Temukan kumpulan soal Bahasa Indonesia kelas XI SMA Kurikulum 2025 lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasan. Cocok untuk latihan harian, ujian semester, dan persiapan asesmen nasional.
Bacalah cerpen dan puisi di bawah ini dengan cermat!
Cerpen
Maafku di Ujung Luka
Paijo
mogok sekolah. Ia marah karena ayahnya membelikan motor tua, bukan motor sport
yang ia impikan.
"Aku
malu, Yah. Teman-temanku motornya keren. Kenapa Ayah malah belikan motor
tua?" bentaknya.
Ayah
menghela napas. "Maaf, Nak. Ayah belum sanggup beli motor mahal. Tapi
motor ini masih layak dan aman."
"Aku
nggak mau sekolah sebelum dapat motor baru!" Paijo bersikeras.
Ibu
mencoba menengahi, "Paijo, motor bukan segalanya. Ayah sudah berusaha yang
terbaik. Jangan sakiti hatinya hanya karena gengsi."
Namun,
Paijo tetap pergi dengan kesal, mengendarai motornya tanpa helm. Di jalan,
sebuah mobil menabraknya. Ia dilarikan ke rumah sakit dengan kaki patah.
Di
ruang perawatan, dokter mendekat. "Nak, hidup ini terlalu singkat untuk
dibenci dan disesali. Orang tua tak selalu bisa menuruti, tapi mereka selalu
mencintai."
Paijo
menangis. "Aku salah, Dok. Aku ingin minta maaf..."
Beberapa
hari kemudian, Ayah dan Ibu datang menjenguk.
"Ayah...
Ibu... maafkan aku. Aku egois. Aku janji akan sekolah lagi dan jadi anak yang
berbakti."
Ayah
menggenggam tangannya. "Kami selalu memaafkanmu, Nak."
Kesepakatan
lahir dari luka. Kini Paijo tahu: kasih sayang lebih berarti daripada motor
sport
Bikin
Galau
Paijo
ngambek, wajahnya kusut,
Dapat motor tua, bukan yang ngebut.
"Ini sih malu, mana bisa gaya?"
Katanya sambil lempar rantang ke meja.
Ayahnya
sabar, ibunya nelangsa,
Motor tua dianggap aib keluarga.
"Padahal ini motor masih bisa jalan,"
Tapi Paijo ingin yang bisa terbang, jangan-jangan!
Ia
pun tancap gas tanpa helm di kepala,
Dikira Valentino Rossi dari desa.
Eh, belum lima menit melaju di jalan,
Ditabrak mobil—langsung pingsan.
Di
rumah sakit, baru sadar dosa,
Dokternya bijak, kayak ustaz di masa SMA.
"Orang tua bukan showroom motor, Jo.
Tapi hatinya showroom cinta, lho!"
Akhir
cerita Paijo tobat total,
Katanya mau jadi anak yang ideal.
Motor tua kini dicuci tiap pagi,
Katanya: "Yang penting, masih bisa selfi!"
1. Apa tema utama yang terdapat
dalam cerpen Maafku di Ujung Luka dan puisi Bikin Galau?
A. Keinginan anak yang dikabulkan
dengan cepat
B. Perjuangan hidup di desa
C. Kasih sayang orang tua dan penyesalan anak
D. Anak yang rajin belajar demi motor baru
E. Gaya hidup mewah sebagai kebutuhan utama
Jawaban: C
2. Apa pesan tersirat dari cerpen Maafku
di Ujung Luka?
A. Anak harus selalu menuruti
perintah orang tua
B. Motor sport lebih aman daripada motor tua
C. Jangan memaksa orang tua demi gengsi pribadi
D. Rumah sakit adalah tempat yang penuh hikmah
E. Menjadi egois akan membuat hidup bahagia
Jawaban: C
3. Bagaimana perbandingan
penyampaian pesan dalam cerpen dan puisi tersebut?
A. Cerpen menyindir, puisi
menyampaikan pesan secara serius
B. Cerpen dan puisi sama-sama menggunakan humor sarkastik
C. Cerpen menyentuh secara emosional, puisi menggunakan pendekatan humor dan
sindiran
D. Cerpen dan puisi menggunakan bahasa ilmiah dan formal
E. Puisi menyampaikan pesan secara kaku dan datar
Jawaban: C
4. Apa perbedaan nuansa (suasana)
yang paling tepat antara cerpen dan puisi tersebut?
A. Cerpen bernuansa romantis, puisi
bernuansa melankolis
B. Cerpen serius dan menyentuh, puisi ringan dan menggelitik
C. Cerpen dan puisi sama-sama bernuansa horor
D. Cerpen lucu, puisi menyedihkan
E. Cerpen dan puisi tidak memiliki nuansa yang berbeda
Jawaban: B
5. Pesan moral yang tersirat dalam
puisi Bikin Galau adalah...
A. Jangan mencuci motor tua karena
percuma
B. Jangan pernah memaafkan orang tua yang pelit
C. Jangan menilai cinta orang tua dari harga benda
D. Jadilah anak muda yang nekat seperti Rossi
E. Sebaiknya hidup bergaya meski berutang
Jawaban: C
Bacalah
puisi Hujan Bulan Juni dan Puisi Aku Ingin di bawah ini dengan cermat untuk
menjawab soal nomor 6 sampai dengan 15!
Hujan
Bulan Juni
tak ada
yang lebih tabah
dari
hujan bulan Juni
dirahasiakannya
rintik rindunya
kepada
pohon berbunga itu
tak ada
yang lebih bijak
dari
hujan bulan Juni
dihapusnya
jejak-jejak kakinya
yang
ragu-ragu di jalan itu
tak ada
yang lebih arif
dari
hujan bulan Juni
dibiarkannya
yang tak terucapkan
diserap
akar pohon bunga itu.
Aku
Ingin
Aku
ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan
kata yang tak sempat diucapkan
kayu
kepada api yang menjadikannya abu
Aku
ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan
isyarat yang tak sempat disampaikan
awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada.
6. Manakah alasan paling tepat mengapa puisi
"Hujan Bulan Juni" dapat dikatakan sarat dengan makna
kesabaran?
A. Karena hujan pada bulan Juni sangat langka dan unik.
B. Karena hujan dalam puisi itu memilih diam dan tidak
menunjukkan perasaannya secara langsung.
C. Karena penyair menjelaskan secara eksplisit bahwa hujan
bersabar.
D. Karena puisi ini menyampaikan pesan tentang kekuatan alam.
E. Karena pohon bunga dalam puisi menunjukkan ketabahan.
Kunci Jawaban: B
7. Bandingkan cara penyair menyampaikan
perasaan cinta dalam kedua puisi. Penilaian manakah yang paling tepat?
A. Keduanya menunjukkan cinta yang diekspresikan secara
terang-terangan.
B. Keduanya menggunakan majas hiperbola untuk menguatkan
ekspresi cinta.
C. "Aku Ingin" lebih ekspresif, sedangkan "Hujan
Bulan Juni" lebih simbolik.
D. "Hujan Bulan Juni" mengekspresikan cinta
yang berani, "Aku Ingin" menyampaikan cinta secara tersirat.
E. Kedua puisi tidak mengandung makna cinta.
Kunci Jawaban: C
8. Mengapa pemilihan diksi dalam puisi "Aku
Ingin" dianggap berhasil dalam membangun suasana puitis?
A. Karena menggunakan banyak kata sehari-hari yang
familiar.
B. Karena kata-katanya langsung menunjukkan rasa cinta tanpa
simbol.
C. Karena diksi yang dipilih padat makna dan mengandung
metafora yang kuat.
D. Karena banyak menggunakan kata kerja aktif.
E. Karena diksi yang digunakan penuh dengan kata benda
konkret.
Kunci Jawaban: C
9. Penilaian manakah yang paling tepat
tentang penggunaan bahasa figuratif dalam kedua puisi?
A. Keduanya menggunakan simile untuk menyampaikan rasa
sayang.
B. Puisi "Aku Ingin" menggunakan
personifikasi, sedangkan "Hujan Bulan Juni" tidak.
C. "Hujan Bulan Juni" menggunakan banyak
kiasan untuk mengekspresikan perasaan terpendam.
D. Bahasa figuratif pada kedua puisi digunakan untuk
mengkritik sosial.
E. Keduanya tidak menggunakan gaya bahasa yang khas.
Kunci Jawaban: C
10. Dari segi struktur batin, manakah
penilaian yang paling tepat terhadap perasaan penyair dalam puisi "Hujan
Bulan Juni"?
A. Perasaan sedih dan dendam karena cintanya tidak
terbalas.
B. Perasaan pasrah dan apatis terhadap keadaan.
C. Perasaan tenang yang lahir dari ketulusan menerima takdir
cinta.
D. Perasaan bingung dalam menyatakan cinta.
E. Perasaan bimbang yang mendalam.
Kunci Jawaban: C
11. Jika Anda menilai suasana yang
ditimbulkan dalam puisi "Aku Ingin", maka suasana tersebut
paling tepat digambarkan sebagai...
A. Marah dan kecewa
B. Tenang dan penuh pengharapan
C. Gelisah dan penuh tekanan
D. Tegang dan menggugah emosi
E. Putus asa dan menyakitkan
Kunci Jawaban: B
12. Mengapa tipografi dalam puisi "Hujan
Bulan Juni" penting untuk dinilai dalam pemaknaan puisi?
A. Karena membantu membedakan puisi dengan cerpen.
B. Karena susunannya menggambarkan puisi lama.
C. Karena bentuk dan jarak bait memperkuat kesan hening dan
mendalam.
D. Karena bentuknya menunjukkan kekakuan penyair.
E. Karena tipografi tidak relevan dalam penilaian puisi.
Kunci Jawaban: C
13. Apa yang dapat disimpulkan tentang karakter “aku”
dalam puisi "Aku Ingin" jika dibandingkan dengan karakter
hujan dalam puisi "Hujan Bulan Juni"?
A. Keduanya sama-sama menyatakan cinta secara lantang.
B. “Aku” cenderung menyimpan cinta, hujan menyatakannya terus
terang.
C. “Aku” menyampaikan cinta secara sederhana, hujan menyampaikan
melalui pengorbanan.
D. Hujan lebih ekspresif, “aku” lebih ragu-ragu.
E. Keduanya tidak menunjukkan ekspresi cinta yang jelas.
Kunci Jawaban: C
14. Bagaimana Anda menilai efektivitas gaya
bahasa dalam puisi "Aku Ingin"?
A. Terlalu rumit dan membingungkan pembaca.
B. Gaya bahasanya sederhana namun bermakna dalam.
C. Tidak menggambarkan cinta dengan baik.
D. Sangat panjang dan repetitif.
E. Tidak ada gaya bahasa yang menarik.
Kunci Jawaban: B
15. Jika Anda sebagai pembaca merasakan bahwa
puisi "Hujan Bulan Juni" menyampaikan pesan tentang
ketulusan, maka pendapat tersebut didukung oleh...
A. Sikap hujan yang tetap turun meskipun dicintainya tak
tahu.
B. Sikap hujan yang penuh kegelisahan.
C. Keberanian hujan menyatakan cinta.
D. Hujan menyampaikan rintik dengan kemarahan.
E. Hujan hanya diam karena takut.
Kunci Jawaban: A
Bacalah
cerpen di bawah ini untuk menjawab soal 16 s.d. 20
Omong Serius atau
Sekadar Serius Omong?
Siang itu kantin SMA Merdeka Raya
riuh rendah, tapi di sudut meja paling pojok, empat siswa tampak serius. Bagas
membuka percakapan dengan nada prihatin.
“Kalian masih ingat pemilihan
ketua OSIS bulan lalu?” tanyanya sambil menyeruput es teh.
“Iya,” sahut Rina cepat. “Aku
masih ingat jelas. Mandra janji ngajarin matematika buat yang kesulitan. Paijo
pengin bikin kita lebih disiplin. Tapi yang kepilih malah Alek, yang janji mau
undang tentor dari bimbel terkenal dan traktir bakso tiap akhir bulan. Janjinya
paling menggiurkan.”
“Tapi sampai sekarang mana
buktinya?” timpal Dina kesal. “Tentor nggak ada, bakso juga nggak pernah. Malah
katanya mau ngajak iuran!”
Rina melirik tajam ke Bagas.
“Dulu kamu yang paling semangat dukung Alek. Jangan sekarang pura-pura kecewa,
ya.”
Bagas tersinggung. “Lho, kamu
juga milih Alek, kan? Jangan lempar kesalahan ke aku aja!”
Dina segera menengahi. “Sudah,
sudah! Nggak ada gunanya saling menyalahkan. Lebih baik kita datangi Alek
langsung. Tanyakan baik-baik. Ini soal tanggung jawab.”
Mereka bertiga pun sepakat. Sore
harinya, mereka mengetuk pintu ruang OSIS, di mana Alek tampak sedang merapikan
dokumen. Ia menyambut mereka dengan ramah.
“Ada apa, teman-teman?” tanya
Alek.
Rina membuka pembicaraan. “Kami
cuma ingin mengingatkan soal janji kamu saat orasi visi misi pemilihan OSIS.
Tentor dari bimbel? Traktiran bakso? Belum ada tanda-tandanya.”
Alek tertunduk. “Aku sadar. Waktu
itu aku terlalu semangat. Aku cuma ingin menang, tanpa mikir dampaknya.
Sekarang aku sadar, janji itu berat. Biaya tentor dan traktiran besar, aku
nggak sanggup sendirian.”
Dina mengernyit. “Tapi kamu nggak
bilang begitu saat orasi visi misi. Kamu bilang semua gratis. Jelas-jelas janji
itu memengaruhi pilihan kami.”
Alek menelan ludah. “Aku minta
maaf. Tapi aku ingin memperbaikinya.”
Bagas menghela napas lalu
berkata, “Gimana kalau kita adakan ‘Hari Belajar & Makan Bersama’? Kita
belajar bareng guru atau alumni, lalu makan bakso bareng, pakai dana OSIS,
ditambah bantuan dari kamu.”
Wajah Alek kembali cerah. “Itu
ide bagus! Aku bisa buat proposal dan diskusikan dengan pengurus. Aku juga mau
ajak Mandra dan Paijo terlibat. Mereka punya semangat tinggi dan tetap berkarya
meski tidak menang.”
Rina tersenyum. “Nah, itu baru
pemimpin. Bukan hanya jago janji, tapi juga mau bertanggung jawab.”
“Dan mau merangkul semua pihak,”
tambah Dina. “Aku salut kalau kamu beneran mau mewujudkan ini.”
Alek mengangguk mantap. “Mulai
sekarang, aku akan lebih berhati-hati dalam berkata. Terima kasih sudah
mengingatkan.”
Dari percakapan itu, mereka semua
belajar satu hal penting, memilih pemimpin tak boleh hanya karena janji yang
menggiurkan, tapi karena niat baik yang disertai logika dan tanggung jawab.
16. Peristiwa dalam cerpen menunjukkan
perubahan sikap Alek sebagai ketua OSIS. Jika kamu ingin menulis puisi tentang
perubahan itu, manakah larik puisi yang paling tepat untuk mengawali
puisimu?
A. Aku lihat ruang OSIS sepi, sunyi tanpa
suara
B. Dulu kau berseru penuh janji, kini kau belajar menepatinya
C. Hanya es teh yang menyegarkan, bukan hatimu yang kecewa
D. Kantin ramai, tapi hati kami sepi menunggu bakso
E. Kemenanganmu tak butuh suara, cukup dengan kata manis
Kunci: B
17. Manakah larik puisi yang paling tepat
untuk menggambarkan kekecewaan siswa terhadap ketua OSIS yang
tak menepati janji?
A. Janjimu melambung tinggi, kenyataannya
masih di bumi
B. Kami datang membawa bakso, bukan untuk menagih dosa
C. Semua tahu kau ramah, tapi ramah tak cukup
D. Ketua hanyalah panggilan, bukan tanggung jawab
E. Pidatomu penuh bunga, tetapi tanpa akar yang kuat
Kunci: A
18. Jika kamu ingin
menyisipkan pesan moral dalam puisi berdasarkan cerpen,
pilihan larik mana yang paling tepat?
A. Dalam janji tersembunyi harapan, dalam
tanggung jawab tumbuh kepercayaan
B. Kantin, ruang OSIS, dan rencana hanyalah pemandangan
C. Seriuslah bila bicara, jangan asal bersuara
D. Makan bersama, belajar bersama, semua biasa saja
E. Siapa yang peduli janji jika tak ada bukti?
Kunci: A
19. Manakah judul puisi yang paling sesuai
dan menggugah jika puisimu berdasarkan cerita di atas?
A. Di Kantin Penuh Janji
B. Pemimpin dan Semangkuk Bakso
C. Belajar dari Suara
D. Dari Janji ke Aksi
E. Orasi, Bakso, dan Luka
Kunci: D
20. Jika kamu ingin mengakhiri puisi dengan nada
optimis dan reflektif, manakah larik penutup yang paling tepat?
A. Kini kami tahu, suara bukan
segalanya—tanggung jawab yang bicara
B. Akhir bulan tetap tanpa bakso, tapi penuh janji baru
C. Semangat membara, walau perut lapar
D. Kami duduk bersama, tertawa, lalu pulang
E. Tak perlu pemilihan, cukup teman sepermainan
Kunci: A
Bacalah puisi di bawah ini untuk menjawab
soal nomo 21 s.d. 30!
Kepada Kawan (Karya Chairil Anwar)
Sebelum Ajal mendekat dan
mengkhianat,
mencengkam dari belakang 'tika
kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam
dada darah serta rasa,
belum bertunas kecewa dan gentar
belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam
membenam,
layar merah berkibar hilang dalam
kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di
sini:
Ajal yang menarik kita, juga
mencekik diri sendiri!
Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas
kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan
balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan
kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu
laju,
Jangan tambatkan pada siang dan
malam
Dan
Hancurkan lagi apa yang kau
perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder
kerabat.
Tidak minta ampun atas segala
dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa
saja !
Jadi
mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, 'kan
merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi
kemurnian madu !!
21. Pilihan
diksi dalam larik “Tikamkan pedangmu hingga ke hulu” paling tepat
mencerminkan...
A. ajakan untuk bertarung secara fisik
B. semangat melawan musuh secara nyata
C. simbol perlawanan terhadap pengkhianatan nilai
D. keinginan membunuh seseorang
E. tekad untuk membela negara secara militer
Kunci Jawaban: C
22.
Kata konkret dalam larik “Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu”
berfungsi untuk...
A. menunjukkan kelemahan laki-laki
B. memperjelas realitas cinta
C. melambangkan keterikatan emosi yang harus dilepaskan
D. memperkuat nilai-nilai kesetiaan
E. menekankan pentingnya kasih sayang
Kunci Jawaban: C
23.
Larik “layar merah berkibar hilang dalam kelam” menciptakan imaji...
A. auditif, karena berkaitan dengan suara layar
B. visual, karena menggambarkan warna dan gerakan
C. taktil, karena berkaitan dengan perasaan kehilangan
D. visual dan taktil secara bersamaan
E. tak ada imaji karena bersifat naratif
Kunci Jawaban: B
24.
Gaya bahasa yang digunakan pada larik “Ajal yang menarik kita, juga mencekik
diri sendiri!” mengandung majas...
A. simile
B. personifikasi
C. metafora
D. eufemisme
E. hiperbola
Kunci Jawaban: B
25.
Struktur larik yang pendek dan terpisah dalam puisi ini menandakan tipografi
yang digunakan Chairil Anwar bertujuan untuk...
A. menyulitkan pemahaman pembaca
B. mempertegas emosi dan jeda dalam pernyataan
C. meniru bentuk puisi rakyat
D. memanjangkan isi puisi agar terlihat banyak
E. menghindari repetisi tema
Kunci Jawaban: B
26.
Tema utama puisi Kepada Kawan adalah...
A. penyesalan atas kehidupan yang penuh dosa
B. kesetiaan terhadap tanah air
C. perlawanan terhadap kepengecutan dan kemunafikan
D. cinta yang ditinggalkan demi perjuangan
E. kesadaran akan akhir kehidupan
Kunci Jawaban: C
27.
Perasaan yang dominan diekspresikan penyair dalam puisi adalah...
A. melankolis dan sedih
B. optimistis dan religius
C. revolusioner dan penuh keberanian
D. putus asa dan menyerah
E. cinta dan harapan
Kunci Jawaban: C
28.
Nada yang digunakan penyair kepada pembaca/kawan tampak sebagai...
A. teguran halus dan bijak
B. sindiran sinis terhadap kehidupan
C. ajakan penuh semangat dan tantangan
D. renungan terhadap kematian
E. pujian terhadap sahabat sejati
Kunci Jawaban: C
29.
Pesan yang dapat disimpulkan dari puisi ini adalah...
A. setiap manusia pasti menghadapi ajal tanpa bisa melawan
B. kemurnian hidup harus dipertahankan walau harus melawan
C. manusia harus berserah kepada takdir
D. cinta adalah hal paling penting dalam hidup
E. pengkhianatan adalah bagian dari kehidupan
Kunci Jawaban: B
30.
Jika penyair menggunakan diksi seperti "kuda paling liar", "tembus
jelajah dunia", dan "tikamkan pedangmu", maka hal
tersebut mencerminkan...
A. metafora terhadap keputusasaan
B. imaji untuk menggambarkan petualangan cinta
C. gaya hidup hedonistik
D. simbol semangat juang dan kebebasan melawan ketertundukan
E. bentuk penghormatan terhadap budaya masa lalu
Kunci Jawaban: D
Bacalah 3 teks di bawah ini dengan cermat
untuk menjawab soal nomor 31 s.d. 33
(1) Teks Drama Cermin di Tengah Senja
Tokoh:
·
Raka (mahasiswa filsafat, kritis tapi mudah putus asa)
·
Ibu
Lintang (guru bijak, peka
terhadap makna hidup)
(Panggung sederhana. Ada meja, dua
kursi, dan sebuah cermin besar di dinding. Senja jatuh di luar jendela.)
Raka: (duduk lemas, menatap buku yang tertutup)
Aku merasa kosong, Bu. Hidup ini seperti lautan yang hanya aku lihat saat
surut.
Ibu Lintang: (tersenyum, sambil menatap cermin)
Mungkin kau lupa membaca ketika hidup sedang pasang, Raka. Badai tak datang
tanpa isyarat.
Raka: Tapi mengapa hikmah hanya muncul saat hati hampir
tamat?
Ibu Lintang: Karena kau hanya membuka lembaran hikayat saat
linglung dan bingung. Mari, belajarlah membaca kembali... bukan hanya buku,
tapi juga dirimu sendiri.
(Raka bangkit dan berdiri di depan
cermin, menatap bayangannya dalam diam.)
Raka: (pelan) Mungkin sudah saatnya... membaca surat-surat
cinta yang dikirim Tuhan lewat cuaca.
(2) Teks Puisi Membaca Diri
Ketika laut pasang, aku tutup mata,
Ketika badai datang, baru kutanya semesta.
Kupelajari makna saat hampir binasa,
Padahal Cinta telah lama bersuara.
Kini aku membuka lembar tak bernama,
Surat-surat-Nya tanpa prangko,
Hanya jiwa yang berjaga,
Membaca langit, menafsir hujan sebagai cahaya.
(3)
Teks prosa “Surat dari Langit’
Aku pernah menjadi orang yang hanya mencari
makna ketika hati sepi. Aku membuka Al-Qur'an saat takut, membaca doa saat
cemas, dan mencari makna saat hidup mulai terasa usang. Namun pada pagi itu,
saat embun menempel di kaca jendela, aku sadar — Cinta Tuhan tidak pernah
memilih waktu.
Langit tak pernah marah ketika aku diam.
Angin tetap meniup daun-daun meski aku tak pernah menyapanya. Lalu aku
memutuskan untuk membaca, bukan hanya kata, tetapi hidup itu sendiri. Aku duduk
di teras, menatap langit, dan menulis satu kalimat di buku harianku: “Terima
kasih, Tuhan, untuk surat-surat-Mu yang datang lewat cahaya pagi dan suara
burung-burung.”
31. Manakah
pernyataan berikut yang paling tepat mengevaluasi perbedaan penggunaan bahasa
dalam ketiga teks tersebut?
A. Ketiga teks menggunakan bahasa
baku dan bersifat informatif untuk menjelaskan makna hidup.
B. Teks drama dan puisi sama-sama menggunakan kalimat naratif dan deskriptif,
sedangkan prosa menggunakan dialog.
C. Bahasa dalam puisi lebih padat dan simbolik, drama menggunakan percakapan
antar tokoh, sedangkan prosa lebih bebas dan naratif.
D. Prosa dan puisi sama-sama menggunakan dialog langsung, sedangkan drama
menggunakan monolog.
E. Teks puisi dan prosa tidak memiliki unsur imajinatif, berbeda dengan drama
yang penuh imajinasi.
Kunci Jawaban:
C
32. Jika kamu ingin menyampaikan
pesan spiritual tentang membaca makna hidup melalui bentuk yang paling padat
dan penuh simbol, manakah dari ketiga bentuk teks tersebut yang paling tepat
dipilih? Jelaskan alasannya berdasarkan karakteristiknya.
A. Prosa, karena memberikan ruang
luas untuk narasi panjang dan pengembangan konflik.
B. Drama, karena memungkinkan ekspresi melalui dialog dan aksi panggung.
C. Puisi, karena menggunakan gaya bahasa padat, simbolik, dan menyentuh secara
emosional.
D. Drama, karena lebih ekspresif dan komunikatif daripada bentuk tulisan lain.
E. Prosa, karena paling mudah dipahami dan dekat dengan keseharian pembaca.
Kunci Jawaban:
C
33.
Dari ketiga teks yang telah dibaca, manakah perbedaan struktur yang paling
mencolok dari teks drama dibandingkan dengan puisi dan prosa, dan mengapa hal
tersebut penting untuk dipahami oleh pembaca atau penonton?
A. Drama tidak memiliki alur dan
konflik, berbeda dengan puisi dan prosa.
B. Drama ditulis dalam bentuk narasi panjang, sedangkan puisi dan prosa lebih
ringkas.
C. Drama menekankan dialog dan petunjuk laku, yang penting untuk menggambarkan
aksi dan ekspresi langsung di panggung.
D. Drama selalu ditulis dalam bentuk puisi, sedangkan prosa dan puisi tidak
memiliki format khusus.
E. Tidak ada perbedaan yang mencolok antara drama, puisi, dan prosa karena
ketiganya memiliki fungsi yang sama.
Kunci Jawaban:
C
Bacalah
naskah drama di bawah ini dengan cermat!
Adegan 1 – Rumah Kontrakan Pak Umar,
pagi hari
(Pak
Umar duduk lesu di ruang tamu, memandangi tagihan listrik dan kontrakan rumah.)
Pak
Umar:
(Sambil menarik napas panjang)
Lagi-lagi sisa gaji cuma tinggal receh... semuanya habis buat angsuran
koperasi.
(Bu
Santi muncul di pintu, ekspresi kesal.)
Bu
Santi:
Pak, sampai kapan kita terus begini? Listrik mau diputus, kontrakan nunggak,
anak-anak minta sepatu...
Pak
Umar:
(Sedih, tapi berusaha tenang)
Sabar, Bu. Bulan ini ada gaji ke-13. Katanya gak ada potongan. Itu harapan
kita...
(Rini
masuk membawa sepatu rusak.)
Rini:
Pak... sepatuku sobek. Malu rasanya sekolah pakai beginian...
(Doni
menyusul, merengek.)
Doni:
Aku juga mau sepatu baru, Pak. Temanku punya yang nyala-nyala...
(Pak
Umar memeluk mereka lembut.)
Pak
Umar:
Sabar ya, Nak. Rezeki itu nggak ke mana. Doakan saja ayah dapat yang terbaik
bulan ini.
Adegan 2 – Ruang Tata Usaha Sekolah,
siang hari
(Pak
Umar tergesa masuk ke ruang TU dan bertemu Pak Rudi.)
Pak
Umar:
Pak Rudi, apa benar gaji ke-13 sudah cair?
Pak
Rudi:
(Senyum hangat)
Benar, Pak Umar. Sudah bisa diambil. Dan kabar baiknya: tidak ada potongan,
semua utuh.
Pak
Umar:
(Wajah cerah, mata berkaca-kaca. Dia merasa menjadi pegawai sejati)
Alhamdulillah... yaa Alloh.
Adegan 3 – Rumah Kontrakan, malam
hari
(Pak
Umar pulang membawa plastik berisi dua kotak sepatu dan makanan. Disambut
keluarga dengan senyum haru.)
Bu
Santi:
(Berbinar)
Alhamdulillah, Pak... rezeki juga datang akhirnya.
Rini
& Doni:
(Semangat membuka kotak sepatu)
Horeee! Terima kasih, Pak!
Pak
Umar:
(Berdiri menatap keluarga dengan haru)
Beratnya perjuangan ini jadi ringan... saat melihat kalian tersenyum bahagia
34. Dari segi penokohan dan dialog, tokoh Pak Umar
berhasil menunjukkan karakter yang kuat dalam menghadapi konflik hidupnya.
Manakah evaluasi yang paling tepat terhadap kekuatan karakter Pak Umar dalam
pertunjukan drama ini?
A. Ia selalu menghindar dari
konflik sehingga membuat penonton merasa bosan.
B. Tokoh ini terlalu emosional sehingga tidak konsisten dalam perannya.
C. Karakter Pak Umar terlalu sempurna, sehingga kurang realistis.
D. Pak Umar ditampilkan sebagai sosok sabar dan bertanggung jawab, memperkuat
pesan drama.
E. Karakter Pak Umar terlalu pasif sehingga tidak memberi dampak pada jalan
cerita.
Jawaban: D
35.
Evaluasilah penggunaan latar tempat dan
waktu dalam drama tersebut. Manakah pernyataan yang paling tepat?
A.
Latar tidak relevan dengan tema drama dan membingungkan penonton.
B. Perpindahan latar terlalu cepat dan mengganggu alur cerita.
C. Latar tempat dan waktu membantu menggambarkan kondisi ekonomi tokoh dan
mendukung suasana.
D. Latar waktu terlalu lama sehingga mengurangi ketegangan.
E. Latar tempat diabaikan dalam drama, menyebabkan cerita kurang meyakinkan.
Jawaban: C
36.
Dari sudut pandang alur dan konflik, bagaimana evaluasi struktur alur dalam
pertunjukan drama ini?
A.
Alur terlalu rumit dan tidak sesuai dengan tema drama.
B. Alur berkembang lambat dan bertele-tele.
C. Alur jelas, konflik terbangun baik, dan klimaks tersaji di saat yang tepat.
D. Konflik muncul mendadak dan tidak berkembang secara logis.
E. Alur bergerak terlalu cepat sehingga konflik terasa dangkal.
Jawaban: C
37.
Evaluasilah dialog dalam naskah
drama tersebut. Mana yang merupakan penilaian paling tepat?
A.
Dialog terasa formal dan kurang alami untuk tokoh sehari-hari.
B. Dialog terlalu panjang dan membosankan bagi penonton.
C. Dialog ringan, emosional, dan mendukung penokohan serta konflik cerita.
D. Dialog tidak mendukung karakterisasi tokoh utama.
E. Dialog tidak sesuai dengan latar sosial para tokoh.
Jawaban: C
38.
Jika kamu menjadi sutradara, bagaimana kamu akan menilai pemanfaatan properti dalam drama ini?
A.
Properti tidak diperlukan dalam drama ini karena fokusnya pada dialog.
B. Properti seperti tagihan listrik dan sepatu rusak tidak relevan dalam
pertunjukan.
C. Properti mendukung cerita dan memperkuat konflik sosial yang dialami tokoh.
D. Properti terlalu mencolok sehingga mengganggu perhatian pada tokoh.
E. Properti digunakan terlalu berlebihan dan mengurangi kekuatan pesan.
✅
Jawaban: C
39.
Evaluasilah amanat yang
terkandung dalam drama ini. Manakah pernyataan yang paling tepat?
A.
Amanat tidak tersampaikan dengan baik karena alurnya terlalu cepat.
B. Amanat terlalu eksplisit sehingga mengurangi kekuatan dramatis cerita.
C. Amanat tentang kesabaran dan keteguhan tokoh dalam menghadapi hidup
tersampaikan dengan kuat melalui konflik dan penyelesaian.
D. Amanatnya terlalu samar dan sulit dipahami penonton.
E. Amanatnya menggurui dan kurang menyentuh emosi penonton.
Jawaban: C
40. Seorang siswa menyusun abstrak untuk karya
ilmiahnya, namun ia menambahkan pendapat pribadi dan penilaian subjektif dalam
paragraf tersebut. Berdasarkan ciri bahasa ilmiah, bagaimana seharusnya kamu
menilai langkah tersebut?
A. Benar, karena pendapat pribadi dapat memperkaya isi abstrak.
B. Kurang tepat, karena abstrak seharusnya hanya berisi kutipan teori.
C. Kurang tepat, karena abstrak harus bersifat objektif dan berdasarkan fakta.
D. Benar, selama pendapat pribadi disampaikan dengan sopan.
E. Tepat, karena penulis berhak menyampaikan pendapat pribadinya.
Jawaban: C
41. Evaluasilah pernyataan berikut:
"Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan
data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi."
Pernyataan tersebut paling tepat diletakkan pada bagian...
A. Pendahuluan
B. Simpulan
C. Metode Penelitian
D. Pembahasan
E. Kerangka Teoretis
Jawaban: C
42. Seorang siswa menulis simpulan sebagai berikut:
"Penelitian ini menunjukkan bahwa
motivasi belajar siswa meningkat setelah diberi perlakuan menggunakan media
interaktif."
Kalimat tersebut dinilai tidak sesuai
jika tidak dilengkapi dengan...
A. Tujuan penelitian
B. Hasil data kuantitatif
C. Kajian pustaka
D. Metode wawancara
E. Hipotesis awal.
Jawaban
B
43. Dalam
laporan penelitian, bagian pembahasan ditulis sebagai berikut:
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
siswa lebih senang menggunakan aplikasi Quizizz dibanding metode konvensional.
Hal ini karena mereka merasa lebih tertantang dan tidak bosan."
Bagaimana kamu menilai penyajian data dalam kalimat tersebut?
A. Sudah tepat karena mencerminkan opini siswa.
B. Kurang tepat karena tidak mencantumkan data pendukung atau kutipan teori.
C. Sangat baik karena menjelaskan pengalaman siswa.
D. Sudah benar karena bersifat informatif.
E. Tepat karena menekankan hasil penelitian.
Jawaban: B
44. Seseorang menulis karya ilmiah
dengan struktur: pendahuluan, hasil penelitian, daftar pustaka, dan simpulan.
Struktur ini dinilai belum lengkap karena...
A. Tidak mencantumkan tujuan dan manfaat
B. Hanya memuat bagian inti
C. Tidak menyertakan kerangka teoretis
D. Belum mencantumkan bagian awal dan metode
E. Tidak ada pembahasan dan lampiran
Jawaban: D
45. Perhatikan penggalan karya
ilmiah berikut:
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media digital
terhadap minat baca siswa SMA."
Kalimat tersebut paling tepat
ditempatkan pada bagian...
A. Abstrak
B. Pendahuluan
C. Tujuan Penelitian
D. Simpulan
E. Latar Belakang
Jawaban: C
46. Manakah di bawah ini yang
merupakan penilaian paling tepat terhadap penggunaan bahasa dalam
kutipan ilmiah berikut?
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres siswa meningkat
secara signifikan saat menghadapi ujian akhir semester."
A. Kalimat tersebut bersifat
subjektif karena menyebut "ujian akhir semester".
B. Kalimat tersebut terlalu teknis dan tidak sesuai untuk karya ilmiah.
C. Kalimat tersebut bersifat objektif, jelas, dan mendukung kaidah bahasa
ilmiah.
D. Kalimat tersebut menggunakan kata konotatif dan ambigu.
E. Kalimat tersebut mengandung opini pribadi peneliti.
Kunci: C
47. Pilihlah kalimat yang tidak
mencerminkan ciri bahasa ilmiah yang objektif!
A. "Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran."
B. "Peneliti mencatat semua data sesuai waktu yang telah ditentukan."
C. "Penulis sangat senang karena hasilnya memuaskan."
D. "Hasil pengukuran menunjukkan perubahan suhu secara signifikan."
E. "Data diperoleh melalui observasi selama satu bulan."
Kunci: C
48. Perhatikan dua kalimat berikut:
- "Peneliti
mengamati perilaku siswa saat jam istirahat berlangsung."
- "Saya
mengamati tingkah anak-anak yang lucu dan menggemaskan."
Kalimat yang sesuai dengan ragam bahasa ilmiah adalah...
A. Kalimat 1 karena menggunakan
makna konotatif
B. Kalimat 2 karena menunjukkan suasana emosional
C. Kalimat 1 karena bersifat objektif dan denotatif
D. Kalimat 2 karena menggunakan kata yang menggugah
E. Kalimat 2 karena mudah dipahami pembaca awam
Kunci: C
49. Kalimat berikut ditulis dalam
laporan penelitian:
"Hasil penelitian ini sangat mengejutkan dan tidak disangka-sangka oleh
peneliti."
Kalimat tersebut kurang tepat karena...
A. Menggunakan kalimat pasif
B. Tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat
C. Mengandung makna denotatif yang ambigu
D. Terlalu subjektif dan tidak ilmiah
E. Tidak mencantumkan nama peneliti
Kunci: D
50. Perhatikan kalimat berikut:
"Aku meneliti pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman tomat
di rumahku."
Kalimat tersebut kurang tepat digunakan dalam karya ilmiah karena...
A. Tidak menjelaskan metode secara rinci
B. Menggunakan bahasa yang terlalu teknis
C. Tidak mengandung unsur hipotesis
D. Menggunakan kata ganti orang pertama tunggal
E. Tidak menunjukkan topik penelitian secara jelas
Kunci: D