Wednesday, 21 May 2025

Kumpulan Soal Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Kurikulum Terbaru 2025

Temukan kumpulan soal Bahasa Indonesia kelas XI SMA Kurikulum 2025 lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasan. Cocok untuk latihan harian, ujian semester, dan persiapan asesmen nasional.


Bacalah cerpen dan puisi di bawah ini dengan cermat!

Cerpen Maafku di Ujung Luka

Paijo mogok sekolah. Ia marah karena ayahnya membelikan motor tua, bukan motor sport yang ia impikan.

"Aku malu, Yah. Teman-temanku motornya keren. Kenapa Ayah malah belikan motor tua?" bentaknya.

Ayah menghela napas. "Maaf, Nak. Ayah belum sanggup beli motor mahal. Tapi motor ini masih layak dan aman."

"Aku nggak mau sekolah sebelum dapat motor baru!" Paijo bersikeras.

Ibu mencoba menengahi, "Paijo, motor bukan segalanya. Ayah sudah berusaha yang terbaik. Jangan sakiti hatinya hanya karena gengsi."

Namun, Paijo tetap pergi dengan kesal, mengendarai motornya tanpa helm. Di jalan, sebuah mobil menabraknya. Ia dilarikan ke rumah sakit dengan kaki patah.

Di ruang perawatan, dokter mendekat. "Nak, hidup ini terlalu singkat untuk dibenci dan disesali. Orang tua tak selalu bisa menuruti, tapi mereka selalu mencintai."

Paijo menangis. "Aku salah, Dok. Aku ingin minta maaf..."

Beberapa hari kemudian, Ayah dan Ibu datang menjenguk.

"Ayah... Ibu... maafkan aku. Aku egois. Aku janji akan sekolah lagi dan jadi anak yang berbakti."

Ayah menggenggam tangannya. "Kami selalu memaafkanmu, Nak."

Kesepakatan lahir dari luka. Kini Paijo tahu: kasih sayang lebih berarti daripada motor sport

 

Bikin Galau

Paijo ngambek, wajahnya kusut,
Dapat motor tua, bukan yang ngebut.
"Ini sih malu, mana bisa gaya?"
Katanya sambil lempar rantang ke meja.

Ayahnya sabar, ibunya nelangsa,
Motor tua dianggap aib keluarga.
"Padahal ini motor masih bisa jalan,"
Tapi Paijo ingin yang bisa terbang, jangan-jangan!

Ia pun tancap gas tanpa helm di kepala,
Dikira Valentino Rossi dari desa.
Eh, belum lima menit melaju di jalan,
Ditabrak mobil—langsung pingsan.

Di rumah sakit, baru sadar dosa,
Dokternya bijak, kayak ustaz di masa SMA.
"Orang tua bukan showroom motor, Jo.
Tapi hatinya showroom cinta, lho!"

Akhir cerita Paijo tobat total,
Katanya mau jadi anak yang ideal.
Motor tua kini dicuci tiap pagi,
Katanya: "Yang penting, masih bisa selfi!"

 

1. Apa tema utama yang terdapat dalam cerpen Maafku di Ujung Luka dan puisi Bikin Galau?

A. Keinginan anak yang dikabulkan dengan cepat
B. Perjuangan hidup di desa
C. Kasih sayang orang tua dan penyesalan anak
D. Anak yang rajin belajar demi motor baru
E. Gaya hidup mewah sebagai kebutuhan utama

Jawaban: C

 

2. Apa pesan tersirat dari cerpen Maafku di Ujung Luka?

A. Anak harus selalu menuruti perintah orang tua
B. Motor sport lebih aman daripada motor tua
C. Jangan memaksa orang tua demi gengsi pribadi
D. Rumah sakit adalah tempat yang penuh hikmah
E. Menjadi egois akan membuat hidup bahagia

Jawaban: C

3. Bagaimana perbandingan penyampaian pesan dalam cerpen dan puisi tersebut?

A. Cerpen menyindir, puisi menyampaikan pesan secara serius
B. Cerpen dan puisi sama-sama menggunakan humor sarkastik
C. Cerpen menyentuh secara emosional, puisi menggunakan pendekatan humor dan sindiran
D. Cerpen dan puisi menggunakan bahasa ilmiah dan formal
E. Puisi menyampaikan pesan secara kaku dan datar

Jawaban: C

4. Apa perbedaan nuansa (suasana) yang paling tepat antara cerpen dan puisi tersebut?

A. Cerpen bernuansa romantis, puisi bernuansa melankolis
B. Cerpen serius dan menyentuh, puisi ringan dan menggelitik
C. Cerpen dan puisi sama-sama bernuansa horor
D. Cerpen lucu, puisi menyedihkan
E. Cerpen dan puisi tidak memiliki nuansa yang berbeda

Jawaban: B

 

5. Pesan moral yang tersirat dalam puisi Bikin Galau adalah...

A. Jangan mencuci motor tua karena percuma
B. Jangan pernah memaafkan orang tua yang pelit
C. Jangan menilai cinta orang tua dari harga benda
D. Jadilah anak muda yang nekat seperti Rossi
E. Sebaiknya hidup bergaya meski berutang

Jawaban: C

 


 

Bacalah puisi Hujan Bulan Juni dan Puisi Aku Ingin di bawah ini dengan cermat untuk menjawab soal nomor 6 sampai dengan 15!

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan Juni

dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu

 

tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan Juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu

 

 

tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan Juni

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu.

 

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

 

6. Manakah alasan paling tepat mengapa puisi "Hujan Bulan Juni" dapat dikatakan sarat dengan makna kesabaran?

A. Karena hujan pada bulan Juni sangat langka dan unik.
B. Karena hujan dalam puisi itu memilih diam dan tidak menunjukkan perasaannya secara langsung.
C. Karena penyair menjelaskan secara eksplisit bahwa hujan bersabar.
D. Karena puisi ini menyampaikan pesan tentang kekuatan alam.
E. Karena pohon bunga dalam puisi menunjukkan ketabahan.

Kunci Jawaban: B

7. Bandingkan cara penyair menyampaikan perasaan cinta dalam kedua puisi. Penilaian manakah yang paling tepat?

A. Keduanya menunjukkan cinta yang diekspresikan secara terang-terangan.
B. Keduanya menggunakan majas hiperbola untuk menguatkan ekspresi cinta.
C. "Aku Ingin" lebih ekspresif, sedangkan "Hujan Bulan Juni" lebih simbolik.
D. "Hujan Bulan Juni" mengekspresikan cinta yang berani, "Aku Ingin" menyampaikan cinta secara tersirat.
E. Kedua puisi tidak mengandung makna cinta.

Kunci Jawaban: C

8. Mengapa pemilihan diksi dalam puisi "Aku Ingin" dianggap berhasil dalam membangun suasana puitis?

A. Karena menggunakan banyak kata sehari-hari yang familiar.
B. Karena kata-katanya langsung menunjukkan rasa cinta tanpa simbol.
C. Karena diksi yang dipilih padat makna dan mengandung metafora yang kuat.
D. Karena banyak menggunakan kata kerja aktif.
E. Karena diksi yang digunakan penuh dengan kata benda konkret.

Kunci Jawaban: C

9. Penilaian manakah yang paling tepat tentang penggunaan bahasa figuratif dalam kedua puisi?

A. Keduanya menggunakan simile untuk menyampaikan rasa sayang.
B. Puisi "Aku Ingin" menggunakan personifikasi, sedangkan "Hujan Bulan Juni" tidak.
C. "Hujan Bulan Juni" menggunakan banyak kiasan untuk mengekspresikan perasaan terpendam.
D. Bahasa figuratif pada kedua puisi digunakan untuk mengkritik sosial.
E. Keduanya tidak menggunakan gaya bahasa yang khas.

Kunci Jawaban: C

10. Dari segi struktur batin, manakah penilaian yang paling tepat terhadap perasaan penyair dalam puisi "Hujan Bulan Juni"?

A. Perasaan sedih dan dendam karena cintanya tidak terbalas.
B. Perasaan pasrah dan apatis terhadap keadaan.
C. Perasaan tenang yang lahir dari ketulusan menerima takdir cinta.
D. Perasaan bingung dalam menyatakan cinta.
E. Perasaan bimbang yang mendalam.

Kunci Jawaban: C

11. Jika Anda menilai suasana yang ditimbulkan dalam puisi "Aku Ingin", maka suasana tersebut paling tepat digambarkan sebagai...

A. Marah dan kecewa
B. Tenang dan penuh pengharapan
C. Gelisah dan penuh tekanan
D. Tegang dan menggugah emosi
E. Putus asa dan menyakitkan

Kunci Jawaban: B

 

12. Mengapa tipografi dalam puisi "Hujan Bulan Juni" penting untuk dinilai dalam pemaknaan puisi?

A. Karena membantu membedakan puisi dengan cerpen.
B. Karena susunannya menggambarkan puisi lama.
C. Karena bentuk dan jarak bait memperkuat kesan hening dan mendalam.
D. Karena bentuknya menunjukkan kekakuan penyair.
E. Karena tipografi tidak relevan dalam penilaian puisi.

Kunci Jawaban: C

 

13. Apa yang dapat disimpulkan tentang karakter “aku” dalam puisi "Aku Ingin" jika dibandingkan dengan karakter hujan dalam puisi "Hujan Bulan Juni"?

A. Keduanya sama-sama menyatakan cinta secara lantang.
B. “Aku” cenderung menyimpan cinta, hujan menyatakannya terus terang.
C. “Aku” menyampaikan cinta secara sederhana, hujan menyampaikan melalui pengorbanan.
D. Hujan lebih ekspresif, “aku” lebih ragu-ragu.
E. Keduanya tidak menunjukkan ekspresi cinta yang jelas.

Kunci Jawaban: C

14. Bagaimana Anda menilai efektivitas gaya bahasa dalam puisi "Aku Ingin"?

A. Terlalu rumit dan membingungkan pembaca.
B. Gaya bahasanya sederhana namun bermakna dalam.
C. Tidak menggambarkan cinta dengan baik.
D. Sangat panjang dan repetitif.
E. Tidak ada gaya bahasa yang menarik.

Kunci Jawaban: B

15. Jika Anda sebagai pembaca merasakan bahwa puisi "Hujan Bulan Juni" menyampaikan pesan tentang ketulusan, maka pendapat tersebut didukung oleh...

A. Sikap hujan yang tetap turun meskipun dicintainya tak tahu.
B. Sikap hujan yang penuh kegelisahan.
C. Keberanian hujan menyatakan cinta.
D. Hujan menyampaikan rintik dengan kemarahan.
E. Hujan hanya diam karena takut.

Kunci Jawaban: A

 

Bacalah cerpen di bawah ini untuk menjawab soal 16 s.d. 20

Omong Serius atau Sekadar Serius Omong?

Siang itu kantin SMA Merdeka Raya riuh rendah, tapi di sudut meja paling pojok, empat siswa tampak serius. Bagas membuka percakapan dengan nada prihatin.

“Kalian masih ingat pemilihan ketua OSIS bulan lalu?” tanyanya sambil menyeruput es teh.

“Iya,” sahut Rina cepat. “Aku masih ingat jelas. Mandra janji ngajarin matematika buat yang kesulitan. Paijo pengin bikin kita lebih disiplin. Tapi yang kepilih malah Alek, yang janji mau undang tentor dari bimbel terkenal dan traktir bakso tiap akhir bulan. Janjinya paling menggiurkan.”

“Tapi sampai sekarang mana buktinya?” timpal Dina kesal. “Tentor nggak ada, bakso juga nggak pernah. Malah katanya mau ngajak iuran!”

Rina melirik tajam ke Bagas. “Dulu kamu yang paling semangat dukung Alek. Jangan sekarang pura-pura kecewa, ya.”

Bagas tersinggung. “Lho, kamu juga milih Alek, kan? Jangan lempar kesalahan ke aku aja!”

Dina segera menengahi. “Sudah, sudah! Nggak ada gunanya saling menyalahkan. Lebih baik kita datangi Alek langsung. Tanyakan baik-baik. Ini soal tanggung jawab.”

Mereka bertiga pun sepakat. Sore harinya, mereka mengetuk pintu ruang OSIS, di mana Alek tampak sedang merapikan dokumen. Ia menyambut mereka dengan ramah.

“Ada apa, teman-teman?” tanya Alek.

Rina membuka pembicaraan. “Kami cuma ingin mengingatkan soal janji kamu saat orasi visi misi pemilihan OSIS. Tentor dari bimbel? Traktiran bakso? Belum ada tanda-tandanya.”

Alek tertunduk. “Aku sadar. Waktu itu aku terlalu semangat. Aku cuma ingin menang, tanpa mikir dampaknya. Sekarang aku sadar, janji itu berat. Biaya tentor dan traktiran besar, aku nggak sanggup sendirian.”

Dina mengernyit. “Tapi kamu nggak bilang begitu saat orasi visi misi. Kamu bilang semua gratis. Jelas-jelas janji itu memengaruhi pilihan kami.”

Alek menelan ludah. “Aku minta maaf. Tapi aku ingin memperbaikinya.”

Bagas menghela napas lalu berkata, “Gimana kalau kita adakan ‘Hari Belajar & Makan Bersama’? Kita belajar bareng guru atau alumni, lalu makan bakso bareng, pakai dana OSIS, ditambah bantuan dari kamu.”

Wajah Alek kembali cerah. “Itu ide bagus! Aku bisa buat proposal dan diskusikan dengan pengurus. Aku juga mau ajak Mandra dan Paijo terlibat. Mereka punya semangat tinggi dan tetap berkarya meski tidak menang.”

Rina tersenyum. “Nah, itu baru pemimpin. Bukan hanya jago janji, tapi juga mau bertanggung jawab.”

“Dan mau merangkul semua pihak,” tambah Dina. “Aku salut kalau kamu beneran mau mewujudkan ini.”

Alek mengangguk mantap. “Mulai sekarang, aku akan lebih berhati-hati dalam berkata. Terima kasih sudah mengingatkan.”

Dari percakapan itu, mereka semua belajar satu hal penting, memilih pemimpin tak boleh hanya karena janji yang menggiurkan, tapi karena niat baik yang disertai logika dan tanggung jawab.

 

 

 

 

16. Peristiwa dalam cerpen menunjukkan perubahan sikap Alek sebagai ketua OSIS. Jika kamu ingin menulis puisi tentang perubahan itu, manakah larik puisi yang paling tepat untuk mengawali puisimu?

A. Aku lihat ruang OSIS sepi, sunyi tanpa suara
B. Dulu kau berseru penuh janji, kini kau belajar menepatinya
C. Hanya es teh yang menyegarkan, bukan hatimu yang kecewa
D. Kantin ramai, tapi hati kami sepi menunggu bakso
E. Kemenanganmu tak butuh suara, cukup dengan kata manis

Kunci: B

17. Manakah larik puisi yang paling tepat untuk menggambarkan kekecewaan siswa terhadap ketua OSIS yang tak menepati janji?

A. Janjimu melambung tinggi, kenyataannya masih di bumi
B. Kami datang membawa bakso, bukan untuk menagih dosa
C. Semua tahu kau ramah, tapi ramah tak cukup
D. Ketua hanyalah panggilan, bukan tanggung jawab
E. Pidatomu penuh bunga, tetapi tanpa akar yang kuat

Kunci: A

18. Jika kamu ingin menyisipkan pesan moral dalam puisi berdasarkan cerpen, pilihan larik mana yang paling tepat?

A. Dalam janji tersembunyi harapan, dalam tanggung jawab tumbuh kepercayaan
B. Kantin, ruang OSIS, dan rencana hanyalah pemandangan
C. Seriuslah bila bicara, jangan asal bersuara
D. Makan bersama, belajar bersama, semua biasa saja
E. Siapa yang peduli janji jika tak ada bukti?

Kunci: A

19. Manakah judul puisi yang paling sesuai dan menggugah jika puisimu berdasarkan cerita di atas?

A. Di Kantin Penuh Janji
B. Pemimpin dan Semangkuk Bakso
C. Belajar dari Suara
D. Dari Janji ke Aksi
E. Orasi, Bakso, dan Luka

Kunci: D

20. Jika kamu ingin mengakhiri puisi dengan nada optimis dan reflektif, manakah larik penutup yang paling tepat?

A. Kini kami tahu, suara bukan segalanya—tanggung jawab yang bicara
B. Akhir bulan tetap tanpa bakso, tapi penuh janji baru
C. Semangat membara, walau perut lapar
D. Kami duduk bersama, tertawa, lalu pulang
E. Tak perlu pemilihan, cukup teman sepermainan

Kunci: A

Bacalah puisi di bawah ini untuk menjawab soal nomo 21 s.d. 30!

Kepada Kawan  (Karya Chairil Anwar)

 

Sebelum Ajal mendekat dan mengkhianat,

mencengkam dari belakang 'tika kita tidak melihat,

selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,

 

belum bertunas kecewa dan gentar belum ada,

tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,

layar merah berkibar hilang dalam kelam,

kawan, mari kita putuskan kini di sini:

Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!

 

Jadi

Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,

Tembus jelajah dunia ini dan balikkan

Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,

Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,

Jangan tambatkan pada siang dan malam

 

Dan

Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,

Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.

Tidak minta ampun atas segala dosa,

Tidak memberi pamit pada siapa saja !

 

Jadi

mari kita putuskan sekali lagi:

Ajal yang menarik kita, 'kan merasa angkasa sepi,

Sekali lagi kawan, sebaris lagi:

Tikamkan pedangmu hingga ke hulu

Pada siapa yang mengairi kemurnian madu !!

 

21. Pilihan diksi dalam larik “Tikamkan pedangmu hingga ke hulu” paling tepat mencerminkan...
A. ajakan untuk bertarung secara fisik
B. semangat melawan musuh secara nyata
C. simbol perlawanan terhadap pengkhianatan nilai
D. keinginan membunuh seseorang
E. tekad untuk membela negara secara militer

Kunci Jawaban: C

 

22. Kata konkret dalam larik “Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu” berfungsi untuk...
A. menunjukkan kelemahan laki-laki
B. memperjelas realitas cinta
C. melambangkan keterikatan emosi yang harus dilepaskan
D. memperkuat nilai-nilai kesetiaan
E. menekankan pentingnya kasih sayang

Kunci Jawaban: C

23. Larik “layar merah berkibar hilang dalam kelam” menciptakan imaji...
A. auditif, karena berkaitan dengan suara layar
B. visual, karena menggambarkan warna dan gerakan
C. taktil, karena berkaitan dengan perasaan kehilangan
D. visual dan taktil secara bersamaan
E. tak ada imaji karena bersifat naratif

Kunci Jawaban: B

24. Gaya bahasa yang digunakan pada larik “Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!” mengandung majas...
A. simile
B. personifikasi
C. metafora
D. eufemisme
E. hiperbola

Kunci Jawaban: B

 

25. Struktur larik yang pendek dan terpisah dalam puisi ini menandakan tipografi yang digunakan Chairil Anwar bertujuan untuk...
A. menyulitkan pemahaman pembaca
B. mempertegas emosi dan jeda dalam pernyataan
C. meniru bentuk puisi rakyat
D. memanjangkan isi puisi agar terlihat banyak
E. menghindari repetisi tema

Kunci Jawaban: B

26. Tema utama puisi Kepada Kawan adalah...
A. penyesalan atas kehidupan yang penuh dosa
B. kesetiaan terhadap tanah air
C. perlawanan terhadap kepengecutan dan kemunafikan
D. cinta yang ditinggalkan demi perjuangan
E. kesadaran akan akhir kehidupan

Kunci Jawaban: C

27. Perasaan yang dominan diekspresikan penyair dalam puisi adalah...
A. melankolis dan sedih
B. optimistis dan religius
C. revolusioner dan penuh keberanian
D. putus asa dan menyerah
E. cinta dan harapan

Kunci Jawaban: C

28. Nada yang digunakan penyair kepada pembaca/kawan tampak sebagai...
A. teguran halus dan bijak
B. sindiran sinis terhadap kehidupan
C. ajakan penuh semangat dan tantangan
D. renungan terhadap kematian
E. pujian terhadap sahabat sejati

Kunci Jawaban: C

29. Pesan yang dapat disimpulkan dari puisi ini adalah...
A. setiap manusia pasti menghadapi ajal tanpa bisa melawan
B. kemurnian hidup harus dipertahankan walau harus melawan
C. manusia harus berserah kepada takdir
D. cinta adalah hal paling penting dalam hidup
E. pengkhianatan adalah bagian dari kehidupan

Kunci Jawaban: B

30. Jika penyair menggunakan diksi seperti "kuda paling liar", "tembus jelajah dunia", dan "tikamkan pedangmu", maka hal tersebut mencerminkan...
A. metafora terhadap keputusasaan
B. imaji untuk menggambarkan petualangan cinta
C. gaya hidup hedonistik
D. simbol semangat juang dan kebebasan melawan ketertundukan
E. bentuk penghormatan terhadap budaya masa lalu

Kunci Jawaban: D

 

Bacalah 3 teks di bawah ini dengan cermat untuk menjawab soal nomor 31 s.d. 33

(1) Teks Drama Cermin di Tengah Senja

Tokoh:

·         Raka (mahasiswa filsafat, kritis tapi mudah putus asa)

·         Ibu Lintang (guru bijak, peka terhadap makna hidup)

(Panggung sederhana. Ada meja, dua kursi, dan sebuah cermin besar di dinding. Senja jatuh di luar jendela.)

Raka: (duduk lemas, menatap buku yang tertutup)
Aku merasa kosong, Bu. Hidup ini seperti lautan yang hanya aku lihat saat surut.

Ibu Lintang: (tersenyum, sambil menatap cermin)
Mungkin kau lupa membaca ketika hidup sedang pasang, Raka. Badai tak datang tanpa isyarat.

Raka: Tapi mengapa hikmah hanya muncul saat hati hampir tamat?

Ibu Lintang: Karena kau hanya membuka lembaran hikayat saat linglung dan bingung. Mari, belajarlah membaca kembali... bukan hanya buku, tapi juga dirimu sendiri.

(Raka bangkit dan berdiri di depan cermin, menatap bayangannya dalam diam.)

Raka: (pelan) Mungkin sudah saatnya... membaca surat-surat cinta yang dikirim Tuhan lewat cuaca.

(2) Teks Puisi Membaca Diri

Ketika laut pasang, aku tutup mata,
Ketika badai datang, baru kutanya semesta.
Kupelajari makna saat hampir binasa,
Padahal Cinta telah lama bersuara.

Kini aku membuka lembar tak bernama,
Surat-surat-Nya tanpa prangko,
Hanya jiwa yang berjaga,
Membaca langit, menafsir hujan sebagai cahaya.

 

 (3) Teks prosa “Surat dari Langit’

Aku pernah menjadi orang yang hanya mencari makna ketika hati sepi. Aku membuka Al-Qur'an saat takut, membaca doa saat cemas, dan mencari makna saat hidup mulai terasa usang. Namun pada pagi itu, saat embun menempel di kaca jendela, aku sadar — Cinta Tuhan tidak pernah memilih waktu.

Langit tak pernah marah ketika aku diam. Angin tetap meniup daun-daun meski aku tak pernah menyapanya. Lalu aku memutuskan untuk membaca, bukan hanya kata, tetapi hidup itu sendiri. Aku duduk di teras, menatap langit, dan menulis satu kalimat di buku harianku: “Terima kasih, Tuhan, untuk surat-surat-Mu yang datang lewat cahaya pagi dan suara burung-burung.”

 


 

31. Manakah pernyataan berikut yang paling tepat mengevaluasi perbedaan penggunaan bahasa dalam ketiga teks tersebut?

A. Ketiga teks menggunakan bahasa baku dan bersifat informatif untuk menjelaskan makna hidup.
B. Teks drama dan puisi sama-sama menggunakan kalimat naratif dan deskriptif, sedangkan prosa menggunakan dialog.
C. Bahasa dalam puisi lebih padat dan simbolik, drama menggunakan percakapan antar tokoh, sedangkan prosa lebih bebas dan naratif.
D. Prosa dan puisi sama-sama menggunakan dialog langsung, sedangkan drama menggunakan monolog.
E. Teks puisi dan prosa tidak memiliki unsur imajinatif, berbeda dengan drama yang penuh imajinasi.

Kunci Jawaban: C

 

32. Jika kamu ingin menyampaikan pesan spiritual tentang membaca makna hidup melalui bentuk yang paling padat dan penuh simbol, manakah dari ketiga bentuk teks tersebut yang paling tepat dipilih? Jelaskan alasannya berdasarkan karakteristiknya.

A. Prosa, karena memberikan ruang luas untuk narasi panjang dan pengembangan konflik.
B. Drama, karena memungkinkan ekspresi melalui dialog dan aksi panggung.
C. Puisi, karena menggunakan gaya bahasa padat, simbolik, dan menyentuh secara emosional.
D. Drama, karena lebih ekspresif dan komunikatif daripada bentuk tulisan lain.
E. Prosa, karena paling mudah dipahami dan dekat dengan keseharian pembaca.

Kunci Jawaban: C

 

33. Dari ketiga teks yang telah dibaca, manakah perbedaan struktur yang paling mencolok dari teks drama dibandingkan dengan puisi dan prosa, dan mengapa hal tersebut penting untuk dipahami oleh pembaca atau penonton?

A. Drama tidak memiliki alur dan konflik, berbeda dengan puisi dan prosa.
B. Drama ditulis dalam bentuk narasi panjang, sedangkan puisi dan prosa lebih ringkas.
C. Drama menekankan dialog dan petunjuk laku, yang penting untuk menggambarkan aksi dan ekspresi langsung di panggung.
D. Drama selalu ditulis dalam bentuk puisi, sedangkan prosa dan puisi tidak memiliki format khusus.
E. Tidak ada perbedaan yang mencolok antara drama, puisi, dan prosa karena ketiganya memiliki fungsi yang sama.

Kunci Jawaban: C

 

Bacalah naskah drama di bawah ini dengan cermat!

Adegan 1 – Rumah Kontrakan Pak Umar, pagi hari

(Pak Umar duduk lesu di ruang tamu, memandangi tagihan listrik dan kontrakan rumah.)

Pak Umar:
(Sambil menarik napas panjang)
Lagi-lagi sisa gaji cuma tinggal receh... semuanya habis buat angsuran koperasi.

(Bu Santi muncul di pintu, ekspresi kesal.)

Bu Santi:
Pak, sampai kapan kita terus begini? Listrik mau diputus, kontrakan nunggak, anak-anak minta sepatu...

Pak Umar:
(Sedih, tapi berusaha tenang)
Sabar, Bu. Bulan ini ada gaji ke-13. Katanya gak ada potongan. Itu harapan kita...

(Rini masuk membawa sepatu rusak.)

Rini:
Pak... sepatuku sobek. Malu rasanya sekolah pakai beginian...

(Doni menyusul, merengek.)

Doni:
Aku juga mau sepatu baru, Pak. Temanku punya yang nyala-nyala...

(Pak Umar memeluk mereka lembut.)

Pak Umar:
Sabar ya, Nak. Rezeki itu nggak ke mana. Doakan saja ayah dapat yang terbaik bulan ini.

 

Adegan 2 – Ruang Tata Usaha Sekolah, siang hari

(Pak Umar tergesa masuk ke ruang TU dan bertemu Pak Rudi.)

Pak Umar:
Pak Rudi, apa benar gaji ke-13 sudah cair?

Pak Rudi:
(Senyum hangat)
Benar, Pak Umar. Sudah bisa diambil. Dan kabar baiknya: tidak ada potongan, semua utuh.

Pak Umar:
(Wajah cerah, mata berkaca-kaca. Dia merasa menjadi pegawai sejati)
Alhamdulillah... yaa Alloh.

Adegan 3 – Rumah Kontrakan, malam hari

(Pak Umar pulang membawa plastik berisi dua kotak sepatu dan makanan. Disambut keluarga dengan senyum haru.)

Bu Santi:
(Berbinar)
Alhamdulillah, Pak... rezeki juga datang akhirnya.

Rini & Doni:
(Semangat membuka kotak sepatu)
Horeee! Terima kasih, Pak!

Pak Umar:
(Berdiri menatap keluarga dengan haru)
Beratnya perjuangan ini jadi ringan... saat melihat kalian tersenyum bahagia

34. Dari segi penokohan dan dialog, tokoh Pak Umar berhasil menunjukkan karakter yang kuat dalam menghadapi konflik hidupnya. Manakah evaluasi yang paling tepat terhadap kekuatan karakter Pak Umar dalam pertunjukan drama ini?

A. Ia selalu menghindar dari konflik sehingga membuat penonton merasa bosan.
B. Tokoh ini terlalu emosional sehingga tidak konsisten dalam perannya.
C. Karakter Pak Umar terlalu sempurna, sehingga kurang realistis.
D. Pak Umar ditampilkan sebagai sosok sabar dan bertanggung jawab, memperkuat pesan drama.
E. Karakter Pak Umar terlalu pasif sehingga tidak memberi dampak pada jalan cerita.

Jawaban: D

35. Evaluasilah penggunaan latar tempat dan waktu dalam drama tersebut. Manakah pernyataan yang paling tepat?

A. Latar tidak relevan dengan tema drama dan membingungkan penonton.
B. Perpindahan latar terlalu cepat dan mengganggu alur cerita.
C. Latar tempat dan waktu membantu menggambarkan kondisi ekonomi tokoh dan mendukung suasana.
D. Latar waktu terlalu lama sehingga mengurangi ketegangan.
E. Latar tempat diabaikan dalam drama, menyebabkan cerita kurang meyakinkan.

Jawaban: C

36. Dari sudut pandang alur dan konflik, bagaimana evaluasi struktur alur dalam pertunjukan drama ini?

A. Alur terlalu rumit dan tidak sesuai dengan tema drama.
B. Alur berkembang lambat dan bertele-tele.
C. Alur jelas, konflik terbangun baik, dan klimaks tersaji di saat yang tepat.
D. Konflik muncul mendadak dan tidak berkembang secara logis.
E. Alur bergerak terlalu cepat sehingga konflik terasa dangkal.

Jawaban: C

37. Evaluasilah dialog dalam naskah drama tersebut. Mana yang merupakan penilaian paling tepat?

A. Dialog terasa formal dan kurang alami untuk tokoh sehari-hari.
B. Dialog terlalu panjang dan membosankan bagi penonton.
C. Dialog ringan, emosional, dan mendukung penokohan serta konflik cerita.
D. Dialog tidak mendukung karakterisasi tokoh utama.
E. Dialog tidak sesuai dengan latar sosial para tokoh.

Jawaban: C

38. Jika kamu menjadi sutradara, bagaimana kamu akan menilai pemanfaatan properti dalam drama ini?

A. Properti tidak diperlukan dalam drama ini karena fokusnya pada dialog.
B. Properti seperti tagihan listrik dan sepatu rusak tidak relevan dalam pertunjukan.
C. Properti mendukung cerita dan memperkuat konflik sosial yang dialami tokoh.
D. Properti terlalu mencolok sehingga mengganggu perhatian pada tokoh.
E. Properti digunakan terlalu berlebihan dan mengurangi kekuatan pesan.

Jawaban: C

39. Evaluasilah amanat yang terkandung dalam drama ini. Manakah pernyataan yang paling tepat?

A. Amanat tidak tersampaikan dengan baik karena alurnya terlalu cepat.
B. Amanat terlalu eksplisit sehingga mengurangi kekuatan dramatis cerita.
C. Amanat tentang kesabaran dan keteguhan tokoh dalam menghadapi hidup tersampaikan dengan kuat melalui konflik dan penyelesaian.
D. Amanatnya terlalu samar dan sulit dipahami penonton.
E. Amanatnya menggurui dan kurang menyentuh emosi penonton.

Jawaban: C

40. Seorang siswa menyusun abstrak untuk karya ilmiahnya, namun ia menambahkan pendapat pribadi dan penilaian subjektif dalam paragraf tersebut. Berdasarkan ciri bahasa ilmiah, bagaimana seharusnya kamu menilai langkah tersebut?
A. Benar, karena pendapat pribadi dapat memperkaya isi abstrak.
B. Kurang tepat, karena abstrak seharusnya hanya berisi kutipan teori.
C. Kurang tepat, karena abstrak harus bersifat objektif dan berdasarkan fakta.
D. Benar, selama pendapat pribadi disampaikan dengan sopan.
E. Tepat, karena penulis berhak menyampaikan pendapat pribadinya.

Jawaban: C

41. Evaluasilah pernyataan berikut:
"Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi."
Pernyataan tersebut paling tepat diletakkan pada bagian...
A. Pendahuluan
B. Simpulan
C. Metode Penelitian
D. Pembahasan
E. Kerangka Teoretis

Jawaban: C

42. Seorang siswa menulis simpulan sebagai berikut:
"Penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah diberi perlakuan menggunakan media interaktif."
Kalimat tersebut dinilai tidak sesuai jika tidak dilengkapi dengan...
A. Tujuan penelitian
B. Hasil data kuantitatif
C. Kajian pustaka
D. Metode wawancara
E. Hipotesis awal.

Jawaban B

 

43. Dalam laporan penelitian, bagian pembahasan ditulis sebagai berikut:
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa lebih senang menggunakan aplikasi Quizizz dibanding metode konvensional. Hal ini karena mereka merasa lebih tertantang dan tidak bosan."
Bagaimana kamu menilai penyajian data dalam kalimat tersebut?
A. Sudah tepat karena mencerminkan opini siswa.
B. Kurang tepat karena tidak mencantumkan data pendukung atau kutipan teori.
C. Sangat baik karena menjelaskan pengalaman siswa.
D. Sudah benar karena bersifat informatif.
E. Tepat karena menekankan hasil penelitian.
Jawaban: B

44. Seseorang menulis karya ilmiah dengan struktur: pendahuluan, hasil penelitian, daftar pustaka, dan simpulan.
Struktur ini dinilai belum lengkap karena...
A. Tidak mencantumkan tujuan dan manfaat
B. Hanya memuat bagian inti
C. Tidak menyertakan kerangka teoretis
D. Belum mencantumkan bagian awal dan metode
E. Tidak ada pembahasan dan lampiran

Jawaban: D

 

45. Perhatikan penggalan karya ilmiah berikut:
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media digital terhadap minat baca siswa SMA."

Kalimat tersebut paling tepat ditempatkan pada bagian...
A. Abstrak
B. Pendahuluan
C. Tujuan Penelitian
D. Simpulan
E. Latar Belakang

Jawaban: C

 

46. Manakah di bawah ini yang merupakan penilaian paling tepat terhadap penggunaan bahasa dalam kutipan ilmiah berikut?
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres siswa meningkat secara signifikan saat menghadapi ujian akhir semester."

A. Kalimat tersebut bersifat subjektif karena menyebut "ujian akhir semester".
B. Kalimat tersebut terlalu teknis dan tidak sesuai untuk karya ilmiah.
C. Kalimat tersebut bersifat objektif, jelas, dan mendukung kaidah bahasa ilmiah.
D. Kalimat tersebut menggunakan kata konotatif dan ambigu.
E. Kalimat tersebut mengandung opini pribadi peneliti.

Kunci: C

 

47. Pilihlah kalimat yang tidak mencerminkan ciri bahasa ilmiah yang objektif!

A. "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran."
B. "Peneliti mencatat semua data sesuai waktu yang telah ditentukan."
C. "Penulis sangat senang karena hasilnya memuaskan."
D. "Hasil pengukuran menunjukkan perubahan suhu secara signifikan."
E. "Data diperoleh melalui observasi selama satu bulan."

Kunci: C

 

48. Perhatikan dua kalimat berikut:

  1. "Peneliti mengamati perilaku siswa saat jam istirahat berlangsung."
  2. "Saya mengamati tingkah anak-anak yang lucu dan menggemaskan."
    Kalimat yang sesuai dengan ragam bahasa ilmiah adalah...

A. Kalimat 1 karena menggunakan makna konotatif
B. Kalimat 2 karena menunjukkan suasana emosional
C. Kalimat 1 karena bersifat objektif dan denotatif
D. Kalimat 2 karena menggunakan kata yang menggugah
E. Kalimat 2 karena mudah dipahami pembaca awam

Kunci: C

 

49. Kalimat berikut ditulis dalam laporan penelitian:
"Hasil penelitian ini sangat mengejutkan dan tidak disangka-sangka oleh peneliti."
Kalimat tersebut kurang tepat karena...
A. Menggunakan kalimat pasif
B. Tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat
C. Mengandung makna denotatif yang ambigu
D. Terlalu subjektif dan tidak ilmiah
E. Tidak mencantumkan nama peneliti

Kunci: D

 

50. Perhatikan kalimat berikut:
"Aku meneliti pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman tomat di rumahku."
Kalimat tersebut kurang tepat digunakan dalam karya ilmiah karena...
A. Tidak menjelaskan metode secara rinci
B. Menggunakan bahasa yang terlalu teknis
C. Tidak mengandung unsur hipotesis
D. Menggunakan kata ganti orang pertama tunggal
E. Tidak menunjukkan topik penelitian secara jelas

Kunci: D