Wednesday, 18 November 2015

KISI-KISI UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA 2015-2016


KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA/MA 2015-2016


1.   Bahasa Indonesia IPA/IPS/Keagamaan


Level Kognitif

Membaca Nonsastra

Membaca satra

Menulis terbatas
Menyunting Kata, Kalimat,
dan Paragraf
Menyunting Ejaan dan
Tanda Baca
Pemahaman dan
Pengetahuan
·   Mengidentifikasi
·   Memaknai
Siswa mampu
-  memaknai istilah
-  mengidentifikasi informasi tersurat
Siswa mampu
- mengidentifikasi kata yang bermakna simbolik/majas/ kias dalam karya sastra
- memaknai isi tersurat dalam karya sastra
Siswa mampu
- menentukan istilah/ kata yang tepat sesuai konteks
Siswa mampu
- mengidentifikasi kesalahan penggunaan kata
- mengidentifikasi kesalahan penggunaan konjungsi
- mengidentifikasi
kesalahan penggunaan kalimat
- mengartikan kata
Siswa mampu
-  mengidentifikasi kesalahan pengguanaan ejaan (judul
sapaan/gelar, nama kota, kata depan)
-  mengidentifikasi kesalahan penggunaan tanda baca
Aplikasi
·   Menginterpretasi
·   Menangkap
·   Menggunakan
Siswa mampu
- menemukan ide pokok
- menemukan inti kalimat
- menentukan makna rujukan
- menyimpulkan isi tersirat dalam teks nonsastra
Siswa mampu
-  menyimpulkan isi tersirat dalam cerpen/novel (sebab onflik, akibat konflik, nilai moral)
-  menyimpulkan hubungan antar bagian
cerpen/novel
Siswa mampu
-  melengkapi unsur teks eksposisi
-  melengkapi unsur teks deskripsi
-  melengkapi unsur teks narasi
-  melengkapi teks sastra
-  melengkapi teks ulasan
-  melengkapi teks prosedur
Siswa mampu
-  menggunakan istilah dalam kalimat
-  menggunakan kata bentukan (mengisi sesuai kaidah bentukan kata)
Siswa mampu
-  menggunakan ejaan
-  menggunakan tanda baca




KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA/MA 2015-2016



Level Kognitif

Membaca Nonsastra

Membaca satra

Menulis terbatas
Menyunting Kata, Kalimat,
dan Paragraf
Menyunting Ejaan dan
Tanda Baca
Penalaran
·   Membandingkan
·   Menunjukkan
Bukti
·   Menganalisis
·   Menanggapi/ Mengomentari
·   Merefleksi
·   Mengevaluasi
Siswa mampu
- membandingkan isi, pola penyajian, dan bahasa teks
- menyimpulkan
perbedaan dan persamaan isi
- membandingkan penggunan bahasa dan pola penyajian beberapa jenis teks (berita, eksposisi, prosedur, editorial, ulasan/resensi)
- mengomentari isi teks
- menunjukkan bukti suatu simpulan
Siswa mampu
-  membandingkan isi, pola penyajian, dan bahasa karya sastra (berdasarkan gaya, tema, unsur)
-  menganalisis hubungan antar bagian karya sastra
-  membuktikan simpulan dengan data pada karya sastra (bukti watak, seting, nilai)
-  mengaitkan isi dengan kehidupan saat ini
-  menilai keunggulan/
kelemahan karya sastra
-  meringkas isi karya sastra
Siswa mampu
-  mengurutkan unsur teks
-  memvariasikan kata yang bermakna sama
-  memvariasikan kalimat yang bertujuan sama
-  menyusun paragraf dari beberapa data
-  menggabungkan beberapa kalimat dengan konjungsi yang sesuai
Siswa mampu
- memperbaiki kesalahan penggunaan kalimat
- memperbaiki kesalahan penggunaan paragraf
- menentukan alasan dari segi pilihan kata, kalimat paragraf
Siswa mampu
- memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan
- memperbaiki kesalahan pengunaan tanda baca
- menentukan alasan kesalahan dari segi ejaan dan tanda baca




KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA/MA 2015-2016


2.   Bahasa Indonesia - Bahasa


Level Kognitif

Membaca non sastra

Diksi

Struktur Kebahasaan
Pemahaman
·    Mengidentifikasi
·    Memaknai
Siswa mampu
-  Mengidentifikasi kata
-  Mengidentifikasi unsur teks
-  Mengidentifikasi makna tersurat
Siswa mampu
-  Menentukan kata/istilah sesuai konteks
-  Mengidentifikasi struktur teks nonsastra
Siswa mampu
-  Mengidentifikasi bentuk teks
-  Mengidentifikasi  tata makna
-  Mengidentifikasi tata bentukan
-  Mengidentifikasi tata kalimat
Menafsirkan/aplikasi
·    Menginterpretasi
·    Menangkap informasi implisit
·    Menggunakan
Siswa mampu
-  Menyimpulkan isi tersirat
-  Menginterpretasi hubungan unsur
-  Mengklasifikasi isi
Siswa mampu
-  Melengkapi kata, kalimat, paragraf
Siswa mampu
-  Menganalisis tata makna
-  Menganalisis tata bentukan
-  Menganalisis tata kalimat
-  Menggunakan teori kebahasaan untuk mengklasifikasi teks
Penalaran
·    Membandingkan
·    Menunjukkan bukti
·    Menganalisis
·    Menanggapi/mengomentari
·    Merefleksi
·    Mengevaluasi
·    Mengkreasi
Siswa mampu
-  Membandingkan penggunaan bahasa dan pola penyajian beberapa jenis teks
-  Menganalisis hubungan antar
unsur
-  Membandingkan pola penulisan
-  Meringkas isi
-  Menanggapi/mengomentari isi teks
Siswa mampu
-  Mengurutkan unsur teks nonsastra
-  Memvariasikan bagian teks (kata, kalimat, paragraf)
-  Memvariasikan/kalimat kritikan/pujian
Siswa mampu
-  Memperbaiki kesalahan dari segi tata makna
-  Memperbaiki kesalahan dari segi tata bentukan
-  Memperbaiki kesalahan dari segi tata kalimat
-  Membandingkan untuk menentukan perbedaan dan persamaan teks




KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA/MA 2015-2016


3.   Sastra Indonesia - Bahasa


Level Kognitif

Membaca sastra

Menulis sastra

Aspek Kesastraan
Pengetahuan dan pemahaman
·   Mengidentifikasi
·   Memaknai
Siswa mampu
-  mengidentifikasi kata yang bermakna simbolik/majas/kias  dalam karya sastra
-  mengidentifikasi unsur karya sastra
-  memaknai isi tersurat dalam karya sastra
Siswa mampu
-  menentukan majas/makna simbolik
-  mengidentifikasi struktur teks sastra
Siswa mampu
- mengidentifikasi bentuk karya sastra
- mengidentifikasi aspek kesastraan pada puisi, prosa fiksi, dan drama
Menafsirkan/aplikasi
·   Menginterpretasi
·   Menggunakan
Siswa mampu
- menyimpulkan isi  tersirat dalam karya sastra
- menginterpretasi hubungan isi dalam karya sastra
- mengklasifikasi karya sastra
Siswa mampu
- melengkapi unsur karya sastra puisi
- melengkapi karya sastra prosa fiksi
- melengkapi karya sastra drama
Siswa mampu
-  menganalisis aspek kesastraan pada puisi
-  menganalisis aspek kesastraan pada prosa fiksi
-  menganalisis aspek kesastraan pada drama
-  menggunakan teori sastra untuk mengklasifikasi
Penalaran
·   Membandingkan
·   Menunjukkan bukti
·   Menganalisis
·   Menanggapi/mengomentari
·   Merefleksi
·   Mengevaluasi
·   Mengkreasi
Siswa mampu
-  membandingkan isi, pola penyajian, dan bahasa karya sastra (berdasarkan gaya, tema, unsur)
-  menganalisis hubungan antar unsur dalam karya sastra
-  menganalisis bukti
-  mengaitkan isi dengan kehidupan saat ini
-  menilai keunggulan/kelemahan karya sastra
-  membandingkan pola karya sastra
(berdasarkan gaya, tema, unsur)
-  meringkas isi karya sastra
-  menanggapi/mengomentari isi karya sastra
Siswa mampu
- mengurutkan unsur teks sastra
- memvariasikan unsur karya sastra bebentuk puisi
- memvariasikan karya sastra yang berbentuk prosa fiksi
- memvariasikan karya sastra yang berbentuk drama
- menyusun kritik dan esai
- memvariasikan kalimat pada kritik dan esai
Siswa mampu
-  mengkritik aspek kesastraan pada puisi
-  mengkritik aspek kesastraan pada prosa fiksi
-  mengkritik aspek kesastraan pada drama
-  membandingkan untuk menentukan perbedaan dan persamaan karya sastra


LATIHAN UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA


LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA

1.    Bacalah paragraf di bawah ini dengan saksama!
Perpustakaan elektronik (PE) adalah suatu entitas yang sudah lama diprediksi, tetapi inovasi untuk membuatnya menjadi kenyataan baru terjadi beberapa tahun terakhir. Walaupun PE adalah suatu kenyataan, tetapi PE adalah suatu konsep yang tersebar yang dimanifestasikan dalam bentuk yang berbeda-beda. Para profesional dan pengguna menyadari pentingnya PE, tetapi PE mengandung ketidakpastian yang berkaitan dengan maknanya terhadap kebudayaan, pembelajaran, demokrasi, perdagangan, pekerjaan, dan masyarakat pada umumnya.
Ide pokok paragraf tersebut adalah …
A.    Memprediksi perpustakaan elektronik (PE).
B.    Perpustakaan elektronik merupakan inovasi.
C.    Inovasi perpustakaan elektronik baru terwujud.
D.    Perpustakaan elektronik merupakan konsep yang manifestasinya berbeda-beda.
E.    Para profesional dan pengguna menyadari pentingnya PE.

2.    Bacalah hikayat di bawah ini dengan saksama!
Indraputera, putra Maharaja Bikrama Puspa adalah seorang putera yang sangat arif bijaksana, lagi terlalu perkasa dan saktinya. Tetapi nasibnya mula-mula tidak seberapa mujur. Semasa masih kecil, ia telah diterbangkan oleh seekor merak emas. Ia jatuh di suatu taman dan dipelihara oleh nenek kebayan. Sesudah beberapa lama ia diangkat menjadi anak perdana menteri.
Tersebutlah perkataan Raja Syahsian tiada mempunyai seorang anak. Pada suatu hari baginda pergi berburu dan melihat seekor kijang menangisi ibunya yang telah dipanah mati. Baginda terharu dan ingin berputera. Kemudian terdengar khabar bahwa di sebuah gunung yang jauh ada tinggal seorang maharesi pertapa yang terlalu sakti, Berma Sakti namanya. Barangsiapa ingin beranak boleh meminta obat daripadanya. Akan tetapi, karena tempat gunung terlalu jauh dan harus melewati hutan rimba yang penuh dengan binatang buas, tiada seorang pun yang sanggup pergi ke gunung itu. Indraputera menawarkan diri untuk pergi ke gunung itu.
Karakteristik hikayat di atas adalah …
A.    istana sentris, dewa-dewa
B.    istana sentris, pralogis
C.    kesaktian, dewa-dewa
D.    dewa-dewa, kemustahilan
E.    arkais, logis

3.    Inti cerita di atas adalah …
A.    Maharaja Bikrama memiliki seorang putra bernama Indraputera
B.    Maharaja Bikrama Puspa adalah seorang raja yang arif dan sakti
C.    Perjalanan Raja Syahsian mencari obat agar dianugerahi anak.
D.    Perjalanan hidup Indraputera yang sangat arif bijaksana, perkasa, dan sakti
E.    Kehebatan Berma Sakti yang terkenal

4.    Nilai sosial yang terdapat pada kutipan cerita di atas adalah …
A.    Kesaktian seorang pangeran
B.    Karakter Indraputera yang arif dan bijaksana
C.    Anak kijang yang menangisi ibunya yang mati terpanah
D.    Baginda terharu melihat anak kijang lalu ingin berputera
E.    Maharesi pertapa yang sakti dan suka menolong

5. Bacalah penggalan cerita di bawah ini dengan saksama!
Wak Katok suka meminjamkan senapannya kepada Buyung karena dia tahu Buyung senang dengan senapan dan selalu menjaga dan membersihkannya dengan baik. Tiap kali setelah Buyung meminjamnya maka selalu senapan dikembalikan jauh lebih bersih dan diminyakinya pula. Buyung akan menggosok laras senapan berulang-ulang, beratus kali hingga laras besi bersinar biru tua berkilauan ditimpa cahaya.
Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerita di atas adalah …
A.    suka menolong
B.    bertanggung jawab
C.    mencintai barang yang dimiliki
D.    percaya diri
E.    senang meminjam barang

6.     Bacalah penggalan cerita  di bawah ini dengan saksama!
Pak Haji, Sanip, Sutan, Buyung, dan Wak Katok pun tidur gelisah. Meskipun mereka memicingkan mata, akan tetapi pikirannya tak berhenti. Ketukan Pak Balam terhadap hati nurani mereka masih berkumandang juga di dalam relung hati dan pikirannya, bergema ke bawah sadar. Pak Balam sendiri pun, entah karena lukanya, entah karena hatinya, tidur lebih gelisah lagi …
Unsur intrinsik yang dominan dalam kutipan di atas adalah …
A.    penokohan
B.    latar waktu
C.    konflik
D.    sudut pandang
E.    amanat

7.  Bacalah penggalan cerita di bawah ini dengan saksama!
Terdengar bunyi langkah di beranda muka, kemudian suara mengucapkan, “Selamat malam.” Kus terkejut, sebab suara itu dikenalnya, dr. Hamzah. “Selalu saja ia memburu aku. Apa pula teorinya sekali ini.” Didengarnya dr Hamzah dengan orang tuanya bercakap-cakap dan sekali-sekali kedengaran namanya disebut meskipun kurang jelas benar percakapan itu ke kamarnya. Akhirnya Kus hendak serta duduk di sana. “Jangan-jangan yang tidak-tidak nanti dibicarakannya tentang aku.”
Latar kutipan cerita di atas adalah …
A.    rumah sakit
B.    Rumah dr. Hamzah
C.    rumah Kus
D.    kamar Kus
E.    ruang praktik dokter

8.    Sudut pandang cerita di atas adalah …
A.    orang pertama pelaku utama
B.    orang pertama pelaku sampingan
C.    orang ketiga pelaku utama
D.    orang ketiga serba tahu
E.    orang ketiga terbatas

9.     Cermatilah kalimat-kalimat di bawah ini!
(1)    Katakan, uang adalah kebutuhan dan uang adalah bagian hidup yang tak bisa dilepaskan dari setiap orang.
(2)    Membiasakan diri mengelola keuangan sejak dini akan sangat membantu seorang wanita kelak setelah dia dewasa.
(3)    Karenanya, anak perempuan perlu belajar mengelola keuangan.
(4)    Termasuk belajar cara menawar dan memperoleh harga yang paling murah setiap kali bertransaksi.
(5)    Tapi tak perlu disampaikan bahwa uang adalah kunci kebahagiaan, atau sebaliknya, uang adalah sumber kejahatan.
Kalimat-kalimat di atas dapat diurutkan sehingga membentuk paragraf padu dengan susunan …
A.    (1),(3),(4),(2),(5)
B.    (2),(3),(4),(5),(1)
C.    (3),(2),(1),(5),(4)
D.    (4),(3),(2),(1),(5)
E.    (5),(4),(3),(2),(1)

10.   Bacalah paragraf di bawah ini dengan saksama!
Di dalam kehidupan masyarakat tradisional Jawa dikenal istilah sambatan. Sambatan merupakan  seejnis kegiatan gotong royong yang bertujuan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Biasanya pekerjaan yang dilakukan dengan gotong royong adalah membangun rumah. Tetangga kanan kiri berdatangan tanpa diundang untuk membantu membangun rumah tersebut. … Semua itu dilakukan dengan sukarela.
Kalimat yang sesuai untuk melengkapi paragraf di atas adalah …
A.    Mereka tidak diupah, hanya mendapat makan dan minum.
B.    Mereka mendapatkan upah sekadarnya dari tuan rumah.
C.    Mereka mendapatkan upah layaknya tukang batu.
D.    Mereka menapatkan upah layaknya upah pada umumnya.
E.    UMR (upah minimum regional) patokan upahnya.

11. Cermatilah paragraf di bawah ini dengan saksama!
Pesatnya perkembangan iptek telah menggugah keingintahuan masyarakat terhadap sains. Untuk itu, tidaklah mengherankan jika media massa terus … memenuhi kebutuhan pembacanya akan sajian-sajian iptek. Dengan intensitas dan visi yang berbeda-beda, setiap media akan … tulisan-tulisan iptek sesuai dengan selera pembacanya. Namun, dalam fungsinya sebagai media massa, tentulah tulisan-tulisan tersebut … dengan bahasa dan gaya popular penulisan.
Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah …
A.    dicoba, mensajikan, mentampilkan
B.    menyoba, menyaji, menampilkan
C.    mencoba, menyajikan, ditampilkan
D.    mencoba, menyajikan, menampilkan
E.    mencobakan, disajikan, ditampilkan

12.   Bacalah penggalan cerita di bawah ini dengan saksama!
Datuk Maringgih adalah saudagar tua yang sangat kaya. Tetapi, kekayaannya tidak dinikmatinya. Karena ia …, termasuk kepada dirinya sendiri. Ia tinggal di sebuah rumah tua yang kondisinya sudah tidak layak huni. Badannya …, tidak terurus karena kebakhilannya. Untuk membeli sesuatu, selalu dipertimbangkannya baik untuk kebutuhan pakaian maupun makanan. Kesenangannya hanya mengumpulkan uang. Ia lebih mencintai harta daripada orang tuanya, anak-istrinya, teman, dan sanak saudaranya. Dalam memperoleh harta benda, ia … berbuat hina dan melakukan segala cara.
Frasa adjektif yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah …
A.    sangat kaya, gemuk sekali, tidak senang
B.    sangat senang, pelit sekali, kurang baik
C.    sangat kikir, sangat kurus, tidak malu
D.    sangat bakhil, kurang ramah, tidak malu
E.    sangat picik, sangat langsing, kurang baik

13.   Bacalah paragraf di bawah ini dengan saksama!
Pak Haji dihormati orang di kampung … umurnya dan hajinya. …, orang kampung kurang mengerti dia. ... dia pulang dari pengembaraannya ke dunia luar, seakan dia mengasingkan diri. Dia tak hendak menikah … dipaksa-paksa oleh keluarganya.
Kata hubung yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah …
A.    sebab, tetapi, ketika, meskipun
B.    karena, akan tetapi, sejak, meskipun
C.    karena, tapi, sejak, tetapi
D.    sebab, akan tetapi, karena, walaupun
E.    sebab itu, sedangkan, sejak, walaupun

14. Untuk mengembangkan topik pembinaan keamanan lingkungan RT menjadi tulisan yang runtut, disusunlah kerangka sebagai berikut…
    1)    sasaran pembinaan keamanan lingkungan RT
2)    pentingnya pembinaan keamanan lingkungan RT
3)    langkah pembinaan keamanan lingkungan RT
4)    bentuk pembinaan keamanan lingkungan RT
Urutan kerangka yang paling tepat untuk tema karangan eksposisi tersebut adalah …
A.    2-1-4-3
B.    1-2-3-4
C.    4-3-2-1
D.    2-3-1-4
E.    1-4-2-3

15. Bacalah penggalan hikayat di bawah ini dengan saksama!
Syahdan akan permaisuri Kuripan pun ingin rasanya ia hendak berputera laki-laki yang baik parasnya. Maka kata Permaisuri, “Kakang Aji ingin pula rasanya kita ini peroleh anak.”
Maka kata Nata, “Sungguh seperti kata Tuan, Kakanda pun demikian juga. Bila gerangan Kakang ini beroleh putera dengan Yayi akan jadi ganti Kakanda di dalam dunia ini, kalau-kalau kita berdua dikehendaki Sang Yang Sukma, kembali ke kayangan.”
Maka kata Permaisuri, “Kakang Aji marilah kita memuja pada segala dewa-dewa memohon kalau-kalau dianugerahkan oleh Dewata mulia akan seorang anak.”
Isi cerita kutipan di atas adalah …
A.    Permaisuri Kuripan menginginkan seorang anak.
B.    Keinginan Raja Kuripan untuk segera mendapatkan penggantinya.
C.    Permohonan Permaisuri Kuripan kepada dewa.
D.    Raja dan Permaisuri Kuripan menginginkan seorang anak.
E.    Raja Kuripan merasa akan segera dikehendaki Sang Yang Sukma.

16.    Nilai kehidupan yang tersirat dalam cerita di atas adalah …
A.    nilai moral
B.    nilai agama
C.    nilai sosial
D.    nilai pendidikan
E.    nilai budaya

17. Bacalah kutipan cerita berikut ini!
Ketika matahari telah sampai pada titik pertengahannya, waktu aku sedang mengangkuti tempat nasi, dan piring-piring dari dapur ke meja makan untuk persiapan makan siang kami, dari jalan protokol sana aku mendengar suara sirine meraung-raung. Kalau di Jakarta, aku kenali suara itu sebagai tanda ada kebakaran atau ada pembesar lewat. Tetapi di sini aku belum tahu sebagai tanda apa.
Latar waktu dalam cerita di atas adalah …
A.    pagi hari
B.    siang hari
C.    sore hari
D.    senja hari
E.    saat sirine meraung-raung


18. Bacalah kutipan cerita berikut ini!
Bangkai-bangkai burung kesayangan Atik telah kuambil, kukubur dengan segala dedikasi. Kurungan-kurungan telah kubersihkan. Dan sayu aku teringat, betapa sayang si Atik kepada burung-burungnya.
Watak tokoh aku dalam cerita di atas dideskripsikan melalui …
A.    pikiran tokoh
B.    tingkah laku tokoh
C.    dialog antartokoh
D.    perasaan tokoh
E.    reaksi tokoh lain

19. Perhatikan kutipan pantun berikut ini!
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Maksud isi pantun di atas adalah …
A.    Manusia akan menangis saat dibangkitkan dalam kubur
B.    Jika tidak rajin sembahyang akan menangis di pintu kuburan
C.    Jika tidak pernah sembahyang kelak akan menyesal di alam kubur
D.    Orang-orang menangisi mayat yang dibawa ke pintu kubur
E.    Setiap orang akan mati maka harus belajar sembahyang

20.  Bacalah paragraf di bawah ini dengan saksama!
Jika diumpamakan permata … . Namun, jika diibaratkan gadis, pesonanya laksana perawan kencur. Maklum, karena Pulau Nusa Penida yang terletak di sebelah selatan Pulau Bali itu memiliki hamparan pantai berpasir putih kekuning-kuningan. Dari Denpasar, Nusa Penida bisa ditempuh 1,5 jam setelah melalui jalur darat dan menumpang kapal motor sekitar 36 menit dari Pelabuhan Padangbai.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf deskriptif di atas adalah …
A.    Indahnya Pantai Nusa Penida seperti butir pasir di laut.
B.    Keelokan Nusa Penida laksana surga di khatulistiwa.
C.    Pesona Pantai Nusa Penida bak mutiara.
D.    Keindahan Pantai Nusa Penida ibarat bidadari turun dari kahyangan.
E.    Indahnya Pantai Nusa Penida laksana dewa dewi surga turun ke dunia.

21. Bacalah penggalan editorial di bawah ini dengan saksama!
(1)Tidak terlihat upaya konkret pada pihak terkait hingga saat ini untuk menghentikan perusakan hutan. (2)Semua pihak berpikir dengan kebutuhan jangka pendek masing-masing, tanpa memikirkan masa depan anak cucu umat manusia. (3)Tampaknya kepentingan sesaat atas kekayaan ternyata mampu menutupi mata mereka akan keluhuran alam yang harus dipelihara, dilindungi, dan dipenuhi kebutuhannya untuk tidak dihancurkan. (4) Dengan demikian, tampaknya ke depan perlu ada perubahan mendasar dalam cara berpikir manusia. (5) Lingkungan perlu dipandang sebagai sahabat yang harus diperhatikan, dilindungi, dan dilestarikan.
Opini penulis editorial di atas terdapat pada kalimat nomor …
A.    (1) dan (2)
B.    (1) dan (3)
C.    (2) dan (3)
D.    (2) dan (4)
E.      (4) dan (5)

22. Bacalah kutipan resensi berikut ini!
Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan sering kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak membosankan. Pengarang menguraikan secara panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi, ceritanya tidak kabur. Sayang, pengarang sering mengulang-ulang kisah yang porno. Dalam satu buku, mungkin lebih dari empat kisah.
Kalimat resensi yang mengungkapkan keunggulan buku adalah …
A.    Cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan.
B.    Karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang.
C.    Pengarang menghidupkan cerita dengan cerita porno dan mengulanginya.
D.    Cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lain.
E.    Kebosanan dapat diatasi oleh pembaca buku ini.


Thursday, 12 November 2015

Anjuran Berdoa Sebelum dan Sesudah Belajar

Nama    : Yuli Untari
No        : 24
Kelas     : XII IIS 3

Teks berita
Anjuran Berdoa Sebelum dan Sesudah Belajar

JAKARTA- Berdoa merupakan hal yang penting bagi semua orang terutama umat yang beragama walaupun demikian diluar sana orang yang tak beragamapun juga berdoa. Berdoa juga menjadikan seseorang lebih percaya dengan apa yang mereka lakukan dan mengharapkan sesuatu yang lebih baik.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meluruskan beberapa argumen yang mengenai rencana evaluasi tata cara berdoa di sekolah. Hal ini didasarkan karena zaman yang semakin modern in para siswa mulai meninggalkan budaya-budaya positif seperti berdoa sebelum dann sesudah belajar. Ia mengatakan, ingin mewacanakan agar anak-anak sekolah di dalam negeri dididik untuk lebih religius. Antara lain, dengan membuka dan menutup proses belajar mengajar dengan doa.
"Kita menganjurkan agar sekolah itu dimulai dengan doa diakhiri dengan doa. Ini baru wacana, dan kita ingin ini didorong," kata Anies kepada ROL, Selasa (9/12).

Mengenai doa yang akan digunakan, Anies menyebut, itu bukan domian pemerintah. Kementerian akan terlebih dahulu mendiskusikan hal ini kepada kementerian agama.Ia membantah ide ini bertujuan untuk mengurangi dominasi satu agama di sekolah. Ia hanya menginginkan agar buka dan tutup proses belajar mengajar dihiasi denga doa.

"Di situ letak masalahnya. Pernyataan saya dianggap seakan-akan kita yang ngatur akan gunakan doa dari agama apa. Itu jelas-jelas bukan domainnya kita tapi di kementerian agama," ujar mantan rektor Universitas Paramadina itu.

Anies mengaku heran dengan pihak-pihak yang menjadikan wacana ini menjadi sebuah kabar miring. Seharusnya sebagai umat yang beragama kita harus mendukung wacana tersebut dengan menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/09/ngbfgw-soal-doa-di-sekolah-ini-klarifikasi-anies-baswedan

Pendidikan Karakter, Motivasi Belajar Efektif.


 Nama : Yuyun Nur Azizah A
Kelas/ No.abs : XII IPS 3/ 25

Pendidikan Karakter, Motivasi Belajar Efektif.

    JAKARTA - Pendidikan karakter pendidikan yang mengarahkan siswa tidak hanya mendapatkan poin nilai. Namun mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar. Pendidikan karakter inilah yang juga berperan dalam memacu belajar efektif pelajar.

Banyak para pelajar terutama pelajar SMA yang belajar mati-matian tetapi belum merasa mendapatkan hasil yang maksimal. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, utamanya mungkin belum menjalani pola belajar efektif. Nate kornell, seorang professor psikologi kognitif menegungkapkan, “ Terkadang orang memiliki kebiasaan buruk yang justru melemahkan bahkan merusak kemampuannya belajar efektif.” Ungkap Nate kornell.

Banyak orang terutama pelajar yang cepat merasa puas terhadap sesuatu yang dicapainya, ini merupakan salah satu penghalang untuk menjadi seorang pembelajar efektif. Padahal, seorang dapat dikatakan sebagai pemebelajar efektif ketika ia mau terus belajar tanpa batasan ruang waktu. Nate kornell juga  menambahkan ,“Setidaknya ada 3 poin untuk menjadi pembelajar yang efektif yaitu, bertahan pada ketidaknyamanan, hindari belajar sks (sistem kebut semalam), mencari benang merah.” Kata Nate.

Di kesempatan lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memaparkan ada lima fase pembelajaran guna meraih hasil yang baik, maksimal dan tentunya efektif. “ Fase pembelajarannya adalah kita ajarkan, kita biasakan, didisiplinkan sehingga menjadi kebiasaan, dan terakhir karena sudah terbiasa menjadi kebudayaan,” ujar Anies di Kemendikbud.

 Fase tersebut harus dijalankan secara bertahap, tidak bisa berlompat. Selain menerapkan lima fase tersebut sekolah hendaknya memperhatikan pendidikan karakter. “ Proses menumbuhkan karakter perlu memperhatikan tiga hal yaitu intrakulikuler, ekstrakulikuler dan non kulikuler.” Ujar Anies. Anies juga menambahkan, pada pendidikan karakter ini, ada pembelajaran budi pekerti, karakter positif serta karakter moral.

Keberhasilan pendidikan karakter ini akan mepengaruhi kualitas moral, mental seseorang. Efektif belajar siswa akan berhasil jika di imbangi dengan pendidikan karakter yang akan merubah cara pikir dan perilaku seseorang. Di sinilah terlihat bahwa pendidikan karakter juga berperan dalam mewujudkan keefektifan belajar siswa.

Sumber :
news.okezone.com
Anies Baswedan
Nate Kornell