Thursday 28 January 2021

MENYUSUN ARTIKEL

 


 

 

 

Sebelum kalian menyusun artikel opini sesuai fakta, kalian perlu ketahui dulu bahwa fakta dan opini saling menunjang dan berkaitan. Antara keduanya harus terpadu, baik terpadu isinya, maupun terpadu bentuknya.

 

a.    Kepaduan Isi

Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakkan suatu paragraf yang dinyatakan oleh kesatuan kalimat-kalimatnya dalam mendukung satu gagasan pokok. Kepaduan isi ditandai pula oleh hubungan kalimat yang satu dengan yang lainnya yang berdasarkan penalaran atau kelogisan.

Perhatikan contoh:

 

Pak Amat mengidap kanker paru-paru. Oleh sebab itu, ia banyak merokok.

 

Contoh kalimat itu menyatakan hubungan sebab-akibat. Namun, hubungan tersebut tidak logis. Ketidaklogisan tersebut terletak pada penggunaan konjungsi oleh sebab itu, yang berarti kanker merupakan penyebab seseorang banyak merokok. Padahal, justru sebaliknya, banyak merokok dapat menyebabkan kanker.

 

b.    Kepaduan Bentuk

 

Perhatikan paragraf berikut!

Bingung. Begitulah yang biasa terjadi pada tamatan SMA. Mau ke mana mereka setelah itu: kuliah atau kerja? Sementara itu, ancaman menganggur begitu menakutkan. Menganggur memang tidak enak: bengong tidak ada yang bisa dikerjakan dan menghasilkan sesuatu.

 

Paragraf tersebut memiliki keeratan hubungan antarkalimat-kalimatnya karena diikat oleh kehadiran kata-kata tertentu. Ada beberapa bentuk kata yang menyebabkan paragraf tersebut memiliki keeratan hubungan.

 

1)   Pengulangan kata, yakni begitu, menganggur, kerja

2)   Penggunaan kata tunjuk, yakni itu, begitu.

3)   Penggunaan kata ganti, yakni mereka.

4)   Penggunaan kata penghubung, yakni sementara itu.

 

Selain itu, ada konjungsi lainnya yang dapat menghubungkan antarkalimat satu dengan kalimat lainnya, yaitu:

 

1)       Penggunaan konjungsi, misalnya

a.     Biarpun begitu atau namun untuk menyatakan hubungan pertentangan dengan kalimat sebelumnya.

 

b.    Sesudah itu atau kemudian untuk menyatakan hubungan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya.

 

c.     selain itu untuk menyatakan hal lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya

d.    sesungguhnya untuk menyatakan kebalikan dari yang telah dinyatakan sebelumnya

 

2)       Pengulangan kata atau frasa

 

a.     Anak-anak biasanya mudah terkena ETS. Hal ini terjadi karena pada anak-anak saluran pernapasan mereka lebih kecil dan bernapas lebih cepat daripada orang dewasa.

 

b.    Minyak bumi adalah sumber energi yang tidak terbarukan. Artinya, minyak bumi yang telah dipakai tidak dapat didaur ulang.

 

3)       Pemakaian kata ganti atau kata yang sama maknanya

a.     Putri penyair kenamaan itu sudah tumbuh dewasa. Gadis itu sekarang duduk di SMA.

b.    Pagi-pagi Bu Santi telah berada di sekolah. Bu guru muda itu memang patut untuk dijadikan contoh para siswanya.

 

4)       Pemakaian kata yang berhiponim, yakni yang merupakan bagian dari kata lainnya.

a.     Anton membeli perlengkapan sekolah, tas, buku, dan alat tulis.

 

b.    Sungguh menyedihkan hidupnya, baru saja ditinggal ayahnya, ibunya pun ikut menyusul ayahnya.

 

Demikian, panduan yang perlu kalian ketahui dalam memulai menyusun artikel opini.

 

1.       Menyusun Artikel Opini sesuai dengan Fakta

 

Kalian masih ingat modul yang sebelumnya? Kalian berlatih menyusun opini menjadi sebuah artikel. Pada modul sebelumnya juga dikatakan agar dapat meyakinkan pembaca, artikel harus ditambahkan dengan data, fakta, atau pendukung lainnya.

 

Sekarang kalian simak kembali infografis dan artikel opini pada kegiatan pembelajaran 1,

 

“Ayo Cuci Tangan, agar Coronavirus Tidak Menyerang”, fakta apa yang telah kalian temukan di sana!

 

 

Bagian Artikel Opini

Fakta

 

 

 

 

 

 

Akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan

- Dunia dihebohkan dengan infeksi virus

 

 

infeksi virus baru yang bernama Coronavirus.

corona

 

 

Banyak korban yang meninggal akibat virus ini

- Banyak korban yang meninggal

 

 

karena gagal napas. Vaksin dan pengobatan

- Belum ditemukan obatnya

 

 

yang spesifik belum ditemukan untuk

 

 

 

mengobati infeksi virus ini.

 

 

 

Coronavirus atau “Coronavirus disease 2019”

- Coronavirus atau “Coronavirus disease

 

 

(COVID-19) merupakan sebuah virus baru

2019” (COVID-19) merupakan sebuah

 

 

yang menyebabkan gangguan pada sistem

virus baru yang menyebabkan

 

 

pernapasan pada manusia dan dapat menular

gangguan pada sistem pernapasan

 

 

antar sesama manusia. Virus ini ditemukan

pada manusia dan dapat menular antar

 

 

pertama kali pada sebuah tempat di Cina

sesama manusia

 

 

bernama Wuhan. Hingga 22 Maret 2020,

- Virus ditemukan pertama kali di

 

 

terdapat 292.142 kasus terkonfirmasi dari

Wuhan.

 

 

 

 

 

 

berbagai negara, termasuk Cina, Singapura,

- Hingga 22 Maret 2020, terdapat

 

 

Malaysia, Jepang, Vietnam, Australia hingga

292.142 kasus terkonfirmasi dari

 

 

Perancis, Amerika Serikat dan Indonesia.

berbagai negara, termasuk Cina,

 

 

 

Singapura, Malaysia, Jepang, Vietnam,

 

 

 

Australia hingga Perancis, Amerika

 

 

 

Serikat dan Indonesia.

 

 

 

 

 

 

Gejala dari virus ini dapat berupa demam,

- Gejalanya: demam, battuk, dan sesak

 

 

batuk, dan sesak napas. Jika kalian mengalami

napas.

 

 

gejala tersebut, khususnya bagi yang dalam

 

 

 

waktu dekat memiliki kontak dengan

 

 

 

seseorang yang baru kembali dari Cina atau

 

 

 

seseorang yang baru bepergian dari luar

 

 

 

negeri, harap periksakan diri Anda ke fasilitas

 

 

 

kesehatan terdekat.

 

 

 

Seseorang dapat ditularkan Coronavirus

- Seseorang dapat ditularkan

 

 

melalui droplet dari saluran pernapasan yang

Coronavirus melalui droplet dari

 

 

diproduksi saat orang terinfeksi batuk atau

saluran pernapasan yang diproduksi

 

 

bersin, mirip dengan cara influenza atau virus

saat orang terinfeksi batuk atau bersin,

 

 

saluran pernapasan lainnya menular. Proses

mirip dengan cara influenza atau virus

 

 

penularan dapat diteruskan bila seseorang

saluran pernapasan lainnya menular.

 

 

menyentuh objek yang terdapat droplet virus

- Proses penularan dapat diteruskan bila

 

 

tersebut kemudian menyentuh mulut, wajah

seseorang menyentuh objek yang

 

 

atau mata sendiri atau bahkan orang lain. Maka

terdapat droplet virus tersebut

 

 

penting untuk kita menjaga kerbersihan, salah

kemudian menyentuh mulut, wajah

 

 

satunya yaitu dengan mencuci tangan.

atau mata sendiri atau bahkan orang

 

 

 

lain.

 

 

Mencuci tangan mungkin terlihat mudah dan

- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

 

 

sering diremehkan hingga dilupakan. Namun

membuat sebuah kampanye global

 

 

tahukah Anda bahwa mencuci tangan

untuk menyatakan setiap tanggal 15

 

 

merupakan suatu hal yang sangat penting

Oktober adalah Hari Cuci Tangan Pakai

 

 

dalam dunia medis, hingga Perserikatan

Sabun Sedunia (HCTPS).

 

 

Bangsa-Bangsa (PBB) membuat sebuah

- Begitu banyak penyakit yang dapat

 

 

kampanye global untuk menyatakan setiap

ditularkan seperti penyakit saluran

 

 

tanggal 15 Oktober adalah Hari Cuci Tangan

pernapasan, diare, infeksi cacing dan

 

 

Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). Begitu banyak

penyakit kulit.

 

 

penyakit yang dapat ditularkan seperti

- Dengan hanya mencuci tangan, tingkat

 

 

penyakit saluran pernapasan, diare, infeksi

infeksi saluran pernapasan dapat

 

 

cacing dan penyakit kulit. Dengan hanya

menurun hingga 16-25%.

 

 

mencuci tangan, tingkat infeksi saluran

 

 

 

pernapasan dapat menurun hingga 16-25%.

 

 

 

Lalu kapan waktu yang tepat untuk kita perlu

 

 

 

mencuci tangan? Menurut Centers for Disease

 

 

 

Control and Prevention (CDC) dan Kementrian

 

 

 

Kesehatan, berikut adalah saat-saat kita perlu

 

 

 

mencuci tangan:

 

 

 

Setelah mengetahui waktu yang tepat untuk

- Kementerian Kesehatan menetapkan 5

 

 

mencuci tangan, Anda juga perlu mengetahui

langkah mencuci tangan dengan benar

 

 

langkah-langkah yang tepat untuk mencuci

.

 

 

tangan dengan benar. Menurut Kementerian

 

 

 

Kesehatan, mencuci tangan terbagi dalam 5

 

 

 

langkah:

 

 

 

Demikian fakta-fakta yang terdapat dalam artikel opini “Ayo Cuci Tangan, agar Coronavirus Tidak Menyerang” . Setiap artikel opini agar dapat diyakini oleh pembacanya harus menyertakan data pendukung berupa fakta dan data.

 

Adapun tujuan dari artikel opini adalah berbagi informasi penting dan menarik kepada para pembaca dari semua kalangan.

 

 

2.       Menulis Artikel Opini dengan Memperhatikan Fakta dan Kebahasaan

 

Tinggal satu langkah lagi kalian dapat menghasilkan sebuah artikel opini, masih semangat, bukan? Jangan pernah lelah, ya dalam menggali ilmu! Ingat, menulis artikel perhatikan kepaduan isi dan bentuknya!

 

Kalian sudah hebat sudah sampai batas ini. Selanjutnya, pada modul ini kalian akan diberikan langkah-langkah agar menghasilkan sebuah artikel opini.

 

a.        Menentukan Topik

 

Topik merupakan ide pokok yang mendasari keberadaan suatu teks. Topik sebaiknya berhubungan dengan peristiwa-peristiwa aktual. Satu-satunya persyaratan yang harus dipenuhi adalah bahwa kita harus cukup memahami topik tersebut. Bagaimanapun juga, 'pemahaman yang cukup' untuk menuliskan topik-topik spesifk memerlukan pengetahuan atau pemahaman akan disiplin ilmu tertentu. Seorang penulis tentunya memerlukan informasi yang lengkap. Referensi sendiri bisa didapatkan dari banyak sumber, mulai dari buku sampai media internet.

 

b.        Mengenali Karakter Media Massa

 

Seseorang yang ingin menulis artikel harus paham bahwa media yang ia tuju adalah media yang dibaca oleh banyak orang. Pembacanya adalah orang-orang yang beragam, baik itu dari segi usia, pekerjaan, sosial, ekonomi, jenis kelamin, maupun tingkat pendidikan. Dengan demikian, ia harus bisa membuat artikel yang bisa mudah dimengerti oleh semua kalangan pembaca. Mengenali karakteristik media yang dituju menjadi sesuatu hal yang sangat mutlak bagi penulis artikel. Seorang penulis artikel harus memahami "selera" dan "misi" setiap penerbitan. Mengenal karakteristik media massa, termasuk pula kalibernya penting dilakukan. Dalam hal ini, bagi seorang penulis pemula, janganlah memaksakan diri untuk mengirimkan artikel ke media massa yang berkaliber besar sebab peluang untuk bisa dimuat sangat kecil karena harus bersaing dengan penulis-penulis lain yang sudah profesional dan punya nama. Jika kita seorang penulis pemula, akan lebih baik jika memulai mengirim artikel pada media lokal agar peluang untuk bisa dimuat lebih besar.

 

c.         Mengutamakan Etos Kerja

 

Menulis artikel memerlukan sebuah ketekunan. Meskipun berkali-kali tidak dimuat, kita tidak boleh mundur. Kita tidak boleh bosan untuk terus berkarya. Untuk bisa menjadi besar, seseorang harus mengawalinya dengan langkah kecil. Meskipun artikel yang kita tulis tidak dimuat, paling tidak kita bisa membuat artikel yang bisa dibaca oleh diri sendiri. Itu jauh lebih baik daripada kita tidak bisa menghasilkan karya apa pun.

 

d.     Menyusun Opini Menjadi Artikel

 

Dalam pembelajaran sebelumnya sudah dijelaskan bahwa opini merupakan salah satu unsur artikel di samping fakta. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2008), diartikan sebagai pendapat, pikiran, atau pendirian. Opini dapat juga diartikan sebagai argumentasi. Opini yang baik adalah opini yang ditunjang atau dibenarkan oleh fakta. Opini yang baik juga harus logis dan jelas.

 

e.        Menyunting/Mengoreksi Ulang

 

Mengoreksi ulang bukanlah hal yang tabu, tempatkanlah posisi penulis sebagai pembaca. Penulis akan lebih bebas melihat kesalahan baik teknis, maupun nonteknis serta dapat melihat hal-hal yang perlu ditambah atau dikurangi dari tulisan tersebut.

 

f.          Menulis Kembali

 

Artikel yang sudah direvisi ditulis kembali dengan memasukkan isi, sistematika, Bahasa hasil penyuntingan. Hasil penulisan kembali harus lebih baik daripada penulisan sebelumnya.

 

g.        Evaluasi

 

Evaluasi merupakan tahap pemeriksaan untuk memastikan bahwa penulis telah menyelesaikan penuangan ide-ide yang direncanakan dan yang ingin disampaikan. Walaupun ini merupakan proses yang terus berlangsung, tahap ini menandai berakhirnya kegiatan menulis artikel.

 

 

 

 

 

RANGKUMAN

 

1.         Fakta dan opini saling menunjang dan berkaitan dalam penulisan artikel, keduanya harus terpadu, baik terpadu isinya, maupun terpadu bentuknya.

 

2.         Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakkan suatu paragraf yang dinyatakan oleh kesatuan kalimat-kalimatnya dalam mendukung satu gagasan pokok.

 

3.         Kepaduan isi ditandai pula oleh hubungan kalimat yang satu dengan yang lainnya yang berdasarkan penalaran atau kelogisan.

 

4.         Kepaduan bentuk artikel opini diikat kata-kata yang memiliki keeratan hubungan.

5.         Selain itu, ada konjungsi lainnya yang dapat menghubungkan antarkalimat satu dengan kalimat lainnya, yaitu: a) konjungsi menyatakan hubungan pertentangan dengan kalimat sebelumnya, b) konjungsi menyatakan hubungan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya, c) konjungsi menyatakan hal lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya, d) konjungsi menyatakan kebalikan dari yang telah dinyatakan sebelumnya

 

6.         Kepaduan bentuk juga dapat ditandai dengan adanya pengulangan kata atau frasa, pemakaian kata ganti atau kata yang sama maknanya, dan pemakaian kata yang berhiponim.

 

7.         Tujuan dari artikel opini adalah berbagi informasi penting dan menarik kepada para pembaca..

8.         langkah-langkah agar menghasilkan sebuah artikel opini, yakni a) menentukan topik, b) mengenali karakter media massa, c) mengutamakan etos kerja, d) menyusun opini menjadi artikel, e) menyunting/mengoreksi ulang, e) menulis kembali, f) evaluasi.