soal pilihan ganda KD 3.13 Sistematika dan Kebahasaan Kritik dan Esai Bahasa Indonesia
1. Cermatilah
kutipan cerpen berikut!
Akulah Jibril, yang angin adalah aku, yang
embun adalah aku, yang asap adalah aku, yang gemersik adalah aku, yang
menghantarkan panas dan dingin. Aku mengirimkan kesejukan, pikiran segar yang
mengajak giat belajar. Aku adalah yang menyodorkan keheranan dan sekaligus
jawaban. Aku di kebun rimbun, aku di padang pasir, aku di laut, aku di gunung,
aku di udara, kukirimkan layang-layangku kepadamu, kepada kalian.
(Mereka Toh
Tidak Mungkin Menjaring Malaikat: Danarto) Kalimat kritik yang sesuai dengan
isi kutipan tersebut adalah ...
A.
Danarto
dikenal sebagai penulis cerpen yang religius, tercermin dalam tokoh cerpen yang
telah ditulisnya.
B.
Menuntut
pembaca harus lebih cermat untuk memahami isi cerita karena banyak menggunakan kata-kata
lambang.
C.
Penggunaan
kalimat-kalimat yang unik membuat cerpen ini diminati pembacanya.
D.
Cerpen Danarto pada umumnya beraliran religius sesuai dengan latar
belakang pendidikan beliau.
E.
Penggunaan kalimat yang sederhana memudahkan pembaca untuk memahami
isi cerita
2. Pahami
kutipan kritik sastra berikut!
Film
“Si Doel The Movie” tidak lagi neko-neko. Film yang disutradarai Rano Karno ini
seperti beberapa cerita film masa lalu yang ditulis ulang dengan gaya kekinian.
Meskipun menggunakan latar modern, “Si Doel The Movies” tetap menggambarkan
kehidupan masyarakat Betawi. [ . . . . . . . . . . . . ] Meskipun tanpa
almarhum Benyamin Sueb, jalan cerita tetap disajikan secara apik. Penyajiannya
tidak berlebihan dari cerita sebelumnya.
Disadur dari : https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180725103911-220-316792/ulasan-film-si-doel-the-movie, 22 November 2018
Kalimat yang tepat untuk melengkapi kritik
sastra tersebut adalah …
A.
Kisah
hidup dalam film “Si Doel The Movie” sangat unik.
B.
Kisah
hidup si Doel membuka ruang untuk bernostalgia.
C.
Kehidupan
masyarakat Betawi sangat menarik dipelajari.
D.
Film “Si
Doel The Movie” mampu mencuri hati penonton.
E.
Tokoh
dalam film “Si Doel The Movie” sangat menghibur.
3. Perhatikan
puisi berikut!
Perjamuan Petang
Dua puluh tahun yang lalu ia dilepas ayahnya
di gerbang depan rumahnya.
“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina.
Jangan pulang sebelum benar-benar jadi orang.”
Dua puluh tahun yang lalu ia tak punya celana
yang cukup pantas untuk dipakai ke kota.
Terpaksa ia pakai celana ayahnya.
Memang agak kedodoran, tapi
cukup keren juga. “Selamat jalan. Hati-hati, jangan sampai celanaku hilang.”
Dikutip dari : Joko Pinurbo, Kekasihku, Jakarta, Kepustakaan Populer
Gramedia, 2004
Kalimat kritik yang sesuai dengan puisi
tersebut adalah …
A.
Diksi
yang digunakan dalam puisi mengandung arti yang menyentuh.
B.
Diksi
yang digunakan dalam puisi tersebut tidak bermakna denotatif.
C.
Diksi
yang digunakan dalam puisi tersebut terlalu lugas dan sederhana.
D.
Diksi
yang digunakan mempertimbangkan keindahan citra penglihatan.
E.
Diksi
yang digunakan dalam puisi tersebut tidak berkaitan dengan tema.
4. Perhatikan
puisi berikut!
Jaring-Jaring
Kali ini
Nelayan menebar jaring di laut
Menangkap ikan
Kali lain
Tuhan menebar jaring maut
Menangkap insan
Karya
Dikutip
dari
: Piek Ardijanto Soeprijadi
: Piek Ardijanto Soeprijadi, Biarkan
Angin Itu, Jakarta, Grasindo, 1996
Kalimat kritik yang sesuai dengan puisi tersebut adalah …
A.
Piek
Ardijanto Soeprijadi sengaja menciptakan puisi yang pendek agar mudah dipahami
pembaca.
B.
Penyair
terlalu memperhatikan jumlah kata dalam puisinya sehingga ia kurang
memperhatikan diksi.
C.
Dalam
puisi tersebut, Piek Ardijanto Soeprijadi berpesan agar manusia sewaktu-waktu
siap jika dipanggil Tuhan.
D.
Meskipun
pendek, puisi Piek Ardijanto Soeprijadi mengandung makna yang sangat dalam
mengenai hubungan antara Tuhan dan manusia.
E.
Pengarang membungkus kata-kata dalam puisi menggunakan majas yang
mudah dipahami oleh pembaca.
5. Perhatikan
paragraf berikut!
Masih dengan
gaya menulis khas Andrea yang penuh humor dan sindiran sosial, Sirkus Pohon ini secara umum
menceritakan soal kehidupan masyarakat di Tanjong Lantai, Belitung dengan kondisi perekonomian menengah ke bawah.
Seorang pemuda bernama Sobri berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, susah
baginya sebagai seorang yang tamat SMP saja tidak, untuk mendapat pekerjaan
yang sesuai dengan harapannya. Tapi ia tidak lantas menyerah, pertemuannya
dengan Dinda membuatnya terus semangat untuk mencari pekerjaan dengan gaji
tetap.
Bisa
dikatakan Sirkus Pohon ini novel yang
“ramai”. Banyak tokoh yang dimunculkan. Banyak humor dan sindiran sosial yang
diangkat, dan bisa membuat pembaca tertawa sekaligus terharu ketika mengikuti
kisah masing-masing tokohnya. It’s a good
novel to read.
Kalimat kritik sastra yang
mengungkapkan kelebihan novel sesuai penjelasan tersebut adalah …
A.
Novel Sirkus Pohon menyajikan cerita
dengan latar kehidupan dengan kondisi perekonomian menengah ke bawah.
B.
Novel Sirkus Pohon
memunculkan banyak tokoh, penuh humor dan sindiran sosial sehingga membuat
pembaca tertawa dan terharu.
C.
Novel Sirkus Pohon
menceritakan tokoh yang semangat untuk mendapatkan pekerjaan sejak pertemuannya
dengan Dinda.
D.
Pembaca akan terus mengikuti alur cerita Novel Sirkus Pohon karena menarik dengan bahasa yang mudah dimengerti.
E.
Andrea Hirata selalu mengambil latar daerah Belitung karena ia sangat
paham latar belakang budaya yang akan ditampilkan dalam tokoh-tokohnya.
6.
Bacalah kutipan esai berikut dengan saksama!
Beberapa tahun belakangan
ini kesenjangan di Indonesia cenderung naik. Kesenjangan tersebut terlihat
dengan adanya berbagai perubahan di negeri ini. Pertama, adanya peningkatan
kesenjangan pemilikan lahan dalam sektor pertanian. Kedua, adanya kesenjangan
akses untuk bergabung dalam aktivitas ekonomi sebagai sumber pendapatan.
Misalnya saja di sektor pertanian, banyak petani kecil yang merasa kesulitan
untuk mendapatkan kredit. Ketiga, adanya kesenjangan untuk mendapatkan akses
pelayanan dasar bagi masyarakat, contohnya seperti mendapatkan pendidikan dan
kesehatan.
Hal yang diungkapkan dalam esai di atas adalah
…
A.
Kesenjangan
merupakan salah satu pokok persoalan ekonomi kita akhir-akhir ini.
B.
Pendidikan
dan kesehatan semakin tidak dijangkau oleh petani.
C.
Petani
kecil selalu mendapatkan kesulitan untuk memperoleh kredit dari pemerintah.
D.
Kesenjangan
yang terjadi antara petani dengan pemerintah Indonesia.
E.
Petani
semakin sulit hidupnya sehingga lahan pertaniannya semakin menipis.
7.
Bacalah kutipan esai berikut dengan saksama!
Antibiotik
merupakan substansi yang dihasilkan organisme hidup yang dalam konsentrasi rendah
dapat membunuh organisme lain nya. Dengan kata lain, antibiotik adalah obat
yang berfungsi untuk menanggulangi infeksi bakteri. Antibiotik memiliki peran
yang sangat penting untuk melindungi tubuh dari penyakit karena infeksi bakteri
dapat menyerang di bagian tubuh mana pun. Jika infeksi bakteri sampai menyerang
otak, maka akan menjadi penyakit meningitis, sedangkan jika terkena paru-paru,
maka akan menjadi penyakit bronkitis.
Hal yang diungkapkan dalam
kutipan esai tersebut adalah … A. Infeksi yang mengenai paru-paru manusia
B. Infeksi yang menyerang otak manusia
C. Kegunaan antibiotik bagi tubuh manusia
D. Antibiotik yang
diproduksi dari tumbuhan tingkat tinggi E. Infeksi bakteri yang menyerang
bagian tubuh tertentu
8. Perhatikan
kutipan cerpen berikut!
“Semua
ini karena kau terlambat bangun pagi,” kata Wina. Ia mendesah panjang dan
mengundurkan perlahan-lahan punggungnya pada bantalan kursi.
“Siapa
yang tahu kalau akan hujan?” kataku membela diri. Aku dapat mencium bau napasku
yang tak sedap. Selepas bangun pagi, aku hanya mencuci muka, berganti baju,
membawa tas dan ransel yang sudah penuh dengan barang-barang ke kios. Semua
kulakukan terburu-buru karena takut terlambat. Tetapi, pagi itu, jam sepuluh,
Wina sudah membuka kios dan menggeser kursi yang biasa ia duduki saat menunggu
pelanggan ke depan pintu geser.
“Bukan
masalah hujannya, Nak,” katanya, “kita mungkin bisa sampai ke terminal lebih
cepat dan tidak harus menunggu hujan reda.”
Aku
melihat ke luar. Hujan semakim lebat. Rinai hujan itu seperti membentuk selimut
tebal yang sukar ditembus. Aku tidak dapat melihat tokoh di seberang kios kami.
Barangkali, hujan ini akan berlangsung terus sampai sore.
“Maafkan, Nyonya …..”
“Jangan panggil
aku Nyonya!” bentaknya. Ia menoleh padaku. Aku tidak melihat siratan kemarahan
dalam sorot matanya yang tajam. Aku memperhatikan matanya yang sembab dan
merah. Ia terlihat seperti orang yang habis menangis atau kurang tidur.
Kalimat esai yang sesuai kutipan cerpen
tersebut adalah …
A.
Pengarang cerpen “Petang di Taman” ingin menghadirkan cerita yang
biasa dialami orang. Cerita tersebut didukung oleh penggambaran latar dan
konflik yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Pengarang cerpen “Petang di Taman” memiliki kekuatan menulis cerita
kehidupan seseorang. Tema cerita diangkat berdasarkan peristiwa yang sering
terjadi dalam kehidupan sehari-hari meskipun terdapat unsur fantasi.
C.
Pengarang cerpen “Petang di Taman” menyuguhkan cerita ringan yang
dapat dialami dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembaca harus
meluangkan banyak waktu untuk memahami maksud cerita tersebut.
D.
Pengarang cerpen “Petang di Taman” menampilkan sifat tokoh cerita yang
dimiliki pada zaman sekarang. Penggambaran peristiwa cerita tersebut sesuai
dengan peristiwa yang dialami orang pada zaman sekarang.
E.
Pengarang cerpen “Petang di Taman” menghadirkan cerita yang kompleks.
Peristiwa dalam cerita berkisah masalah-masalah hidup yang rumit dan tidak
dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
9. Cermatilah
kutipan novel berikut!
“Semua,
kenalkan, ini Suipah, atau panggil saja Ipah,” ujarku. Ibu menatap Ipah dari
atas sampai bawah. Kemudian, ia melenguh dan membalikkan badan. Mei-mei yang
selalu senang melihat wajah lain selain keluarganya, langsung menjulurkan
tangan.
“Lucunya,”
ujar Ipah dengan mata membelalak. Reaksi spontan yang kusuka, karena itu yang
kuharap, bahwa ia menyukai anak kecil. Boy memandangku seperti protes. Aku
melotot.
“Boy,” katanya singkat.
“Suruh dia panggil Bagus dan Meita,” sahut Ibu
dari ruang tengah.
“Nama
mereka Bagus dan Meita, panggilannya Boy dan Mei-mei,” ujarku menjelaskan pada
Ipah yang terlihat bingung.
“Tapi Mummy masih mengurus Boy, kan?” katanya
kritis.
Aku memeluk Boy, untuk menenangkan anak
permataku itu.
Mas Set tersenyum dan
mengangguk. Karena Mas Set tidak menjulurkan tangan, Ipah seperti tahu diri
untuk cuma tersenyum dan mengangguk.
Kalimat tanggapan yang sesuai dengan kutipan
novel tersebut adalah …
A.
Tokoh
Ipah sangat percaya diri bekerja di keluarga baru karena majikannya sama-sama
berasal dari Indonesia.
B.
Tokoh Ibu
dan Mas Set menganggap dirinya berstatus lebih tinggi sehingga mereka menjaga jarak
dengan tidak mengulurkan tangannya pada Ipah.
C.
Tokoh
Ipah cepat bisa menyesuaikan diri di tempat kerja yang baru karena anggota
keluarga tersebut ramah dan bisa menerima Ipah apa adanya.
D.
Tokoh
Ipah menyukai pekerjaan barunya sebagai asisten rumah tangga dan mengurus
anak-anak meskipun tinggal di apartemen.
E.
Tokoh Ipah kurang bisa menerima tempat tinggal majikannya karena
mereka tinggal di apartemen yang sempit, tidak seperti rumah pada umumnya.
10. Perhatikan
kutipan puisi berikut!
Tanah Air
-Kumbokarno-
Akulah ksatria Pangeburgangsa
Satu wilayah kerajaan Alengka
Di bawah kekuasaan prabu Dasamuka
Abangku, raja berilmu Pancasona
Meskipun wujudku gandarwa
Kutrima wujud, kupunya budi
Dan pada setiap cobaan hidup;
“sedumuk
bathuk sanyari bumi”
. . .
Karya
: Linus Suryadi
Dikutip dari : Suminto A. Sayuti, Berkenalan dengan Puisi, Yogyakarta,
Gama Media, 2010
Kalimat esai yang sesuai dengan kutipan puisi
tersebut adalah . . .
A.
Linus
menggunakan kata-kata yang mudah dibaca penikmat sastra.
B.
Linus
menggambarkan kehidupan yang dialami sangat menakutkan.
C.
Pesan
puisi karya Linus Suryadi mengungkap cerita menyedihkan.
D.
Diksi dalam puisi “Tanah Air” karya Linus sulit dipahami pembaca.
E.
Linus
menggambarkan peristiwa sesuai dengan pengalaman pembaca.
Kunci Jawaban Evaluasi
1. B
2. B
3. C
4. D
5. B
6. A
7. C
8. A
9. B
10. D