Monday 3 January 2022

Kumpulan soal Menganalisis isi prosa

 Teks digunakan untuk menjawab nomor 1-2 


Mohammad-San inilah rumahku." Toshihiko berkata ketika kami sampai di depan sebuah rumah kayu yang sederhana. Lalu berteriak, "Ibu! Ibu! Inilah tamu yang kita tunggu. Lihatlah seorang Indonesia yang tersesat di kebun anggur Katsunuma Bukankah ini suatu kehormatan bagi kita? 


(Potret Seorang prajurit, Mohammad Diponegoro)


1. Watak Toshihiko dalam kutipan cerpen tersebut adalah.... 

A. ramah, baik, ceria, dan menyenangkan 

B. bahagia, senang, ceria, peduli, dan teguh 

C. teguh, kuat, baik, peduli, dan menyenangkan. 

D. teguh, tabah, ramah, cerewet, dan peduli 

E. periang, pemalu, pemalas, dan cerewet


Soal nomor 2.


Pendeskripsian watak Toshihiko dalam cerpen Potret Seorang Prajurit adalah ....


A. melukiskan bentuk lahir pelaku

B. melukiskan jalan pikiran pelaku

C. reaksi pelaku terhadap kejadian 

D. Ucapan-ucapan pelaku/dialog

E. melalui pandangan pelaku lain


Soal nomor 3

Di tempat inilah terjadi peristiwa yang menyesatkan. Namun Monang bertanggung jawab dan akan mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu Monang telah menjodohkannya dengan gadus Batak pilihan ibunya. Monang sendiri tak kuasa menolaknya. Dia kawin dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu, janin yang dikandung Manen mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat. 


(Raumanen, Mariane Kattopo)


Nilai yang dominan tersirat dalam penggalan novel di atas adalah 

A. budaya

B. etika

C. moral

D. sosial

E. agama



Soal nomor 4. 

Kalau begitu mengapa Syarifudin meninggal pada hari kedua, setelah dia disunat? Darah tak banyak keluar dari lukanya. Syarifudinkan juga penurut. Pendiam. Setengah bulan, hampir, dia mengurung diri karena kau mengatakan kelakuan abangnya sehari sebelum disunat itu. Aku tidak percaya jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran setengah malam penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa 'kau orang yang tamak: Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-desus itu. tentang dukun-dukun yang mengilu luka sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu.


Kalau benar begitu, apalagi yang sekarang mereka sakitkan hati? Aku telah lama mengubah sikapku. Tiap ada derma, aku sumbang. Tiap kesusahan aku tolong. Tidak seorang dari mereka yang tidak kuundang dalam pesta tadi malam. Kau lihatkan, tiga teratak itu penuh mereka banjiri. Aku yakin mereka telah menerimaku, memaafkanku.


(Panggilan Rasul, Hamzad Rangkuti)


Tema atau pokok masalah yang tersirat dalam penggalan cerita pendek di atas adalah.. 

A. Dampak kekikiran, ketamakan, keangkuhan, dan kesombongan 


B. Kekikiran, ketamakan, keangkuhan, dan kesombongan yang diperbuat dukun.


C. Kesadaran untuk mengubah sikap dari tidak baik menjadi baik.


D. Kepercayaan adanya kematian dikaitkan dengan guna-guna dari dukun. 


E. Ganjaran/balasan bagi orang yang kikir, tamak, sombong, dan angkuh


Soal nomor 5


Terdengar bunyi langkah di beranda muka, kemudian suara mengucapkan, "Selamat Malam Kus terkejut, sebab suara itu dikenalnya, dr. Hamzah, selalu saja la memburu aku. Apa pula teorinya sekali ini. Didengarnya dr.Hamzah dengan orang tuanya bercakap-cakap dan sekali sekali kedengaran namanya disebut meskipun kurang jelas benar percakapan itu ke kamarnya. Akhirnya Kus hendak serta duduk di sana. Jangan-jangan yang tidak-tidak nanti dibicarakannya tentang aku......


(Radio Masyarakat, Rosihan Anwar)


Latar kutipan cerita pendek tersebut adalah.....


A. rumah sakit 

B. rumah dr. Hamzah

C. rumah Kus 

D. kamar Kus

E. ruang praktik dokter


Soal nomor 6


Boleh jadi dr.Hamzah akan menyesali aku, sebab dengan meninggalkan Jakarta seolah-olah aku hendak lari karena aku pengecut. Apa boleh buat kalau memang begitu. Bagaimana juga aku harus menghilang dulu. Di sini terlampau banyak yang tidak berkenan dengan hatiku Kelak habis setahun, dua, tiga bila sudah lepas jiwaku dari yang lama, bila terlepas sudah segala kenang-kenangan dan tenaga baru ada sudah padaku, aku akan kembali,


(Radio Masyarakat, Roshan Anwar)



Watak "aku dalam kutipan cerpen tersebut adalah... 

A pembangkang 

B. sombong

C. sabar

D. lemah

E. Kuat




Soal nomor 7



"Dayat," Don bicara dengan agak keras dan menggerakkan pantatnya, lalu bersender. "Ini dari saya, Dayat. Dari Don. Ini tanda terima kasih saya. Tanpa kamu, Dayat, tanpa kalian berdua, aku tidak akan bisa berhasil, tidak akan bisa maju usaha kami di sini," Hidayat menggelengkan kepalanya.


"Tidak, Don. Bukan begitu. Boleh jadi aku benar telah membantumu, Don. tapi ini tidak.


Don. Terima kasih. Sungguh terima kasih atas budi baikmu. Maaf, kami tidak bisa menerima barang sebegini mahalnya darimu."


Pada kutipan tersebut Don dan Dayat dua orang yang sangat baik, watak mereka dilukiskan oleh pengarang melalui....


A. pembeberan pengarang

B. lingkungan tokoh

C. dialog antartokoh 

D. pikiran-pikiran tokoh

E. tanggapan tokoh lain



Soal nomor 8

Sukri membawa pisau belati di pinggangnya. Pisau itu tajam, baru saja diasahnya, Día tadi mengasah pisau itu dengan hati panas. Malam minggu kemarin, dia datang ke rumah Sumarni, kekasihnya. Mereka sudah lama berkasih-kasihan. Sukri mencintai Sumami, Sumami mencintai Sukri.


(Sukri Membawa Pisau Bela, Hamzah Rangkuti)


Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah ....



A orang kedua 

B. orang ketiga

C. orang pertama 

D. orang pertama dan kedua

E. orang pertama dan ketiga


Soal nomor 9


Kang Lantip tersenyum.


Karena saya tidak percaya kepada sistem yang melahirkan dan membesarkan penguasa yang begitu kejam seperti Stalin. Sama dengan tidak percaya saya kepada sistem yang melahirkan Hitler dan Mussolini. Dan sudah tentu, juga tidak percaya kepada sistem yang melahirkan Amangkurat yang dengan kejamnya membunuh santri-santri. Sistem-sistem seperti itu mengandung bibit-bibit kekerasan yang selalu akan mengambil korban ribuan orang yang tidak bersalah!"


Saya terkejut mendengar suaranya. Lantip, kakang saya, yang lemah lembut, sopan, penuh


lata krama, dengan sekali tebas membabat tiga sistem kekuasaan yang besar. (Para Priyayi Umar Kayam: 290)


Amanat penggalan novel di atas adalah..


A. Jangan berprasangka buruk terhadap seseorang. 


B. Kita harus menghargai sikap dan pendapat seseorang.



Kunci jawaban:


1. A

2. D

3. A

4. C

5. C

6. C

7. C

8. B

9. E

C. Setiap orang mempunyai kelebihan.


 D. Kita harus percaya kepada seseorang. 


E. Kekuasaan menghasilkan kesewenang-wenangan.


No comments:

Post a Comment