Showing posts with label Kelas 10. Show all posts
Showing posts with label Kelas 10. Show all posts

Thursday 14 September 2017

Apakah yang dimaksud dengan eksposisi proses



Apakah yang dimaksud dengan eksposisi proses? Bagaimanakah contoh paragraf eksposisi proses ? Nah, www.kumpulansoalbahasa.blogspot.com akan menjelaskan pengertian dan contoh eksposisi proses secara detail. Baiklah, langsung saja kita mulai pembahasannya, ya ...

Paragraf eksposisi menurut Gorys Keraf adalah salah satu jenis teks atau keterampilan bahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran. Sementara itu, proses merupakan sebuah jalan atau tahapan-tahapan tertentu dalam membuat atau terjadinya sesuatu. Jadi, paragraf eksposisi proses adalah paragraf eksposisi yang memaparkan informasi yang berupa sebuah proses terjadinya atau cara membuat suatu hal dengan sangat jelas. Fungsi dari paragraf eksposisi proses adalah untuk memberi informasi atau membantu para pembacanya dalam memahami suatu proses terjadinya, membuat atau menghasilkan sesuatu.

Nah, di bawah ini adalah contoh – contoh paragraf eksposisi proses. PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork
Contoh 1

Tempe merupakan makanan tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat karena proses membuatnya sangatlah mudah. Pertama -pertama kedelai dimasukan ke air untuk dipilih kedelai yang kualitasnya baik dengan cara membuang kedelai -kedelai yang mengambang. Kemudian, kedelai -kedelai yang telah lolos seleksi direbus dalam sebuah panci yang besar hingga matang. Setelah itu, kedelai diangkat dan didinginkan di dalam nampan. Setelah dingin, kedelai diberi campuran ragi dan diaduk hingga rata. Selanjutnya, kedelai dibungkus dan disimpan di dalam ruangan selama beberapa hari hingga ditumbuhi oleh jamur.  


Contoh 2

Kartu Tanda Penduduk (KTP) wajib dimiliki oleh seluruh warga Negara Indonesia yang telah menginjak usia 17 tahun. Namun, pada kenyataanya masih banyak warga yang belum memiliki KTP, padahal proses pembuatannya sangat mudah. Mula -mula kita harus meminta surat pengantar ke kecamatan di RT/RW dan Kelurahan tempat tinggal kita. Setelah itu, kita harus membawa persyaratan, seperti foto kopi KK, kutipan akta nikah bagi penduduk yang telah menikah dan bagi penduduk yang berusia 17 (tujuh belas) tahun harus membawa kutipan akta kelahiran. Setelah itu, datangi kantor kecamatan dan menghadap kebagian pencatatan kependudukan. Di sana kita akan diminta untuk menulis data-data pribadi dan juga akan difoto. Setelah itu, kita harus menunggu beberapa hari hingga KTP selesai dibuat. 


Demikianlah pengertian dan contoh paragraf eksposisi proses di atas. Intinya, paragraf eksposisi proses adalah paragraf yang memaparkan informasi berupa proses-proses tertentu. Sampai di sini penjelasan saya tentang contoh paragraf eksposisi proses. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi yang bermanfaat buat Sobat. Terima kasih telah berkunjung dan temukan artikel saya lainnya yang menarik Kumpulan soal dan pembahasan teks eksposisi

Thursday 27 April 2017

Struktur Fisik dan Batin Puisi

Pengertian Puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung dalam karya sastra. Adapun kekayaan makna yang terkandung dalam puisi dikarenakan oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang dipergunakan dalam dalam puisi berbeda dengan bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas, namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakan konotatif, yang mengandung banyak penafsiran.

Berdasar hal itu, dapatlah dirumuskan ciri-ciri puisi:

1. Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.

2. Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus, dan diatur sebaik-baiknya
dengan memperhatikan irama dan bunyi.

3. Puisi berisikan ungkapan pikiran ungkapan pikiran, penyair berdasarkan pengalaman imajinatif.

4. Bahasa konotatif

5. Puisi dibentuk struktur fisik ( diksi, pengimajian, kata konkret, majas, ritma/ rima,
tipografi) dan unsur (struktur) batin (tema dan amanat, perasaan, nada dan
suasana)



B. Unsur-unsur/ Struktur Puisi  (Unsur Fisik dan Unsur Batin)

1. Unsur Fisik (bentuk)

a. Diksi (pemilihan kata)

Penyair sangat cermat dalam memilih kata-kata. Kata-kata dipertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu dalam konteks atau dalam hubungan dengan kata yang lain, serta kedudukankata dalam keseluruhan puisi. Leh karena itu, di samping memiliki kata yang tepat, penyair juga mempertimbangkan urutan kata dan kekuatan/ daya magis kata-kata.

Pemilihan kata-kata dalam puisi hendaknya bersifat puitis, yang mempunyai efek keindahan dan berbeda dengan kata-kata yang biasa kita pakai sehari-hari.


b. Pengimajian





Pengimajian/ Citraan dalam Puisi adalah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang menggambarkannya. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Adapun gambaran pikiran adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai, yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan). Jika dilihat dari fungsinya, citraan atau pengimajian lebih cenderung berfungsi untuk mengingatkan kembali apa yang telah dirasakan.

Dengan demikian, citraan tidak membuat kesan baru dalam pikiran. Kita akan kesulitan menggambarkan objek atau sesuatu yang disampaikan dalam puisi jika kita belum pernah sama sekali mengalami atau mengetahuinya. Oleh karena itu, kita akan mudah memahami puisi jika memiliki simpanan imaji-imaji yang diperoleh dari pengalamannya.

Ada beberapa jenis citraan yang dapat ditimbulkan puisi, yakni
sebagai berikut.

1). Citraan Penglihatan dalam puisi

Citraan penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata). Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh citraan penglihatan dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.

Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas
dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu
bergoyang menuju lautan.

Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Perahu Kertas, 1991

2). Citraan Pendengaran dalam Puisi

Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, suara mengiang, berdentum-dentum, dan sayup-sayup.
Contoh citraan pendengaran dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.

Penerbangan Terakhir

Maka menangislah ruh bayi itu keras-keras
Kedua tangan yang alit itu seperti kejang-kejang
Kakinya pun menerjang-nerjang
Suaranya melengking lalu menghiba-hiba

Karya Taufq Ismail
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 :Kitab Puisi 2002

3). Citraan Perabaan dalam Puisi
Citraan perabaan atau citraan tactual adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat menemukan diksi yang menyebabkan kita merasakan rasa nyeri, dingin, atau panas karena perubahan suhu udara.
Berikut contoh citraan perabaan dalam puisi.

Blues untuk Bonie

sembari jari-jari galak di gitarnya
mencakar dan mencakar
menggaruki rasa gatal di sukmanya
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 : Kitab Puisi 2002

4). Citraan Penciuman dalam puisi

Citraan penciuman atau pembauan disebut juga citraan olfactory. Dengan membaca atau mendengar kata-kata tertentu, kita seperti mencium bau sesuatu. Citraan atau pengimajian melalui indra penciuman ini akan memperkuat kesan dan makna sebuah puisi.

Perhatikan kutipan puisi berikut yang menggunakan citraan penciuman.

Pemandangan Senjakala
Senja yang basah meredakan hutan terbakar
Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua
Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda.

Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1: Kitab Puisi 2002

5). Citraan Pencicipan atau Pencecapan dalam puisi

Citraan pencicipan disebut juga citraan gustatory, yakni citraan yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-akan mencicipi suatu benda yang menimbulkan rasa asin, pahit, asam, manis, atau pedas.
Berikut contoh larik-larik puisi yang menimbulkan citraan pencicipan atau pencecapan.

Pembicaraan
Hari mekar dan bercahaya:
yang ada hanya sorga. Neraka
adalah rasa pahit di mulut
waktu bangun pagi
Karya Subagio Sastrowardojo

6). Citraan Gerak dalam puisi

Dalam larik-larik puisi, kamu pun dapat menemukan citraan gerak atau kinestetik. Yang dimaksud citraan gerak adalah gerak tubuh atau otot yang menyebabkan kita merasakan atau melihat gerakan tersebut. Munculnya citraan gerak membuat gambaran puisi menjadi lebih dinamis.
Berikut contoh citraan gerak dalam puisi.

Mimpi Pulang

Di sini aku berdiri, berteman angin
Daun-daun cokelat berguguran
Meninggalkan ranting pohon oak yang meranggas
Dingin mulai mengigit telingaku
Kuperpanjang langkah kakiku
Menyusuri trotoar yang seperti tak berujung
Di antara beton-beton tua yang tidak ramah mengawasiku
Gelap mulai merayap menyusul langkah kakiku
Ah, Gott sei dank! di sana masih ada burung-burung putih
itu
Aku bagaikan pohon oak
Ditemani angin musim gugur yang masih tersisa

Karya Nuning Damayanti Sumber: Bunga yang Terserak, 2003

c. Kata konkret

Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka kata-kata harus diperkonkret. Fungsinya agar pembaca seolah-olah melihat, mendengar, merasa apa yang dilukiskan penyair.

Jika imaji pembaca merupakan akibat dari pengimajian yang diciptakan penyair, maka kata konkret merupakan sebab terjadinya pengimajian itu. Dengan kata yang diperkonkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Perhatikan cuplikan puisi yang berjudul “Gadis Peminta-Minta” karya Toto Sudarto Bachtiar berikut!

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kecil untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang

Duniamu yang lebih tinggi dari menara Katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku

Untuk melukiskan gadis itu benar-benar seorang pengemis gembel, penyair menggunakan kata-kata “gadis kecil berkaleng kecil”. Lukisan itu lebih konkret daripada dengan menggunakan diksi “gadis peminta-minta” atau “gadis miskin”. Untuk melukiskan tempat tidur pengap di bawah jembatan yang hanya dapat untuk menelentangkan tubuh, penyair menulis “pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok” . Untuk memperkonkret dunia pengemis yang penuh kemayaan, penyair memperkonkret diksi “hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan gembira dari kemayaan riang”. Untuk memperkonkret gambaran tentang martabat gadis itu yang sama halnya memiliki martabat tinggi seperti manusia lainnya, penyair menulis “duniamu yang tinggi dari, menara Katedral”.

Contoh lain karya Rendra dalam ”Ballada Terbunuhnya Atmo Karpo. Ia membuat kata konkret berikut ini.

Dengan kuku-kuku besi, kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat, gosokkan tubuhnya pada pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut penunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang.

Kaki kuda yang bersepatu besi disebut penyair /kuku besi/. Kuda itu menapaki jalan tidak beraspal yang disebut /kulit bumi/. Atmo Karpo sebagai perampok yang naik kuda digambarkan sebagai /penunggang perampok yang diburu/. Penggambaran perjalanan Atmo Karpo naik kuda yang meletihkan itu diperkonkret dengan larik /surai bau keringat basah/. Ia siap berperang dan telah menghunus /jenawi / (samurai). Hal ini diperkonkret dengan larik /jenawi pun telanjang/.


d. Secara garis besar, gaya bahasa dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Gaya bahasa perbandingan;
2. Gaya bahasa Perulangan;
3. Gaya bahasa Pertentangan;
4. Gaya bahasa Penegasan.

e. RIma dan irama/ritme

Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh 
huruf atau kata-kata dalam larik dan bait atau persamaan 
bunyi dalam puisi.

Sedangkan irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, 
panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya 
irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara 
berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima,
perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata 
yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan 
dan vokal), atau panjang pendek kata.

Jenis-Jenis Rima :
 1.Rima sempurna:
Rima sempurna: yaitu persamaan bunyi pada suku-suku kata terakhir.

Contoh rima sempurna:
Mencarimu tak tahu di mana
Semoga tenang kau di sana
(Kemarin,Seventeen)

2.Rima tak sempurna

Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir.

Contoh rima tak sempurna:

setulus dalamnya rasa cintaku
tak cukup meyakinkan hati orang tuamu
(Bagai Langit Dan Bumi, Via Vallen)

3.Rima mutlak

Rima mutlak, yaitu rima yang memperlihatkan adanya persamaan bunyi pada seluruh kata.
Contoh :
dua-dua
Indah-indah
Lusa-lusa


4.Rima terbuka

Rima terbuka, ialah rima dengan kata-kata yang berirama jatuh pada suku akhir yang bersuku terbuka, yakni berakhir dengan vokal yang sama, misalnya :
• Buka-luka
• Hati-mati


5.Rima tertutup

Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan). contoh:
• Hilang-malang 
• Susut-takut

6.Rima aliterasi

Rima aliterasi. Aliterasi dalam KBBI memiliki arti:
1)sajak awal untuk mendapatkan efek kesedapan bunyi;
2)pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yg berurutan

Maksudnya, adakalanya aliterasi diletakkan di awal masing-masing baris yang tujuannya untuk mendapatkan keindahan bunyi. sementara pengertian kedua menjelaskan bahwa ada deretan kalimat yang menggunakan deretan konsonan yang sama.

Contoh:
Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu ……

(Amir Hamzah)

7.Rima Asonansi

Rima Asonansi: pengulangan bunyi vokal pada beberapa kata secara beruntun dalam satu baris.
Contoh:
Dalam termangu kumasih menyebut nama-Mu

8.Rima disonansi.

Rima disonansi, yaitu kombinasi bunyi yang dianggap kurang enak didengar. Rima ini memperlihatkan adanya kerangka vokal yang berlawanan.
Contoh rima disonansi:
Kisah-kasih
Pura-paru
Pula-palu
Hura-hura huru-hara



2. Unsur Batin Puisi

1. Tema Puisi

Tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema puisi menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Meskipun bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung bermakna konotatif, tetapi tema puisi salah satunya dapat dirunut dengan menggunakan kata-kata kunci dalam puisi tersebut. Tema puisi akan sangat menentukan penyair dalam memiih kata-kata yang digunakan dalam puisinya.
Contoh 1
Aku Ingin
Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Sumber: Hujan Bulan Juni, Kumpulan Puisi karya Sapardi Djoko Damono, 2001
Dalam puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono, tema puisinya adalah tentang cinta. Tema ini dapat dengan mudah ditemukan karena pengulangan kalimat “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana’ sebanyak dua kali.

Contoh 2
Sajak Anak Muda
W. S. Rendra
Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur pribadi orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja?
inilah gambaran rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa bodoh dan santai.
Di dalam kegagapan,
kita hanya bisa membeli dan memakai
tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
tetapi hanya bisa berkuasa,
persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa?
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan -
menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini?
Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagi bendera-bendera upacara,
sementara hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di dalam pusaran tatawarna
yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya.
Pejambon, Jakarta, 23 Juni 1977
Tema puisi Sajak Anak Muda karya W.S. Rendra adalah pendidikan. Tema ini dapat ditemukan dari penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan seperti ilmu hukum, filsafat, logika; serta istilah pendidikan seperti pendidikan, pengetahuan, sekolah, dan ujian.


2. Amanat

Amanat, pesan, atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap pembaca atau pendengar setelah membaca atau mendengar pembacaan puisi. Amanat dirumuskan sendiri oleh pembaca atau pendengar. Sikap dan pengalaman pembaca sangat berpengaruh terhadap amanat puisi.

Cara menyimpulkan amanat puisi sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca atau pendengar terhadap suatu hal. Meskipun ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca atau pendengar, amanat tidak dapat dilepaskan dari tema dan isi puisi yang dikemukakan penyair.

Perhatikan puisi "Doa" (Chairil Anwar) berikut:

“Doa”
Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

(Deru Campur Debu, 1959)

Puisi "Doa" karya Chairil Anwar mengandung bermacam-macam amanat, seperti yang terlihat di bawah ini:

a.  Manusia sering berbuat dosa dalam hidupnya. Oleh karena itu, hendaknya, manusia bertobat dan kembali ke jalan Tuhan.
b.   Tuhan selalu menerima manusia yang bertobat.
c.   Tobat adalah jalan menuju kebaikan dan meminta ampunan kepada Tuhan.
d.  Jangan menutup diri terhadap pengampunan Tuhan sebab hanya dengan ampunan-Nya hidup kita dapat menjadi lebih baik.


3. Perasaan (feeling)

Puisi merupakan sebuah wujud ekspresi dari seorang penyair. Ekspresi tersebut dapat berupa kerinduan, kegelisahan, penagungan kepada Tuhan, kepada alam, atau kepada kekasih. Feeling juga dapat menjadi ciri latar psikologi, sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan sang penyair. Perasan penyair tersebut nantinya akan mempengaruhi bahasa yang digunakan misalkan tentang alam maka bahasa yang digunakan akan cenderung bermakna keindahan alam.

DOA (Chairil Anwar)
kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi ´Doa´ gambaran perasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksi yang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Akutak bisa berpaling.




4. Nada dan Suasana

Nada dalam puisi memuat sebuah sikap bagaimana puisi itu dibacakan (bernada) apakah merupakan sebuah nasihat, kritik, sindiran, ejekan, atau cerita. Nada tesebut nantinya akan dirasakan oleh pembaca setelah membaca puisi yakni adanya perubahan suasana tertentu pada pembaca. Nada kritik dapat menimbulkan suasana pemberontakan, nada sindiran mengakibatkan rasa malu, nada ejekan dapat menimbulkan kemarahan dan lain sebagainya.


DOA (Chairil Anwar)
kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Nada berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai akibatpembacaan puisi.
Nada yang berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnya hubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi `Doa´tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan. Hayatilah makna hidup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri `asing´.

Wednesday 22 February 2017

Buku Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Kelas 10 SMA, MA, SMK Revisi 2016


Buku Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Kelas 10 SMA, MA, SMK Revisi 2016

Buku pelajaran Bahasa Indonesia ditulis dengan tujuan agar para peserta didik memiliki kompetensi berbahasa Indonesia untuk berbagai keperluan. Kegiatan yang dirancang dalam buku diharapkan dapat membantu peserta didik mengembangkan kompetensi berbahasa yang dibutuhkan dalam kehidupan.
Konsep utama pengembangan buku ini adalah berbasis genre yang memiliki keragaman sesuai dengan tujuan kegiatan sosial dan tujuan komunikasinya. Setiap jenis kegiatan berbahasa dalam kehidupan sosial memiliki kekhasan cara pengungkapan (struktur retorika teks) dan kekhasan unsur kebahasaan. Inilah cara pandang baru tentang bahasa.

Buku Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Kelas 10 SMA,MA,SMK Revisi 2016

Buku ini bahasa efek komunikasinya dan fungsi sosial. Misalnya, jika yang lalu peserta didik belajar menulis surat dengan format standar, tidak terlalu menekankan isi surat, maka pembelajaran surat sekarang harus dapat berdampak sosial (menunjukkan kepribadian saat menulis surat lamaran pekerjaan, surat yang meyakinkan orang lain).

Bahasa dan isi menjadi dua hal yang saling menunjang. Ini sejalan dengan perkembangan teori pengajaran bahasa yang menonjolkan 4 unsur penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi (content), bahasa/komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture).

Pengembangan buku ini dilakukan dengan mengacu pada konsep teoretik yang mendasari pembelajaran bahasa terkini, yaitu content language integrated learning (CLIL) dan prinsip pedagogik berbasis genre.
Setiap pelajaran dalam buku ini mencakup: » penjelasan tentang tujuan, struktur retorika, kebahasaan dan lokasi sosial; » model teks dan telaah model teks; » latihan dan tugas dan » tugas pengembangan kompetensi. Buku pelajaran Bahasa Indonesia ini terdiri atas Buku Siswa dan Buku Guru. Buku Guru berisi panduan pembelajaran Bahasa Indonesia secara umum dan bagaimana menggunakan buku teks secara khusus setiap pelajaran.

Download Buku Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Kelas 10 SMA,MA,SMK Revisi 2016 menggunakan link di bawah ini :

https://www1.adsensecamp.com/show/click.php?sid=RV4eTmF4R08ZPanBqBhdCLijvDejkEdtNtnOixEHNwE%3D&mid=tRuG6fWaDVEU7yDvuNFcdB%2B1ESOHuPsm6lXYysWyLWg%3D&ogi=C7T7xoh8QPVB9F8XBE%2BT%2FJCqRj7ixRDZAzDVNx0tZtg%3D&omid=K45Sf8Pq42o%3D&chan=Ih6G7c+ZnvQ%3D&i=GdppmJzZQBEZrXdFkvxQzy4zTNr6Q0PbTVVgllQUZY%2Fkg6EhbzuUlPbDHbLMe8NT&r=9BOtvbtvLx1EEhGBcGNmqGQMpUqKs8wWos9lH%2FOD8jtPzPJaQbmkPRrn3pKI8MGP2qi5gHv4QnmrK5ufXSC8EeoUW6paPnB6ko95LUACrMypTmNUuwNAMnwVDH5dDnUgpnMhosGSAoBND6Gbeaeg8g%3D%3D&a=p0gJecL2R5onPprFVAttrB8Tt1SscTlGIv3uwbL1Rkp4T1ouLZRn6WtBMeLTZIAi96hlGXr5pJ8pNeh9hW1gyLbWJy%2B%2BduJHpkcDgJQT6GE%2FH0VEWdG5NfN4W5%2FMePzL
  | Buku Guru
  | Buku Siswa

Thursday 15 December 2016

Soal dan Pembahasan Teks Laporan Hasil Observasi: Menentukan Ide Pokok




Bacalah penggalan teks laporan hasil observasi berikut dengan saksama !

(1) Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. (2) Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. (3) Wayang wong adalah salah satu pertunjukkan wayang yang diperankan langsung oleh orang. (4) Wayang golek adalah jenis wayang yang mempertunjukkan boneka kayu. (5) Ada juga wayang suket yaitu wayang yang terbuat dari rumput dan wayang motekar atau wayang plastik berwarna. (6)Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.

1.    Ide pokok paragraf di atas adalah ….
A.    Wayang adalah seni pertunjukan warisan budaya asli Indonesia.
B.    Wayang merupakan budaya asli dan wujud ekspresi kebudayaan Indonesia.
C.    Wayang wong adalah pertunjukkan yang diperankan langsung oleh orang.
D.    Wayang golek adalah jenis wayang yang mempertunjukkan boneka kayu.
E.    Wayang suket yaitu wayang yang terbuat dari rumput

PEMBAHASAN:

Berikut ini cara mengerjakan soal di atas:

pertama, cari kalimat utama paragraf di atas. Kedua, setelah kita menemukan kalimat utama, kalimat utama itu kita tentukan inti sarinya. Inti suatu kalimat utama adalah ide pokok.
Kalimat Utama di atas ada dua yaitu:
(1) Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia; dan (6)Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Paragraf di atas termasuk jenis paragraf campuran.

Dua kalimat di atas kita simpulkan. Jawabannya adalah B Wayang merupakan budaya asli dan wujud ekspresi kebudayaan Indonesia.

Wednesday 30 November 2016

Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks Hipotaktik, Parataktik



Pengertian Serta Contoh Kalimat Kompleks dan Simpleks Lengkap Dengan Pola Kalimat

- Ada 2 macam tipe kalimat di dalam Bahasa Indonesia yaitu kalimat kompleks dan kalimat simpleks. Berikut adalah pengertian dan contoh-contohnya.


Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu verba utama karena di dalam kalimat ini terkandung lebih dari satu aksi (Predikat), peristiwa, atau keadaan.

Sedangkan kalimat simpleks hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utam. Biasanya kalimat simpleks hanya memilki pola S P O atau S P O K.

Di dalam kalimat kompleks ada 2 struktur kalimat yang biasanya dihubungkan dengan konjungsi, tetapi terkadang struktur tersebut hanya dihubungkan dengan tanda koma bahkan tidak ditunjukan oleh tanda baca atau konjungsi apapun.

Contoh perbedaan Kalimat kompleks dan kalimat simpleks:

1. Tomat dan terung tergolong ke dalam jenis sayur-sayuran.
2. Tomat dan terung yang ada di kebun itu tergolong ke dalam jenis sayur-sayuran.
3. Kamu akan mendapatkan nilai yang baik apabila belajar dengan giat.
4. Apel yang berukuran kecil itu jenis apel Indonesia dan yang besar tergolong dalam jenis apel Amerika.

Kalimat no 1 dan 2 merupakan contoh kalimat simpleks karena hanya memiliki satu verba utama yaitu “tergolong “ sedangkan kata “yang ada di kebun itu” pada kalimat no.2 bukanlah verba utama namun hanya sebagai penjelas nomina yang ada di depannya sehingga kalimat tersebut bisa dibuang.

Tomat dan terung  (S) tergolong (P/V) ke dalam   jenis sayur-sayuran (ket).
         

Sedangkan kalimat nomor 3 dan 4 merupakan kalimat kompleks karena pada kalimat tersebut terdapat 2 struktur kalimat yang dihubungkan dengan konjungsi . Verba utama pada kalimat pertama adalah “mendapat” dan “belajar” dan konjungsi “apabila”. kemudian pada kalimat nomor 4 verba utamanya adalah “jenis” dan “tergolong” dan dihubungkan dengan konjungsi “dan”.

Kamu (S)  akan mendapat  (P)  nilai (O) yang baik  (ket) apabila  kamu (S)  belajar  (P/v) dengan giat (K).
 
Kalimat kompleks terbagi menjadi 2 jenis yaitu Kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik. Berikut adalah jenis-jenis kalimat kompleks:

1. Kalimat Kompleks Paratatik

Kalimat kompleks paratatik adalah kalimat kompleks yang  terdiri dari 2 struktur yang memiliki makna setara atau sejajar contoh konjungsi kalimat kompleks paratatik adalah “dan”, “tetapi” dan “atau”.

Contoh -contoh kalimat kompleks paratatik:

a. Ia menanam bunga mawar dan dia sangat rajin menyiraminya.

b. Pakailah pakaian yang kau miliki tetapi harus sopan.

c. Lingkungan akan menjadi indah bila kita rawat dan selalu kita jaga dengan baik.

d. Si Gembus tidak berangkat ke kantor, tetapi dia terbaring di rumah sakit.

e. Kamu bisa menungu atau menemuinya langsung.

f. Yang pertama disebut paragraf pembuka dan yang kedua disebut paragraf penutup.


2. Kalimat Kompleks Hipotaktik

Kalimat kompleks hipotaktik adalah kalimat yang memiliki 2 verba atau lebih yang maknanya bersifat tidak setara atau sejajar yang digabungkan menjadi satu kalimat dengan menggunakan konjungsi seperti “apabila, “jika, “karena”, dan  “ketika”.

Contoh-contoh kalimat kompleks hipotaktik:

1. Apabila Kau menuruti nasihat orang tuamu maka hidupmu akan mulia.

2. Rawatlah dan siramlah tanaman itu agar tidak menjadi layu.

3. Siapa lagi yang akan menjaga alam ini melainkan kita yang tinggal menumpang di dalamnya.

4. Jangan membuang sampah di sungai  karena akan mengakibatkan banjir di musim hujan.




Tuesday 29 November 2016

Kumpulan Soal Teks Laporan Hasil Observasi



Advertisement
Advertisement

SELAMAT MENGERJAKAN
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan menghitamkan bulatan ( ● )  huruf A, B, C, D, E pada LJK!
 
1.      Kalimat yang mengandung konjungsi temporal di bawah ini adalah ....
a.       Ambil bagian batang kayu tersebut kemudian rendam sampai semua bagian tertutup air.
b.      Balik-balikan adonan sampai tercampur rata.
c.       Langkah kedua putar keran sampai batas putarnya.
d.      Perhatikan perubahan yang terjadi selama pemanasan dilakukan.
e.       Langkah-langkah tersebut di antaranya sebagai berikut.
A
Memahami kembali pengertian konjungsi temporal dan pengaplikasiannya dalam sebuah teks prosedur kompleks.

Explanation

Konjungsi temporal merupakan jenis konjungsi yang mengarah pada urutan waktu. Pada kalimat ambil bagian batang kayu tersebut kemudian rendam sampai semua bagian tertutup air terdapat konjungsi temporal yaitu kemudian.
2. Bacalah kalimat majemuk berikut dengan saksama!
........ berteriak tidak dijadikan senjata oleh anak, para ahli menyarankan ........ orang tua tidak langsung merespon teriakan anak, ........ memberitahukannya bahwa berteriak bukan cara berkomunikasi yang tepat.
Agar paragraf di atas koheren dan kohesif, sebaiknya menggunakan kata penghubung...
A.    setelah, untuk, sebab
B.     jika, agar, tetapi
C.     sebelum, andai, sebab
D.    sesudah, jika, tetapi
E.     biarkan, telah, agar.
B

Bacalah paragraf berikut dengan saksama!

(1) Pemandangan di Pantai Putri membuat siapa saja merasa tenteram. (2) Tampak pasir putih, ombak yang tenang, serta laut yang biru. (3) Tak heran banyak orang yang bergerak berjalan-jalan ke tengah pantai. (4) Demikian juga sejumlah pemuda bersenda gurau berenang di pantai itu. (5) Tiba-tiba ada yang berteriak Hiu! (6) Sejumlah pemuda itu tadi lari ke sana ke mari.

3. Kalimat yang membuat  tidak koheren  paragraf di atas terdapat pada nomor ...
A.    1
B.     2
C.     3
D.    4
E.     5
E
4. Kata berimbuhan " me - i " yang bermakna kausatif terdapat pada kalimat ...
A.    Tidak baik melukai saudara kandung.

B.     Anak - anak sedang menyampuli buku.

C.     Ayah sedang mengaliri ladang palawijanya.

D.    Ibu lupa menggarami sayur masakannya.

E.     Painah memberitai temannya tentang kejadiaan tempo hari di rumah angker itu.








A
5. (1) Indahnya objek wisata Pangandaran yang terletak di Jawa Barat. (2) Berpantai landai, sesekali diterpa ombak yang berkejaran gulung-menggulung. (3) Objek ini banyak diminati wisata lokal dan mancanegara. (4) Alamnya diperindah oleh hutan di sekitarnya dan beberapa gua. (5) Di hutan itu berkeliaran monyet jinak menyongsong wisatawan yang datang sembari meminta makanan, laksana Ubud dan Sangeh di Pulau Bali.

Kalimat sumbang dalam paragraf deskriptif tersebut terdapat pada nomor ....
A.    1
B.     2
C.     3
D.    4
E.     5
E
6. Perhatikan paragraf berikut ini dengan cermat !
Inilah beberapa kiat atau cara untuk membuat status yang berkualitas di media sosial. Harap diperhatikan, isi status seseorang sebenarnya menggambarkan kepribadian pemiliknya. Hal yang menarik saat ini adalah banyak perusahaan menjadikan status seseorang di media sosial sebagai daftar riwayat hidup pemiliknya. Perusahaan juga dapat mengetahui etos kerja dan karakter pemiliknya. Oleh sebab itu, sejak sekarang isi status tersebut dengan hal yang bermanfaat dan berkualitas.

Kutipan di atas menginformasikan tentang....
  1. Manfaat status di media sosial.
  2. Status adalah gambaran pribadi pemiliknya.
  3. Status adalah riwayat hidup pemiliknya.
  4. Cara menjaga status di media sosial agar berkualitas.
  5. Status harus meningkatkan kualitas pemiliknya.

D
7. Baca dengan cermat kutipan berikut!
Kualitas pernapasan seseorang sangat mempengaruhi kesehatan tubuh orang itu dalam banyak hal. Hal ini karena setiap sel dalam tubuh memanfaatkan oksigen untuk memeras energi yang dibawa oleh makanan. Tingkat energi, suasana hati, kekuatan mental, kreativitas, serta kesehatan emosional manusia sangat bergantung pada oksigen yang disediakan oleh pernapasan. Kiranya, tidak mungkin memisahkan kesehatan sistim pernapasan dengan kehidupan manusia yang lainnya. Hal tersebut berlaku pada kesehatan mental, emosinal, dan kesehatan fisik.

Inti teks di atas berisi tentang ….
a.       Kesehatan fisik, mental, emosi seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas pernapasannya.
b.      Kesehatan emosional seseorang sangat dipengaruhi oleh kesehatan pernafasan dan tubuhnya.
c.       Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk mencari energi yang ada dalam makanan.
d.      Kesehatan sistem pernapasan seseorang tidak ada kaitannya dengan kesehatan fisik, mental, dan emosi seseorang.
e.       Kesehatan sistim pernapasan seseorang tidak ada kaitannya dengan kesehatan fisik, mental, dan emosi seseorang.
A
Tentukan kata-kata kunci untuk meringkas sebuah teks.

Pembahasan

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa kesehatan pernapasan seseorang sangat mempengaruhi kesehatan fisik, mental, dan emosi seseorang.
Jawaban tersebut benar karena sesuai dengan isi kutipan bahwa kesehatan pernapasan seseorang sangat mempengaruhi kesehatan fisik, mental, dan emosional. Hal itu sesuai dengan kalimat pertama dan kalimat terakhir. Pilihan yang lain salah karena tidak sesuai dengan yang dijelaskan dalam kutipan.

8. Langkah-langkah menyunting Laporan Hasil observasi berikut ini yang benar adalah....
a.       mencermati seluruh naskah, menemukan kesalahan pada tabel, membenahi kesalahan pada tabel, menulis kembali.
b.      Membaca keseluruhan naskah, menemukan kesalahan penggunaan kosa kata, konjungsi, kalimat, mekanika, menulis kembali naskah dengan membenahi yang salah.
c.       Menemukan kesalahan pada seluruh kalimat, mencoret kesalahan, membenahi kesalahan pada kalimat.
d.      membaca naskah secara keseluruhan, menemukan kesalahan, membenahi kesalahan.
e.       Menemukan kesalahan pada kosa kata, kalimat, konjungsi. Membenahi kesalahan sesuai dengan kesalahan

A

9. Di Indonesia, hujan turun secara tidak merata meskipun pada umumnya hujan terjadi di seluruh wilayah negari. Ada daerah yang lebih mendapatkan curah hujan dan ada pula daerah yang kurang mendapatkan curah hujan. Selain itu, hujan tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan. Di wilayah barat, hujan sudah turun, tetapi di wilayah timur belum. Pernyataan tersebut merupakan klasifikasi bagian dari pernyataan umum. Pernyataan umum yang seharusnya ditulis adalah....
a.       Kekeringan
b.      Hujan
c.       Pembagian wilayah
d.      Daerah
e.       Curah hujan
E
10. Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 m, panjang 33 m. Dan berat 300 kg. Bulunya berwarna putih loreng-loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkan mangsa. Harimau senang menyusui ankanya. Harimau juga merupakan binatang mamalia.
Pernyataan deskripsi yang salah paragraf di atas terdapat pada kalimat ke......
a.       1
b.      2
c.       3
d.      4
e.      5
E
11. Pasangan kata berikut ini yang merupakan pasangan berantonim adalah
a.       pria x wanita, maju x mundur, muka x belakang
b.      Sebenarnya x sesungguhnya, sebaiknya x seharusnya, baik, buruk
c.       Pandai x bodoh, Benar x betul, Suka senang
d.      Memilah x memisah, gelap x terang, menggolongkan x menjeniskan
e.       Mau x tidak mau, bersih x kurang bersih, suka x tidak suka
A
12. Selanjutnya binatang dapat dibagi menjadi vertebrata dan invetebrata. Makna kata invertebrata adalah...
a.       Binatang yang mempunyai tulang
b.      Binatang yang tidak mempunyai tulang
c.       Tumbuhan yang bergerak
d.      Tumbuhan yang tak bergerak
e.       Binatang yang tak punya tulang belakang

B
13. Benda hidup dapat dikelompokkan lagi menjadi binatang dan tumbuhan. Pengelompokan itu dilakukan karena keduanya berbeda dalam beberapa hal. Tumbu-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Tumbuha-tumbuhan tidak mempunyai otak,  jantung , paru-paru dan darah, tetapi hidup.
Sinonim kata bergerak adalah
a.       Berhenti
b.      Mati
c.       Hidup
d.      Stabil
e.       status

A
14. Berikut ini termasuk golongan nomina
a.       Pelaut, lautan, pegangan, perumahan
b.      Mainkan, mainan, memainkan, permainan
c.       Minuman, makanan, pedagang, berdagang
d.      Pendengar, Persatuan, satuan, bersatu
e.       Kecilkan, besaran, Pendorong, perselisihan

. A
15. Berikut ini termasuk kelompok verba …
a.       Pergi, Sakit, Datang, Pulang, Maju
b.      Menangis, Dimasak, Berkata, Terangkat
c.       Bernyanyi, Menari, di tepi, tercepat
d.      Memasukkan, menulis, menyirami, membuka
e.       Bergetar, datang, sepi, mainkan
D
16. Urutan klasifikasi yang benar …
a.       Keluarga – Spesies- Ordo-Genus
b.      Kelas-Ordo-Famili
c.       Genus- Ordo- Spesies- Keluarga
d.      Ordo- Genus- spesies- keluarga
e.       Keluarga- Ordo-Spesies-genus

B
17. Berikut ini merupakan urutan struktur teks Laporan Observasi yang benar...
a.       Klasifikasi, deskripsi, aspek yang dinilai
b.      Pernyataan Umum, anggota aspek nyang dilaporkan
c.       Deskripsi, klasifikasi, anggota
d.      Anggota, pernyataan umum deskripsi
e.       Pernyataan umum , deskripsi, klasifikasi

B
18. Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi, mandi air yang melalui proses pengolahan ataupun proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Paragraf definisi tersebut mengandung nomina
a.       1 nomina
b.      6  nomina
c.       7 nomina
d.      9 nomina
e.       10  nomina
E
19. Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung,paru-paru, darah, tetapi tumbuh-tumbuhan hidup.
Kalimat di atas mengandung konjungsi “ tetapi “. Konjungsi tersebut merangkaikan kalimat
yang yang sejajar. Kalimat tersebut disebut kalimat...
a.       kalimat Kompleks hubungan syarat
b.      kalimat kompleks hubungan waktu
c.       kalimat kompleks setara berlawanan
d.      kalimat kompleks setara sejalan
e.       kalimat kompleks setara yang menyatakan sebab akibat

C
20 yang pertama sering disebut makhluk hidup dan yang kedua disebut makhluk mati Kalimat tersebut di atas mengandung konjungsi “ dan “. Konjungsi tersebut merangkaikan kalimat yang sejajar. Kalimat tersebut dinamakan
a.       kalimat simpleks setara menambahkan
b.      kalimat simpleks bertingkat menambahkan
c.       kalimat kompleks setara menambahkan
d.      kalimat kompleks bertingkat menambahkan
e.       kalimat simpleks dan kompleks menambahkan
C
21 urutan klasifikasi yang benar …
a.       Keluarga-genus-spesies
b.      genus-spesies-keluarga
c.       Keluarga-genus-spesies-keluarga
d.      Keluarga-genus-warga
e.       Keluarga-genus-spesies-orda
A
22. Kata yang merangkai dua kalimat menjadi satu disebut kata...
a.       Konduksi
b.      Konstruksi
c.       Kontribusi
d.      Konjungsi
e.       konfigurasi
D
23. Kata Bagi merupakan kata dasar. Kata tersebut dapat berubah menjadi verba. Berikut ini yang bukan merupakan perubahan kata” Bagi” menjadi verba.
a.       Membagi
b.      Berbagi
c.       Membagi-bagikan
d.      pembagian
e.       terbagi
D

24. Kata membagi dan menggolongkan mengandung makna yang sama, sedangkan kata seluruhnya berlawanan makna dengan sebagian. Kata-kata yang berbeda, tetapi mempunyai makna yang sama disebut …
a.       sinonim
b.      Homonim
c.       Homofon
d.      Homograf
e.       Polisemi
A
25.
Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kiligram. Bulunya berwarna putih dan coklat keemasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi tarinya kuat dan tajam untuk  mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya.
Teks laporan di atas berbentuk... 
a.       Definisi
b.       Eksposisi
c.       Klasifikasi
d.       Deskripsi
e.       argumentasi























D
26.