Tuesday, 12 January 2021

ANALISIS ISI DAN BAHASA TEKS NEGOSIASI

 ANALISIS ISI DAN BAHASA TEKS NEGOSIASI

 

 

A. Tujuan Pembelajaran

 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan:

 

Kalian dapat menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi dengan penuh semangat dan cermat serta kritis.

 

 

B. Uraian Materi

 

 

1.        Menganalisis Struktur Teks Negosiasi

 

Struktur teks negosiasi ini berguna untuk menunjukkan alur pada teks sehingga isi teks dapat mudah dipahami. Berikut struktur teks negosiasi.

a.         Orientasi

Pengenalan topik atau masalah pada pihak yang bersengketa

b.        Pengajuan

 

Pernyataan pihak pertama untuk meminta atau mengajak pihak kedua menanggapi tuntutannya.

 

c.         Penawaran

Pernyataan pihak kedua untuk melakukan tawar- menawar atas penolakan masing- masing.

d.        Kesepakatan

 

Keputusan akhir dari kedua belah pihak berdasarkan hasil tawar- menawar.

 

Selain struktur wajib tersebut, ada pula beberapa jenis bentuk strukrur teks negosiasi yang lain, yaitu.

1)        Struktur Sederhana

 

a)

Pembuka

: Salam  pembuka  dan  permasalahan  yang  akan

 

 

dinegosiasikan

b)

Isi

: Proses negosiasi antara pihak-pihak yang berkepentingan

c)

Penutup

: Hasil negosiasi dan salam penutup

 

2)        Penjual – Pembeli

 

a)

Orientasi

: salam pembuka dan menanyakan kepentingan pembeli

b)

Permintaan

: permintaan pembeli kepada penjual

c)

Pemenuhan

: pemenuhan penjual terhadap permintaan pembeli

d)

Penawaran

: negosiasi antara penjal dan pembeli

e)

Persetujuan

: kesepakatan antara penjual dan pembeli

f)

Pembelian

: transaksi antara penjual dan pembeli

g)

Penutup

: salam penutup

 

3)        Pengusaha/ Nasabah – Pihak Bank

a)

Orientasi

:  salam pembuka dan menyampaikan kepentingan

b)

Pengajuan

:  permintaan kredit oleh nasabah

c)

Penawaran

:  proses negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank

d)

Persetujuan

:

hasil negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank

e)

Penutup

:

salam penutup

 

2.        Perbedaan Struktur Negosiasi

1)        Bergantung pada permasalahan yang akan di negosiasi

 

2)        Persiapan

 

Contoh Topik-topik Teks negosiasi:

1)        Kegiatan akhir tahun

2)        Pemenuhan kebutuhan kelas

3)        Pembayaran uang sumbang

 

 

3.        Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

 

Teks negosiasi memiliki kaidah kebahasaan yang membedakannya dengan teks yang lain. Kaidah kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut:

 

a. Bahasa Persuasif

 

Bahasa persuasif merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk membujuk ataupun menarik perhatian. Seperti pada sebuah kalimat ini:

 

“Bagus itu, Mi. Sangat pantas baju itu untuk dipakai ke acara formal ataupun non formal.”

 

b. Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif ialah suatu kalimat yang disampaikan dalam bentuk isi pernyataan, yang berfungsi agar memberikan informasi maupun berita mengenai hal sesuatu.

 

c. Kesantunan Bahasa

 

Nah, di samping mempunyai kalimat tersendiri, di dalam teks ini menggunakan bahasa yang santun antara kedua belah pihak. Hal ini disebabkan agar terjadi komunikasi yang baik demi mencapai negosiasi yang sukses.

 

d. Menggunakan Konjungsi

Artinya menggunakan kata penghubung di dalam teks negosiasi tersebut, contoh : kalau, begitu, meskipun, walaupun, dan lainnya.

 

e. Kalimat Efektif

Kalimat efektif artinya suatu kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, serta dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas maksudnya agar mudah dipahami baik si pendengar atau pembaca, sedangkan tepat maksudnya dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku tersebut.

 

f. Berisi Pasangan Tuturan

Tuturan ialah sebuah kalimat yang diutarakan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud maupun tujuan tertentu. Hal ini merupakan bentuk komunikasi secara lisan seseorang kepada mitra tutur pada kehidupan sehari-hari. Di dalam sebuah teks negosiasi tuturan berupa dialog yang artinya dilakukan oleh dua orang maupun lebih.

Berikut gambaran contoh pasangan tuturan tersebut :

·    Ada yang mengucapkan salam – ada yang membalas salam.

Contoh:

·    Ada yang bertanya – ada yang menjawab ataupun tidak menjawab.

 

·    Saat meminta tolong – ada yang memenuhi ataupun menolak permintaan.

·    Ada yang menawarkan – ada yang memenuhi ataupun menolak tawaran.

 

·    Ada yang mengusulkan – ada yang menerima ataupun menolak usulan pasangan tuturan didalam negosiasi.

 

g.    Bersifat Memerintah dan Memenuhi Perintah

Nah maksudnya disini ialah didalam negosiasi ada seseorang yang memerintah dan timbal baliknya ada yang memenuhi perintahnya tersebut baik secara langsung ataupun tidak. Seperti contohnya : saat anda belanja, anda memerintah (meminta tolong, umumnya dilakukan oleh pembeli) mengambilkan baju yang anda inginkan tersebut, lalu si pihak satunya akan memenuhi perintah tersebut (umumnya dilakukan oleh penjual).

 

h.    Menggunakan Pronomina Persona

Kata pronomina atau kata ganti merupakan suatu jenis kata yang menggantikan nomina maupun frasa nomina. Seperti : Saya, kami, ataupun anda.

 

i.      Kalimat Langsung

Selain menggunakan kalimat yang efektif, kalimat langsung juga digunakan di dalam teks negosiasi. Kalimat langsung merupakan suatu kalimat yang menirukan ucapan ataupun yang diutarakan oleh orang lain.

 

j.      Menggunakan Kalimat Kontras

 

Kalimat kontras artinya menggunakan suatu kalimat perbandingan di dalamnya. Misalnya, penggunaan kata keterangan terlalu, lebih/ kurang, seperti, imbuhan se-dll.

 

4.      Cara bernegosiasi yang baik

 

a.    Pendapat yang dikemukakan disertai alasan, fakta, atau contoh yang jelas.

b.    Pendapat yang dikemukakan disampaikan dengan lancar, jelas, dan sopan.

c.    Perhatikan penjelasan pendapat yang dikemukakan. Hal ini berhubungan dengan gaya bicara orang yang mengemukakan pendapat.

d.   Agar mudah dipahami oleh orang lain, sampaikan pendapat-pendapat dengan intonasi dan suara yang keras.

e.    Berbicaralah dengan sopan dan bijaksana saat menyampaikan pendapat.

 

f.     Jangan mempertahankan pendapat dengan cara ngotot.

 

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Di Pasar – Daging

 

Di sebuah pasar tradisional, Bu Heri mau membeli daging di salah satu lapak langganannya.

 

 

Orientasi

Penjual: Selamat pagi Bu Heri, Wah sudah belanja macam-macam, ya?

Bu Heri: Iya pak. Nanti sore akan ada arisan. Jadi, hari ini rencananya masak agak lebih banyak dibandingkan  

               biasanya.

Penjual: Oohh. Ini kebetulan dagingnya segar-segar Bu. Baru sampai subuh tadi, belum kena freezer. Ibu Heri  

               mau daging apa? Kambing apa sapi?

 

Permintan

Bu Heri  : Sapi sajalah Pak. Tidak berani makan daging kambing. Suami saya sedang naik tensinya, bisa gawat  

                 kalau makan daging kambing.

Penjual     : Oh, tensinya sering naik, ya Bu? Kalau saya tiap hari makan daging, mau sapi atau kambing tidak masalah buat saya. Sejauh ini tensi saya aman, Bu. Akan tetapi, saya rajin makan ketimun, melon, semangka, apel, kangkung biar seimbang, Bu. Jangan lupa juga banyak minum air putih. Satu lagi yang terpenting adalah harus ikhlas, Bu!

Bu Heri  : Ikhlas, bagaimana pak?

Penjual   : Ya, kalau menjalani hidup ini ikhlas pasti, kan adem ayem saja. Jadi, tensinya tidak akan naik.

Bu Heri  : Betul juga Bapak ini.

Penjual   : Nah, ini! Ibu, silakan pilih, mau bagian mana? paha atau iga?

Bu Heri  : Kalau paha sekilonya berapa pak?

Penjual   : Masih sama bu seperti kemarin, 110 ribu, Bu.

Bu Heri  : Kalau iga?

Penjual   : Buat Bu Heri, saya berikan diskon saja, 105 ribu untuk 1 kg iga.

 

 

Penawaran

Bu Heri  : Kalau begitu saya ambil daging bagian paha 1 kg, iga ½ kg, tetapi harganya boleh kurang, ya? Kan,

                 saya sudah beli banyak.

Penjual   : Ya, sudah, khusus untuk Ibu, semuanya saya berikan harga 210 ribu saja.

Bu Heri  : Terima kasih, Pak. Bonus tulang, juga, Pak. saya hendak membuat kaldu.

 

 

Persetujuan

Penjual   : Siap Bu Heri. Pokoknya beres. (penjual daging itu mulai menyiapkan pesanan Bu Heri)

Bu Heri  : Terima kasih pak.

 

Pembelian

Penjual   : Ini Bu, sudah saya pisahkan iga dan paha. Semuanya 210 ribu.

Bu Heri  : Terima kasih, Pak. Ini uangnya.

Penjual   : Uangnya 250 ribu. Ibu tidak mempunyai uang pas?

Bu Heri  : Wah, tidak ada, Pak, memangnya tidak ada kembaliannya, ya?

Penjual   : Iya, belum ada uang kembaliannya. Begini saja, Ibu membayar 200 ribu dulu saja, sisanya besok

                 ketika ibu belanja di sini.

Bu Heri  : Oh, baiklah, kalau begitu. Besok sisanya akan saya berikan, Pak.

 

Penutup

Penjual   : Iya Bu, tidak usah dipikirkan.

Bu Heri  : Terima kasih, Pak.

Penjual   : Ya bu. Salam untuk Pak Heri.

Bu Heri  : Ya Pak.

 

C.           Rangkuman

1.      Teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial antara pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam suatu masalah karena saling berusaha mencapai tujuan yang berbeda, bahkan bertentangan.

2.      Berikut ini adalah struktur teks negosiasi

a.       Orientasi

b.      Pengajuan

c.       Penawaran

d.      Kesepakatan

3.      Teks negosiasi dibedakan menjadi beberapa jenis menurut kepentingannya contohnya teks negosiasi sederhana, teks negosiasi penjual-pembeli, teks negosiasi pengusaha-pihak bank, dan masih banyak lagi. Perbedaan struktur teks negosiasi bergantung pada permasalahan yang dinegosiasikan.

4.      Teks negosiasi memiliki kaidah kebahasaan yang membedakannya dengan teks yang lain, seperti bahasa persuasif, kalimat deklaratif, kesantunan bahasa, menggunakan konjungsi, menggunakan kalimat efektif, menggunakan pasangan tuturan, dan memerintah, menggunakan pronomina persona, kalimat langsung, dan kalimat kontras.

5.      Cara bernegosiasi yang baik dapat dilakukan dengan :

a.       Pendapat berdasarkan fakta

b.      Pendapat disampaikan dengan sopan

 

Thursday, 10 December 2020

Soal pilihan ganda bahasa Indonesia SMA

PETUNJUK UMUM 1 Berdoalah sebelum Anda mengerjakan soal. 2 Laporkan pada pengawas apabila terdapat tulisan yang kurang jelas 3 Jumlah soal sebanyak 50 butir. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara menyilang huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban yang telah tersedia!

KUNCI JAWABAN


1.      D

2.      A

3.      E

4.      E

5.      E

6.      A

7.      B

8.      C

9.      D

10.  D

11.  E

12.  A

13.  B

14.  E

15.  B

16.  A

17.  C

18.  E

19.  D

20.  C

21.  B

22.  D

23.  E

24.  B

25.  C

26.  D

27.  E

28.  A

29.  E

30.  B

31.  D

32.  C

33.  A

34.  D

35.  E

36.  D

37.  E

38.  A

39.  D

40.  E

41.  E

42.  E

43.  D

44.  E

45.  A

46.  C

47.  B

48.  E

49.  A

50.  E

soal pilihan ganda KD 4.6 Mengonstruksi sebuah kritik atau esai dengan memerhatikan sistematika dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis.

 Saya ingin kasih teman-teman satu pembahasan soal pilihan ganda KD 4.6 Mengonstruksi sebuah kritik atau esai dengan memerhatikan sistematika dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis.

Berikut ini soal dan pembahasannya.

1.    

 Kita sering menemukan kenyataan bahwa puisi semakin mengkhalayak. Bertambahnya publik pembaca puisi membawa penyair pada suatu kontak langsung dengan publiknya. Sangat mudah bagi kita untuk menemukan aktivitas pembacaan puisi dalam berbagai-bagai bentuknya, termasuk pada peristiwa nonkesenian. Kerap kita temukan dalam peristiwa sosial-politis, seseorang membaca puisi……(dikutip dari esai Mencari Penyair dalam Kesusastraan Kita- Cecep Syamsul Hari )


Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf esai di atas adalah………..


A. Barangkali dalam kasus seperti itu puisi dianggap medium yang tepat untuk mengungkapkan kepedihan atau pesan politis tertentu.

B.    Puisi memang tepat sebagai bentuk lambang sindiran politis.

C.   Sepertinya minat masyarakat terhadap karya sastra sudah meningkat.

D.   Puisi sering dibacakan pada berbagai acara.

E. Ruh puisi yang sarat makna memang menjadikannya fleksibel untuk dibacakan dalam berbagai situasi.


Jawaban E