Wednesday, 2 December 2020

soal pilihan ganda KD 4.1. Mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis

soal pilihan ganda KD 4.1. Mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis

Bacalah teks berikut ini secara cermat!

(1) Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai World Wonder Heritage. (2) Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Tengah, bahkan di Indonesia. (3) Candi Buddha yang menjadi lambang Provinsi Jawa Tengah ini dibangun pada masa Pemerintahan Wangsa Syailendra berkuasa, yakni sekitar 700 SM dan tahun 825 M. (4) Kawasan wisata ini sangat mudah dijangkau oleh sarana transportasi baik dari Kota Solo atau dari Jogjakarta. (5) Jika Candi Borobudur memiliki area yang sangat luas, pengunjung disarankan untuk tidak membawa barang yang banyak.


Penggunaan kata penghubung yang tidak tepat terdapat pada kalimat bernomor... 

A. (1) dan (2) 

B. (2) dan (3) 

C. (1) dan (3) 

D. (3) dan (4) 

E. (3) dan (5) 


PEMBAHASAN:

Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Agar suatu paragraf membentuk kesatuan makna, dan isi, maka dibutuhkan yang namanya konjungsi.

Jawaban yang benar pada soal tersebut adalah E. Konjungsi yang tidak tepat pemakaiannya terdapat pada kalimat (3) dan (5). Konjungsi yang seharusnya digunakan pada kalimat (3) adalah hingga, sedangkan pada kalimat (5) seharusnya oleh karena.


soal pilihan ganda KD 3.1 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur.

 Bacalah teks berikut ini secara cermat!

(1) Rebus botol dengan air mendidih selama 10 menit, keringkan. 

(2) Isi botol dengan air hangat. 

(3) Masukkan susu formula bayi sesuai takaran. 

(4) Kocok hingga air dan susu formula tercampur rata. 

(5) Teteskan di telapak tangan sebelum diberikan untuk mengecek kehangatannya. 

Pernyataan yang tidak sesuai dengan petunjuk di atas adalah ... 

A. Sebelum dipakai botol harus direbus terlebih dahulu. 

B. Campurlah susu formula bayi dengan air panas. 

C. Setelah dicampur, kocoklah supaya rata. 

D. Sebelum diberikan pada bayi, cek dulu kehangatannya. 

E. Isilah botol dengan air hangat setelah direbus dan dikeringkan.

Kunci: B

Apakah teks prosedur kompleks itu? 

Teks prosedur kompleks adalah teks yang menjelaskan proses melakukan sesuatu melalui langkah-langkah yang secara runtut dan tidak bisa diubah-ubah langkah-langkahnya. Jika langkah-langkah yang ada di dalam teks prosedur kompleks diubah-ubah maka akan menghasilkan langkah yang salah. Jadi, di dalam teks prosedur kompleks harus menggunakan susunan kegiatan yang runtut dan tidak bisa dibolak-balik langkahnya. Teks di atas terdapat kalimat yang tidak sesuai dengan teks prosedur kompleks di atas. Kalimat yang tidak sesuai ada pada opsi  B Campurlah susu formula bayi dengan air panas. Kalimat ini tidak sesuai, seharusnya kalimat yang sesuai adalah "campurlah susu formula bayi dengan air hangat bukan air panas.

 

 

 

 

Soal pilihan ganda KD 3.4 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen

 Soal pilihan ganda KD 3.4 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.

Bacalah teks cerita rakyat hikayat di bawah ini dengan cermat!

Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu.

Hikayat Si Miskin.


1. Gaya bahasa yang digunakan dalam kutipan hikayat Si Miskin tersebut adalah ...

A. Hiperbola 

B. Personifikasi

C. Simile

D. eufemisme

E. Metafora.


Kunci Jawaban: C simile


(1) Hiperbola adalah gaya bahasa/ majas yang berupa ucapan atau ungkapan, atau pernyataan, atau kiasan yang dibesar-besarkan (berlebih-lebihan). Kiasan dalam hiperbol ini bertujuan untuk memperoleh efek tertentu. Dalam teks di atas tidak menggunakan majas ini.

(2) Personifikasi adalah gaya bahasa, atau majas pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau manusia. Dalam majas ini terdapat benda mati yang dianggap seolah-olah hidup. Contoh: Bulan terdiam membisu. Bulan dianggap diam dan membisu seperti manusia. Di dalam teks cerita di atas tidak terdapat majas personifikasi.

(3) Simile adalah majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa. Dalam majas ini menggunakan kata-kata pembanding; seperti, bagai, laksana. Dalam teks cerita di atas menggunakan majas simile. Berikut ini kutipannya: Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. 

(4) Majas eufemisme dapat berguna untuk menggantikan kata-kata yang dipandang tabu ataupun dirasa kasar dengan kata-kata yang dianggap pantas atau lebih halus. Berikut contoh majas eufemisme: 

Mulai hari ini Bu Min menjadi asisten rumah tangga di rumah kami. (asisten rumah tangga lebih halus daripada kata jongos) 

(5) Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Majas metafora mirip dengan majas simile. Perbedaanya majas metafora dengan simile adalah majas metafora adalah majas perbadingan secara  langsung, dan tidak menggunakan kata pembanding, sedangkan simile menggunakan kata pembanding. Berikut ini contoh majas metafora: Pemuda adalah tulang punggung negara.  Secara harafiah (bukan kiasan) makna kata tulang punggung adalah jenis tulang pada bagian punggung manusia. Tetapi makna kata tulang punggung pada kalimat tersebut bukan berarti itu. Makna frasa tulang punggung pada kalimat tersebut berarti penopang atau pokok kekuatan.


2. Kata arkais yang terdapat dalam hikayat tersebut adalah … . 

A. Si miskin 

B. maka 

C. setelah 

D. penghadapan 

E. tertawa.


Kunci: B maka


Kata arkais adalah salah satu kebahasaan dalam hikayat. Kata arkais adalah penggunaan kosa kata yang kuno dan tidak lazim lagi apabila dipakai saat ini. Penggunaan kata arkais hikayat di atas adalah penggunaan kata maka yang diulang-ulang.

Menemukan Informasi dari Bacaan

Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Lambang negara Singapura yaitu Merlion. Merion adalah patung berkepala singa dan berbadan ikan. Menurut mitos, Singapura dahulu adalah kampung ikan.


 Informasi dari bacaan tersebut adalah .... 

A. patung berkepala singa 

B. lambang negara Singapura 

C. Singapura adalah kampong ikan 

D. Merlion lambang negara Singapura.


Menurut saya, jawaban soal di atas adalah B. Langkah mengerjakan soal seperti di atas adalah, yang pertama kita lakukan adalah mencari kalimat utama. Kalimat utama paragraf di atas adalah "Lambang negara Singapura yaitu Merlion." Kalimat ke-2 dan ke-3 adalah kalimat penjelas. Informasi suatu bacaan ada di dalam kalimat utama "Lambang negara Singapura yaitu Merlion."


Langkah ke-2 kita tentukan, inti dari kalimat utama "Lambang negara Singapura yaitu Merlion." Inti kalimat ada di induk kalimat. Induk kalimat ada pada frasa "Lambang negara Singapura", sedangkan "yaitu Merlion" adalah anak kalimat. Jadi, jawab soal di atas adalah B Lambang negara.

Monday, 30 November 2020

Soal pilihan ganda menganalisis unsur intrinsik Roman Siti Nurbaya karya Marah Rusli

Bacalah kutipan roman Siti Nurbaya karya Marah Rusli berikut ini!

Tatkala kulihat ayah akan dibawa ke dalam penjara, sebagaimana seorang penjahat yang bersalah besar, gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui, keluarlah aku, lalu berteriak, “Jangan dipenjarakan ayahku! Biarlah aku menjadi istri Datuk Maringgih!” 

Mendengar perkataan itu, tersenyumlah Datuk Maringgih dengan senyum yang pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya, dan terbanglah suka citanya dan berahi serta hawa nafsu hewan kepada matanya sehingga aku terpaksa menutup mataku.


1. Sudut pandang pengarang dalam kutipan novel tersebut adalah …. 

A. orang ketiga pelaku utama 

B. orang ketiga pelaku sampingan 

C. orang pertama pelaku sampingan 

D. orang pertama pelaku utama 

E. orang ketiga serbatahu.

Jawaban pertanyaan pada soal nomor 1 adalah D "orang pertama pelaku utama". Mengapa itu jawabannya? Karena di sini si pengarang menceritakan suatu peristiwa seolah-olah diri si pengarang itu terlibat/ mengalami sendiri peristiwa pada bacaan di atas. 



2. Watak tokoh Datuk Maringgih dalam kutipan novel tersebut adalah …. 

A. pemarah 

B. penurut 

C. penindas 

D. penyabar 

E. pemurah 

Watak tokoh Datuk Maringgih adalah C "penindas" ini dapat kita lihat dalam kutipan berikut ini

Mendengar perkataan itu, tersenyumlah Datuk Maringgih dengan senyum yang pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya ...

3. Pendeskripsian watak tokoh Datuk Maringgih dalam kutipan novel tersebut adalah melalui …. 

A. dialog tokoh 

B. gambaran fisik tokoh 

C. reaksi tokoh peristiwa 

D. jalan pikiran tokoh 

E. keadaan sekitar tokoh.

Pelukisan watak tokoh dapat diceritakan secara analitik dan dramatik. Pelukisan cerita secara analitik adalah si pengarang mengalami sendiri segala sesuatu yang terjadi di dalam cerita. Si pengarang seolah-olah terlibat di dalam cerita. Pengarang akan secara langsung menceritakan peristiwa/ cerita dengan secara langsung. Sedangkan pelukisan cerita secara dramatik berbeda dengan analitik. Pelukisan secara dramatik pengarang tidak terlibat di dalam alur cerita. Si pengarang bisa menceritakan kisah berdasarkan pengamatan bukan tokoh utama. Karena cerita di atas menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama (si pengarang terlibat dalam alaur) maka jawaban soal nomor 3 adalah D "Jalan pikiran tokoh.