Tuesday, 26 January 2021

Pola-Pola Penyajian Teks Negosiasi

 

Pola-pola Penyajian Teks Negosiasi

 

Teks negosiasi disajikan dengan pola penyajian yang berbeda, ada yang berbentuk (1) dialog; (2) cerita pendek, (3) ada juga yang berbentuk surat. Penyajian negosiasi dalam teks dialog menggunakan kalimat langsung, sedangkan dalam bentuk cerita pendek dengan pola penyajian gabungan antara bentuk narasi dan dialog. Teks negosiasi bentuk surat, bias berbentuk surat penawaran kerja sama, surat pemesanan barang, surat lamaran pekerjaan, dan sebagainya.

 

Para siswa yang budiman, berikut ini contoh berbagai bentuk teks negosiasi.

 

1.      Negosiasi dalam bentuk dialog.



Pembeli : “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”(sambil menunjuk ke arah mangga gedong gincu)
Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”

Orientasi

Pembeli : “Boleh kurang kan, bang?”

Pengajuan

Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Masak pohon.”

Penawaran

Pembeli : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?”

Pengajuan

Penjual : “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”

Penawaran

Pembeli : “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?”

Pengajuan

Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”

Penawaran

Pembeli : “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk.”
Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
Pembeli : “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.”

Persetujuan

 

 

Ciri bahasa dalam negosiasi yang berhasil adalah bahasa yang santun dan persuasif.
Perhatikan contoh kalimat persuasif pada kutipan berikut ini.

 

Anak : “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”

Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Dalam kutipan di atas, si anak menggunakan kalimat persuasif Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.

 

Makna tersirat dari kalimat itu adalah si anak memaksa secara halus kepada ayahnya agar mengizinkannya memilih sekolah sesuai dengan cita-citanya. Bahasa yang santun juga sangat memengaruhi keberhasilan negosiasi. Kata-kata yang digunakan untuk menunjukkan kesopananan antara lain: tolongsilakancobalahpercayalah, dan bolehkah. Kata-kata tersebut sebenarnya kata-kata yang bersifat perintah, tetapi disampaikan secara persuasif. Dengan demikian, terkesan sopan dan sulit ditolak oleh lawan bicara.

 

 

2.      Negosiasi dalam bentuk cerpen.

 

Terima kasih Bu Mia

Kamis  pagi  usai  pelajaran olah raga,  Bu Mia, guru Kimia masuk kelas X MIPA tepat waktu. Tak seperti biasanya, hari itu anak-anak belum selesai berganti pakaian. Penyebabnya, mereka baru saja mengikuti ujian lari mengelilingi stadion.

Sebenarnya hari itu Bu Mia akan memberikan ulangan. Beberapa siswa yang  nafasnya masih memburu  dan keringatnya  bercucuran, mengajukan  usul pada Dani.

 

“Dan ... minta Bu Mia menunda ulangan dong. Capek nih,” kata Ali.

“Waduuuh aku gak berani,” jawab Dani.

“Lia saja suruh bilang. Dia kan ketua kelas, ” sambung Dani.

“Baiklah, aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil,” kata Lia.

“Beres. Kamu kan ketua kelas.”

 

Dengan santun, Lia menghadap Bu Lia yang wajahnya tampak kaku melihat murid-muridnya belum juga siap mengikuti pelajaran.

“Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?” tanya Lia sambil duduk.

“Iya. Ada apa?”

“Begini, Bu, saya mewakili teman-teman, Lia minta maaf karena teman-teman belum selesai ganti baju. “

“Biasanya kan tidak terlambat seperti ini?” tanya Bu Mia.

“Iya, Bu. Sekali lagi maafkan, kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion 2 kali.”

“Oh ... kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?” suara Bu Mia berubah ramah setelah tahu penyebab Lia dan kawan-kawannya terlambat ganti baju.

“Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,” jawab Lia tetap dengan sopan.

“Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.”

“Ya sudah, kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja,” jawab Bu Lia mengagetkan Mia dan teman-teman.

“Makasih, Bu,” kata Lia.

“Eit ... tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan mengganggu kelas lain. Dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB.”

“Iya, Bu. Makasih.”

 

Teman-teman Lia yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan Lia dan Bu Mia bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Mia.

 

ANALISIS STRUKTUR NEGOSIASI

 

ANALISIS KEBAHASAAN NEGOSIASI

 

Teks negosiasi “Terima Kasih Bu Mia” adalah teks negosiasi  yang berbentuk cerpen. Dalam cerita tersebut banyak menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung. Berikut contohnya.

Dengan santun, Lia menghadap Bu Lia yang wajahnya tampak kaku melihat murid-muridnya belum juga siap mengikuti pelajaran.

“Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?” tanya Lia sambil duduk.

Kalimat tersebut juga menggunakan kalimat yang santun. Kalimat yang santun tersebut ditandai dengan kata “Maaf, Bu.”

 

Sebuah permasalahan akan dengan mudah terselesaikan jika masing-masing pihak memberikan penawaran yang menjadi solusi terbaik dalam sebuah perundingan. Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah negosiasi antara lain sebagai berikut.

1.        Kesediaan untuk berkompromi dengan pihak lain.

2.        Tidak ada pihak yang dirugikan.

3.        Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis, dapat dilakukan.

4.        Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain.

 

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN NEGOSIASI

FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN NEGOSIASI “TERIMA KASIH BU MIA”

BUKTI KUTIPAN

Alasan yang disampaikan

mampu meyakinkan Bu Mia

bahwa keterlambatan bukan

disengaja dan ulangan perlu

ditunda

“Iya, Bu. Sekali lagi maafkan, kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion 2 kali.”

Tidak memaksa pihak lain.

“Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,” jawab Lia tetap dengan sopan. “Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.”

 

 

3.      Negosiasi dalam bentuk surat.

 Surat penawaran dan pemesanan barang dilihat dari tujuannya termasuk surat niaga. Surat niaga adalah surat yang digunakan dalam kegiatan perdagangan.

Struktur surat niaga hampir mirip dengan surat resmi yang mencakup unsur-unsur berikut ini.

 

1.      Kop Surat

 

Kop surat setidaknya harus mengandung (a) nama lembaga/instansi/ organisasi. Penulisannya menggunakan huruf besar/kapital, (b) alamat dan kontak telepon serta website/email jika ada, penulisannya menggunakan huruf besar dan kecil, dan (c) logo lembaga/instansi/organisasi.

 

2.        Nomor surat

 

3.        Lampiran

 

4.        Hal (inti surat tersebut), ditulis seperti judul karangan.

 

5.        Tanggal surat (posisi di kanan sejajar dengan nomor surat)

 

6.        Alamat penerima surat; hindari penggunaan kata “kepada”.

 

7.        Salam pembuka surat, akhiri dengan penggunaan tanda baca “koma.”

 

8.        Tubuh surat yag terdiri atas bagian pembuka, isi atau maksud surat, dan penutup.

 

9.        Salam penutup surat, diikuti nama, jabatan, dan tanda tangan penanggung jawab surat.


Berikut ini contoh teks negosiasi dalam bentuk surat.




 

 

Thursday, 21 January 2021

Mengevaluasi dan Menyampaikan Pengajuan Penawaran serta Persetujuan dalam Teks Negosiasi

 

Mengevaluasi dan Menyampaikan Pengajuan Penawaran serta Persetujuan dalam Teks Negosiasi

Pengertian Teks Negosiasi

Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Kedua pihak yang melakukan negosiasi mempunyai hak terhadap hasil yang akan disepakati. Hasil akhir negosiasi harus mempunyai persetujuan dari semua pihak sehingga semua pihak menerima hasil akhir dengan kesepakatan bersama.

1.     Tujuan Teks Negosiasi

a.    Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.

b.   Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama.

c.    Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win- win solution).

2.     Manfaat Teks Negosiasi

Negosiasi bermanfaat untuk menciptakan jalinan kerja sama antara institusi, badan usaha, maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha dan kegiatan bersama atas dasar saling pengertian.

3.     Ciri-Ciri Teks Negosiasi

a.    Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan).

b.   Mengarah pada tujuan praktis.

c.    Memprioritaskan kepentingan bersama.

d.   Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.

4.   Jenis-Jenis Teks Negosiasi

a. Negosiasi Berdasarkan Situasi

1)       Negosiasi Formal

Negosiasi ini terjadi saat situasi sedang formal. Ciri-ciri negosiasi formal yaitu adanya perjanjian yang sah secara hukum. Karena itu pelanggaran terhadap perjanjian yang disepakati bisa menjadi perkara hukum. Contohnya yaitu negosiasi antar dua perusahaan.

2)       Negosiasi Non Formal atau Informal

Negosiasi non formal terjadi kapan saja, dimana saja, serta dengan siapa saja. Karena negosiasi non formal tidak membutuhkan perjanjian khusus.

b.      Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator

1)       Negosiasi dengan Pihak Penengah

Negosiasi dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih dan pihak penengah. Negosiator saling memberikan argumentasi. Pihak penengah bertugas memberikan keputusan akhir di negosiasi itu. Contohnya yaitu sidang di pengadilan. Pihak penggugat dan pihak tergugat adalah pihak yang bernegosiasi. Sedangkan hakim sebagai pihak penengah.

2)       Negosiasi tanpa Pihak Penengah

Negosiasi dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih. Negosiasi dilakukan tanpa pihak penengah, sehingga keputusan negosiasi tergantung pada pihak yang bernegosiasi. Contoh negosiasi ini yaitu negosiasi antara perwakilan OSIS dan pihak sponsor.

 

                                           c.  Negosiasi Berdasarkan untung dan rugi

 

3)      Negosiasi Kolaborasi (win-win)

Dalam negosiasi kolaborasi, negosiator akan berusaha mencapai kesepakatan dengan menyatukan kepentingan masing-masing.

4)       Negosiasi Dominasi (win-lose)

Di negosiasi dominasi negosiator memperoleh keuntungan besar dari kesepakatan yang dicapai. Sedangkan pihak lawan negosiasi memperoleh keuntungan lebih sedikit.

5)       Negosiasi Akomodasi (lose-win)

Di negosiasi akomodasi, negosiator memperoleh keuntungan sangat sedikit bahkan rugi. Sedangkan pihak lawan negosiasi memperoleh keuntungan sangat besar bahkan mendapat 100% keuntungan. Kerugian ini disebabkan karena kegagalan negosiator dalam bernegosiasi sehingga tidak memperoleh keuntungan.

6)       Negosiasi Menghindari Konflik (lose-lose)

Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang timbul. Sehingga kedua pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan masalah.

5.        Struktur Teks Negosiasi

a.    Orientasi         : Kalimat pembuka, biasanya dibubuhi salam. Fungsinya memulai negosiasi

b.   Permintaan     : Suatu hal berupa barang ataupun jasa yang ingin diblei oleh pembeli atau konsumen

c.    Pemenuhan    : Pemenuhan hal berupa barang atau jasa dari pemberi jasa atau penjual yang diminta oleh pembeli atau konsumen

d.   Penawaran      : Puncaknya Negosiasi terjadi tawar menawar

e.    Persetujuan     : Keputusan antara dua belah pihak untuk penawaran yang sudah dilakukan

f.    Pembelian      : Keputusan konsumen jadi menerima/menyetujui penawaran itu atau tidak

g.    Penutup          : Kalimat penutup atau salam  penutup

 

Menemukan kelebihan dan kekurangan teks negosiasi


Agar kalian dapat mengevaluasi kelebihan dan kekurangan teks negosiasi cermati contoh teks negosiasi berikut ini dan pamahamilah penjelasannya.

Pihak Bank : “Selamat siang, pak. Silakan dudu”’. Pengusaha : “Selamat siang. Ya, terimakasih”.

Pengusaha : ”‘Begini mbak. Saya mempunyai usaha-usaha furnitur. Saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang”.

Pihak Bank ; “Bisa saya lihat proposalnya?” Pengusaha : “Eeee... Silakan mbak”.

Pengusaha :”Usaha ini sudah turun temurun dari kakek saya. Saya berencana memperluas penjualan sampai luar negeri. Karena sudah ada permintaan dari luar negeri”.

Pihak Bank : “Begini pak. Untuk proposal ini tidak ada masalah , cuma untuk Rp 800.000.000,00 kami dari pihak bank tidak bisa memenuhinya. Pihak bank hanya sanggup memenuhi Rp 500.000.000,00 dengan bunga 5 %”

Pengusaha : “Tidak bisa tambah mbak? Saya yakin usaha ini akan sangat sukses”. Pihak Bank : “Mungkin jika tambah sedikit bisa”

Pengusaha : “Jika Rp 700.000.000,00 bagaimana mbak”?

Pihak Bank : “Maaf pak, kami maksimal hanya mampu”. . . (pembicaraan di sela oleh pengusaha)

Pengusaha : “Pokoknya saya mau Rp700.000.000,00! Usaha furnitur saya pasti akan sukses mbak, jangan khawatir”.

Pihak Bank :” Maaf pak, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kami hanya bisa menyediakan Rp650.000.000,00”

Pengusaha : “Eee... Baiklah mbak Rp 650.000.000,00 tidak apa-apa”. Pihak Bank : “Silakan pak menunggu sebentar”.

Pihak Bank : “Ini pak uangnya Rp Rp 650.000.000,00 dengan bunga 5 %”. Pengusaha : “Iya mbak. Terimakasih. Selamat siang”.

Pihak Bank : “Selamat siang”

 

 

 

a.       Kekurangan pada teks negosiasi di atas :

 

 

Kekurangan

 

Penjelasan

 

Pengusaha bicara kurang sopan dan cenderung ngotot

Pada saat bernegosiasi seharusnya menggunakan bahasa yang sopan, walaupun hasil negosiasi tidak sesuai

dengan keinginan kita.

 

Banyak mengucap kata “e” saat berbicara

Terlalu banyak pengucapan “e” dapat mengurangi keyakinan pihak bank untuk

memberi pinjaman kepada pengusaha.

 

Pengusaha menyela pembicaraan pihak bank

Saat             negosiasi             seharusnya pendapat/argumen                 disampaikan

bergantian     dan    tidak     boleh    saling menyela

 

 

 

 

 

 

 

b.      Kelebihan dari teks negosiasi di atas

 

 

Kelebihan

 

Penjelasan

 

Menghasilkan kesepakatan bersama yang tidak merugikan kedua belah pihak

Teks negosiasi yang baik harus diakhiri dengan kesepakatan yang disetujui oleh

kedua belah pihak tanpa merugikan mereka.

 

Berargumen sesuai fakta

Pihak bank menyampaikan argumen sesuai dengan fakta yaitu ketentuan peminjaman yang berlaku di bank

tersebut.

 

Memprioritaskan kepentingan bersama

Pada akhirnya pengusaha mau mengalah dengan ketentuan yang telah ditetapkan pihak bank, hal tersebut membuktikan bahwa pengusaha lebih mementingkan

kepentingan bersama.

 

Pengajuan dan penawaran yang disampaikan oleh kedua belah pihak kelebihan dan kekurangannya dapat dibaca pada penjelasan di atas.

Untuk meminimalkan kekurangan dalam bernegosiasi dan negosiasi dapat berjalan lancar antara lain adalah sebagai berikut:

1.     Menyesuaiakan pembiaraan kearah tujuan praktis;

2.     Mengakomodasi butir-butir perbedaan dari kedua belah pihak;

3.     Mengajukan pandanagan baru dan mengabaikan panadangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak;

4.     Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing;

5.     Memprioritaskan dan mengelompokan saran pendapat dari kedua belah pihak.

B.      Rangkuman

1.     Teks negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Teks negosiasi bertujuan untuk mencapai penyelesaian dan kesepakatan dari mereka yang memiliki tujuan yang berbeda tanpa merugikan salah satu pihak

2.     Teks negosiasi memiliki ciri-ciri seperti: menghasilkan kesepakatan, mengarahkan pada tujuan yang praktis, memprioritaskan kepentingan bersama.

3.     Teks negosiasi dibagi menjadi beberapa jenis seperti negosiasi berdasarkan situasi yang terdiri atas negosiasi formal dan negosiasi informal, negosiasi berdasarkan jumlah negosiator yang terdiri atas negosiasi dengan pihak penengah dan negosiasi tanpa pihak penengah, dan negosiasi berdasarkan untung rugi yang terdiri atas negosiasi kolaborasi, negosiasi dominasi, negosiasi akomodasi, dan negosiasi menghindari konflik

4.     Teks negosiasi memiliki struktur seperti orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, pembelian, dan penutup.

Latihan!

Amatilah teks berikut ini!

Seorang pengusaha sedang melakukan negosiasi dengan pegawai bank terkait proposal peminjaman modal. Jenis negosiasi ini sering dilakukan oleh banyak peminjam modal kepada bank.

Pengusaha : “Selamat pagi, Pak. Disini saya hendak membicarakan terkait peminjaman modal yang ingin saya ajukan”.

Pegawai Bank : “Selamat pagi juga, Pak. Kami juga telah membaca proposal peminjaman modal yang anda ajukan. Menurut kami, usaha toko roti yang akan bapak buat ini cukup menarik”.

Pengusaha : “Iya Pak. Saya hendak beralih profesi dari karyawan  kantor menjadi pengusaha roti”.

Pegawai Bank : “Telah dijelaskan beserta rinciannya pada proposal bapak  bahwa dana yang dibutuhkan bapak sebesar 80 juta. Berdasarkan pengalaman perusahaan kami, atas pengajuan modal serupa oleh pengusaha lain, sebenarnya modalnya cukup 70 juta saja. Sedangkan pengembalian angsuran, sebesar 4 juta perbulan termasuk bunganya. Bagaimana Bapak”?

Pengusaha          : “Apa tidak bisa dinaikkan lagi nominal peminjamannya, Pak. Saya merasa 70 juta masih kurang untuk melengkapi usaha roti saya”.

Pegawai Bank : ‘Bagaimana jika 75 juta, Pak? Itu nominal maksimal untuk pengajuan seperti ini dengan jaminan sertifikat tanah yang akan dibangun toko roti tersebut.”

Pengusaha          :” Baik Pak, saya rasa itu nominal yang cukup”.

Pegawai Bank : “baik jika begitu, Pak. Silahkan baca berkasnya secara teliti, dan tanda tangan jika setuju”.

Pengusaha          : (setelah menandatangani) “Baik Pak, saya setuju. Saya sangat berterima kasih”.

Pegawai Bank : “Sama-sama Pak”.

 

1.        Tulislah pokok-pokok isi teks penyampaian negosiasi!

 

No

 

Bagian Isi Teks

 

Pokok-Pokok

1

Permasalahan

 

2

Pengajuan

 

3

Penawaran

 

4

Persetujuan

 

 

2.        Setelah menulis pokok-pokok isi negosiasi, kembangkan dalam bentuk teks negosiasi!

 

 

Judul      :

Permasalahan

 

Pengajuan

 

Penawaran

 

Persetujuan

 

 

 

 

 

Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR 1 LATIHAN SOAL

 

#

Tulislah pokok-pokok isi teks penyampaian negosiasi!

No

Bagian Isi Teks

Pokok-Pokok

1

Permasalahan

Pengusaha ingin meminjam sejumlah dana kepada

bank untuk memulai usaha miliknya.

2

Pengajuan

Dalam proposalnya, pengusaha mengajukan pinjaman dana sebesar 80 juta

3

Penawaran

Pihak bank mengatakan hanya bisa memenuhi pinjaman sebesar 70 juta. Namun, pengusaha menawar lagi karena 70 juta dinilai kurang untuk

memulai usahanya.

4

Persetujuan

Akhirnya pihak bank dan pengusaha menyepakati

peminjaman dana sebesar 75 juta.

 

Setelah menulis pokok-pokok isi negosiasi, kembangkan dalam bentuk teks negosiasi!

Judul     : Negosiasi antara nasabah dan pihak bank

Permasalahan

Suatu hari, Andri akan membuka toko kelontong miliknya. Karena tidak memiliki cukup modal, Andri memutuskan untuk meminjam modal kepada bank. Pagi itu, Andri datang ke bank dan membawa proposal usaha miliknya.

Bank : Selamat pagi mas ada yang bisa dibantu?

Andri : Pagi mbak, ini saya mau memulai usaha toko kelonton

g. Maka dari itu saya ingin meminjam modal ke bank ini. Apakah bisa mbak?

Bank : Oh iya bisa mas, saya lihat dulu proposalnya ya mas Andri : Silakan mbak

Pengajuan

Bank : Dalam proposal ini, mas mengajukan dana sebesar 60 juta ya?

Andri : Iya mbak, saya ingin mengajukan dan sebesar 60 juta.

Penawaran

Bank : Maaf mas, berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan pihak bank, kami hanya bisa memberi pinjaman sebesar 40 juta saja.

Andri : Waduh, bisa ditambahi lagi ngga mbak? 40 juta belum cukup untuk mosal saya. Bagaimana jika 50 juta?

Persetujuan

Bank : Baiklah mas, 50 juta adalah nominal maksimal untuk pengajuan pinjaman usaha. Silakan tanda tangani berkas ini mas.

Andri : Baik mbak, terimakasih.