Friday, 9 October 2015

STRUKTUR TEKS CERITA SEJARAH


 Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu memahami struktur teks cerita sejarah baik lisan maupun tulisan.

Apakah kalian sering membaca teks cerita sejarah? Apa fungsi kita mempelajari teks cerita sejarah? Teks cerita sejarah apa saja yang sering kalian baca? Lalu bagaimana struktur teks cerita sejarah?
      Sering kali kita mendengar cerita sejarah dari nenek moyang kita terdahulu bukan? sejarah tetang masa-masa penjajahan Belanda-Jepang, sejarah masa kerajaan Hindu-Budha, kerajaan Islam bahkan sampai sejarah tentang kemerdekaan Indonesia.
      Nah, sejarah itu apa sih? Sejarah adalah cerita yang terjadi di masa lampau yang bisa dijadikan pelajaran dan dikenang di masa sekarang. Sejarah ada untuk dipelajari agar dapat dipetik hikmahnya.
      Mempelajari teks cerita sejarah sangat penting apalagi dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Saat ini, hal yang dipelajari bukan sekadar pengetahuan bahasa saja, melainkan sebagai teks yang bertujuan untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya dalam konteks kehidupan akademis, sosial, dan budaya.
      Sekarang, mari kita mengenal struktur teks cerita sejarah. Struktur teks sejarah diantaranya sebagai berikut.

Struktur alur dalam teks cerita sejarah:
➢ Orientasi (pengenalan)
➢ Rangkaian Peristiwa
➢ Reorientasi (Pengulangan)

      Teks cerita sejarah diawali dengan pengenalan cerita yang terjadi di masa lampau kemudian diceritakan urutan peristiwa yang terjadi secara berurutan.
Perhatikan contoh teks cerita sejarah berikut ini.

Kota Tua dalam Ingatan
Sebagai pusat kota, pusat perdagangan, sekaligus permukiman penting di Asia sejak abad ke -16, Kota Tua adalah situs yang harus dijaga. Kota ini hanya seluas 15 H tapi arti sejarahnya sangatlah besar bagi Indonesia.
      Dimulai tahun 1526, penyerangan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah yang dikirim Kesultanan Demak menyebabkan penamaan Jayakarta pada kota yang memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa ini. Tahun 1619, VOC di bawah komando Jan Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta dan mengubah namanya menjadi Batavia. Nama itu diambil sebagai penghormatan kepada leluhur bangsa Belanda, Batavieren. Oleh Belanda, kota ini dilengkapi benteng (kasteel Batavia), dinding kota, dan kanal. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa yang diatur dalam beberapa blok yang dipisahkan kanal. Pembangunan Batavia selesai pada tahun 1650 yang kemudian dijadikan kantor pusat VOC di Hindia Timur. Kota ini menjadi pusat administratif Hindia Timur Belanda.
      Tahun 1942, Batavia, setelah mengalami perluasan wilayah, berganti nama menjadi Jakarta lalu menjadi ibu kota Indonesia. Namun, 15 H yang menjadi awal terbentuknya kota Jakarta, kita kenang sebagai Kota Tua.

Mari Kita Analisis!

Teks cerita di atas termasuk teks cerita sejarah karena bersumber pada peristiwa sebenarnya di masa lalu. Teks cerita sejarah di atas memiliki tokoh, alur dan latar sebagai berikut.
Tokoh: Fatahillah, Jan Pieterszoon Coen, dan VOC.
Alur:
1. Orientasi: Paragraf 1 terdapat pengenalan Kota Tua yang akan diungkap sejarahnya pada bagian rangkaian peristiwa.
2. Rangkaian peristiwa: Paragraf 2 dan 3 mengungkapkan kumpulan peristiwa yang melatarbelakangi sejarah yang diungkapkan dalam bagian orientasi.
3. Reorientasi: Pada akhir paragraf 3 disebutkan pengulangan bahwa 15 H yang menjadi awal terbentuknya kota Jakarta, kita kenang sebagai Kota Tua.
Poin Penting

• Teks cerita sejarah adalah salah satu jenis teks yang menceritakan kisah masa lampau yang benar-benar terjadi.
• Teks cerita sejarah memiliki unsur tokoh, alur, dan latar.
• Struktur teks cerita sejarah adalah orientasi, peristiwa dan reorientasi.
• Teks sejarah berfungsi untuk mengenal lebih dalam tentang asal-usul sesuatu (tempat, kejadian. Peristiwa) sejak zaman dulu hingga sekarang.

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016



KISI-KISI PENULISAN SOAL
 ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

                                                          

No
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator Soal
Nomor Soal

1

4.1     Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun tulisan

3.3     Menganalisis teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi  baik melalui lisan maupun tulisan



·         Mengamati dan  membaca puisi  serta membicarakan isi puisi atau bertanya  jawab  untuk membangun konteks

·         Membaca  teks  model  untuk  memahami  ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi (sinonim, antonim, kata bentukan, konjungsi, kalimat simpleks dan kalimat kompleks).




·         Membaca teks model teks prosedur kompleks dengan cermat  utuk melihat strukturnya
·         Membaca  teks  model  untuk  memahami  ciri kebahasaan dalam teks prosedur kompleks (partisipan, verba material dan tingkah laku, dan konjungsi temporal, piranti kohesi/kata ganti sebagai pengacuan).
·          

·         Siswa dapat menginterpretasi makna puisi






·         Siswa mampu memahami  ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi (sinonim, antonim, kata bentukan (frasa), konjungsi, kalimat simpleks dan kalimat kompleks).
·         Siswa mampu menggunaan kata baku dalam teks laporan

·         Membaca teks sastra  (cerita pendek)
·         Siswa mampu membuat teks laporan yang bersifat deskriptif


·         Disediakan teks prosedur, siswa mampu mencermati isi Teks itu.




·         Siswa dapat memahami unsur kebahasaan dalam teks prosedur kompleks

1, 16, 17, 18, 27, 31, 32, 33, 34, 35




2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19,20, 29, 30

21, 22, 23, 24, 28

25, 26

36


37





38, 39, 40


VERBA MATERIAL DAN VERBA TINGKAH LAKU


BERIKUT INI CONTOH VERBA MATERIAL DAN VERBA TINGKAH LAKU

Tujuan Pembelajaran

Siswa memahami (menyebutkan arti, membedakan, dan menuliskan contohnya) verba material dan verba tingkah laku beserta jenis dan contohnya yang digunakan di dalam teks prosedur kompleks.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mempelajari verba material dan tingkah laku yang terdapat pada teks prosedur kompleks.

apakah VERBA MATERIAL itu?

      Secara bahasa, verba material adalah verba (kata kerja) berimbuhan yang mengacu pada sebuah tindakan yang dilakukan oleh fisik partisipan dalam sebuah peristiwa. Misalnya, menulis, membaca, mengejar, melihat, memukul, dan menangkap. Perhatikan contohnya dalam kalimat berikut!

    Siswa SMA kelas X sedang *menulis *puisi karya Chairil Anwar di kelas kemudian mengapresiasinya.
    Para penyidik kasus pembakaran hutan *mengecek *kebenaran data dari para saksi.
    Petugas hutan lindung *menangkap *basah pelaku pencurian hewan.

      Berdasarkan uraian di atas maka verba material memiliki ciri-ciri:

    berupa perbuatan fisik (aktivitas) dari partisipan,
    dapat dilihat secara nyata,
    terjadi dalam sebuah peristiwa/kejadian,
    dibentuk dari kata benda (nomina).

apakah VERBA TINGKAH LAKU itu?

      Verba tingkah laku mengacu pada respon subjek, yaitu berupa sikap yang diungkapkan berupa sebuah tindakan. Misalnya merasa, menolak, dan menanggapi. Perhatikan contohnya dalam kalimat berikut!

    Pengendara motor itu merasa bersalah karena menabrak pejalan kaki.
    Guru sebisa mungkin memahami karakter peserta didiknya agar proses belajar-mengajar berjalan luwes.
    Wanita itu menolak dengan halus penawaran teman prianya.

      Berdasarkan uraian di atas maka verba material memiliki ciri-ciri: 1) mengacu pada mental/sikap yang diungkapkan pada tindakan, 2) tidak selalu terjadi dalam sebuah peristiwa, 3) dibentuk dari kata kerja.

Perhatikan contoh verba material dan verba tingkah laku pada teks prosedur kompleks di bawah ini!




Mari kita ulas!

      Teks prosedur kompleks di atas mengandung kalimat berverba material, yaitu sebagai berikut.

    Pengguna bahkan dapat *membuat *HP android menjadi modem wifi..
    Kamu dapat *menyiapkan *laptop dan HP android atau tablet android terlebih dahulu.
    Ada baiknya kamu *menyimpan *laptop di atas meja atau alas keras yang rata.
    Apabila tanda centang sudah muncul, jika ingin, kamu dapat *memasang *pengamanan agar tidak ada user lain yang terhubung.

      Verba membuat, menyiapkan, menyimpan, dan *memasang *merupakan verba material karena mengacu pada tindakan fisik

      Teks prosedur kompleks di atas mengandung kalimat berverba tingkah laku, yaitu sebagai berikut.

    Kamu dapat lebih *memahaminya *pada buku panduan atau buku manual yang didapat ketika membeli perangkat tersebut..
    Kamu dapat *menikmati *dan merasakan manfaat dan kecanggihan HP android selama kamu mau.
    Kamu dapat menikmati dan *merasakan *manfaat dan kecanggihan HP android selama kamu mau.

      Verba memahami, menikmati, dan *merasakan *merupakan verba tingkah laku karena verba tersebut merupakan sikap yang diungkapkan dari sebuah tindakan.
Poin Penting

    Verba material adalah verba (kata kerja) berimbuhan yang mengacu pada sebuah tindakan yang dilakukan oleh fisik partisipan dalam sebuah peristiwa.
    Verba tingkah laku mengacu pada respon subjek, yaitu berupa sikap yang diungkapkan dari sebuah tindakan.

menginterpretasikan makna teks prosedur.


menginterpretasikan makna teks prosedur

Teks prosedur kompleks merupakan tulisan yang berusaha menginformasikan sesuatu kepada pembaca. Informasi ini dapat memperluas wawasan pembaca atau sekadar informasi ringan. Oleh sebab itu, teks prosedur kompleks sebaiknya menggunakan kata yang lugas, jelas, dan baku. Penggunaan istilah-istilah tertentu pun bergantung pada materi yang sedang dibahas dalam teks tersebut, misalnya, teks prosedur kompleks cara memasak lauk khas daerah tertentu. Teks prosedur tersebut akan akrab dengan nama jenis bumbu masak, takaran bahan, dan nama-nama peralatan memasak.
Perhatikan!

Berikut ini contoh salah satu prosedur kompleks pemasakan kecap dari bahan air kelapa.
1. Air kelapa yang telah disaring campur dengan gula merah masukkan dalam panci aluminium masak hingga mendidih.
2. Bumbu yang telah digoreng bersama bumbu-bumbu lain (kemiri, bawang putih yang dihaluskan dan digoreng) dimasukkan ke dalam panci tersebut.
3. Selama dimasak harus diaduk-aduk terus hingga tinggal separo panci.
4. Angkat panci dari tungku, kecap disaring dengan saringan dan ditampung dalam wadah.
5. Kecap yang telah dingin masukkan ke dalam botol yang steril lalu tutup rapat-rapat.
Mari kita ulas!

Dari contoh tersebut terdapat kata-kata atau istilah yang akrab dengan materi yang dijelaskan.
Kata-kata khusus seperti gula merah, kemiri, bawang putih, air kelapa. Untuk nama peralatan masak ada panci, wadah, saringan, dan botol. Istilah yang muncul adalah steril yang artinya bebas dari segala kotoran.
Cara membuat kecap dengan air kelapa tersebut merupakan cara pertama yang ringkas. Sementara cara kedua lebih rumit. Oleh sebab itu, istilah yang digunakan dalam cara kedua juga lebih banyak. Misalnya, rendaman kedelai disebut filtrat atau calon kecap. Sebagai bahan pengawet kecap perlu ditambahkan natrium benzoat sesuai takaran.
Poin Penting

    Teks prosedur adalah teks yang berusaha memberi informasi pada pembaca mengenai langkah-langkah tertentu dalam masalah yang dibahas.
    Makna kata yang dipakai dalam teks prosedur adalah kata-kata yang lugas dan jelas.
    Istilah digunakan dalam teks prosedur sesuai dengan topik yang dibahas.

struktur dan kaidah teks prosedur kompleks

struktur dan kaidah teks prosedur kompleks

Sebelumnya kalian sudah mengetahui struktur isi teks prosedur. Kini, kita akan belajar tentang ciri bahasa teks prosedur kompleks.
Teks prosedur kompleks umumnya berisi petunjuk untuk melakukan sesuatu. Petunjuk- petunjuk ini biasanya diungkapkan dalam kalimat- kalimat imperatif atau kalimat perintah. Kalimat perintah memberi kesan lebih tegas dan lugas. Penggunaan kalimat perintah otomatis menggunakan kata- kata yang menyatakan perintah, larangan, maupun kata- kata yang menyatakan keharusan. Misalnya kata ambillah, tutuplah, bacalah, isilah, tidak, jaga, harus. Teks prosedur kompleks berupa rangkaian petunjuk untuk melakukan sesuatu. Dalam teks prosedur diperlukan juga kata penghubung untuk merangkai petunjuk- petunjuk tersebut, misalnya lalu, kemudian, setelah itu, dan. Di samping itu pula diperlukan beberapa kata penghubung sebagai penanda waktu, seperti satu jam, beberapa menit, sebentar. Selain itu, pilihan kata dalam teks prosedur kompleks harus kata-kata yang bermakna lugas, baku, informatif dan tidak bias.
Perhatikan!

Contoh teks prosedur kompleks

membuat masakan jamur vegetarian
Bahan:
Siapkan 400 gr jamur tiram putih, 150 gr kol, potong memanjang, satu tomat potong kotak, 800 ml santan kelapa, 1000 ml air
Bumbu:
Bawang putih 3 siung, bawang merah 4 siung, kemiri disangrai 3 butir, pala dibakar 3 cm, jahe 2 cm, garam 1 sendok, daun salam 2 lembar, lengkuas memarkan 2 cm, sebatang serai memarkan, cabai merah 4 buah potong kecil-kecil, minyak goreng 4 sdm, garam 1 sendok teh, gula secukupnya, minyak goreng 4 sdm
Cara membuat:
1. Rebus jamur tiram hingga empuk, keringkan, potong memanjang.
2. Rebus santan kelapa lalu masukkan bumbu yang telah dihaluskan, daun salam, lengkuas, dan serai, aduk sampai mendidih, angkat dan sisihkan.
3. Panaskan minyak dan tumis bawang, cabai lalu masukkan jamur tiram, aduk sampai layu dan beraroma sedap. Masukkan kol sampai layu. Tuangkan santan kelapa yang sudah dibumbui , tunggu hingga mendidih . Ketika sup telah mendidih, masukkan potongan tomat. Sajikan selagi hangat.

Mari kita ulas!

    Dari contoh tersebut kata imperatif tampak pada langkah- langkah memasak , seperti rebus, angkat, panaskan, masukkan, sajikan, siapkan, dan memarkan.
    Terdapat konjungsi temporal lalu, sampai, sehingga.
    Menggunakan kata-kata yang lugas dan tidak bias.

Poin Penting

Ciri bahasa teks prosedursebagai berikut.
1. Menggunakan kalimat imperatif.
2. Menggunakan konjungsi temporal.
3. Menggunakan kata-kata yang lugas tidak bias.
4. Menggunakan pilihan kata yang informatif.