Wednesday 13 April 2022

Majas puisi Diponegoro, Chairil Anwar

 


Bacalah puisi berikut ini dengan cermat!

DIPONEGORO

Karya Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.


Sajak yang dicetak miring di atas mengandung majas.....
A. Simile
B. Metafora
C. Litotes
D. Hiperbola
E. Klimaks

Kunci D

Menganalisis isi puisi

 


Bacalah puisi berikut ini dengan cermat!


Aku
(Chairil Anwar)


Kalau sampai waktuku
kumau tak seorang 'kan merayu
tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu
aku ini binatang jalang
dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
aku tetap meradang, menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
berlari
hingga hilang pedih peri

Dan aku lebih tidak peduli
aku mau hidup seribu tahun lagi

Kata yang dicetak miring pada puisi Aku karya Chairil Anwar tersebut mengandung majas ....

A. Simile
B. Metafora
C. Litotes
D. Hiperbola
E. Paradoks

Kunci jawaban B

Pembahasan:

Larik sajak pada aku ini binatang jalang
dari kumpulannya terbuang merupakan majas metafora. Baris puisi tersebut bersifat simbolik yang dikategorikan sebagai majas metafora, yakni “Aku Ini Binatang Jalang” menggambarkan aku lirik sebagai binatang jalang, yakni binatang yang liar, yang tidak suka diperintah yang tidak suka pada aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupannya.

Latihan soal bahasa Indonesia

 Soal nomor 1

Bacalah peribahasa berikut ini!


Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dipecah.


Peribahasa ini sama artinya dengan peribahasa berikut, kecuali .... 


A. Tegak sama tinggi, duduk sama rendah.


B. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. 


C. Menunduk sama membungkuk, melompat sama patah.


D. Terapung sama hanyut, terendam sama basah. 


E. bagai telur di ujung tanduk.


Kunci E


Soal nomor 2


Peribahasa yang bermakna kewaspadaan adalah.... 


A. Berjalan peliharakan kaki, berkata peliharakan lidah.


B. Air tenang menghanyutkan. 


C. Karena nila setitik, rusaklah susu sebelanga.


D. Mati semut karena gula.


E. Sudah jatuh tertimpa tangga pula.



Kunci A



Soal nomor 3

Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


(1) Lihatlah, Salamah memberi isyarat. (2) Dan, ketiga orang itu sama memperhatikannya. (3) Salamah yang pernah mendengar pengajian dari Pak Mudin di kampungnya dulu, memberikan komentar, (4) "Itulah manusia yang lidahnya berlawanan dengan hatinya. (5) Tanpa menoleh-noleh makhluk manusia yang berbentuk tiang itu dengan begitu sengsaranya di depan mereka." Kelompok kata yang mengandung ungkapan dinyatakan dengan nomor....


A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)



Kunci D



Soal nomor 4

Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


"Shinta namanya," Pak Anggoro menyingkap tabir. "Dia anak saya satu-satunya yang sangat saya cintai, yang untuknyalah saya bekerja siang-malam membanting tulang, agar bisa mencukupi hidupnya, agar bisa memberi segala yang diinginkannya. Harapan saya, dialah yang kelak akan menggantikan saya di perusahaan, dan menikmati, serta meneruskan apa yang telah saya perjuangkan. Tapi, rupanya bukan begitu kehendak Allah." Saya lihat bibir Pak Anggoro gemetar dan matanya berkaca-kaca.


Ungkapan membanting tulang dalam penggalan cerita di atas bermakna ....

A. hidup susah

B. bekerja keras

C. kehidupan seorang buruh

D. pekerjaan tercela

E. bekerja asal-asalan.


Kunci B


Soal nomor 5

Bacalah teks berikut ini dengan cermat!

Sebagai pusat perbukuan, perpustakaan memiliki peran besar dalam memenuhi dahaga masyarakat modern terhadap ilmu pengetahuan.


Kalimat di atas menggunakan gaya bahasa ....

A. personifikasi

B. metafora

C. hiperbola

D. metonimia

E. Ironi 


Kunci B

Tuesday 12 April 2022

Menganalisis pengimajian suatu puisi

 Soal nomor 1


Bacalah puisi berikut ini dengan cermat!


 Di atas meja: cangkir kosong

Gelisah mengingatkan

Tentang hidup yang percuma

("Di Atas Meja, Tedi S.)


Cuplikan di atas lebih mengungkapkan indra.....


A. pendengaran

B. penglihatan

C. penciuman

D. pengecapan

E. perasaan


Kunci: B


Pembahasan:

Di atas meja: cangkir kosong

Gelisah mengingatkan

Tentang hidup yang percuma

("Di Atas Meja, Tedi S.)


Kalau kita cermati puisi tersebut, kita akan diajak berimajinasi meja, dan cangkir. Cangkir di atas meja tersebut merupakan perumpamaan kegelisahan di penyair, yang hampa. Kehampaan hati penyair diibaratkan sebuah cangkir yg kosong dan ada di atas meja. 


Soal nomor 2

Bacalah puisi berikut ini dengan cermat!



Sudah lelah

Ke hutan-hutan seorang penyair

Merindu pohon-pohon dan belukar

Dikejar diam ke dalam batu-batu


("Bahasa Gelombang", Syauqi Alief Attar)


Kata hutan-hutan dan belukar mengimajinasikan masalah....


A. Pencarian penyair yang sulit

B. Kebahagiaan dalam hidup

C. Kehidupan sehari-hari penyair

D. Tantangan di balik pengejaran

E. Orang-orang yang selalu dikejar oleh musuh


Kunci: A


Pembahasan:

Kata hutan-hutan dan belukar bukan makna sebenarnya. Ini bermakna pencarian penyair yang sulit.


Menganalisis masalah puisi "Yang Kami Minta Hanyalah" karya Taufik Ismail

Taufik Ismail

Yang Kami Minta Hanyalah


Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja. 

Penawar musim kemarau dan tangkal bahaya banjir. 

Tentu bapa telah melihat gambarnya di koran kota.


tatkala semua orang bersedih sekadarnya. 

Dari kaki langit ke kaki langit air membusa.

dari tahun ke tahun ia datang mukamu.

Sejak dari tumit ke paha, lalu lewat kepala menyeret semua. 

Bila air surut tinggalkan angin menudungi kami


Di atas langit dan di bawah lumpur di kaki 

Kelepak padang di pohon randu


Bila tanggul pecah tinggalah reruntuhan lagi

Sawah retak berebahan tangkai padi

Nyanyi katak bertalu-talu

Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja

Tidak tugu atau tempat main bola

air mancur warna-warni


Sumber: Benteng Karya: Taufik Ismail


Masalah dalam puisi di atas adalah keinginan rakyat akan ....


A. pembangunan bendungan

B. kemakmuran

C. pembangunan fisik

D. pembangunan nonfisik

E. kedamaian dan kemakmuran


Kunci jawaban:A


Pembahasan:


Masalah suatu puisi sama dengan isi suatu puisi.

Isi puisi "Yang Kami Minta Hanyalah" karya Taufik Ismail adalah permintaan pembangunan bendungan.

Monday 11 April 2022

Bacalah teks puisi karya Chairil Anwar berikut ini!

 



AKU


Kalau sampai waktuku

Kumau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau

Tak perlu sedu-sedan itu

Aku ini binatang jalang 

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli 

Aku mau hidup seribu tahun lagi

(Chairil Anwar)


1. Objek yang dibicarakan dalam puisi tersebut adalah.... 

A. Kekecewaan si aku karena dikucilkan oleh lingkungannya.

B. Ketidakpuasan si aku dalam menjalani kehidupan remajanya.

C. Pemberontakan si aku atas ketidakbebasan yang dialaminya.

D. Keinginan si aku dalam hidup seribu tahun lagi. 

E. Harapan si aku meraih cita-cita yang diinginkan.


Kunci jawaban: C

Pembahasan


 Objek adalah hal, perkara, atau yang menjadi pokok pembicaraan.


Objek pembicaraan dalam puisi dapat dilihat dari banyaknya kata yang digunakan dalam puisi itu. Objek pembicaraan puisi "Aku" adalah tentang nya Chairil Anwar atas ketidakbebasan dalam berekspresi. Hal tersebut seperti tampak pada kata-kata berikut: 


Kumau tak seorang 'kan merayu/Tidak kau/Aku tetap meradang menerjang/Dan aku akan lebih tidak peduli.




2. Isi puisi Aku tersebut adalah....


A. Kekerasan hati si aku dalam menghadapi keberhasilan hidup. 


B. Kekecewaan si aku karena orang-orang sekitarnya tidak peduli.


C. Kebebasan si aku dalam mengarungi kehidupan.


D. Ketulusan si aku dalam menghadapi cobaan hidup. 


E Keinginan si aku yang tidak dapat dihalangi oleh siapa pun.


Kunci jawaban E


Pembahasan

Isi puisi berarti tema atau masalah pokok yang dikemukakan penyair.




Puisi "Aku" mengungkapkan tentang keinginan si aku yang tidak dapat dihalangi oleh siapa pun.


3. Bacalah puisi berikut ini dengan cermat!


DIPONEGORO



Di masa pembangunan ini 

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum jadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tidak bisa mati


Tema kutipan puisi di atas adalah ....


A. pembangunan 

B. keteladanan

C. peperangan

D. kepahlawanan

E. kepemimpinan


Kunci jawaban D


Pembahasan


Tema merupakan pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair.


Dalam puisi Diponegoro, penyair mengungkapkan rasa kagum penyair terhadap kepemimpinan tokoh dalam membela tanah air. Ungkapan-ungkapan rasa kagum itu tampak pada kata-kata seperti /dan bara kagum jadi api/di depan sekali tuan menanti /



Bacalah teks puisi ini dengan cermat!

 Cermati kutipan puisi berikut dengan saksama! 


Andai esok tak ada lagi mentari

Arah langkah terhenti seketika 

Langit berubah warna kelabu

(......…...)

Bunga-bunga mendadak layu 


Kalimat bermajas yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang puisi tersebut adalah


A. Gerimis pun mulai reda lagi. 

B. Udara dingin sekali.

C. Angin dan embun pagi berhenti menyapa. 

D. Tanpa lentera akan gelap sekali.


E Pembawa berita bercerita.


Kunci jawaban C


Pembahasan


Majas adalah ungkapan kata yang mengandung makna yang khas dan menciptakan efek tertentu. Bentuknya bisa berupa perbandingan, perulangan, pertentangan.


 Sama halnya dengan ketika melengkapi paragraf, dalam melengkapi puisi pun kita harus memahami makna puisi itu secara keseluruhan. Dengan demikian, kalimat yang melengkapinya itu menjadi padu dengan kalimat-kalimat lainnya.


Bait puisi tersebut mengungkap akhir suatu kehidupan. Dengan demikian, kalimat bermajas yang tepat untuk melengkapinya adalah "Angin dan embun pagi berhenti menyapa".


Kalimat tersebut bermajas personifikasi, yakni majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Kata "angin" dan "embun" diumpamakan sebagai manusia yang pagi itu berhenti menyapa.


Kalimat tersebut juga menyatakan makna 'berakhirnya suatu kehidupan. Perhatikan kata-kata "berhenti menyapa".

Bacalah puisi berikut dengan cermat!

 Bacalah puisi berikut dengan saksama!


Kau


Kau ajari aku memetik gitar kehidupan

Agar tercipta kasih yang lama tak Kudendangkan


Kau yang ajari aku mengeja nama Tuhan Yang lama tersingkir dalam benak

Tahukan kau? Semua itu membuat kekagumanku tandas untukmu


Kau izinkan aku duduk di beranda hatimu Agar cukup kudongakkan kepalaku


Untuk melihat apa yang tersimpan di sana Dan mengambil sebongkah cinta untukku


Kau yang ajari aku sisa hidup


Menghitung karunia yang tak terhingga


Bersama sapu tangan jingga di langit biru Dalam sisa usia yang semakin luas


Dan


Mari kita bersandar


Di tiang kasih yang kita tegakkan Mari kita berteduh


Di bawah pilar kebersamaan yang kita bangun


(Suparmiati)


Gaya romantisme pengarang dalam puisi tersebut tergambar secara dominan pada bait....

A. pertama

B. ketiga

C. Seluruh larik

D. kedua

E. keempat


Kunci jawaban: B


Pembahasan:


Puisi merupakan karya sastra yang mewakili ekspresi perasaan penyair. Bentuk ekspresi tersebut dapat berupa kerinduan, kegelisahan atau pengagungan kepada kekasih, kepada alam atau Sang Khalik. Oleh karena itu, bahasa dalam puisi akan terasa sangat ekspresif dan lebih padat. Gaya penyampaian pengarang inilah kemudian disebut gaya bahasa. Gaya bahasa membuat larik dan bait-bait dalam puisi hidup, bergerak, dan merangsang pembaca untuk memberikan reaksi tertentu atas apa yang dikemukakan penyair. Gaya romantisme pengarang adalah gaya bahasa pengarang yang mengungkapkan perasaan yang bersifat mesra, mengasyikkan, atau tentang percintaan.


Gaya romantisme pengarang dalam puisi tersebut tergambar pada bait ketiga, terutama pada larik-larik berikut.


/Kau izinkan aku duduk di beranda hatimu /Dan mengambil sebongkah cinta untukku/


Kata yang bergaris miring merupakan gaya pengarang yang mengungkapkan rasa cinta kepada kekasih dan mengagungkannya dengan gaya romantis: suatu ungkapan rasa yang tampak indah dan berlebihan.


Kumpulan soal bahasa Indonesia tema tentang novel

 1. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Hari bagus cuaca terang. Bulan memancarkan cahayanya dengan cerah ke seluruh bumi. Langit bersih, seawan pun tak kelihatan, cakrawala ditaburi oleh bintang yang indah itu 


Petikan novel "Kalau Tak Untung" di atas menggambarkan jenis latar....

A. waktu

B. tempat

C. suasana

D. adat istiadat

E. budaya.


Kunci: C


2. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Aku tak tahan, kutundukkan kepalaku ke atas tangannya dan kucium disertai cucuran air mata penuh kenikmatan. Lalu kutatap lagi matanya-Sahabat! Seandainya kaulihat pemukaan atas dirimu ini pada lirikan matanya, dan kini aku tak ingin mendengar namamu yang begitu sering dilecehkan disebut-sebut lagi (Novel Penderitaan Pemuda Wether, Johan Wolfgang Goethe) 


Unsur intrinsik yang tampak pada penggalan novel di atas adalah....


A. tema dan latar

B. penokohan dan alur

C. alur dan amanat

D. amanat dan latar

E. latar dan tema


Kunci: B


3. Bacalah penggalan cerpen berikut!


 Tari memang cantik dan pintar, tetapi aku tidak pernah mencintainya. Semenjak kanak-kanak aku telah mengenalnya dan rasanya kami memiliki cara pandang yang berbeda dalam mengisi kehidupan ini. Dan aku tak ingin perkawinanku tidak dilandasi rasa cinta yang kuat.

"Bapak", karya Nurani Melawati


Unsur intrinsik yang menonjol pada penggalan cerpen tersebut adalah ....



A. tema dan amanat

B. pilihan kata

C. seting cerita 

D. plot cerita

E. kepadatan cerita


Kunci: A


4. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Kalau Bapak mengizinkan, saya ingin meminjam kendaraan untuk membawanya ke rumah sakit. "Maaf, Pak, pada malam hari kendaraan umum sangat jarang ada." 


"Boleh, Pak Asmar. Bawalah anak itu cepat-cepat ke dokter! Ini kunci mobil dan sedikit uang untuk berobat!"


Unsur intrinsik yang dominan dalam penggalan di atas adalah....


A. latar tempat 

B. latar waktu

C. penokohan

D. tema

E. amanat


Kunci: C


5. Tahap cerita yang menceritakan konflik yang semakin meningkat disebut tahap....


A. Penampilan masalah

B. pemuncakan konflik

C. puncak ketegangan

D. penyelesaian

E. peleraian


Kunci: C

Monday 4 April 2022

Pengertian dan Ciri-Ciri Puisi

 Pengertian dan Ciri-Ciri Puisi


Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra itu. Adapun kekayaan makna yang terkandung dalam puisi dikarenakan oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas, namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakannya adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian.


CIRI-CIRI PUISI


Berdasarkan hal itu, dapatlah dirumuskan ciri-ciri puisi sebagai berikut.


(1) Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.


(2) Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus, dan diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi. 


(3) Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkanpengalaman dan bersifat imajinatif. 


(4) Bahasa yang dipergunakannya bersifat konotatif.


(5) Puisi dibentuk oleh struktur fisik (tipografi, diksi, majas, rima, dan irama) serta struktur batin (tema, amanat, perasaan, nada, dan suasana puisi).