Cermatilah teks
berikut dengan saksama !
(1) Suatu hari, Duta Besar Belanda
berkunjung ke Balai Kota Jakarta untuk memenuhi undangan Pak Gubernur. Di tengah percakapan
mereka terjadi obrolan berikut. (2) “Mengingat adanya
kedekatan historis, emosionl, dan serasi antara Indonesia dengan Belanda, sebaiknya Jakarta ganti nama
saja yang mirip dengan Ansterdam,” ujar Dubes
Belanda
(3)
“Ide bagus, Pak, lalu, nama apa
yang pas?” tanya pak Gubernur.
(4)
“Terendam,” jawab Dubes Belanda
dengan tegas.
(5)
Sontak, pecahlah tawa mereka
berdua.
1.
Isi sindiran anekdot tersebut
adalah Ibu Kota Jakarta … .
A.
yang sering macet
B.
terlalu padat penduduknya
C.
sering banjir
D.
banyak gedung menjulang
E.
suhu udara sangat panas
Cermatilah wacana
berikut untuk menjawab soal no.
1 |
Warna Danau Suatu hari di
sebuah danau, ada 4 orang laki-laki zaman now yang sedang menikmati keindahan
dan kesejukan alam danau tersebut. |
2 |
Laki-laki 1:
Gila coy, danau ini sejuk sekali ditambah dengan keindahan danau dengan
airnya yang berwarna biru Laki-laki 2:
Biru dari mananya itu bro, kan air danau itu warnanya coklat, ah buta warna
lu nih Laki-laki 3: Hahaha kalian ini
ngarang-ngarang saja kerjaannya. Kalian salah semua, yang benar itu airnya
danau ini berwarna hijau, itu mata apa hiasan?Ke tiga laki-laki tadi pun
akhirnya berantem untuk memenangkan pendapatnya masing-masing tentang warna
air danau tersebut. |
3 |
Kemudian laki-laki ke 4 pun berbicara
setelah merasa kesal dengan ketiga temannya itu. Laki-laki 4: Dasar ya lu
pade, warna air danau ini bening bro, biru dari mananya coba, coklat sama
hijau apalagi. Coba lu pade buka semua kaca mata gih, huh, dasar ya kalian
ini seperti anak kecil saja, kerjaannya bertengkar aja. |
4 |
Lalu ketiga
laki-laki itu pun membuka kaca matanya, dan ternyata semuanya nyengir enggak
jelas. (Ternyata ketiga laki-laki tersebut memakai kacamata berwarna). |
2.
Bagian nomor 3 wacana tersebut
sebagai struktur bagian yang berupa … .
A.
koda
B.
abstraksi
C.
orientasi
D.
reaksi
E.
krisis
Cermatilah
wacana berikut dengan saksama !
Pak Jono dan Pak Hari
merupakan salah satu kader parpol yang sama-sama mencalonkan diri untuk menjadi
anggota MPR. Suatu ketika saat mereka selesai menyerahkan berkas-berkas
pencalonan ke KPU mereka menyempatkan diri untuk mengobrol di sebuah kantin
yang berada di dalam gedung.
Pak Jono : “Jika nanti kita terpilih menjadi
anggota MPR apa yang akan kamu lakuin?“ Pak Hari : “Saya akan menjadi anggota
MPR yang memperjuangkan aspirasi rakyat,
sebab, dari awal kita telah
dititipi aspirasi oleh rakyat. Jadi sebagai wakil rakyat kita harus menjalankan
amanah tersebut sebaik-baiknya sehingga dapat tercipta kehidupan masyarakat
yang sejahtera, masyarakat yang adil, serta masyarakat yang makmur”.
Pak Jono pun
manggut-manggut mendengar jawaban dari Pak Hari mengenai pertanyaan
yang sebelumnya ia tanyakan. Namun setelah
itu Pak Jono melontarkan satu pertanyaan lagi. Pak Jono : “Kalo pendapatmu tentang korupsi apa?”. Pak Hari: “Kalo kurupsi itu
menurut saya merupakan tindakan yang tak bermoral yang seharusnya tidak dilakukan oleh siapa
pun termasuk kita sebagai wakil rakyat yang telah diberikan amanah oleh
rakyat agar kelak kita dapat menciptakan masyarakat yang sejahtera bersama-sama.
Jika saya menjadi anggota MPR nanti saya akan membuat mengenai hukuman yang
cocok bagi para pelaku koruptor, yaitu hukuman mati. Dengan cara tersebut
akan membuat dampak jera bagi oknum-oknum yang ingin korupsi”. Mendengar jawaban dari Pak Hari tersebut
entah mengapa Pak Jono malah tertawa terbahak-bahak, lalu ia berkata Pak Jono :” Kamu ini mau jadi anggota MPR atau majelis ta’lim?” |
3.
Sasaran yang dikritik dalam teks anekdot tersebut
adalah....
A.
majelis taklim
B.
anggota MPR
C.
lembaga MPR
D.
kinerja anggota MPR
E.
calon anggota MPR
4.
Makna tersirat yang tampak pada
teks anekdot tersebut adalah.... A. Anggota MPR memiliki persamaan dengan
majelis taklim
B.
Perbedaan visi sebelum dan
sesudah menjdi anggota MPR
C.
Anggota MPR sudah melegalkan
perilaku korupsi
D.
Banyak anggota MPR yang tidak
mau melakukan korupsi
E.
.Korupsi sudah menjadi budaya
para pejabat tinggi
5.
Berdasar teks anekdot tersebut,
kalimat berikut ini menggunakan frasa idomatis ...
A.
Mereka menyempatkan diri untuk
mengobrol di sebuah kantin.
B.
Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat.
C.
Menurut saya korupsi merupakan
tindakan yang tak bermoral.
D.
Saya akan membuat hukuman yang
cocok bagi para pelaku korupsi.
E.
Kamu ini mau menjadi anggota
MPR atau majelis ta’lim?
6.
Bagian krisis teks anekdot
tersebut adalah ....
A.
Pak Jono pun manggut-manggut
mendengar jawaban dari Pak Hari.
B.
Mendengar jawaban dari Pak Hari
tersebut entah mengapa Pak Jono malah tertawa terbahak-bahak.
C.
Kamu ini mau menjadi anggota
MPR atau majelis ta’lim??”
D.
Menurut saya korupsi merupakan
tindakan yang tak bermoral
E.
Saya akan membuat hukuman yang
cocok bagi para pelaku korupsi.
7.
Bagian reaksi teks anekdot
tersebut adalah ....
A.
Pak Jono pun manggut-manggut
mendengar jawaban dari Pak Hari.
B.
Mendengar jawaban dari Pak Hari
tersebut entah mengapa Pak Jono malah tertawa terbahak-bahak.
C.
Kamu ini mau menjadi anggota
MPR atau majelis ta’lim?”
D.
Menurut saya korupsi merupakan
tindakan yang tak bermoral
E.
Saya akan membuat hukuman yang
cocok bagi para pelaku korupsi
Cermatilah teks berikut dengan saksama
Bu guru pun
tersenyum.(1) ”Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegakan hukum di
negeri kita?” tanya Bu guru di depan kelas.(2) Bu guru bertanya kenapa disebut
hukum kantong kresek.(3) Tidak lama kemudian seseorang menjawab dengan
lantang.(4) “Hukum kantong kresek, Bu,” kata anak itu.(5) “Hanya bisa
menyelesaikan kasus kecil Bu, kalau kasus besar tidak muat.”(6)
8.
Urutan kalimat di atas agar
menjadi teks anekdot yaitu nomor . . . .
A.
1- 2- 3- 4- 5- 6
B.
2- 4- 5- 3- 6- 1
C.
3- 2- 1- 4- 5- 6
D.
1- 2- 4- 5- 3- 6 E. 2- 3- 1- 4-
5- 6
Cermatilah wacana berikut untuk menjawab soal
no.9 s.d. 11!
Dua orang kader parpol sebut saja namanya
Arya dan Abdillah sama-sama bermaksud mencalonkan dirinya sebagai anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
Setelah menyerahkan berkas pencalonannya ke
KPU di daerahnya, Arya dan Abdillah mengobrol sambil meminum kopi di kantin
gedung tersebut. Mereka berdua terlibat percakapan yang seru.
Arya : “Di, banyak politisi di negeri kita
yang sudah kaya raya!”
Abdillah : “Kalau masalah itu Dilah juga
sudah tau, Ya!”
Arya : “Sangking kayanya mereka, mereka
mampu mempunyai baju termahal di Indonesia.”
Abdillah : “Loh, maksud Arya baju termahal
itu apa ?”
Arya : “Yah, apalagi kalau bukan baju
tahanan KPK.”
Abdillah : “Kok malah baju tahanan KPK ?”
(Bingung)
Arya : “Iyalah, coba saja Dilah pikir,
seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu
baru bisa memakai baju tersebut.”
Abdillah : “Ooohh, maksud Arya gito toh,
baru ngerti Dilah.”
Mereka kemudian
memesan kopi lagi sambil mengenang teman-teman mereka yang sudah bisa memakai
baju termahal tersebut.”
9.
Isi sindiran yang ada dalam
anekdot tersebut adalah ... . A.
Banyaknya politisi yang korupsi
B.
Banyak politisi yang mempunyai
tujuan untuk korupsi
C.
Baju KPK yang terlalu mahal
D.
Banyaknya anggota dewan yang
kaya
E.
Keinginan seseorang menjadi
politisi agar menjadi kaya
10.
Pronomina yang digunakan dalam
anekdot tersebut menggunakan ... .
A.
Orang pertama tunggal
B.
Orang pertama jamak
C.
Orang kedua tunggal
D.
Orang ketiga tunggal
E.
Orang ketiga jamak
11.
Kata kerja mental dalam
paragraf tersebut adalah … .
A.
memakai
B.
mengenang
C.
menyerahkan
D.
mengobrol
E.
mencuri
Cermatilah wacana
berikut untuk menjawab soal no.12 dan 14 !
Pada suatu pagi,
Arya sedang asik makan soto di warung makan kesukaannya. Setelah kenyang Arya
bergegas untuk segera pulang.
Di tengah
perjalanan pulang Arya mengalami kecelakaan terserempet oleh sepeda motor yang
ugal-ugalan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan sandal Arya putus.
Dengan terpaksa
Arya berjalan kaki tanpa menggunakan sandal. Karena rumahnya jauh, ia
memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal. Tapi apa daya
uangnya tidak mencukupi.
Karena uangnya
tidak mencukupi, Arya pun mempunyai niat untuk mencuri sandal di masjid yang
letaknya hanya beberapa meter dari toko tersebut. Arya hendak mengambil sandal
terbaik yang ada di masjid itu.
Sambil duduk
diteras masjid, ia memperhatikan setiap orang yang akan masuk ke masjid. Jadi
ketika targetnya sibuk beribadah ia segera mengambil sandal tersebut.
Ternyata aksinya
berjalan dengan lancar, Arya berhasil mendapatkan sandal berwarna hitam yang
merupakan sandal terbagus di masjid tersebut. Tidak diduga sang pemilik sandal
menyadari bahwa Arya telah mencuri sandalnya.
Pemilik sandal
langsung teriak dan mengejar Arya. Apes sekali Arya, perutnya yang buncit
membuat ia tidak bisa berlari kencang. Arya pun dibawa ke kantor polisi.
Setelah dilakukan
penyelidikan, Arya di vonis dengan pasal pencurian dan kasusnya akan
disidangkan satu minggu lagi. Sial sekali bagi Arya, hal sepele ini membuatnya
harus terseret ke meja hijau.
Hari persidangan
telah tiba, Arya duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk.
Hakim : “Baiklah,
Arya, umur 24 tahun, telah terbukti telah mencuri sandal seharga 30.000 rupiah.
Dengan ini anda dihukum selama 5 tahun penjara.”
Arya : “loh?! Pak,
ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan dengan para
koruptor ?”
Kemudian hakim
memberikan penjelasan kepada Arya, bahwa ia mencuri sendal sehingga merugikan
seseorang 30.000 rupiah. Sedangkan para koruptor mencuri uang 2 miliar sehingga
merugikan 200 juta rakyat Indonesia.
12.
Berdasarkan kaidah
kebahasaannya, teks tersebut memiliki karakteristik sebagai anekdot karena ....
A.
mengandung kalimat langsung
B.
banyak menggunakan kata benda
C.
adanya humor dan sindiran
D.
menggunakan kata bermakna
penyebaban
E.
diakhiri dengan suatu koda
13.
Konjungsi bermakna urutan waktu
di dalam cuplikan anekdot tersebut adalah ....
A.
kemudian
B.
kepada
C.
dengan
D.
adalah
E.
sehingga
14.
Frasa yang mengandung
makna idomatis dalam cuplikan anekdot
tersebut adalah ....
A.
sandal terbaik
B.
kantor polisi
C.
wajah tertunduk
D.
pasal pencurian
E.
meja hijau
Cermatilah
wacana berikut untuk menjawab soal no.15 dan 16 !
Dahulu
kala, ada seorang raja yang memiliki sepuluh orang putri yang
cantik-cantik. Sang raja dikenal sebagai raja yang bijaksana, tetapi ia terlalu
sibuk dengan kepemimpinannya. Karena itu ia tidak mampu mendidik anak-anaknya.
Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu sehingga
anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh. Putri-putri raja menjadi manja dan
nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak
mau membantu ayah mereka. Pertengkaran sering terjadi di antara mereka.
.................................................................
“Hikayat Bunga Kemuning”
15.
Berdasarkan penggalan hikayat
tersebut, salah satu ciri hikayat adalah ....
A.
latar cerita ada di dalam
istana
B.
banyak menggunakan kata arkais
(maka)
C.
adanya cerita yang mustahil
D.
memuculkan hal kesaktian
E.
tokohnya adalah hewan
16.
Nilai yang terkandung dalam
hikayat tersebut adalah ....
A.
raja yang mempunyai banyak
puteri yang cantik-cantik
B.
puteri-puteri yang suka bermain
di danau
C.
isteri raja yang meninggal saat
melhirkan puterinya yang bungsu
D.
raja yang memimpin dengan
bijaksana
E.
pendidikan puteri-puteri raja
yang diasuh oleh inang pengasuh
Cermatilah wacana berikut
sengan saksama !
Maka si Miskin itupun sampailah ke
penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak. Si Miskin laki bini dengan
rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya.
Maka orang banyak
itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu.
”Hikayat Si Miskin”
17.
Gaya bahasa yang digunakan
dalam kutipan hikayat dan cerpen tersebut adalah... .
A.
hiperbola
B.
personifikasi
C.
simile
D.
antonomasia
E.
metafora
18.
Kata arkais yang terdapat dalam
hikayat tersebut adalah … .
A.
Si miskin
B.
maka
C.
setelah
D.
penghadapan
E.
dimamah
19.
Cermatilah wacana berikut!
Inilah suatu kisah yang diceritakan oleh orang tua-tua, asal raja yang
berbuat negeri Patani Darussalam itu. Adapun raja di Kota Maligai itu namanya
Paya Tu Kerub Mahajana. Maka Paya Tu Kerub Mahajana pun beranak seorang
laki-laki, maka dinamai anakanda baginda itu Paya Tu Antara. Hatta berapa
lamanya maka Paya Tu Kerub Mahajana pun matilah. Syahdan maka Paya Tu Antara
pun kerajaanlah menggantikan ayahanda baginda itu. Ia menamai dirinya Paya Tu
Naqpa. Selama Paya Tu Naqpa kerajaan itu sentiasa ia pergi berburu.
“Hikayat
Patani”
Nilai yang terdapat dalam penggal hikayat
tersebut adalah … .
A.
pendidikan
B.
religius
C.
kesehatan D. lingkungan
E. budaya.
20.
Perhatikan paragraf berikut!
Maka anak anda
baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi
mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka
dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Nilai
yang terkandung dalam penggalan hikayat tersebut adalah ….
A.
nilai religius
B.
nilai edukatif
C.
nilai moral
D.
nilai sosial
E.
nilai budaya