Wednesday, 17 September 2014

menulis teks eksposisi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Tujuan Pembelajaran ini Siswa dapat menulis teks eksposisi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sebelumnya, kita sudah bisa menganalisis isi teks eksposisi. Dalam analisis isi teks eksposisi, kita mendapatkan jenis- jenis teks eksposisi, yaitu teks eksposisi definisi, teks eksposisi proses, teks eksposisi klasifikasi, teks eksposisi sebab-akibat, dan teks eksposisi perbandingan.
Eksposisi adalah uraian atau paparan tentang sesuatu. Sesuatu itu bisa berupa ide, pendapat, atau buah pikiran. Meskipun produknya berupa ide atau buah pikiran, penulisannya harus tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis teks eksposisi antara lain:
1. Penulisan Kata Penghubung
a. menyatakan penjumlahan, misalnya: di samping itu, selain itu, lagi pula, lagi
b. menyatakan perturutan, misalnya: dan, lalu, kemudian
c. menyatakan perlawanan, misalnya: tetapi, namun, padahal, walaupun begitu, walaupun demikian, meskipun begitu
d. menyatakan sebab-akibat, misalnya oleh sebab itu, karena itu, maka, akibatnya
e. menyatakan waktu, misalnya: sesudah itu, ketika itu, sebelumnya, sementara itu
f. menyatakan syarat, misalnya: jika demikian, jika begitu, apabila begitu
2. Penulisan Kata Berimbuhan
a. awalan (prefiks) me-, bermakna:
1) menjadi, contohnya membatu, mengeras
2) menyerupai, contohnya membukit, menyemut
3) menuju, contohnya menepi, melaut
4) mengeluarkan bunyi, contohnya mengeong, meraung
b. awalan (prefiks) ber-, bermakna:
1) mengeluarkan, contohnya bertelur, bersuara
2) memakai, contohnya berdasi, berbaju
3) mempunyai, contohnya berkedudukan, berlantai
4) melakukan perbuatan, contohnya berjalan, bersantai
c. awalan (prefiks) ter-, bermakna:
1) tidak sengaja, contohnya tersenggol, termakan
2) paling, contohnya tertinggi, terpintar
3) menjadi, contohnya tertidur, terjatuh
4) dalam keadaan, contohnya terluka, terombang-ambing
d. awalan + akhiran (konfiks) ber- -an, bermakna:
1) melakukan kegiatan, contohnya berlarian, bepergian
2) timbal balik, contohnya bermusuhan, berjauhan
e. awalan + akhiran ke- -an, bermakna:
1) dalam keadaan, contohnya kepanasan, kehausan
2) tindakan, contohnya kejahatan
3) proses, contohnya keamanan
f. akhiran (afiks) –kan, bermakna:
1) menjadikan, contohnya manusiakan, uangkan
2) menempatkan, contohnya penjarakan, sekolahkan
g. akhiran (afiks) –i, bermakna:
1) memberi, contohnya garami, bumbui
2) menjadikan, contohnya panasi, terangi
3) melakukan perbuatan, contohnya tanami, pukuli
3. Penulisan Unsur Serapan
Bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Penyerapan terbagi dua. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Kedua, unsur pinjaman yang penulisan dan pengucapannya memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Contoh kata serapan aksesori (berasal dari kata accessory), idealis (berasal dari kata idealist), kualitas (berasal dari kata quality), dsb.

Jenis-jenis teks eksposisi berdasarkan analisis isi teks

Jenis-jenis teks eksposisi berdasarkan analisis isi teks


Sebelumnya, kita sudah mengetahui langkah-langkah membuat teks eksposisi berdasarkan struktur dan ciri bahasanya. Pada kali ini, kita akan menganalisis isi teks eksposisi. Mari kita ingat kembali, saat kalian ingin menjelaskan sesuatu kepada orang lain, hal yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya agar informasi tersebut dapat dipahami dengan baik. Misalnya kalian ingin menjelaskan tentang cara merawat pakaian berwarna putih. Tentu saja yang akan kalian lakukan adalah menjelaskan langkah-langkah perawatan sehingga orang lain menjadi paham. Penjelasan kalian itulah yang dinamakan dengan eksposisi.
Ciri-ciri teks eksposisi
1. Berusaha menjelaskan sesuatu
Seseorang yang menulis eksposisi berusaha memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga dapat menambah menambah pengalaman baru bagi orang tersebut. Sesuatu yang dijelaskan itu berupa ide, buah pikiran, atau pendapat (opini).
2. Ada dukungan berupa data
Tulisan eksposisi bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi. Untuk mendukung kebenaran informasi tersebut maka dibutuhkan data yang akurat.
Jenis-jenis teks eksposisi
1. Eksposisi definisi, artinya menjelaskan sesuatu berupa konsep, pengertian. Contohnya pengertian tentang eksposisi itu sendiri.
2. Eksposisi proses, artinya menjelaskan bagaimana mengerjakan sesuatu atau bagaimana sesuatu bisa bekerja. Contohnya proses pembuatan teh botol.
3. Eksposisi klasifikasi, artinya mengenal karakteristik yang sama. Contohnya klasifikasi makanan yang sehat bagi bayi.
4. Eksposisi sebab-akibat, artinya mengarah pada sebuah akibat yang memiliki sebab atau sebaliknya. Contohnya tawuran massa
5. Eksposisi perbandingan, artinya membandingkan sesuatu dengan yang lain. Contohnya pelaksanaan kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013.

Perhatikan

Contoh Teks Eksposisi 1
Trik agar disenangi orang lain adalah sebagai berikut.* Pertama, murah senyum. *Kedua, bertutur dan berlaku sopan. Ketiga, tidak bersifat sombong atau membanggakan diri sendiri. Keempat, menghargai diri sendiri dan orang lain.
Contoh teks eksposisi 2
Kita sebaiknya minum jus segar bukan jus awetan, Jus yang diawetkan sudah kehilangan nutrisi penting yang kita perlukan. Penyimpanan lama atau pengawetan pada jus membuat jus itu terkena oksigen. Dan oksigen itu akan menghilangkan sebagian nutrisi. Oleh sebab itu, lebih baik kita membuat jus untuk diminum saat itu juga.

Contoh Teks Laporan Observasi!

Contoh Teks Laporan Observasi!

Judul: Khasiat Kunyit
Kunyit merupakan salah satu tanaman obat berkhasiat yang juga banyak digunakan sebagai bumbu dapur. Nama ilmiah dari kunyit adalah Curcuma domestica. Tanaman obat ini memiliki warna kuning yang juga banyak dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami. Kunyit termasuk jenis tanaman obat atau rempah yang mudah ditemukan di pasar baik pasar tradisional maupun pasar modern.
Kunyit juga kaya akan khasiat atau manfaat. Salah satu manfaat utama kunyit adalah untuk menguatkan daya ingat seseorang dan juga memperlambat kemungkinan datangnya penyakit “pikun” atau penurunan daya ingat seseorang. Penyakit ini juga umum disebut sebagai Alzhaimer. Alzhaimer memang umum terjadi pada seseorang yang telah memasuki usia tua. Akan tetapi, penyakit ini pun dapat menyerang siapa saja dikarenakan fungsi otaknya mengalami penurunan. Salah satu tanaman obat yang bisa membantu untuk menguatkan daya ingat otak adalah kunyit. Salah satu cara mengonsumsinya adalah dengan mencampurnya sebagai bahan masakan. Cukup sering mengonsumsi makanan yang mengandung kunyit akan membantu menguatkan daya ingat seseorang.
Khasiat kunyit lainnya adalah untuk kesehatan kulit. Ada beberapa masalah kesehatan kulit yang bisa diatasi dengan menggunakan kunyit. Pertama adalah jerawat. Jerawat timbul akibat kotoran dan juga bakteri yang tersumbat di dalam pori-pori kulit dan umumnya terjadi pada seseorang yang memiliki kulit berminyak. Kunyit bisa menjadi salah satu solusi untuk masalah jerawat ini. Kunyit bisa membantu untuk menyembuhkan jerawat serta membuat kulit tetap dalam keadaan bersih. Kedua adalah kulit kering. Kunyit juga bisa membantu melembabkan kulit yang kering, salah satu caranya adalah dengan menggunakan campuran kunyit dengan susu. Ketiga adalah masalah pigmentasi. Pigmentasi bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti produksi dari pigmen melanin yang berlebihan dan terlalu sering terpapar sinar matahari. Kunyit dapat membantu mengurangi pigmentasi pada kulit bila digunakan secara teratur dan konsisten.

Mari Amati Strukturnya!

Teks laporan observasi tersebut memiliki struktur yang lengkap.
1. Definisi umum terdapat pada awal paragraf, yaitu kalimat yang menjelaskan apa itu kunyit.
2. Deskripsi bagian terdapat pada kalimat-kalimat selanjutnya yang menjelaskan ciri-ciri kunyit dan dimana saja kunyit dapat ditemukan.
3. Deskripsi manfaat terdapat pada paragraf 2 dan seterusnya yang menjelaskan aneka manfaat dari kunyit.

Struktur Isi Teks Laporan Observasi

kurikulum 2013
Struktur Isi Teks Laporan Observasi
Struktur teks laporan observasi umumnya terbagi menjadi dua bentuk, di antaranya sebagai berikut.
1. Berupa pernyataan umum (definisi umum). Pernyataan umum ini berisi penerangan objek pengamatan, klasifikasi, serta keterangannya.
2. Deskripsi bagian atau aspek (anggota) yang dilaporkan. Deskripsi ini sendiri bisa ditentukan dengan mencari apa ide pokok dari setiap paragraf yang ada. Bisa ide pokok yang berasal dari awal paragraf atau deduktif dan ide pokok yang berasal dari akhir paragraf atau induktif.
3. Deskripsi manfaat. Deskripsi yang memaparkan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.

struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi

Siswa memahami struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.
Pada topik kali ini kalian akan mengetahui seperti apa struktur dari teks laporan observasi, ciri kebahasaannya, dan berlatih menulis teks laporan dari observasi yang sudah dilakukan.

Pengertian Teks Observasi
Teks observasi merupakan teks yang berasal dari hasil observasi atau pengamatan dan juga merupakan sebuah teks yang berisi penjabaran. Teks observasi termasuk jenis teks yang berisi penggambaran atau pendeskripsian sifat-sifat umum, ciri, atau bentuk. Contohnya seperti manusia, hewan, tumbuhan, berbagai jenis benda, dan termasuk juga berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar atau yang terjadi di seluruh alam semesta ini.

Beberapa Ciri dari Teks Observasi
Teks observasi memiliki ciri-ciri yang terdiri dari ciri-ciri umum teks dan ciri-ciri kebahasaan. Kedua ciri-ciri teks observasi tersebut adalah sebagai berikut.
Ciri umum teks observasi:
1. Isi teks bersifat objektif dan tidak memihak.
2. Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi pada saat pengamatan dilakukan.
3. Isi teks tidak mengandung hal-hal yang bersifat penyimpangan, dugaan-dugaan yang tidak tepat, atau juga pemihakan terhadap sesuatu.
4. Teks observasi disajikan dalam bentuk yang menarik, tata bahasa yang baik, susunan teksnya logis, dan isi dari teks berbobot dan berkualitas.
5. Isi teks harus ditulis secara lengkap dan sempurna.
Ciri kebahasaan teks observasi:
1. Kata kerja atau verba seperti duduk, memilih, dan menggunakan.
2. Kata benda atau nomina seperti besi, hewan, dan buku.
3. Frasa verbal seperti bisa digabungkan, sudah selesai, dan bisa dikelompokkan.
4. Frasa nomina seperti ayam petelur dan orang lemah.
5. Berbagai istilah atau kata yang umum digunakan pada satu bidang tertentu misalnya garpu tala dan destilasi.
6. Kalimat yang hanya menggunakan satu verba atau disebut kalimat simpleks seperti “Doni meminjam banyak buku dari perpustakaan”.
7. Kalimat yang menggunakan dua verba atau lebih yang disebut dengan kalimat kompleks seperti “Pengantar barang tersebut menaruh dan mencatat setiap barang di gudang”.
8. Kata penghubung atau konjungsi seperti atau, dan, ketika.
9. Persamaan kata atau sinonim seperti menjangkau = meraih.
10. Lawan kata atau antonim seperti peningkatan X penurunan.