Wednesday, 13 January 2016

STRUKTUR TEKS EDITORIAL/OPINI

Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu membuat opini berdasarkan strukturnya.
Pernahkah kamu membaca kolom opini di media massa? Sebagaimana namanya, kolom tersebut tentulah berisi argumentasi penulis terhadap suatu hal menarik bahkan yang menjadi polemik menurutnya. Namun, dalam hal ini, penulis opini tidak dapat menulis pendapat semaunya.
      Sebuah teks editorial atau opini memang didominasi oleh pendapat berupa sudut pandang penulis terhadap suatu permasalahan, tetapi penulis pun harus menyampaikan fakta yang terdapat di lapangan mengenai hal tersebut. Berbeda dengan berita yang justru harus berisi fakta dan bebas dari opini penulisnya.
      Teks editorial atau opini memiliki struktur sebagai berikut.
1. Pernyataan pendapat (thesis statement)
Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan begian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan.
2. Argumentasi (arguments)
Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca. Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf.
3. Pernyataan ulang pendapat (reiteration)
Bagian ini merupakan penutup opini yang berisi penegasan kembali tesis dan argumentasi agar pembaca semakin yakin

Perhatikan contoh opini berikut!

PENGGUSURAN LAHAN SALAH SIAPA?

Sumber: http://i853.photobucket.com/albums/ab100/wajahtanpanarkoba/eksekusibowo.jpg
(1)Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan dimaklumi. Harus ada solusi yang cepat dan tepat untuk mengatasinya sebelum Jakarta benar-benar tenggelam. Salah satu solusi yang diusung Pemkot DKI Jakarta adalah program normalisasi sungai. Program tersebut berupa pengosongan lahan di sekitar sungai-sungai yang ada di Jakarta. Pengosongan lahan pun akan berimbas pada seluruh warga yang tinggal di permukiman sekitar sungai. Dengan demikian, akan banyak relokasi yang dilakukan Pemkot DKI. Namun, relokasi ke rusunawa ternyata bukanlah kabar gembira bagi warga sekitar bantaran sungai sebab itu artinya mereka harus menata kembali hidup mereka dari awal sehingga tidak sedikit warga yang melakukan aksi menolak penggusuran.
       (2)Masih segar dalam ingatan kita semua tragedi Kampung Pulo pada 20 Agustus 2015 kemarin. Tiga hari setelah rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-70 ternyata menjadi momen mengerikan bagi warga Kampung Pulo. Mereka harus bersitegang dengan petugas yang hendak menggusur permukiman mereka. Bahkan, bentrokan fisik yang memakan korban luka pun tak terelakan dalam kejadian nahas itu. Hal ini sebenarnya membuat saya dilema sekaligus kesal karena dalang dari semua keributan ini bukanlah pemerintah bukan juga rakyat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung. Lalu siapakah yang sebenarnya salah?
       (3)Jika kita telusuri, akar permasalahan ini adalah pihak yang mengizinkan orang-orang untuk membuat perkemahan di bantaran sungai. Menurut masyarakat sekitar, mereka telah membayar uang sewa kepada sejumlah oknum. Entah kita harus menyebut mereka apa? Entah preman, entah yang lainnya. Yang pasti mereka itulah yang mengaku bahwa daerah tersebut, yang berplang milik pemerintah, merupakan wilayah kekuasaannya sehingga mereka yang ingin membuat bangunan harus meminta izin dan menyerahkan sejumlah uang untuk dapat memiliki lahan di tempat tersebut.
       (4)Sayangnya, oknum tersebut tidak pernah muncul setiap pemerintah melakukan penggusuran. Mereka (oknum) tidak pernah bertanggung jawab, dan mereka pun tidak pernah ditindak tegas oleh pemerintah bahkan aparat keamanan. Keberadaannya hanya muncul ketika hendak menerima keuntungan, sedangkan selanjutnya mereka tak mau menanggung kerugian yang diterima warga bantaran sungai.
       (5)Dengan demikian, jelaslah siapa otak yang seharusnya digusur dan dibasmi. Para oknum tak bertanggung jawab yang mengaku sebagai penguasa, sebab rakyat bantaran sungai tentu tidak akan mendirikan bangunan jika tidak ada yang memberi izin sebab mereka pasti mengerti maksud plang yang dipasang di sepanjang bantaran sungai. Pemerintah pun tidak akan melakukan penggusuran jika tidak ada bangunan yang didirikan di pinggir sungai yang menyebabkan penyempitan area sungai sehingga banjir selalu menimpa Jakarta yang notabene ibu kota negara. Jika normalisasi sungai tidak dilakukan, seluruh penduduk Jakartalah yang rugi. Oleh karena itu, marilah kita sama-sama pahami maksud pemerintah yang hendak merelokasi semua penghuni bantaran ke rusunawa yang pemerintah siapkan. Tujuannya tiada lain agar tidak ada pihak yang kembali dirugikan.
       (6)Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan dimaklumi. Begitu pun pihak-pihak yang mendatangkan orang-orang yang menyebabkan kebanjiran tersebut harus ditindak tegas oleh seluruh aparat.
Struktur pada teks editorial di atas adalah sebagai berikut.


Poin Penting

  1. Teks editorial atau opini berisi pendapat berupa sudut pandang penulis terhadap suatu permasalahan disertai fakta yang terdapat di lapangan.
  2. Teks editorial atau opini memiliki struktur sebagai berikut. a. Pernyataan pendapat (thesis statement), yaitu bagian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan. b. Argumentasi (arguments), yaitu penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca. Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf. c. Pernyataan ulang pendapat (reiteration), yaitu penutup opini yang berisi penegasan kembali tesis dan argumentasi agar pembaca semakin yakin.

Monday, 7 December 2015

KIAT BELAJAR EFEKTIF


1. Belajar tidak hanya menghafal, tapi juga memahami

Meski kamu sudah hafal semua pelajaran, tapi kamu juga harus paham sama pelajarannya. Sebelum menghafal kamu harus memahami garis besar materi pelajaran terlebih dahulu.

2. Membaca adalah kuncinya

Baca kembali pelajarannya 2x sehari sebelum dan sesudah Bapak/Ibu Guru menerangkan. Dijamin kamu tidak akan lupa sama materi pelajarannya.

3. Catatlah pokok-pokok pelajarannya

Buat kesimpulan/catat hal yang penting dari pelajaran yang sudah diterangkan.

4. Hafalkan kata-kata kuncinya

Tiap hari kamu menghafal materi pelajaran yang banyak, biar mudah mengingatnya buat kata kunci tiap hafalannya.

5. Pilih waktu belajar yang tepat

Biar belajarnya enak, badan tetap fit maka pagi hari sebelum berangkat sekolah adalah waktu yang pas untuk berkonsentrasi belajar, sekalian bangun tidur pagi

6. Ciptakan suasana belajar yang nyaman dan mengasyikan, bisa sambil dengerin musik atau cari tempat yang nyaman (tidak bising) meskipun tidak harus di kamar.

7. Membuat kelompok belajar

Kalau bosan belajar sendiri, ajaklah teman-teman belajar bareng, nggak usah banyak (4-5 orang) dijamin suasana belajar jadi lebih seru dan mengasyikan.

8. Belajar dengan praktik langsung

Kerjakan soal-soal biar bisa mengukur sejauh mana kemampuanmu, kalau ada yang belum ngerti, tanyakan langsung Bapak/Ibu guru.

9. Kembangkan materi pelajaran yang sudah diajarkan

Kamu harus lebih kritis dan tertantang dengan soal-soal latihan yang baru

10. Belajar juga perlu istirahat

Belajar keras boleh saja, tetapi badan perlu istirahat untuk melemaskan badan dan pikiran. Percuma saja memaksakan belajar dalam kondisi tidak fit.

agen sprei

 www.jogjasprei.com

www.Jogjasprei.com adalah toko online yang melayani pembelian grosir dan eceran sprei murah & bedcover  bermerk di Indonesia serta berbagai perlengkapan untuk kenyamanan tidur Anda.
 Kami menyediakan berbagai macam sprei, bedcover, bantal selimut, handuk, kualitas bagus tetapi dengan harga yang paling murah.

 Merk yang kami sediakan antara lain: Kintakun, Belladona, My Love,  Shyra, Cassamia, Fata, Lady Rose, Bonita, Impression, Majesty, dll.

Kami menjual secara eceran dan grosir dengan harga paling murah. Syarat untuk mendapatkan harga grosir adalah pembelian minimal 3 item (boleh campur merek, ukuran, dan motif).

Meskipun murah, kami tetap menjamin produk yang dijual di  Jogjasprei.com  terjamin keasliannya karena produk bersumber dari distributor resmi.
Anda dapat memesan barang melalui online(website), email, sms, atau YM. Selanjutnya kami akan membalas/mengonfirmasi pesanan Anda dalam waktu 1x24 jam.

Dengan senang hati kami akan membantu Anda dengan pelayanan terbaik kami. Apabila Anda mengalami kesulitan ketika berbelanja di www.jogjasprei.com, Anda dapat langsung menghubungi kami melalui:

Telp/sms : 087839186405 dan PIN BBM : 32984B0A

Sunday, 6 December 2015

Manfaat jeruk nipis

Manfaat jeruk nipis untuk wajah mungkin sudah banyak diketahui orang, tetapi tak ada salahnya jika manfaat dari jeruk nipis diulas kembali. Siapa tahu ada beberapa orang yang belum tahu tentang khasiat dari jeruk nipis, terutama untuk kecantikan wajah.

Jeruk nipis adalah buah yang terkenal mengandung vitamin c dan anti aging sehingga sangat baik di gunakan sebagai perawatan kecantikan. Wajah cantik adalah wajah idaman para kaum hawa. Banyak kaum hawa yang rela mengeluarkan budget yang besar hanya untuk mendapatkan wajah yang seperti mereka inginkan. Padahal, ada satu bahan alami, yaitu jeruk nipis yang bisa mereka andalkan untuk perawatan wajah secara alami.

Jika anda masih ragu, mari kita lihat khasiat jeruk nipis untuk wajah cantik anda, berikut informasinya.

Manfaat Jeruk Nipis untuk Kecantikan

Manfaat Jeruk Nipis Untuk Wajah Cantik Anda

1. Mengencangkan Wajah

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang pertama adalah membuat kulit wajah anda menjadi kencang. Mengapa jeruk nipis bisa membuat wajah menjadi kencang? Ya karena jeruk nipis tersebut mengandung zat-zat yang bisa membuat sel-sel kulit anda bisa mengencang dengan sendirinya. Dengan begitu, anda tidak akan terlihat tua jika anda rajin merawat wajah anda dengan jeruk nipis. Jika anda mau melakukan perawatan wajah dengan jeruk nipis secara rutin, pastilah anda akan jauh dari namanya keriput sehingga wajah anda akan tampak lebih muda walaupun tanpa memakai krim anti aging.

2. Mencerahkan Wajah

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang kedua adalah untuk mencerahkan wajah anda. Memiliki wajah yang cerah tentunya impian setiap wanita. Wajah yang cerah akan membuat para wanita tampil percaya diri sehingga banyak dari mereka yang sengaja mencerahkan wajah dengan


cara-cara yang ekstrem. Namun, bagi wanita yang pintar, perawatan wajah cerah dilakukan dengan jeruk nipis karena jeruk nipis tersebut mengandung zat-zat antioksidan. Zat antioksidan itulah yang nantinya akan membantu mencerahkan wajah anda asalkan anda mau merawat wajah dengan jeruk nipis secara rutin.

3. Mengatasi Wajah Kusam

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang ketiga adalah untuk mengatasi wajah kusam. Wajah kusam adalah salah satu masalah besar bagi wanita. Jika wajahnya tampak kusam dan tidak bercahaya, pastilah orang-orang enggan melirik wajahnya, apalagi untuk melihatnya. Namun, bagi wanita yang cerdas, mereka bisa mengatasi kekusaman wajah dengan bahan alami yaitu jeruk nipis. Dengan masker jeruk nipis tersebut, wajah yang semula kusam akan terlihat bercahaya sehingga wajah sangat enak dipandang oleh mata. Hanya dengan merawat wajah secara rutin dengan jeruk nipis, anda bisa mendapatkan kecantikan wajah yang anda idam-idamkan.

4. Mengatasi Jerawat

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang keempat adalah membantu anda mengatasi jerawat pada wajah. Jerawat adalah salah satu gangguan wajah yang terkadang membuat para wanita pusing tujua keliling. Nah, daripada anda menghabiskan duit dengan datang ke klinik kecantikan, tak ada salahnya anda mencoba menghilangkan jerawat dengan jeruk nipis. Jeruk nipis ini mengandung zat antioksidan yang mampu menumpas zat-zat asing yang bisa membuat jerawat nongol di wajah anda. Anda hanya perlu melakukan perawatan wajah dengan jeruk nipis secara rutin, maka wajah anda akan kembali cantik tanpa setitik noda.

5. Menghaluskan Kulit Wajah

Jeruk nipis juga dapat menghaluskan kulit wajah wajah anda, karena kandungan vitamin c yang terdapat didalamnya. selainnya mencerahkan wajah vitamin c juga berfungsi untuk menghaluskan kulit. Caranya gampang sekali, anda tinggal mengoleskan perasan jeruk nipis pada wajah anda, seperti menggunakan masker. Diam selama beberapa saat kemudian bilas dengan air bersih dan rasakan khasiatnya.

Setelah anda mengetahui manfaat jeruk nipis untuk wajah, kini saatnya anda mengetahui bagaimana cara merawat wajah dengan jeruk nipis. Yang mesti anda lakukan, anda bisa mencampurkan jeruk nipis dengan bahan alami lain seperti mentimun atau tomat dan anda bisa menggunakan campuran bahan-bahan tersebut untuk masker wajah anda. Atau, anda juga bisa membelah jeruk nipis menjadi 2 bagian dan anda hanya perlu mengoles-oleskan ke wajah secara rutin. Anda bisa melakukan perawatan wajah dengan jeruk nipis sebelum anda beranjak tidur. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi para pembaca. Selamat mencoba!

Thursday, 3 December 2015

tentang kalimat

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir, kalimat terdri dari beberapa unsur seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Sebuah kalimat dikatakan sempurna apabila memiliki dua unsur, yaitu subjek dan predikat. Jika tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan frasa.

Unsur-unsur Kalimat
1. Subjek (S)
   > Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
   > Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
   > Merupakan jawaban dari pertanyaan "Siapa" dan "Apa".
   misalnya:
  Ibu   memasak   nasi  goreng  di dapur
   S            P                   O                K
2. Predikat (P)
   >  Unsur inti pada kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan subjek.
   >  Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
   >  Merupakan jawaban pertanyaan "Mengapa" dan "Bagaimana".
   misalnya:
  
   Nina membaca buku  di ruang tamu
      S            P         O              K
3. Objek (O)
   > Keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
   > Biasanya terletak di belakang predikat.
   > Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi subjek.
   > Berupa nomina atau frasa nominal.
   misalnya:
   Adik menonton  televisi di kamar
     S           P              O          K
4. Keterangan (K)
   > Umumnya merupakan  keterangan tambahan atau unsur yang tidak wajib dalam kalimat.
   > Keterangan dapat berpindah tempat tanpa merusak struktur dan makna kalimat
   > Keterangan diisi oleh adverba, adjektiva, frasa adverbial, frasa adjektiva, dan klausa     terikat.
  > Posisinya dapat di awal, di tengah, ataupun di akhir kalimat.
  > Terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
 * Keterangan tempat
                  Keterangan tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya
peristiwa atau keadaan. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan,
seperti di, dari, ke, sampai, dan dalam. 
Contohnya:
Ani menyimpan buku di atas meja belajar
* Keterangan alat
                 Keterangan alat merupakan keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya
alat yang digunakan untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat selalu
diikuti oleh kata depan dengan atau tanpa.
Contohnya:
Ayah memukul batu itu dengan palu
* Keterangan waktu
                  Keterangan waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya suatu
peristiwa.
Contohnya:
Kakak akan pergi ke jogja pada pukul 7 pagi
 * Keterangan tujuan
                  Keterangan tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau maksud
perbuatan atau kejadian. Keterangan tujuan ditandai oleh kata untuk, demi, bagi,
buat, dan demi.
Contohnya:
Kita harus rajin berolahraga agar sehat
 * Keterangan cara
                  Keterangan cara adalah keterangan yang menyatakan cara terjadinya suatu peristiwa. Keterangan cara ada yang didahului oleh kata depan ada pula yang tidak.
Contohnya:
Ami membaca buku pelajaran dengan seksama
 * Keterangan penyerta
                 Keterangan penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya
orang yang menyertai orang lain dalam melakukan perbuatan.
Contohnya:
Amir bermain playstation bersama Mira
 * Keterangan similatif
                Keterangan similatif adalah keterangan yang menyatakan kesetaraan atau
kemiripan antara suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan dengan keadaan,
kejadian, atau perbuatan yang lain.
Contohnya:
Berpikirlah seperti orang dewasa
 * Keterangan sebab
               Keterangan penyebaban atau keterangan sebab adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alasan terjadinya suatu peristiwa, keadaan, kejadian atau perbuatan.
Contohnya:
Rani mendapatkan IPK rendah karena kurang belajar
5. Pelengkap (P)
   > Terletak di belakang predikat.
   > Perbedannya terletak pada kalimat pasif, pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif bukan pelengkap.
   > Dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang predikat, tetapi jika predikat diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang objek.
misalnya:
Ayah membelikan Adik sepeda baru
    S            P             O            Pel
Pola Kalimat Dasar
1.  S-P
Komputernya rusak.
2. S-P-O
Rika makan nasi goreng.
3. S-P-Pel
Cincinnya bertahtakan berlian.
4. S-P-K
Adik tidur di kamar.
5. S-P-O-Pel
Ariani memakan sushi buatan Nirma
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi ibu memasak nasi goreng di dapur
7. S-P-O-K
Amel minum susu vanilla setiap hari.
8. S-P-Pel-K.
Mirna tertawa terbahak-bahak ketika Rina terjatuh dari sepeda di taman.   
Kata kerja
             Kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan dan perbuatan. jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa.
Kata kerja terbagi atas :
1.) Kata kerja transitif
adalah kata kerja yang membutuhkan objek atau pelengkap sebagai penjelas.
Contohnya: Dira makan bakso.
Kata kerja transitif terbagi atas:
a.kata kerja ekatransitif 
        kata kerja ekstransitif adalah kata kerja yang hanya memerlukan objek tanpa diikuti pelengkap dalam kalimat tunggalnya. Contohnya: Saya tidur
b.kata kerja dwitransitif 
        kata kerja dwitransitif adalah kata kerja yang predikatnya memerlukan objek dan pelengkap dalam kalimat tunggalnya. Contohnya: saya memasak mie instan di dapur tadi pagi.
2.) Kata kerja intransitif
          kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek di belakangnya sebagai pelengkap untuk menjelaskan kalimat.
Contohnya :Rudi sedang membaca.
Macam-macam Kalimat
A.  Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.  Kalimat Tunggal
Kallimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri p0la-pola pembentukannya. 
Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
*  KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh:   Victoria bernyanyi
.                   S          P
* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
Contoh:   Ika sangat rajin
.               S          P
* KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan)
Contoh:  Masalahnya seribu satu.
.                    S             P
Kalimat tunggal  dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.  Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh :  Saya siswa kelas VI.
2.  Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh :  Adik bernyanyi.
Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan penambahan unsur-unsur itu, unsur utama dari kalimat masih dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat diperluas menjadi dua puluh atau lebih.  
Perluasan kalimat tesebut terdiri atas:
1. Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Bali, sekeliling kota.
2. Keterangan waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00, tahun depan, kemarin sore, minggu kedua bulan ini.
3. Keterangan alat (dengan + kata benda), seperti: dengan linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok, dengan wesel pos, dengan cek.
4. Keterangan modalitas, seperti: harus, barangkali, seyogyanya. sesungguhnya, sepatutnya.
5. Keternagan cara (dengan + kata sifat/kata kerja), seperti: dengan hati-hati, seenaknya saja, selekas mungkin.
6. Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.
7. Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya, supaya aman, bagi mereka.
8. Keterangan sebab, seperti: karena rajin, sebab berkuasa, lantaran panik.
9. Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya menggantikan, seperti: penerima Sepatu Emas, David Beckham.
10. Frasa yang, seperti: mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas, pemimpin yang memperhatikan rakyat.
Contoh perluasan kalimat tunggal adalah:
1. Victoria akan bernyanyi di Las Vegas.
2. Masalahnya seribu satu yang belum terpecahkan.
3. Ika sangat rajin menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
2.  Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi.
 Kalimat majemuk dapat dibedakan atas  3 jenis, yaitu:
2.1.  Kalimat Majemuk Setara (KMS)
Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:
* KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta.
Contoh:
-  Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
-  Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.
* KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi,sedangkan, namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan.
Contoh:
-  Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan jepang termasuk negara yang sudah maju.
-  Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan kakak.
* KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kataatau.
Contoh:
-  Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.
-  Aku atau dia yang akan kamu pilih.
* KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan katabahkan.
Contoh:
-  Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.
-  Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.
* KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang berurutan.
Contoh:
-  Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SMP.
2.2  Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).
Ada beberapa penanda hubungan / konjungsi yang dipergunakan oleh kalimat majemuk bertingkat, yaitu:
1. Waktu : ketika, sejak
2.  Sebab: karena, Olehkarenaitu, sebab, oleh sebab itu
3.  Akibat: hingga, sehingga, maka
4.  Syarat: jika, asalkan, apabila
5.  Perlawanan: meskipun, walaupun
6.  Pengandaian: andaikata, seandainya
7.  Tujuan: agar, supaya, untukbiar
8.  Perbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah
9.  Pembatasan: kecuali, selain
10.  Alat: dengan+ katabenda:  dengan tongkat
11.  Kesertaan: dengan+ orang
Contoh:
-  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Anak kalimat:  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
2.3  Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.
Contoh:
-   Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
KMS:  Kami berhenti dan langsung pulang.
KMC:  Kami berhenti karena hari sudah malam.
.          Kami langsung pulang karena hari sudah malam.h
-  Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
KMS:  Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja.
KMB: Mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
.
B.  Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
* Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh : Gantilah bajumu !
* Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !
* Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
2.  Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
* Kalimat berita kepastian
Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
* Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
* Kalimat berita kesangsian
Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
* Kalimat berita bentuk lainnya
Contoh : Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.
3.  Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.
Contoh:
-  Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?
-  Kapan Becks kembali ke Inggris?
4.  Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaa ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
Contoh:
-  Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
-  Bukan main, eloknya.