Monday 6 September 2021

Kumpulan soal teks eksposisi beserta kunci jawabannya

 KOGNISI

 

1.        Bacalah kutipan teks eksposisi berikut!

Text Box: Bencana tanah longsor, banjir bandang, dan limpahan air sungai yang kerap terjadi di sejumlah daerah mengindikasikan rusaknya daerah aliran sungai (DAS). Kawasan hulu hingga hilir perlu direhabilitasi pemerintah untuk mengatasi bencana hidrologi ini. Pertumbuhan penduduk yang bermukim di daerah aliran sungai telah melemahkan daya dukung lingkungan kawasan tersebut. Keberadaan manusia di kawasan hulu hingga hilir DAS mendorong konversi hutan menjadi areal perkebunan dan pemukimam. Berkurangnya areal vegetasi akan mengurangi daya serap air. Perubahan lahan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan berupa erosi dan longsor. Data Kementerian Pertanian dan Kementerian pekerjaan Umum menunjukkan bahwa dari 458 DAS di Indonesia 282 dalam kondisi kritis, 176 DAS juga berpotensi kritis.Kekritisan kawasan dilihat dari cakupan vegetasi dan tingkat erosi.


 

Teks tersebut dapat diklasifikasikan teks eksposisi karena....

A.  mengandung sebuah rekomendasi kepada pemerintah

B.   mengungkapkan bencana banjir yang kerap terjadi

C.   berisi pendapat penulis diikuti argumentasi

D.  menjelaskan permasalahan banjir dan sebab-sebabnya

E.   menjelaskan sebuah permasalahan

 

2.        Bacalah kutipan teks di bawah ini untuk menjawab soal no 2, 3, dan 4

Text Box: Pembangunan dan Bencana Lingkungan
Bencana alam yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembagunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resanpan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera di atasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.


 

Argumen mendukung pendapat yang disampaikan penulis bahwa masalah lingkungan merupakan masalah yang serius terdapat pada kalimat

A.     Bencana alam yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana.

B.     Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

C.     Setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

D.     Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembagunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.

E.      Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera di atasi.

 

3.        Bagian rekomendasi pada kutipan teks eksposisi Pembangunan dan Bencana Lingkungan terdapat pada paragraf

A.     Paragraf pertama kalimat kedu

B.     Paragraf kedua kalimat pertama

C.     Paragraf kedua kalimat kedua

D.     Paragraf kedua kalimat ketiga

E.      Paragraf ketiga

 

4.        Kalimat argumen yang berisikan fakta di dalam kutipan teks eksposisi Pembangunan dan Bencana Lingkungan terdapat dalam kalimat ….

A.     Bencana alam yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana.

B.     Banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007.

C.     Debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

D.     Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai.

E.      Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera di atasi.

 

5.        Bacalah teks eksposisi berikut!

Text Box: Anak yang terlalu sering menggunakan gawai akan menjadi tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan dalam memahami perasaan orang lain juga berkurang karena seharusnya anak lebih banyak pembelajaran secara konkret.

 

Kutipan di atas pada struktur teks eksposisi merupakan bagian...

A.     tesis

B.     orientasi

C.     argumentasi

D.     abstrak

E.      penegasan ulang

 

6.        Kalimat di bawah ini menggunakan kata kerja mental, kecuali…

A.     Tak menyangka, salah seorang siswa di samping saya juga memperhatikan percakapan mereka.

B.     Meskipun begitu, tidak sedikit juga orang yang melakukan olahraga dengan salah hingga berakhir di ranjang rumah sakit

C.     Peristiwa tersebut mencerminkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut.

D.     Proses tersebut melibatkan emosi, penalaran, dan keterampilan secara serempak dalam suatu komunikasi edukatif.

E.      Prasangka baik saya, bukannya mereka tidak memahami akan perlunya ketertiban berbahasa di lingkungan sekolah.

 

7.     Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

Kata bercetak miring pada kalimat di atas merupakan konjungsi…

A.     Kausalitas

B.     Korelatif

C.     Temporal

D.     Pertentangan

E.      Syarat

 

 

 

 

 

 

8.     Cermatilah paragraf berikut ini dengan saksama!

Text Box: Kita cermati berbagai sisi dan . . . lain dari pengalaman baru itu. Di antaranya agar masyarakat dan pemerintah, termasuk pemimpin masyarakat, menangkap dan memahami perubahan dan pengaruh kehadiran . . . informasi. Pemerintah dan masyarakat tak bisa bersikap lain, kecuali menangkap perubahan serta pengaruh yang hadir serta berperannya aneka macam teknologi dan . . . baru  itu.

 

Penulisan kata teknis yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang paragraf di atas adalah . . .

A.     dimensi, tekhnologi, komunikasi

B.     dimensi, tehnologi, komunikasi

C.     dimension, teknologi, komunikasi

D.     dimensi, teknologi, komunikasi

E.      dimensi, teknologi, komunikation

 

9.     Tentukan manakah kalimat di bawah ini yang bukan merupakan kalimat persuasif!

 

A.     Para siswa justru harus menunjukkan kelas tersendiri dalam hal berbahasa.

B.     Dengan makna tersebut, kata gua seharusnya ditujukan untuk penyebutan nama tempat, seperti Gua Selarong, Gua Jepang, Gua Pemijahan, dan seterusnya; dan bukangganti orang (persona).

C.     Penerepan perdagangan bebas masih perlu kita pertimbangkan dan Indonesia harus lebih berhati-hati.

D.     Sebaiknya dicarikan solusi yang tepat untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

E.      Bencana tanah longsor, banjir bandang, dan limpahan air sungai yang kerap terjadi di sejumlah daerah mengindikasikan rusaknya daerah aliran sungai.

 

10.       Cermati kalimat berkut ini!

Text Box: Menurut beberapa penelitian, kesantunan juga melekat dengan kepribadian suatu bangsa ataupun kelompok masyarakat.

 

Kata yang bercetak miring pada kalimat di atas bermakna…

A.     Rujukan

B.     Sebab-akibat

C.     Persuasif

D.     Imperatif

E.      Kausalitas

 

Kunci Jawaban

 

 

No.

 

Kunci Jawaban

1.

C

2.

D

3.

E

4.

B

5.

A

6.

B

7.

C

8.

D

9.

E

10.

A


Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

 

Untuk mengetahui kaidah kebahasaan teks eksposisi, perhatikan contoh teks eksposisi berikut ini!

 

Untung Rugi Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan dapat menguntungkan atau merugikan negara yang bersangkutan. Dampak negatif kebijakan poIitik negara di sektor ekonomi ini mudah kita temukan di Indonesia.

Perdagangan luar negeri memang berperan penting untuk menciptakan Penggunaan sumber daya secara efisien. Setiap negara akan memproduksi barang spesialisasinya dan produksi itu memberikan keunggulan mutlak untuk meningkatkan Pendapatan nasionalnya. Kenaikan pendapatan semacam itu tidak akan diperoleh jika perdagangan antarnegara dibatasi.

Penjelasan mengenai perdagangan bebas tidak hanya berkisar pada keunggulan mutlak, tetapi juga keunggulan komparatif. Sebagai ilustrasi, Inggris dapat memproduksi satu unit pakaian dalam satu tahun dengan tenaga seratus orang buruh dan satu unit anggur dengan tenaga 120 buruh. Sementara itu, Portugal hanya memerlukan sembilan puluh orang buruh untuk satu unit pakaian dan delapan puluh orang buruh untuk satu unit anggur.

Dalam ilustrasi tersebut, Portugal memiliki keunggulan mutlak dalam dua barang tersebut. Namun, Inggris dan Portugal masih akan mendapatkan untung apabila mereka memiliki hubungan perdagangan. Portugal Iebih beruntung jika memproduksi anggur dan Inggris tidak terlalu merugi jika memproduksi pakaian. Dengan memproduksi barang yang unggul secara komparatif, dua negara itu dapat meraih untung. Dengan menekankan keuntungan spesialisasi dan pertukaran, perdagangan internasional dapat meningkatkan efisiensi, perolehan laba dan standar hidup, serta jumlah komoditas yang tersedia.

Di sisi lain, gerakan proteksionisme tetap menentang teori pasar bebas. Pendukung perdagangan bebas sering dicap sebagai kelompok neoliberalis, kapitalis, dan probarang impor atau pro-asing. Pemerintah diminta tidak terlalu liberal agar kesejahteraan nasional meningkat. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia terbukti membuat neraca perdagangan makin tidak berimbang. Pertumbuhan ekspor lebih rendah daripada impor. Indikatornya terlihat dari rendahnya rata-rata bea masuk barang impor ke Indonesia.

”Saat ini bea masuk barang impor yang diterapkan pemerintah rata-rata 6,8 persen,” kata seorang peneliti ekonomi Indonesia. Ekonom itu membandingkan Indonesia dengan negara lain, seperti Cina yang telah mematok tarif bea masuknya rata-rata 10 persen. Politik antidumping Indonesia sangat lemah akibatnya kinerja impor meningkat dan kinerja ekspor menurun.

Penerapan perdagangan bebas masih perlu kita pertimbangkan dan Indonesia harus lebih berhati-hati. Selama dampak negatif belum dapat terukur, Indonesia tidak dapat mengharapkan perolehan untung dari perdagangan bebas. Kerugian negara akan sangat besar ketika kita salah langkah menerapkan perdagangan bebas.

(Sumber: Kemdikbud, 2014)



Perhatikan pilihan kata dan penggunaan kalimat dalam teks eksposisi yang berjudul “Untung Rugi Perdagangan Bebas”. Teks tersebut ataupun teks eksposisi lainnya memiliki kaidah-kaidah kebahasaan sebagai berikut.

1.     Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan masalah utama (topik) yang dibahasnya.

Istilah adalah kata atau frasa (kombinasi kata-kata) yang digunakan sebagai nama atau simbol dan yang dengan hati-hati mengekspresikan makna suatu konsep, proses, kondisi atau karakteristik yang unik dalam bidang tertentu, seperti sains, teknologi, seni dan sebagainya.

Jika topik tentang kebahasaan, maka istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah ragam bahasa, ragam baku, kaidah bahasa, berbahasa Indonesia yang baik dan benar, makna (kata), bahasa asing, bahasa gaul. Jika bidang kesehatan maka akan kita temukan istilah kesehatan, kedokteran.

 

2.      Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan penyebaban untuk menyatakan sesuatu yang argumentatif (hubungan kausalitas). Misalnya, jika, maka, sebab, disebabkan, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. contoh: Kenaikan pendapatan semacam itu tidak akan diperoleh jika perdagangan antarnegara dibatasi.

3.      Menggunakan Konjungsi temporal. Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. konjungsi temporal adalah konjungsi yang menyatakan hubungan temporal atau waktu (sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya) ataupun perbandingan/pertentangan (sementara itu, sedangkan berbeda halnya, namun). Kata-kata itu digunakan untuk menyampaikan urutan argumentasi/fakta ataupun penolakan atau penentangan terhadap argumen lainnya. Contoh: Sementara itu, Portugal hanya memerlukan sembilan puluh orang buruh untuk satu unit pakaian dan delapan puluh orang buruh untuk satu unit anggur.

 

4.          Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verb), yakni kata kerja yang menyatakan kegiatan abstrak, sebagai bentuk aktivitas pikiran. Kata-kata yang dimaksud, misalnya, memperhatikan, menggambarkan, mengetahui, memahami, berkeyakinan, berpikir.  Kata-kata  lainnya  adalah  memprihatinkan, memperkirakan, mengagumi, menduga, berpendapat, berasumsi, dan menyimpulkan. Kata-kata tersebut digunakan dalam pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan pendapat penulis terkait dengan masalah yang dibahasnya.

Contoh:

a.       Tak menyangka, salah seorang siswa di samping saya juga memperhatikan percakapan mereka.

b.       Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut.

c.       Proses tersebut melibatkan emosi, penalaran, dan keterampilan secara serempak dalam suatu komunikasi edukatif.

d.       Prasangka baik saya, bukannya mereka tidak memahami akan perlunya ketertiban berbahasa di lingkungan sekolah.

 

5.        Menggunakan kata-kata perujukan, seperti; menurut, berdasarkan..., merujuk..... ini, itu

Contoh:

a.     Menurut beberapa penelitian, kesantunan juga melekat dengan kepribadian suatu bangsa ataupun kelompok masyarakat.

b.     Dengan merujuk pada fenomena tersebut, tampaknya terdapat penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu.

 

6.        Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: justru, hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus, seharusnya.

Contoh:

a.     Para siswa justru harus menunjukkan kelas tersendiri dalam hal berbahasa.

b.     Dengan makna tersebut, kata gua seharusnya ditujukan untuk penyebutan nama tempat, seperti Gua Selarong, Gua Jepang, Gua Pemijahan, dan seterusnya; dan bukangganti orang (persona).

c.     Penerapan perdagangan bebas masih perlu kita pertimbangkan dan Indonesia harus lebih berhati-hati.