Monday 3 January 2022

Kumpulan soal Menganalisis isi prosa

 Teks digunakan untuk menjawab nomor 1-2 


Mohammad-San inilah rumahku." Toshihiko berkata ketika kami sampai di depan sebuah rumah kayu yang sederhana. Lalu berteriak, "Ibu! Ibu! Inilah tamu yang kita tunggu. Lihatlah seorang Indonesia yang tersesat di kebun anggur Katsunuma Bukankah ini suatu kehormatan bagi kita? 


(Potret Seorang prajurit, Mohammad Diponegoro)


1. Watak Toshihiko dalam kutipan cerpen tersebut adalah.... 

A. ramah, baik, ceria, dan menyenangkan 

B. bahagia, senang, ceria, peduli, dan teguh 

C. teguh, kuat, baik, peduli, dan menyenangkan. 

D. teguh, tabah, ramah, cerewet, dan peduli 

E. periang, pemalu, pemalas, dan cerewet


Soal nomor 2.


Pendeskripsian watak Toshihiko dalam cerpen Potret Seorang Prajurit adalah ....


A. melukiskan bentuk lahir pelaku

B. melukiskan jalan pikiran pelaku

C. reaksi pelaku terhadap kejadian 

D. Ucapan-ucapan pelaku/dialog

E. melalui pandangan pelaku lain


Soal nomor 3

Di tempat inilah terjadi peristiwa yang menyesatkan. Namun Monang bertanggung jawab dan akan mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu Monang telah menjodohkannya dengan gadus Batak pilihan ibunya. Monang sendiri tak kuasa menolaknya. Dia kawin dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu, janin yang dikandung Manen mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat. 


(Raumanen, Mariane Kattopo)


Nilai yang dominan tersirat dalam penggalan novel di atas adalah 

A. budaya

B. etika

C. moral

D. sosial

E. agama



Soal nomor 4. 

Kalau begitu mengapa Syarifudin meninggal pada hari kedua, setelah dia disunat? Darah tak banyak keluar dari lukanya. Syarifudinkan juga penurut. Pendiam. Setengah bulan, hampir, dia mengurung diri karena kau mengatakan kelakuan abangnya sehari sebelum disunat itu. Aku tidak percaya jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran setengah malam penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa 'kau orang yang tamak: Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-desus itu. tentang dukun-dukun yang mengilu luka sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu.


Kalau benar begitu, apalagi yang sekarang mereka sakitkan hati? Aku telah lama mengubah sikapku. Tiap ada derma, aku sumbang. Tiap kesusahan aku tolong. Tidak seorang dari mereka yang tidak kuundang dalam pesta tadi malam. Kau lihatkan, tiga teratak itu penuh mereka banjiri. Aku yakin mereka telah menerimaku, memaafkanku.


(Panggilan Rasul, Hamzad Rangkuti)


Tema atau pokok masalah yang tersirat dalam penggalan cerita pendek di atas adalah.. 

A. Dampak kekikiran, ketamakan, keangkuhan, dan kesombongan 


B. Kekikiran, ketamakan, keangkuhan, dan kesombongan yang diperbuat dukun.


C. Kesadaran untuk mengubah sikap dari tidak baik menjadi baik.


D. Kepercayaan adanya kematian dikaitkan dengan guna-guna dari dukun. 


E. Ganjaran/balasan bagi orang yang kikir, tamak, sombong, dan angkuh


Soal nomor 5


Terdengar bunyi langkah di beranda muka, kemudian suara mengucapkan, "Selamat Malam Kus terkejut, sebab suara itu dikenalnya, dr. Hamzah, selalu saja la memburu aku. Apa pula teorinya sekali ini. Didengarnya dr.Hamzah dengan orang tuanya bercakap-cakap dan sekali sekali kedengaran namanya disebut meskipun kurang jelas benar percakapan itu ke kamarnya. Akhirnya Kus hendak serta duduk di sana. Jangan-jangan yang tidak-tidak nanti dibicarakannya tentang aku......


(Radio Masyarakat, Rosihan Anwar)


Latar kutipan cerita pendek tersebut adalah.....


A. rumah sakit 

B. rumah dr. Hamzah

C. rumah Kus 

D. kamar Kus

E. ruang praktik dokter


Soal nomor 6


Boleh jadi dr.Hamzah akan menyesali aku, sebab dengan meninggalkan Jakarta seolah-olah aku hendak lari karena aku pengecut. Apa boleh buat kalau memang begitu. Bagaimana juga aku harus menghilang dulu. Di sini terlampau banyak yang tidak berkenan dengan hatiku Kelak habis setahun, dua, tiga bila sudah lepas jiwaku dari yang lama, bila terlepas sudah segala kenang-kenangan dan tenaga baru ada sudah padaku, aku akan kembali,


(Radio Masyarakat, Roshan Anwar)



Watak "aku dalam kutipan cerpen tersebut adalah... 

A pembangkang 

B. sombong

C. sabar

D. lemah

E. Kuat




Soal nomor 7



"Dayat," Don bicara dengan agak keras dan menggerakkan pantatnya, lalu bersender. "Ini dari saya, Dayat. Dari Don. Ini tanda terima kasih saya. Tanpa kamu, Dayat, tanpa kalian berdua, aku tidak akan bisa berhasil, tidak akan bisa maju usaha kami di sini," Hidayat menggelengkan kepalanya.


"Tidak, Don. Bukan begitu. Boleh jadi aku benar telah membantumu, Don. tapi ini tidak.


Don. Terima kasih. Sungguh terima kasih atas budi baikmu. Maaf, kami tidak bisa menerima barang sebegini mahalnya darimu."


Pada kutipan tersebut Don dan Dayat dua orang yang sangat baik, watak mereka dilukiskan oleh pengarang melalui....


A. pembeberan pengarang

B. lingkungan tokoh

C. dialog antartokoh 

D. pikiran-pikiran tokoh

E. tanggapan tokoh lain



Soal nomor 8

Sukri membawa pisau belati di pinggangnya. Pisau itu tajam, baru saja diasahnya, Día tadi mengasah pisau itu dengan hati panas. Malam minggu kemarin, dia datang ke rumah Sumarni, kekasihnya. Mereka sudah lama berkasih-kasihan. Sukri mencintai Sumami, Sumami mencintai Sukri.


(Sukri Membawa Pisau Bela, Hamzah Rangkuti)


Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah ....



A orang kedua 

B. orang ketiga

C. orang pertama 

D. orang pertama dan kedua

E. orang pertama dan ketiga


Soal nomor 9


Kang Lantip tersenyum.


Karena saya tidak percaya kepada sistem yang melahirkan dan membesarkan penguasa yang begitu kejam seperti Stalin. Sama dengan tidak percaya saya kepada sistem yang melahirkan Hitler dan Mussolini. Dan sudah tentu, juga tidak percaya kepada sistem yang melahirkan Amangkurat yang dengan kejamnya membunuh santri-santri. Sistem-sistem seperti itu mengandung bibit-bibit kekerasan yang selalu akan mengambil korban ribuan orang yang tidak bersalah!"


Saya terkejut mendengar suaranya. Lantip, kakang saya, yang lemah lembut, sopan, penuh


lata krama, dengan sekali tebas membabat tiga sistem kekuasaan yang besar. (Para Priyayi Umar Kayam: 290)


Amanat penggalan novel di atas adalah..


A. Jangan berprasangka buruk terhadap seseorang. 


B. Kita harus menghargai sikap dan pendapat seseorang.



Kunci jawaban:


1. A

2. D

3. A

4. C

5. C

6. C

7. C

8. B

9. E

C. Setiap orang mempunyai kelebihan.


 D. Kita harus percaya kepada seseorang. 


E. Kekuasaan menghasilkan kesewenang-wenangan.


Sunday 2 January 2022

Kumpulan soal teks Artikel

Kumpulan soal teks Artikel


A. Pengertian Artikel


Artikel adalah berita atau peristiwa atau kejadian yang telah dilaporkan. Berita bersifat faktual dan pada umumnya menyangkut peristiwa atau kejadian yang aktual dan menarik perhatian khalayak.


B. Berbagai bentuk artikel

1. Berita


Ciri-Ciri Berita


Ciri-ciri berita yang baik adalah sebagai berikut.


a. Publisitas


Laporan yang disajikannya ditujukan untuk umum (publik). Oleh karena itu, dewan redaksi mengemasnya dengan bobot isi dan ragam bahasa yang dapat dipahami masyarakat luas.


b. Aktual


Inilah salah satu perbedaannya dengan buku. Media massa selalu berusaha untuk menyajikan informasi yang terbaru.


c. Objektif


Sebuah berita hendaknya disajikan secara tidak memihak. Oleh karena itu, setiap berita yang dijadikan hendaknya memuat fakta yang diperoleh dari berbagai sumber secara berimbang.


d. Menarik


Peristiwa yang hendak dijadikan berita hendaklah menarik dan menggugah minat khalayak untuk membacanya.


Struktur Penyampaian Berita


Struktur berita terangkum dalam rumus 5W+1H. Rumus tersebut menyangkut enam pertanyaan berikut.

a. Apa (what) peristiwanya

b. Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?

c. Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?

d. Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?

e. Mengapa (why) peristiwa itu terjadi.

f. Bagaimana (how) proses kejadiannya?


2. Tajuk Rencana


a. Pengertian dari Tajuk Rencana


Tajuk rencana adalah kolom dalam surat kabar yang berisikan tanggapan suatu media terhadap satu peristiwa. Tanggapannya itu berupa dukungan, pujian, kritikan, ataupun cemoohan. Tajuk rencana selalu menyertai suatu berita yang ada dalam surat kabar itu.


b. Ciri-Ciri Tajuk Rencana 


Tajuk rencana mengemukakan pendapat-pendapat atau opini. Pendapat-pendapat itu merupakan tanggapan terhadap peristiwa atau fakta yang terjadi, yang menjadi sorotan penting media itu. Dengan demikian, dalam tajuk rencana selalu ada fakta dan opini.


a. Fakta adalah hal, keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi.


Contoh:


1) Dalam Undang-undang Dasar dinyatakan bahwa Indonesia berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.


2) Pemerintah RI akan menempuh jalur politik internasional agar dapat turut serta dalam pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Lebanon.


b. Opini adalah pendapat, pikiran, ataupun pendirian.


Contoh:


1) Seharusnya keberatan pemerintah Israel terhadap negara-negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu untuk mengirimkan pasukan perdamaian tidak perlu menjadi perhitungan. 

2) Ke depan Indonesia harus lebih berani dan tegas dalam menyikapi berbagai persoalan dunia.


Contoh soal


Soal nomor 1


(1) Peserta Perubahan Inti Rakyat (PIR) kelapa sawit, di desa Suka Makmur bukan hanya memerlukan rumah yang layak huni. (2) Mereka tahu betul arti rumah yang sehat dan indah. (3) Untuk bisa memilih rumah, mereka sebaiknya melakukan arisan di antara kelompok tani. (4) Sekarang di desa yang ditempati tahun 1986 itu telah berdiri 200 rumah permanen dengan ukuran rata-rata 12 x 14 meter (5) Dua puluh anggota kelompok tani Bunga Kantil memiliki rumah baru dan permanen.


Kalimat yang berisi fakta terdapat pada tomor...


A. 1 dan 2 

B. 1 dan 3

C. 3 dan 4 

D. 3 dan 5

E. 4 dan 5


Kunci jawaban E


Pembahasan Konsep dasar


Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.


Cara cepat


Suatu fakta umumnya berkenaan dengan keadaan, peristiwa, ataupun angka angka. Contoh fakta: a. Sekarang di desa yang ditempati tahun 1986 itu telah berdiri 200 rumah permanen dengan ukuran rata-rata 12 x 14 meter. b. Dua puluh anggota kelompok tani Bunga Kantil memiliki rumah baru dan permanen.



Soal nomor 2

Bacalah teks berikut dengan cermat!


 Sudah semestinyalah pemimpin Amerika tersebut mengambil langkah tegas seperti itu. Kalau tidak, bukan saja kepentingan rakyat Amerika yang akan dirugikan tetapi lebih besar lagi kepentingan ekonomi Amerika dalam kaitannya dengan kepercayaan asing yang akan dirugikan.


Dengan langkah baru seperti yang diumumkan oleh Presiden Bush, kelak tindak korupsi akan disiarkan ke publik dan dihukum. Akuntansi perusahaan juga akan ditarik keluar sistem yang kurang terbuka (out of the shadows). Dengan langkah itu pula, kepentingan investor kecil dan pemegang pensiun akan dilindungi. 


Pandangan redaksi pada tajuk rencana terdapat dalam kalimat


A. Kepentingan ekonomi AS dirugikan cukup besar gara-gara skandal akuntansi yang dilakukan presiden. 

B. Perusahaan akuntansi akan ditarik dari sistem yang kurang terbuka (out of the shadows).

C. Dengan keterbukaan, kepentingan investor kecil dan pemegang pensiun akan dilindungi. 

D. Sudah semestinyalah pemimpin AS mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang korupsi.

E. Kelak, tindak korupsi akan disiarkan ke publik dan dihukum sebagai langkah awal dari presiden,


Kunci jawaban C



Pembahasan 


Tajuk rencana adalah kolom dalam surat kabar yang berisi ulasan ataupun pandangan redaksi terhadap keadaan ataupun peristiwa aktual.



Pandangan redaksi berupa pendapat redaksi terhadap masalah yang dibahasnya itu. Contoh pandangan redaksi, "Dengan keterbukaan, kepentingan investor kecil dan pemegang pensiun akan dilindungi." Kalimat tersebut terletak pada bagian akhir paragraf kedua.



Soal nomor 3

Bacalah teks berikut ini!


Pada catatan akhir tahun 2004 lembaga penegak hukum belum berfungsi maksimal. Hal itu terlihat semakin banyaknya putusan-putusan yang sama sekali tidak berdasarkan hukum dan tidak layak disebut sebagai keputusan yang keluar dari suatu lembaga peradilan yang seharusnya berwibawa. Di samping itu, pemerintah belum sungguh-sungguh dan tidak serius menangani dalam penegakan hukum. Kejaksaan Agung sebagai ujung tombak pemerintah tampak belum serius menangani para tersangka dalam kasus BLBI. 


Fakta umum dalam paragraf tersebut adalah....


A. Putusan-putusan peradilan tidak berdasarkan hukum, 


B. Pemerintah belum serius dalam penegakan hukum.


C. Kasus BLBI belum ditangani secara serius dan benar.


D. Putusan pengadilan tidak memuaskan masyarakat.


E Lembaga penegak hukum belum berfungsi maksimal.


Kunci jawaban A


Pembahasan 


Fakta adalah keadaan, hal, atau peristiwa yang benar-benar ada atau yang benar-benar terjadi.



Fakta umum ditandai oleh kata-kata seperti banyak, pada umumnya. Contoh fakta umum "Hal itu terlihat semakin banyaknya putusan yang sama sekali tidak berdasarkan hukum."




Monday 27 December 2021

menganalisis sudut pandang dalam kutipan novel

 

Bacalah kutipan novel berikut ini!

 

Entah apa yang terjadi dengannya seminggu belakangan ini. Pulang dari kantor langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang sudah ia lakukan seminggu belakangan ini. Apa mungkin karena hubungan dia dan sang kekasih yang tidak direstui oleh keluarga?

 

 
 

 

 

 

 

 


Penyudutpandangan kutipan novel tersebut adalah….

A. sudut pandang pertama pelaku utama

B. sudut pandang pertama pelaku sampingan

C. sudut pandang pertama pelaku tambahan

D. sudut pandang ketiga terbatas

E. sudut pandang ketiga tidak terbatas.

                                      

 

Kunci jawaban: D

 

Pada sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja. Pengetahuan ini diperoleh dari penangkapan pancaindra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita. Pengamatan pun dapat diperoleh dari hasil olah pikir si penulis tentang tokoh “dia” yang sedang ia ceritakan. Posisi pengarang terbatas dalam bercerita. Hal ini ditandai dengan ada kata “entah”

 

Memaknai arti kata dalam kutipan novel

 Bacalah kutipan novel berikut ini!

 

Cerita yang diangkat Negeri 5 Menara (N5M) sebenarnya sederhana dan jamak ditemui. Kisah seorang anak (Alif) yang harus merantau dari tanah Minangkabau ke Jawa (Ponorogo) untuk meneruskan sekolah di Pondok Madani. Di sana ia berkawan karib dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dariBandung, dan Baso dari Gowa. Keenamnya  kemudian dijuluki sahibul menara karena kebiasaan mereka yang sering berkumpul di bawah menara masjid sambil menunggu azan maghrib. Saat berkumpul itulah setiap anak berbagi mimpi dan harapan.

 

Makna kata yang bercetak miring pada kutipan novel di atas adalah….

A. orang yang mempunyai

B. orang yang menguasai

C. orang yang jujur

D. orang yang terpelajar

E. orang yang memimpin.

 

 

Kunci jawaban: A

Sahibul bermakna mempunyai. Jawaban di atas adalah A

MATERI PEMBELAJARAN ISI DAN KEBAHASAAN NOVEL (KELAS XII)

 

ISI DAN KEBAHASAAN NOVEL

KD 3.4 Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel

A.    Pandangan dan Nilai-Nilai Kehidupan dalam Novel

1.      Menafsir Pandangan Pengarang dalam Novel

Menafsir pandangan pengarang dalam novel adalah menafsir apa saja yang terkandung dalam novel, dalam hal ini termasuk di dalamnya menafsir tentang pesan pengarang, kalimat konotasi, kaitan fakta dengan kehidupan yang ada dan menemukan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan oleh penulis. Langkah-langkah menafsir pandangan pengarang dalam novel:

a.       membaca novel dengan saksama;

b.      menentukan nilai-nilai kehidupan;

c.       menafsirkan pandangan pengarang terhadap nilai-nilai itu.

2.      Nilai-Nilai Kehidupan dalam Novel

Interpretasi terhadap pandangan pengarang adalah memberi kesan kepada pandangan pengarang baik berupa apresiasi maupun berupa nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam novel..

Nilai-nilai dalam novel:

a.       Nilai sosial adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang hubungan dengan  manusia atau masyarakat.

b.      Nilai agama adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang sesorang  berdasarkan hubungannya dengan Tuhan.

c.       Nilai moral adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang kepribadian atau  sikap sesorang dalam menyikapi suatu masalah.

d.      Nilai budaya adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang kebiasaan, adat-istiadat, kepercayaan, oleh masayarakat setempat.

Contoh menafsirkan dan interpretasi pandangan pengarang dalam novel.

Kutipan novel :

“Jimbron adalah seorang yang membuat kami takjub dengan tiga macam keheranan. Pertama, kami heran karena kalau mengaji, ia selalu diantar seorang pendeta. Sebetulnya beliau adalah seorang pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami memanggilnya Pendeta Geovany. Rupanya setelah sebatang kara seperti Arai ia menjadi anak asuh sang pendeta. Namun, pendeta berdarah Itali itu tak sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron mengaji ke masjid” (SP, 61)

 

Nilai kehidupan:

a.       Nilai religius/agama (dilihat dari Jimbron)

b.      Nilai sosial (dilihat dari pendeta)

 

Pandangan pengarang:

Pengarang menghadirkan tokoh Jimbron dalam novel Sang Pemimpi mencerminkan tokoh yang taat beragama dengan mengaji setiap harinya, walaupun dia hidup di lingkungan agama yang berbeda, yaitu agama Katolik. Kemudian pengarang juga menghadirkan cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui tokoh pendeta.

 

Interpretasi Pandangan pengarang:

Sangat setuju dengan pandangan pengarang, melalui tokoh Jimron pengarang memberikan gambaran kehidupan religius  walaupun hidup berbeda agama dan pengarang juga memberikan gambaran cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui tokoh pendeta.

 

 

 

 

SUDUT PANDANG PENGARANG DAN UNSUR EKSTRINSIK DALAM NOVEL

 

 

Pada materi sebelumnya kita mempelajari isi dan kebahasaan novel, pada kali ini kita akan mempelajari sudut pandang, dan unsur ekstrinsik novel.

A.    Sudut Pandang

Pengertian Sudut pandang adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita, sehingga cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis memandang/menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Menurut Teori Sastra, sudut pandang sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama dibagi lagi menjadi dua, yaitu: sudut pandang orang pertama-tokoh utama dan sudut pandang orang pertama-tokoh sampingan. Sementara sudut pandang orang ketiga juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu/mahatahu, dan sudut pandang orang ketiga pengamat.

1.       Sudut pandang orang pertama

Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” atau juga “kami” (jamak). Pada saat menggunakan sudut pandang orang pertama, Anda seakan-akan menjadi salah satu tokoh dalam cerita yang sedang. Si pembaca pun akan merasa melakoni setiap cerita yang dikisahkan.

a.       Sudut pandang orang pertama (tokoh utama)

Sesuai dengan namanya–sudut pandang orang pertama (tokoh utama)–si penulis seolah-olah ‘masuk’ dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama/tokoh sentral dalam cerita (first person central). Segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku” lakukan akan digambarkan pada cerita tersebut. Ia akan menjadi pusat kesadaran dan pusat dari cerita. Jika ada peristiwa/tokoh di luar diri “aku”, peristiwa/tokoh itu akan diceritakan sebatas keterkaitan dengan tokoh “aku”.

 

Contoh:

Aku sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok ruangan. Ukiran jati bertuliskan huruf Jawa kuno menjadi saksi bisu kelahiranku. Ditempat ini, 20 tahun lalu aku dilahirkan…….dst .

b.       Sudut pandang orang pertama tokoh sampingan/pelaku sampingan

Pada teknik ini, tokoh “aku” hadir tidak dalam peran utama, melainkan  peran pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran  tokoh “aku” dalam cerita berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang cerita kepada pembaca. Sementara tokoh utama, dibiarkan untuk menceritakan dirinya sendiri lengkap dengan dinamika yang terjadi. Dengan kata lain, tokoh “aku” pada teknik ini hanya sebagai saksi dari rangkaian peristiwa yang dialami (dan dilakukan) oleh tokoh utama.

Contoh: 

Brak!!! Sekali lagi aku dibuat kaget dengan suara pintu dari samping kamarku. Erika pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya ia terlambat kuliah lagi. Erika adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua orang. Tidak heran jika banyak orang menyukainya.

 

2.       Sudut Pandang orang ketiga

Pada teknik sudut pandang orang atau pihak ketiga. Kata rujukan yang digunakan ialah “dia” “ia” atau nama tokoh dan juga mereka (jamak). Kata ganti ini digunakan untuk menceritakan tokoh utama dalam sebuah cerita.  Selain kata ganti yang digunakan, ada satu hal lagi yang membedakan antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga, yaitu kebebasan peran di dalam cerita. Pada sudut pandang orang pertama, si penulis bisa menunjukkan sosok dirinya di dalam cerita, dan ini tidak berlaku pada sudut pandang orang ketiga.  Pada sudut pandang orang ketiga, si penulis berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya mengisahkan tokoh “dia” di dalam cerita.

a.       Sudut pandang orang ketiga serbatahu 

Pada sudut pandang orang ketiga serba tahu, si penulis akan menceritakan apa saja terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian. Ia seperti seorang yang mahatahu tentang tokoh yang sedang ia ceritakan. Oh ya, selain menggunakan kata ganti “ia” atau “dia”, kata ganti yang biasa digunakan ialah nama dari si tokoh itu sendiri. Hal ini berlaku juga untuk sudut pandang orang ketiga (pengamat).

Contoh:

Sudah 6 bulan ini Naomi terjun pada dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang memiliki watak keras. Keduanya sempat bersitegang sebelum akhirnya dipisahkan oleh sang ibu dengan derai air mata.

 
 

 

 

 


b.      Sudut pandang orang ketiga terbatas/pengamat

Teknik ini hampir sama dengan teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu, hanya saja, tidak semahatahu teknik itu. Pada sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja. Pengetahuan ini diperoleh dari penangkapan pancaindra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita. Pengamatan pun dapat diperoleh dari hasil olah pikir si penulis tentang tokoh “dia” yang sedang ia ceritakan.

Contoh:

Entah apa yang terjadi dengannya seminggu belakangan ini. Pulang dari kantor langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang sudah ia lakukan seminggu belakangan ini. Apa mungkin karena hubungan dia dan sang kekasih yang tidak direstui oleh keluarga?

 

 
 

 

 

 

 

 

 


A.    Unsur Ekstrinsik dalam Novel

Dalam novel ini selain unsur intrinsik, novel juga kental dengan unsur ekstrinsik. Yang terdapat dalam novel tidak lepas dari latar belakang kehidupan si pengarang entah itu dari segi budaya, kepercayaan, lingkungan tempat tinggal dsb.  Berikut ini adalah beberapa unsur ekstrinsik yang dibahas dalam novel Laskar Pelangi :

1.      Latar Belakang Tempat Tinggal

Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologis pengarang. Apalagi novel laskar pelangi ini merupakan adaptasi dari cerita nyata yang di alami oleh pengarang secara langsung. Letak tempat tinggal pengarang yang jauh berada di kampung Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan ternyata memang dijadikan latar belakang tempat bagi penulisan novel ini.

2.      Latar Belakang Sosial dan Budaya

Dalam novel ini banyak sekali mengandung unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat di Belitong. Adanya perbedaan status antara kelompok buruh tambang dan kelompok pengusaha yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakan sosial dari novel ini. Dimana interaksi antara kedua kelompok ini memang ada dan saling ketergantungan. Kelompok buruh tambang membutuhkan uang untuk melanjutkan kehidupannya, sedangkan kelompok pengusaha membutuhkan tenaga para buruh tambang untuk menjalankan usahanya.

3.      Latar Belakang Agama (Religi)

Latar belakang agama atau religi si pengarang sangat terlihat seperti pantulan cermin dalam karya novel laskar pelangi ini. Nuansa keislamannya begitu padat. Dalam beberapa penggalan cerita, pengarang sering menyelipkan pelajaran-pelajaran seputar keislaman.

4.      Latar Belakang Ekonomi

Sebagai masyarakat Belitong mengabdikan dirinya terhadap perusahaan-perusahaan timah. Diceritakan dalam novel ini bahwa belitong adalah pulau yang kaya akan sumber daya alamnya. Akan tetapi, tidak semua masyarakat belitong dapat menikmati kekayaan alam itu. PN monopoli hasil produksi, sementara masyarakat termarginalkan dalam tanah mereka sendiri. Latar belakang ekonomi dalam novel ini diambil dari masyarakat belitong kebanyakan yang tingkat ekonominya dalam tingkatan rendah. Padahal sumber daya alamnya tinggi.

5.      Latar Belakang Pendidikan

Di dalam novel ini terdapat banyak sekali nilai-nilai edukasi yang disampaikan si pengarang. Pengarang tidak hanya menceritakan, namun juga menyajikan berbagai ilmu pengetahuan yang diselipkan dalam ceritanya. Begitu banyak cabang ilmu pengetahuan diselipkan yakni seperti sains (kimia,fisika, astronomi, biologi). Pengarang sangat gemar memasukkan istilah-istilah asing ilmu pengetahuan yang tercurah dalam novel ini.