adalah tahap selanjutnya setelah menentukan pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam bernegosiasi. Menyampaikan pengajuan, penawaran, dan persetujuan harus dilakukan agar lawan negosiasi dapat memahami apa yang akan disampaikan.

b.      Tahap penyampaian pengajuan, penawaran, dan persetujuan harus dengan menggunakan kalimat yang sopan dan santun. Hal tersebut dipilih agar suasana antar kedua belah pihak tetap baik dan tenang, selain itu agar juga tidak menyinggung satu pihak dan pihak lainnya.

c.       Ketika pengajuan yang dilakukan oleh penjual tidak meyakinkan pembeli, maka pengajuan tersebut perlu diubah dengan menggunakan kalimat sendiri sehingga isi pengajuan lebih meyakinkan dan menarik lawan tutur. Karena saat penjual lebih meyakinkan saat menawarkan produknya maka pembeli akan lebih tertarik dengan produknya

d.      Tujuan akhir tahap ini adalah memberi jalan tengah dan memberikan alasan yang bagus. Semua alasan harus dikemukakan oleh kedua pihak agar tidak terjadi salah paham. Saat ada salah satu pihak yang kurang setuju maka pihak tersebut harus memberikan alasannya dengan jelas. Setelah dicapai jalan tengah dimana kedua pihak telah setuju, maka negosiasi akan dianggap berhasil.

Rangkuman

1.      Dalam negosiasi yang baik terdapat pengajuan, penawaran, dan persetujuan.

2.      Tahap-tahap bernegosiasi yang baik adalah:

a.Ketika bernegosiasi, sampaikanlah keinginan Anda dengan berkomunikasi yang baik;

b.    Fokuslah pada kebutuhan Anda dan kebutuhann lawan negosiasi;

c.    Negosiasi berakhir setelah mendapatkan keputusan yang disetujui kedua belah pihak.


3.        Media dalam bernegosiasi bisa melalui internet, surat penawaran, dan bernegosiasi secara langsung.

4.        Setelah menentukan pengajuan, penawaran, dan persetujuan, tahap selanjutnya adalah menyampaikan pengajuan, penawaran, dan persetujuan tersebut. Dalam menyampaikan pengajuan, penawaran, dan persetujuan harus menggunakan kalimat yang sopan dan santun.

5.        Tujuan akhir dari tahap ini adalah mencapai jalan tengah yang telah disepakati antara kedua belah pihak.

 

 LATIHAN

A.     Bacalah teks negosiasi berikut ini !

 

Suatu hari ada seorang siswa sekolah menengah pertama pergi ke toko buku bekas. Dia datang ke sebuah toko buku bekas untuk mencari buku dengan tahun yang lama. Setelah beberapa menit mencari, dia tidak juga menemukan buku yang ia cari. Karena bingung, tidak menemukan di rak buku, dia mendatangi seorang penjaga yang sedang menata buku di sudut ruangan.

Anak          : “Permisi, selamat siang”,

Penjaga      : “Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, nak”? Anak                  : “Iya, saya mencari buku novel Siti Nurbaya ada”?

Penjaga      : “Sudah mencari di rak novel”? Anak    : “Sudah Pak, tapi tidak ada”.

Penjaga      : “Baiklah, saya coba carikan di gudang silakan tunggu di ruang tunggu ya”.

Anak          : “Baik Pak, terima kasih”.

Penjaga      : “Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya”. Anak                  : “Berapa harga buku ini Pak”?

Penjaga      : “Rp. 58.000 saja nak”.

Anak          : “Harga itu terlalu mahal untukku Pak, bolehkan saya menawar”? Penjaga                  : “Boleh, silakan saja”.

Anak          : “Bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja Pak”?

Penjaga      : “Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah”.

Anak          : “Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak maumembantu. Ini untuk tugas sekolah saya”.

Penjaga      : “Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi”.

Anak          : “Tapi uang saya hanya Rp 50.000”.

Penjaga      : “Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000.

Bagaimana”?

Anak          : “Baiklah Pak! Saya beli bukunya”. Penjaga                  : “Ini bukunya”.

Anak          : “Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya”. Penjaga           : “Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya”.

Anak          : “Selamat siang, Pak”. Penjaga   : “Selamat siang”.

 

1.        Tulislah tahap penyampaian pengajuan, penawaran dan persetujuan yang terdapat pada teks negosiasi di atas!

 

2.        Berdasarkan teks negosiasi di atas, apakah tujuan akhir dari negosiasi dapat tercapai? Jika iya, tuliskan alasan-alasannya

 

B.     Bacalah teks negosiasi berikut ini!

 

Suatu hari di lokasi di jalan raya, oknum polisi menilang pengendara motor yang tidak menggunakan helm.

Polisi                : (meniup peluit…prit…prit)…”Menepi mas…menepi mas”… Pengendara      : (menepi)” Kenapa ya Pak”?

Polisi                : “Maaf ya mas, itu mas nggak pakai helm”.

Pengendara      : “Astagfirulloh, maaf banget pak, saya lupa, tadi buru-buru soalnya, mau ujian”.

Polisi                : “Masnya punya SIM gak”? Pengendara      : “Punya kok Pak”.

Polisi                : “Surat kendaraannya lengkap”? Pengendara                        :” Lengkap juga pak”.

Polisi                : “Boleh saya periksa”?

Pengendara      : “Boleh sihPak, tapi saya terburu-buru nih”. Polisi        : “Maaf sekali Mas, tapi ini sudah kewajiban saya”. Pengendara  : “Ini SIM dan STNKnya”.

Polisi                : “Ya, sudah lengkap mas, tapi mohon maaf masnya tetap saya tilang karena tidak menggunakan helm di jalan raya”.

Pengendara      : “AduhPak…maaf, ini juga karena buru-buru kalau jalan damai saja gimana Pak”?

Polisi                : “Damai gimana maksudnya Mas”?

Pengendara : “Ya saya bayar uang tilang di sini”.

Polisi                : “Wah, Mohon maaf Mas, sekarang ini untuk pembayaran tilang cuma bisa lewat ATM, gampang dan lebih cepat kok mas, mas tinggal transfer ke no rekening ini, terus bukti transfer langsung diserahkan ke saya, saya tugas di pos sampai jam 12 Mas. Semisal saya nanti sedang tidak ada di pos, bisa lewat rekan saya juga boleh. Sementara itu SIM Masnya saya tahan dulu, ngambilnya tetap di pos jaga”.

Pengendara : “Masak nggak bisa sih Pak, bayar langsung ke bapak  saya  nggak keberatan kok”.

Polisi                : “Maaf sekali Mas, saya tidak ada hak untuk itu”. Pengendara : “Ya sudah, saya pasrah aja Pak”.

Polisi                : “Ini surat tilang buat Mas, nanti setelah transfer, silahkan ke pos jaga lagi buat ambil SIM punya masnya”.

Pengendara : “Tapi nanti tiba-tiba saya ketilang lagi gimana dong Pak”? Polisi   : “Ya makanya jangan lupa pakai helm”.

Pengendara : “Ya udah deh pak, saya pergi ke kampus dulu, lalu saya ke pos  polisi nemui bapak”.

Polisi                : “Siap Mas, sekali lagi maaf, dan saya akan tunggu di pos jaga”. Pengendara : Permisi ya pak.

Polisi                : Hati-hati di jalan ya mas, di sebrang ada toko helm silahkan beli aja nanti malah di tilang polisi yang ada di pos selanjutnya…

Pengendara : “Iya pak, terimakasih pak”.

3.        Tuliskan tahapan pengajuan yang terdapat dalam teks negosiasi di atas!

4.        Tuliskan tahap penawaran yang terdapat dalam teks negosiasi di atas!

5.        Tuliskan tahap persetujuan yang akhirnya disepakati oleh kedua belah pihak dalam teks negosiasi di atas!

 PEMBAHASAN