Kalimat adalah gugusan kata dalam satuan ortografis yang diawali oleh huruf besar dan diakhiri oleh tanda baca. Menurut kompleksitasnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat simpleks dan kalimat kompleks.
Kalimat simpleks adalah kalimat yang terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat simpleks, atau yang juga sering disebut sebagai kalimat tunggal, hanya mengandung satu struktur: subjek – predikat (pelengkap) – objek (atau keterangan)
Contoh-contoh kalimat simpleks:
1. Bu Ratna mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Adik mengikuti bimbingan belajar di sekolahnya
3. Lila menyiram bunya setiap sore.
4. Polisi itu berhasil menangkap pencuri sepeda motor.
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi, tetapi sering pula hanya ditunjukkan dengan tanda koma (,) atau titik koma (;), bahkan ada pula yang tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun.
Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Kompleks parataktik, yaitu kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna, antara lain dan, tetapi, dan atau.
Contoh lain:
a. Semua orang berlarian ke luar ruangan karena ada gempa bumi.
b. Kamu bisa mengambil barang itu atau menyerahkannya ke orang lain.
c. Hanya Ani yang bisa sabar menghadapi anak-anak putus sekolah itu dan mengajarinya dengan benar.
2. Kalimat kompleks hipotaktik adalah kalimat kompleks yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif yang tidak sejajar dengan makna, antara lain apabila, jika, karena, dan ketika.
Contoh lain:
a. Sungai Code akan tetap bersih jika kita tidak membuang sampah di sana.
b. Masukkan anak-anakmu di sekolah yang berkualitas agar pendidikannya terjamin.
c. Apabaila kamu mengikuti petunjuk dari Pak Darsa maka kamu akan segera menemukan jalannya.
d. Penjual sate ayam itu akan membuka cabang di kota lain jika omsetnya terus meningkat seperti sekarang ini.
Kalimat simpleks adalah kalimat yang terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat simpleks, atau yang juga sering disebut sebagai kalimat tunggal, hanya mengandung satu struktur: subjek – predikat (pelengkap) – objek (atau keterangan)
Contoh-contoh kalimat simpleks:
1. Bu Ratna mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Adik mengikuti bimbingan belajar di sekolahnya
3. Lila menyiram bunya setiap sore.
4. Polisi itu berhasil menangkap pencuri sepeda motor.
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi, tetapi sering pula hanya ditunjukkan dengan tanda koma (,) atau titik koma (;), bahkan ada pula yang tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun.
Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Kompleks parataktik, yaitu kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna, antara lain dan, tetapi, dan atau.
Contoh lain:
a. Semua orang berlarian ke luar ruangan karena ada gempa bumi.
b. Kamu bisa mengambil barang itu atau menyerahkannya ke orang lain.
c. Hanya Ani yang bisa sabar menghadapi anak-anak putus sekolah itu dan mengajarinya dengan benar.
2. Kalimat kompleks hipotaktik adalah kalimat kompleks yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif yang tidak sejajar dengan makna, antara lain apabila, jika, karena, dan ketika.
Contoh lain:
a. Sungai Code akan tetap bersih jika kita tidak membuang sampah di sana.
b. Masukkan anak-anakmu di sekolah yang berkualitas agar pendidikannya terjamin.
c. Apabaila kamu mengikuti petunjuk dari Pak Darsa maka kamu akan segera menemukan jalannya.
d. Penjual sate ayam itu akan membuka cabang di kota lain jika omsetnya terus meningkat seperti sekarang ini.