Saturday, 10 October 2015

MAKNA KATA, ISTILAH, DAN UNGKAPAN DALAM TEKS BERITA

MAKNA KATA, ISTILAH, DAN UNGKAPAN DALAM TEKS BERITA


Tujuan pembelajaran: Siswa mampu menginterpretasi makna teks berita, baik lisan maupun lisan.


Berita yang disusun secara elaboratif (tekun dan cermat) akan mampu menghasilkan penulisan yang mudah untuk dipahami. Dengan demikian, diharapkan bahwa tidak akan terjadi pembiasan informasi dari berita tersebut.
      Tujuan penulisan berita adalah sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Tujuan ini akan tercapai jika penulis dan pembaca memiliki kemampuan dalam mengolah dan menginterpretasi informasi/kejadian. Tidak hanya bagi seorang penulis yang harus membuat berita dengan baik, pembaca berita pun harus memiliki kemampuan dalam menginterpretasi berita yang ia baca. Inilah fokus topik yang akan kita bicarakan kali ini.
Pengertian dan Tujuan Interpretasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, interpretasi mengandung arti ‘pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu, atau tafsiran’. Dengan menginterpretasi sebuah berita, kita akan mendapatkan wawasan dan membuka gerbang ilmu pengetahuan.
Proses Menginterpretasi
Dalam menginterpretasi suatu teks, diperlukan berbagai penanda yang menunjukkan makna teks tersebut. Hal ini sejalan dengan pemikiran Roland Barthes, bapak semiotika dan filsuf Prancis. Ia menciptakan model sistematis dalam menganalisis makna dengan menggunakan tanda-tanda dalam suatu pesan. Tanda yang dimaksud adalah penggunaan bahasa pada media.
      Barthes sendiri memberikan klasifikasi tanda ini pada dua bagian, yaitu: tanda denotasi dan konotasi. Dalam hal ini, gaya bahasa yang digunakan dalam teks berita dapat dianalisis sehingga akan ditemukan mana yang sesungguhnya dari berita tersebut.
      Di dalam kaidah kebahasaan berita yang telah dijelaskan pada topik sebelumnya, misalnya penggunaan kata kerja mental serta kalimat langsung dan tidak langsung, kita dapat melihat adanya penggunaan kohesi, seperti konjungsi, kata acuan, dan unsur-unsur pokok berita, begitu pula dengan istilah-istilah atau ungkapan yang digunakan. Semua hal tersebut dapat menjadi tanda seperti yang dijelaskan oleh Barthes.


Perhatikan contoh berita berikut.

Jaminan pensiun sebesar 3 persen telah ditetapkan Pemerintah. Dengan besaran presentasi ini, manfaat pensiun yang akan diterima oleh pekerja hanya sebesar 10 – 40 persen dari gaji terakhir. Rieke Diah Pitaloka, anggota Komisi IX DPR RI, menilai bahwa dengan besaran ini, manfaat yang akan diterima pekerja tidak akan cukup untuk standar hidup seorang pekerja di masa pensiun.
      Hal ini jelas bertentangan dengan UU SJSN dan BPJS. Wanita yang terkenal karena perannya sebagai Oneng ini mendesak pemerintah agar segera merevisi besaran jaminan pensiun dengan menaikkan besaran jaminan dan menetapkan angka 8 persen.


Mari kita interpretsikan

Melalui berita di atas, kita bisa mendapatkan informasi mengenai beberapa hal, yaitu
1. jumlah penetapan jaminan pensiun sebesar 3 persen.
2. Manfaat pensiun yang diterima pekerja sebesar 10 – 40 persen.
3. Manfaat tidak cukup
4. Besaran jaminan yang ditetapkan pemerintah bertentangan dengan UU SJSN dan BPJS.
      Hal yang perlu diperhatikan dalam teks di atas adalah banyaknya penggunaan kata acuan ini yang menujukkan kepada pembaca fokus utama pemberitaan, yaitu mengenai besaran jumlah penetapan jaminan pensiun. Selain itu, verba mental (menilai) pada kalimat ketiga menunjukkan bahwa besaran yang ditetapkan sangat bermasalah bagi pekerja dan juga menurut undang-undang.
      Interpretasi yang kita dapatkan berdasarkan berita di atas adalah apa yang dilakukan pemerintah tidak benar dan akan menyengsarakan pekerja ketika memasuki masa pensiun. Tanpa pemberitaan semacam ini, masyarakat, khususnya pekerja tidak akan memahami kondisi yang terjadi.


Poin Penting

Dalam menginterpretasi mana berita, perlu pemahaman mengenai pencarian ide pokok, penggunaan gaya bahasa wartawan, makna-makna istilah dan ungkapan yang dipakai, denotasi, dan konotasi, serta kemampuan dalam mencermati kaidah-kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks berita seperti penggunaan kohesi, verba material, dan unsur berita.

Kaidah Teks Berita

Kaidah Teks Berita


Siswa dapat memahami kaidah teks berita, baik melalui lisan atau tulisan.


Apakah kalian masih ingat tentang struktur teks berita? Bagian struktur berita tersebut menjadi dasar dalam penyajian berita. Namun, selain struktur adapula kaidah berita yang perlu kalian pahami. Kaidah-kaidah tersebut tidak secara langsung berhubungan dengan struktur tetapi membantu penyusunan struktur berita. Berikut ini kaidah-kaidah teks berita yang perlu kalian ketahui.
1. Informasi yang disajikan dalam berita bersifat aktual dan terbuka untuk umum
Teks berita bersifat aktual karena memberikan informasi terbaru yang disajikan dalam media massa atau elektronik untuk dilihat oleh khalayak umum. Keaktualan dalam berita mencakup peristiwa yang benar-benar terjadi, serta menjadi pembicaraan hangat oleh orang banyak.
2. Infromasi disajikan secara faktual dan objektif
Berita yang disajikan berisi tentang informasi faktual dan objektif. Informasi faktual merupakan informasi yang berdasarkan kenyataan dan mengandung kebenaran. Teks berita harus selalu memuat fakta yang diperoleh dari berbagai sumber secara seimbang. Sumber tersebut dapat diperoleh dari hasil data, wawancara, atau literatur yang objektif dengan menyampaikan hal dan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi dan tidak memihak.
3. Bahasa yang digunakan bersifat standar atau baku
Bahasa standar atau baku menjadi jembatan pemahaman banyak kalangan karena bahasa standar lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum. Sebaiknya, bahasa-bahasa yang bersifat populer atau kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional, kecuali teks berita yang ditulis dalam karakter tertentu, misalnya berita yang sengaja ditulis dalam bahasa daerah karena dalam koran daerah.
Di samping itu, ada beberapa aspek kebahasaan yang menjadi karakteristik teks berita, yaitu sebagai berikut.
1. Penggunaan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung yang digunakan untuk mengutip pernyataan-pernyataan dari narasumber berita.
Contoh:

2. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi untuk menerangkan kata yang mengikutinya dan digunakan untuk pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
Contoh:
a. Sejumlah staf keuangan mengatakan bahwa Kepala Keuangan sudah bekerja di perusahaan selama puluhan tahun.
b. Sudirman menyebutkan bahwa pemerintah pusat menggunakan dana APBN.
3. Penggunaan kata kerja mental, seperti mengatakan, menjelaskan, menyebutkan, memikirkan, mengkritik, mengutarakan, membantah, menolak, berkelit.

Contoh:
a. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan bahwa lahan kritis umumnya bersumber dari perambahan atau hutan bekas pembalakan dan pertambangan ilegal.
b. Menteri Koordinasi Kemaritiman Indroyono menjelaskan bahwa dengan perpres tersebut perencanaan proyek infrastruktur akan dipercepat setiap tahun.
4. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat. Keterangan tersebut perlu dicantumkan untuk melengkapi unsur berita berupa kapan (when) dan di mana (where).
Contoh:
a. Sekitar pukul 11.45 WIB, Rabu (28/7/2015), jumpa pers akan diadakan di Gedung DPR, Jakarta.
b. Lelah menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas saat mudik. Data Korps Lalu Lintas Polri menunjukkan ada 516 kecelakaan dengan 96 korban jiwa yang terjadi sejak H-7 hingga H-5 atau Minggu (12/7)
5. Penggunaan konjungsi yang bermakna kronologis (temporal) atau penjumlahan, seperti kemudian, setelah, sejak, awalnya, akhirnya. Penggunaan konjungsi tersebut berhubungan dengan pola penyajian berita yang pada umumnya mengikuti pola kronologis atau urutan waktu.
Contoh:
a. Abu vulkanik sudah mengguyur kawasan wisata di Berastagi sejak pukul 08.00 hingga pukul 10.30.

b. Siang ini hujan turun di Pekanbaru setelah dua bulan kering dan polusi kabut asap akibat kebakaran hutan mengganggu wilayah tersebut.


Poin Penting

Beberapa poin penting yang dapat kalian ambil dari topik ini adalah.
1. Berita dibentuk oleh kaidah-kaidah tertentu, yaitu informasi yang disajikan dalam berita bersifat aktual, terbuka untuk umum, faktual dan objektif, serta bahasa yang digunakan bersifat standar atau baku.
2. Aspek kebahasaan yang perlu diperhatikan dalam penyajian berita yang sekaligus menjadi karakteristik berita tersebut adalah penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung, penggunaan konjungsi bahwa, penggunaan kata kerja mental, penerapan fungsi keterangan waktu dan tempat, dan penggunaan konjungsi yang bermakna kronologis.

Mengidentifikasi Karakteristik Teks Berita

Mengidentifikasi Karakteristik Teks Berita


Pada topik ini, siswa akan belajar mengidentifikasi karakteristik teks berita.



sumber gambar: clip art gallery
Pada topik sebelumnya, sudah diulas struktur dan kaidah secara mendalam. Nah, sekarang kita akan menggunakan pemahaman tersebut untuk mengidentifikasi teks berita. Namun, mari kita ingat-ingat kembali beberapa hal yang penting berkaitan dengan identifikasi teks di bawah ini.
Berita dan Teks Berita
Berita adalah informasi berupa cerita atau keterangan tentang suatu peristiwa terbaru untuk disebarkan ke khalayak umum. Berita juga bisa disebut sebagai pemberitahuan tentang suatu peristiwa, biasanya berupa laporan yang nantinya dipublikasikan dalam media cetak ataupun media elektronik. Laporan tersebutlah yang disebut sebagai teks berita, atau teks berita yang di dalamnya termuat informasi mengenai suatu kejadian. Teks tersebut diumumkan ke publik dalam bentuk artikel yang dimuat di surat kabar ataupun media situs berita. Sementara untuk media elektronik, teks berita dibacakan oleh penyiar atau pembaca berita.
Mengidentifikasi teks berita artinya kita menentukan ciri-ciri teks berita yang kita baca berdasarkan karakteristik yang sudah kita tahu. Oleh sebab itu, kita harus paham dulu karakteristik teks berita.
Mengenal Karakteristik Teks Berita
Teks berita berbeda dengan tulisan lainnya. Teks berita memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
I Ciri-ciri berdasarkan isi
1. Sebuah teks berita yang ditulis hendaknya memiliki informasi yang sesuai dan memang berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
2. Berita harus benar-benar terjadi dan isi teks berita sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
3. Teks berita juga bukan sebuah ide dari penulisnya atau opini terhadap kejadian atau peristiwa tersebut.
4. Perlu diingat juga, teks berita harus mengandung peristiwa yang memang tidak umum. Seorang lelaki yang pergi ke kantor adalah suatu peristiwa tetapi tidak bisa menjadi berita karena itu merupakan hal yang lumrah. Contoh berita misalnya tentang ribuan siswa yang memainkan angklung dalam perayaan tertentu. Atau peristiwa tentang seorang pelajar yang mengikuti olimpiade matematika di negara luar.
5. Teks berita harus memuat unsur terbaru beserta data yang lengkap.
6. Unsur terbaru adalah bahwa teks berita tersebut merupakan peristiwa yang baru-baru ini terjadi.

7. Data yang lengkap juga diperlukan untuk keabsyahan berita tersebut. Data sangat penting agar penulis berita tidak merekayasa suatu kejadian atau berita. Data bisa berupa waktu dan tempat kejadian, orang yang terlibat dengan suatu kejadian, narasumber, dan data pendukung lainnya.
8. Berita sudah sesuai dengan 5W + 1H, yang berarti sebagai berikut.


• Apa (What), apa kandungan atau isi dari berita dari suatu peristiwa tersebut
• Siapa (Who), berita mengandung siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut
• Di mana (Where), berita mengandung tempat kejadian tersebut.
• Kapan (When), ada waktu yang jelas tentang berita tersebut.
• Mengapa (Why), berita mengandung alasan terjadinya peristiwa tersebut
• Bagaimana (How), berita mengandung runtutuan terjadinya peristiwa tersebut.


II Ciri-ciri berdasarkan bahasa
1. Bahasa yang digunakan dalam teks berita merupakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang dengan tetap menggunakan bahasa baku.
2. Hindari penggunaan istilah asing atau isitlah ilmiah yang sulit dimengerti.
3. Bahasa serta berita menarik perhatian pembaca.
4. Berita menggunakan judul yang mewakili seluruh isi berita.
III Ciri-ciri berdasarkan struktur
1. Terdapat judul atau headline
2. Pengantar atau teras yang berisi informasi dasar
3. Terdapat isi yang berisi fakta pendukung dan lebih rinci
4. Terdapat tail atau ekor berita yang berisi fakta yang kurang penting.


Perhatikan contoh teks berita berikut ini.

Pelajar Indonesia Mendapatkan 9 Medali dalam Olimpiade sains
1)Sembilan medali olimpiade sains tingkat internasional berhasil direbut oleh para pelajar Indonesia. Kesembilan medali tersebut terdiri dari dua medali perunggu, tiga medali perak, dan empat medali emas. Medali-medali tersebut diraih untuk kategori kimia, biologi, teknologi dan lingkungan pada ajang International Science Project Olympiad (ISPRO) yang berlangsung di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbu, 4-9 Mei 2015.
2)      Dikutip dari situs JPNN (9/5/2015), medali emas didapatkan oleh Dinda Clarissa Aulia dan Klarina Elsa Siti Sarah pada kategori kimia. Sementara untuk kategori biologi, emas didapatkan oleh Krissanti Putrika Adiwijaya> Dua emas lagi diraih oleh tim Ahmad Habib dan Prasetyo Langgeng Utomo pada kategori teknologi serta tim Irham Syarif dan Ahmad Abrar untuk kategori lingkungan.
3)      Hasil ini tentu menunjukan bahwa masih ada generasi muda Indonesia saat ini yang berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional. Prestasi ini juga menunjukan bahwa karya pelajar Indonesia mampu memberikan kontribusi yang bagus lewat penelitian yang solutif untuk berbagai bidang.
      International Science Project Olympiad atau ISPRO sendiri merupakan ajang rutin olimpiasi sains. Ajang yang berlangsung pada tahun 2015 ini merupakan ajang ketiga yang diikuti 29 negara dari berbagai dunia.


Mari kita identifikasi.

Pada berita di atas, karakteristik yang terlihat adalah sebagai berikut.
1. Struktur berita terdiri atas pengantar (1), isi (2), dan tail/ekor (3). Hal ini dibuktikan dengan adanya informasi dasar pada paragraf 1, informasi berupa rincian pada paragraf 2, dan informasi tambahan pada paragraf 3 dan 4.
2. Berita tersebut menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya istilah-istilah asing.
3. Informasi faktual
4. Objektif
5. Memenuhi standar 5W + 1H
6. Judul mewakili isi dengan tepat


Poin Penting


  1. Teks Berita harus mengandung informasi yang sebenarnya dan memuat unsur 5W + 1H
  2. Berita bersifat objektif dan berimbang.
  3. Berita tidak mengandung opini.
  4. Mengidentifikasi teks berita mengharuskan kita mengerti karakteristik teks berita.

Friday, 9 October 2015

STRUKTUR TEKS CERITA SEJARAH


 Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu memahami struktur teks cerita sejarah baik lisan maupun tulisan.

Apakah kalian sering membaca teks cerita sejarah? Apa fungsi kita mempelajari teks cerita sejarah? Teks cerita sejarah apa saja yang sering kalian baca? Lalu bagaimana struktur teks cerita sejarah?
      Sering kali kita mendengar cerita sejarah dari nenek moyang kita terdahulu bukan? sejarah tetang masa-masa penjajahan Belanda-Jepang, sejarah masa kerajaan Hindu-Budha, kerajaan Islam bahkan sampai sejarah tentang kemerdekaan Indonesia.
      Nah, sejarah itu apa sih? Sejarah adalah cerita yang terjadi di masa lampau yang bisa dijadikan pelajaran dan dikenang di masa sekarang. Sejarah ada untuk dipelajari agar dapat dipetik hikmahnya.
      Mempelajari teks cerita sejarah sangat penting apalagi dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Saat ini, hal yang dipelajari bukan sekadar pengetahuan bahasa saja, melainkan sebagai teks yang bertujuan untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya dalam konteks kehidupan akademis, sosial, dan budaya.
      Sekarang, mari kita mengenal struktur teks cerita sejarah. Struktur teks sejarah diantaranya sebagai berikut.

Struktur alur dalam teks cerita sejarah:
➢ Orientasi (pengenalan)
➢ Rangkaian Peristiwa
➢ Reorientasi (Pengulangan)

      Teks cerita sejarah diawali dengan pengenalan cerita yang terjadi di masa lampau kemudian diceritakan urutan peristiwa yang terjadi secara berurutan.
Perhatikan contoh teks cerita sejarah berikut ini.

Kota Tua dalam Ingatan
Sebagai pusat kota, pusat perdagangan, sekaligus permukiman penting di Asia sejak abad ke -16, Kota Tua adalah situs yang harus dijaga. Kota ini hanya seluas 15 H tapi arti sejarahnya sangatlah besar bagi Indonesia.
      Dimulai tahun 1526, penyerangan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah yang dikirim Kesultanan Demak menyebabkan penamaan Jayakarta pada kota yang memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa ini. Tahun 1619, VOC di bawah komando Jan Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta dan mengubah namanya menjadi Batavia. Nama itu diambil sebagai penghormatan kepada leluhur bangsa Belanda, Batavieren. Oleh Belanda, kota ini dilengkapi benteng (kasteel Batavia), dinding kota, dan kanal. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa yang diatur dalam beberapa blok yang dipisahkan kanal. Pembangunan Batavia selesai pada tahun 1650 yang kemudian dijadikan kantor pusat VOC di Hindia Timur. Kota ini menjadi pusat administratif Hindia Timur Belanda.
      Tahun 1942, Batavia, setelah mengalami perluasan wilayah, berganti nama menjadi Jakarta lalu menjadi ibu kota Indonesia. Namun, 15 H yang menjadi awal terbentuknya kota Jakarta, kita kenang sebagai Kota Tua.

Mari Kita Analisis!

Teks cerita di atas termasuk teks cerita sejarah karena bersumber pada peristiwa sebenarnya di masa lalu. Teks cerita sejarah di atas memiliki tokoh, alur dan latar sebagai berikut.
Tokoh: Fatahillah, Jan Pieterszoon Coen, dan VOC.
Alur:
1. Orientasi: Paragraf 1 terdapat pengenalan Kota Tua yang akan diungkap sejarahnya pada bagian rangkaian peristiwa.
2. Rangkaian peristiwa: Paragraf 2 dan 3 mengungkapkan kumpulan peristiwa yang melatarbelakangi sejarah yang diungkapkan dalam bagian orientasi.
3. Reorientasi: Pada akhir paragraf 3 disebutkan pengulangan bahwa 15 H yang menjadi awal terbentuknya kota Jakarta, kita kenang sebagai Kota Tua.
Poin Penting

• Teks cerita sejarah adalah salah satu jenis teks yang menceritakan kisah masa lampau yang benar-benar terjadi.
• Teks cerita sejarah memiliki unsur tokoh, alur, dan latar.
• Struktur teks cerita sejarah adalah orientasi, peristiwa dan reorientasi.
• Teks sejarah berfungsi untuk mengenal lebih dalam tentang asal-usul sesuatu (tempat, kejadian. Peristiwa) sejak zaman dulu hingga sekarang.

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016



KISI-KISI PENULISAN SOAL
 ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

                                                          

No
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator Soal
Nomor Soal

1

4.1     Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun tulisan

3.3     Menganalisis teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi  baik melalui lisan maupun tulisan



·         Mengamati dan  membaca puisi  serta membicarakan isi puisi atau bertanya  jawab  untuk membangun konteks

·         Membaca  teks  model  untuk  memahami  ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi (sinonim, antonim, kata bentukan, konjungsi, kalimat simpleks dan kalimat kompleks).




·         Membaca teks model teks prosedur kompleks dengan cermat  utuk melihat strukturnya
·         Membaca  teks  model  untuk  memahami  ciri kebahasaan dalam teks prosedur kompleks (partisipan, verba material dan tingkah laku, dan konjungsi temporal, piranti kohesi/kata ganti sebagai pengacuan).
·          

·         Siswa dapat menginterpretasi makna puisi






·         Siswa mampu memahami  ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi (sinonim, antonim, kata bentukan (frasa), konjungsi, kalimat simpleks dan kalimat kompleks).
·         Siswa mampu menggunaan kata baku dalam teks laporan

·         Membaca teks sastra  (cerita pendek)
·         Siswa mampu membuat teks laporan yang bersifat deskriptif


·         Disediakan teks prosedur, siswa mampu mencermati isi Teks itu.




·         Siswa dapat memahami unsur kebahasaan dalam teks prosedur kompleks

1, 16, 17, 18, 27, 31, 32, 33, 34, 35




2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19,20, 29, 30

21, 22, 23, 24, 28

25, 26

36


37





38, 39, 40


VERBA MATERIAL DAN VERBA TINGKAH LAKU


BERIKUT INI CONTOH VERBA MATERIAL DAN VERBA TINGKAH LAKU

Tujuan Pembelajaran

Siswa memahami (menyebutkan arti, membedakan, dan menuliskan contohnya) verba material dan verba tingkah laku beserta jenis dan contohnya yang digunakan di dalam teks prosedur kompleks.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mempelajari verba material dan tingkah laku yang terdapat pada teks prosedur kompleks.

apakah VERBA MATERIAL itu?

      Secara bahasa, verba material adalah verba (kata kerja) berimbuhan yang mengacu pada sebuah tindakan yang dilakukan oleh fisik partisipan dalam sebuah peristiwa. Misalnya, menulis, membaca, mengejar, melihat, memukul, dan menangkap. Perhatikan contohnya dalam kalimat berikut!

    Siswa SMA kelas X sedang *menulis *puisi karya Chairil Anwar di kelas kemudian mengapresiasinya.
    Para penyidik kasus pembakaran hutan *mengecek *kebenaran data dari para saksi.
    Petugas hutan lindung *menangkap *basah pelaku pencurian hewan.

      Berdasarkan uraian di atas maka verba material memiliki ciri-ciri:

    berupa perbuatan fisik (aktivitas) dari partisipan,
    dapat dilihat secara nyata,
    terjadi dalam sebuah peristiwa/kejadian,
    dibentuk dari kata benda (nomina).

apakah VERBA TINGKAH LAKU itu?

      Verba tingkah laku mengacu pada respon subjek, yaitu berupa sikap yang diungkapkan berupa sebuah tindakan. Misalnya merasa, menolak, dan menanggapi. Perhatikan contohnya dalam kalimat berikut!

    Pengendara motor itu merasa bersalah karena menabrak pejalan kaki.
    Guru sebisa mungkin memahami karakter peserta didiknya agar proses belajar-mengajar berjalan luwes.
    Wanita itu menolak dengan halus penawaran teman prianya.

      Berdasarkan uraian di atas maka verba material memiliki ciri-ciri: 1) mengacu pada mental/sikap yang diungkapkan pada tindakan, 2) tidak selalu terjadi dalam sebuah peristiwa, 3) dibentuk dari kata kerja.

Perhatikan contoh verba material dan verba tingkah laku pada teks prosedur kompleks di bawah ini!




Mari kita ulas!

      Teks prosedur kompleks di atas mengandung kalimat berverba material, yaitu sebagai berikut.

    Pengguna bahkan dapat *membuat *HP android menjadi modem wifi..
    Kamu dapat *menyiapkan *laptop dan HP android atau tablet android terlebih dahulu.
    Ada baiknya kamu *menyimpan *laptop di atas meja atau alas keras yang rata.
    Apabila tanda centang sudah muncul, jika ingin, kamu dapat *memasang *pengamanan agar tidak ada user lain yang terhubung.

      Verba membuat, menyiapkan, menyimpan, dan *memasang *merupakan verba material karena mengacu pada tindakan fisik

      Teks prosedur kompleks di atas mengandung kalimat berverba tingkah laku, yaitu sebagai berikut.

    Kamu dapat lebih *memahaminya *pada buku panduan atau buku manual yang didapat ketika membeli perangkat tersebut..
    Kamu dapat *menikmati *dan merasakan manfaat dan kecanggihan HP android selama kamu mau.
    Kamu dapat menikmati dan *merasakan *manfaat dan kecanggihan HP android selama kamu mau.

      Verba memahami, menikmati, dan *merasakan *merupakan verba tingkah laku karena verba tersebut merupakan sikap yang diungkapkan dari sebuah tindakan.
Poin Penting

    Verba material adalah verba (kata kerja) berimbuhan yang mengacu pada sebuah tindakan yang dilakukan oleh fisik partisipan dalam sebuah peristiwa.
    Verba tingkah laku mengacu pada respon subjek, yaitu berupa sikap yang diungkapkan dari sebuah tindakan.

menginterpretasikan makna teks prosedur.


menginterpretasikan makna teks prosedur

Teks prosedur kompleks merupakan tulisan yang berusaha menginformasikan sesuatu kepada pembaca. Informasi ini dapat memperluas wawasan pembaca atau sekadar informasi ringan. Oleh sebab itu, teks prosedur kompleks sebaiknya menggunakan kata yang lugas, jelas, dan baku. Penggunaan istilah-istilah tertentu pun bergantung pada materi yang sedang dibahas dalam teks tersebut, misalnya, teks prosedur kompleks cara memasak lauk khas daerah tertentu. Teks prosedur tersebut akan akrab dengan nama jenis bumbu masak, takaran bahan, dan nama-nama peralatan memasak.
Perhatikan!

Berikut ini contoh salah satu prosedur kompleks pemasakan kecap dari bahan air kelapa.
1. Air kelapa yang telah disaring campur dengan gula merah masukkan dalam panci aluminium masak hingga mendidih.
2. Bumbu yang telah digoreng bersama bumbu-bumbu lain (kemiri, bawang putih yang dihaluskan dan digoreng) dimasukkan ke dalam panci tersebut.
3. Selama dimasak harus diaduk-aduk terus hingga tinggal separo panci.
4. Angkat panci dari tungku, kecap disaring dengan saringan dan ditampung dalam wadah.
5. Kecap yang telah dingin masukkan ke dalam botol yang steril lalu tutup rapat-rapat.
Mari kita ulas!

Dari contoh tersebut terdapat kata-kata atau istilah yang akrab dengan materi yang dijelaskan.
Kata-kata khusus seperti gula merah, kemiri, bawang putih, air kelapa. Untuk nama peralatan masak ada panci, wadah, saringan, dan botol. Istilah yang muncul adalah steril yang artinya bebas dari segala kotoran.
Cara membuat kecap dengan air kelapa tersebut merupakan cara pertama yang ringkas. Sementara cara kedua lebih rumit. Oleh sebab itu, istilah yang digunakan dalam cara kedua juga lebih banyak. Misalnya, rendaman kedelai disebut filtrat atau calon kecap. Sebagai bahan pengawet kecap perlu ditambahkan natrium benzoat sesuai takaran.
Poin Penting

    Teks prosedur adalah teks yang berusaha memberi informasi pada pembaca mengenai langkah-langkah tertentu dalam masalah yang dibahas.
    Makna kata yang dipakai dalam teks prosedur adalah kata-kata yang lugas dan jelas.
    Istilah digunakan dalam teks prosedur sesuai dengan topik yang dibahas.

struktur dan kaidah teks prosedur kompleks

struktur dan kaidah teks prosedur kompleks

Sebelumnya kalian sudah mengetahui struktur isi teks prosedur. Kini, kita akan belajar tentang ciri bahasa teks prosedur kompleks.
Teks prosedur kompleks umumnya berisi petunjuk untuk melakukan sesuatu. Petunjuk- petunjuk ini biasanya diungkapkan dalam kalimat- kalimat imperatif atau kalimat perintah. Kalimat perintah memberi kesan lebih tegas dan lugas. Penggunaan kalimat perintah otomatis menggunakan kata- kata yang menyatakan perintah, larangan, maupun kata- kata yang menyatakan keharusan. Misalnya kata ambillah, tutuplah, bacalah, isilah, tidak, jaga, harus. Teks prosedur kompleks berupa rangkaian petunjuk untuk melakukan sesuatu. Dalam teks prosedur diperlukan juga kata penghubung untuk merangkai petunjuk- petunjuk tersebut, misalnya lalu, kemudian, setelah itu, dan. Di samping itu pula diperlukan beberapa kata penghubung sebagai penanda waktu, seperti satu jam, beberapa menit, sebentar. Selain itu, pilihan kata dalam teks prosedur kompleks harus kata-kata yang bermakna lugas, baku, informatif dan tidak bias.
Perhatikan!

Contoh teks prosedur kompleks

membuat masakan jamur vegetarian
Bahan:
Siapkan 400 gr jamur tiram putih, 150 gr kol, potong memanjang, satu tomat potong kotak, 800 ml santan kelapa, 1000 ml air
Bumbu:
Bawang putih 3 siung, bawang merah 4 siung, kemiri disangrai 3 butir, pala dibakar 3 cm, jahe 2 cm, garam 1 sendok, daun salam 2 lembar, lengkuas memarkan 2 cm, sebatang serai memarkan, cabai merah 4 buah potong kecil-kecil, minyak goreng 4 sdm, garam 1 sendok teh, gula secukupnya, minyak goreng 4 sdm
Cara membuat:
1. Rebus jamur tiram hingga empuk, keringkan, potong memanjang.
2. Rebus santan kelapa lalu masukkan bumbu yang telah dihaluskan, daun salam, lengkuas, dan serai, aduk sampai mendidih, angkat dan sisihkan.
3. Panaskan minyak dan tumis bawang, cabai lalu masukkan jamur tiram, aduk sampai layu dan beraroma sedap. Masukkan kol sampai layu. Tuangkan santan kelapa yang sudah dibumbui , tunggu hingga mendidih . Ketika sup telah mendidih, masukkan potongan tomat. Sajikan selagi hangat.

Mari kita ulas!

    Dari contoh tersebut kata imperatif tampak pada langkah- langkah memasak , seperti rebus, angkat, panaskan, masukkan, sajikan, siapkan, dan memarkan.
    Terdapat konjungsi temporal lalu, sampai, sehingga.
    Menggunakan kata-kata yang lugas dan tidak bias.

Poin Penting

Ciri bahasa teks prosedursebagai berikut.
1. Menggunakan kalimat imperatif.
2. Menggunakan konjungsi temporal.
3. Menggunakan kata-kata yang lugas tidak bias.
4. Menggunakan pilihan kata yang informatif.

struktur isi teks prosedur kompleks

struktur isi teks prosedur kompleks

Teks prosedur kompleks adalah teks atau bacaan yang menunjukkan tahap-tahap atau langkah-langkah yang harus dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Tahap-tahap ini harus dilakukan secara benar dan runtut agar hasil yang diinginkan tercapai secara maksimal.
Pelaksanaan secara urut atas tahap-tahap ini menunjukkan bahwa seseorang itu tahu dan taat pada peraturan. Tahap atau langkah-langkah ini merupakan urutan yang tidak dapat diubah susunannya. Itulah sebabnya teks semacam ini disebut teks prosedur kompleks. Jika diubah urutannya akan menjadi tidak prosedural atau tidak sesuai dengan aturan.
Untuk memperjelas pengertian tersebut, berikut ini salah satu contoh teks prosedur kompleks untuk meminjam buku di perpustakaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Putra Bangsa. Langkah atau tahap-tahap yang harus dilakukan para siswa untuk meminjam buku, sebagai berikut.
Perhatikan!

Contoh
Prosedur meminjam buku di perpustakaan.
1. Berkunjung ke perpustakaan sekolah.
2. Mengisi daftar hadir pengunjung.
3. Melihat daftar buku untuk memilih buku yang diperlukan.
4. Mengambil buku yang dimaksud yang ada di rak perpustakaan.
5. Menyerahkan pada petugas untuk didata.
6. Menyerahkan kartu anggota perpustakaan pada petugas.
7. Buku di scan oleh petugas menggunakan barcode.
8. Petugas memeriksa data buku dan memasukkan ke data peminjam.
9. Menerima buku dari petugas perpustakaan.
Mari kita ulas!

Dalam contoh di atas terlihat ada sembilan langkah yang harus dilakukan seorang peminjam buku di perpustakaan SMA Putra Bangsa. Langkah 1- 2 merupakan langkah pendahuluan. Langkah 3- 8 merupakan bagian isi. Langkah nomor 9 sebagai penutup. Selain menggunakan model yang lebih sederhana seperti contoh tersebut, teks prosedur kompleks dapat pula ditulis dalam bentuk artikel. Dalam model artikel, bagian pendahuluan, isi maupun penutup terbungkus dalam tulisan yang lebih panjang karena dalam bentuk paragraf – paragraf. Intinya, entah dalam bentuk artikel atau bentuk langsung tahap-tahap, tetap ada bagian pendahuluan, isi, dan penutup.
Poin penting

Struktur teks prosedur kompleks terdiri dari:
1. pembukaan'
2. isi, dan
3. penutup.

Thursday, 16 April 2015

Mengevaluasi/ Melakukan Penilaian terhadap Teks Negosiasi Berdasarkan Kaidah dan Ciri Kebahasaannya

Siswa mampu mengevaluasi/ melakukan penilaian terhadap teks negosiasi berdasarkan kaidah dan ciri kebahasaannya.

Pada materi sebelumnya, kita telah mengetahui struktur dan ciri kebahasaan teks negosiasi. Sebuah teks negosiasi memiliki beberapa ciri, seperti penggunaan bahasa persuasif, interogatif, argumentatif, dan bersifat santun. Hal-hal tersebut memang sangat dibutuhkan jika kita ingin negosiasi yang dilakukan berjalan dengan lancar.
Ciri-ciri kebahasaan itulah yang akan menjadi dasar aturan pada materi kita kali ini, yaitu mengevaluasi teks negosiasi. Mengapa kita perlu melakukan evaluasi? Evaluasi dibutuhkan agar kita memeroleh pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang bagaimana bentuk negosiasi, hal apa yang harus kita lakukan dalam bernegosiasi, dan bahasa seperti apa yang tepat dalam bernegosiasi?

Perhatikan!
Malam hari. Seorang ibu menunggu bus yang tak kunjung datang. Ia memutuskan untuk menghentikan sebuah taksi di daerah Slipi karena semakin malam dan khawatir.
Ibu : Pake argo, Pak?(1)
Supir : Tidak, Bu.Memang Ibu mau ke mana? (2)
Ibu : Kebon Nanas Tangerang, Pak. (3)
Supir : 150 mau, Bu?(4)
Ibu : Wah kemahalan, Pak. Saya biasa gak nyampe seratus. Gak masuk perumahan kok, Pak. (5)
Supir : seratus tiga puluh bagaimana? (6)
Ibu : seratus aja, ya, Pak!(7)
Supir : Seratus dua puluh, Bu. Gimana, Bu? Kalau tidak mau, cari taksi lain yang mau seratus! (8)
Ibu : Ya sudah, boleh, daripada tidak ada taksi lagi. (9)

Mari Evaluasi!

Menurut kalian, apakah teks di atas sudah termasuk ke dalam negosiasi yang baik? Struktur teks di atas termasuk ke dalam bentuk negosiasi yang muncul akibat tawar-menawar. Teks negosiasi tawar-menawar biasanya memiliki bagian orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, pembelian, penutup. Namun, karena tawar-menawar di atas berkaitan dengan jasa, bagian pembelian dan penutup tidak disertakan. Berikut adalah penjabaran struktur teks tersebut.
Bagian orientasi terdapat pada tuturan No. 1 – 2, bagian permintaan ada pada tuturan No. 3, bagian pemenuhan ada pada No. 4, bagian penawaran pada No. 5 – 8, dan persetujuan pada No. 9.
Pada bagian orientasi (1), seorang ibu menanyakan penggunaan argo pada supir yang dijawab oleh supir bahwa ia tidak menggunakan argo. Ini merupakan bentuk inisiasi akan terjadinya tawar-menawar. Dalam bagian ini, terdapat kalimat interogativa/kalimat tanya. Bentuk kalimat interogativa juga terdapat pada tuturan No. 2, 4, 6, dan 8. Banyaknya kalimat interogativa menunjukkan bahwa jenis kalimat ini adalah jenis dan ciri yang dominan dalam teks negosiasi setelah persuasi. Selain kalimat interogativa, ciri negosiasi yang lain adalah adanya bentuk persuasif: suatu jenis teks yang sangat dibutuhkan dalam bernegosiasi . Dalam teks di atas, jenis kalimat ini muncul pada tuturan No. 5 dan 7. Ciri yang lain adalah kalimat argumentasi pada tuturan No. 8, sayangnya argumentasi yang diberikan tidak dengan menggunakan bahasa santun.

CATATAN:
Untuk mengevaluasi teks negosiasi perhatikanlah latar belakang/alasan terjadinya negosiasi, apakah karena konflik atau tawar-menawar? Setiap jenis negosiasi akan menghasilkan struktur yang berbeda. Setelah itu, analisislah ciri-ciri kebahasaannya, seperti penggunaan persuasi, interogativa, ataupun argumentasi.