Saturday 4 November 2023

Soal Bahasa Indonesia kelas X kurikulum Merdeka

 



1. Bacalah teks berikut ini!


Pengganti Hang Tuah di keraton adalah Hang Jebat. Sesungguhnya, ia menaruh dendam atas keputusan raja yang dijatuhkan kepada sahabatnya, Hang Tuah. Karena setia kepada sahabatnya, ia mengamuk di keraton. Putri-putri dan dayang-dayang diperlakukan kurang sopan sehingga banyak jugalah orang yang mati karena kerisnya, yang diberikan Hang Tuah kepadanya. Tiada seorang pun yang berani mendinginkan sehingga raja sendiri pun terlibat pula dalam kesulitan dan ketakutan.


Dari kutipan cerita di atas kita dapat mengetahui bahwa Hang Jebat berwatak ….

A. pemberani

B. baik budi

C. sombong

D. setia

E. kasar.



Pembahasan:

Berdasarkan kutipan cerita di atas, Hang Jebat terlihat sebagai seorang yang setia kepada sahabatnya, Hang Tuah. Meskipun tindakan yang dia ambil mungkin tidak selalu tepat, dia melakukan semua itu dalam kepatuhan kepada sahabatnya. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah: D. Setia


2. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Sebermula ada pun yang berjalan itu pertama Maharaja Dandah, kemudian menjadi saya pikir itu Maharaja Baruang, dan menjadi kepala jalan Maharaja Syahmar dan Raja Perkasa yang menjadi ekor sekali, dan beberapa pula raja-raja sekalian isi rimba itu berjalan dengan segala rakyat tentaranya mengirimkan Tuan Syekh Alim di rimba itu serta dengan tempik soraknya. Adalah lakunya seperti halilintar membelah bumi dari sebab segala raja-raja yang tiada terkira-kira banyaknya itu. Syahdan maka segala isi rimba yang di tanah itu pun berjeritanlah dan tiadalah berketahuan lagi membawa dirinya, ada yang ke dalam lubang tanah ada yang di celah-celah batu adanya.


Menilik isinya, kutipan tersebut  merupakan bagian … dari keseluruhan alur cerita.


A. eksposisi (pengenalan)

B. komplikasi (pertikaian awal)

C. konflik (pertentangan)

D. puncak konflik (klimaks)

E. penyelesaian (falling action).



Pembahasan:

Berdasarkan kutipan tersebut, teks tersebut merupakan bagian dari "eksposisi" atau "pengenalan" dalam alur cerita. Eksposisi adalah bagian di mana latar belakang, karakter, dan situasi awal diperkenalkan kepada pembaca. Jadi, jawaban yang tepat adalah:


A. eksposisi (pengenalan)




3. Bacalah teks berikut ini dengan cermat


Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana.


Penggalan hikayat di atas menggunakan sudut pandang….


A. Orang pertama  pelaku utama

B. Orang pertama pelaku sampingan

C. Orang kedua

D. Orang ketiga serbatahu

E. Orang ketiga terbatas.


Pembahasan:

Penggalan hikayat di atas menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan (B). Dalam cerita ini, narator tampaknya tidak adalah pelaku utama cerita, tetapi lebih sebagai pengamat atau pencerita yang mengamati peristiwa-peristiwa dalam cerita dari sudut pandang orang lain (dalam hal ini, pelanduk).



4. Bacalah teks berikut dengan cermat!


 Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana.


Judul yang sesuai untuk penggalan hikayat di atas adalah ….


A. Hikayat Pelanduk Jenaka

B. Hikayat Gunung Indrakila

C. Hikayat Si Pendusta

D. Hikayat Orang Dahulu Kata

E. Hikayat Seekor Binatang.



Pembahasan:

Judul yang sesuai untuk penggalan hikayat di atas adalah "Hikayat Pelanduk Jenaka" (A), karena cerita ini terutama berkisah tentang pelanduk yang jenaka dan bijaksana yang pandai berbuat dusta kepada segala binatang di dalam hutan rimba belantara.



5. Bacalah teks berikut dengan cermat 


Masih segar dalam ingatan Azrial, waktu itu Renggogeni hampir tamat dari akademi perawat di kota. Tidak banyak orang Lareh Panjang yang bisa bersekolah tinggi seperti Renggogeni. Perempuan kuning langsat pujaan Azrial itu benar-benar akan menjadi seorang juru rawat. Sementara Azrial bukan siapa-siapa, hanya tamatan madrasah aliyah yang sehari-hari bekerja honorer sebagai sekretaris di kantor kepala desa.  (Damhuri Muhammad: Juru Masak)


Peribahasa yang tepat menggambarkan peristiwa dalam penggalan cerpen di atas adalah....


A. Asam di gunung garam di lautan

B. Bagai pungguk merindukan bulan

C. Malang tak dapat di tolak untung tak dapat diraih

D. Habis manis sepah dibuang

E. Patah tumbuh hilang berganti.



Pembahasan:

Peribahasa yang tepat menggambarkan peristiwa dalam penggalan cerpen di atas adalah "Habis manis sepah dibuang" (D). Ini mencerminkan perasaan Azrial terhadap Renggogeni yang hampir menyelesaikan akademi perawat, sementara dia hanya bekerja sebagai sekretaris di kantor kepala desa dan merasa tidak seberapa.


6. Bacalah teks berikut dengan cermat!


Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya. Makaji tak pilih kasih, meski ia satu-satunya juru masak yang masih tersisa di Lareh Panjang. Di usia senja, ia masih tangguh menahan kantuk, tangannya tetap gesit meracik bumbu, masih kuat ia berjaga semalam suntuk. (Damhuri Muhammad:Juru Masak)


Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerpen tersebut adalah...


A. Menghormati orang yang minta tolong

B. Suka membantu orang lain tanpa pandang bulu

C. Walaupun tua tetap gesit dan suka membantu

D. Suka memikirkan kepentingan orang lain

E. Ringan tangan memasak untuk acara hajatan.


Pembahasan:

Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerpen tersebut adalah (B) "Suka membantu orang lain tanpa pandang bulu." Cerita ini menggambarkan bagaimana Makaji selalu bersedia membantu keluarga yang menggelar pesta, tanpa memandang status sosial atau ukuran pesta mereka. Ini menunjukkan sikap sukarela dan kepedulian terhadap orang lain.


7. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya. Makaji tak pilih kasih, meski ia satu-satunya juru masak yang masih tersisa di Lareh Panjang. Di usia senja, ia masih tangguh menahan kantuk, tangannya tetap gesit meracik bumbu, masih kuat ia berjaga semalam suntuk. (Damhuri Muhammad:Juru Masak)


Watak tokoh Makaji dalam penggalan cerpen tersebut adalah...

A. suka menolong

B. pilih kasih

C. dermawan

D. sabar

E. gesit.



Pembahasan:

Watak tokoh Makaji dalam penggalan cerpen tersebut adalah (A) "suka menolong." Makaji digambarkan sebagai seseorang yang tidak pernah keberatan membantu orang lain, tanpa memandang status sosial atau ukuran pesta mereka. Ini mencerminkan sifat kepedulian dan kemauan untuk membantu sesama.


8. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!

 Bukankah ini milinium ketiga? Perempuan itu bukan Nabi Ayub, yang dengan legowo menerima segala penyakitnya. Betapa pun beratnya. Meski sekujur tubuh telah dipenuhi oleh kudis-kudis bernanah menjijikkan dan berbau. Namun, Nabi itu tetap sabar. Meski begitu; perempuan itu berusaha tegar. Ia menelan rasa sakit yang tiba-tiba datang menerjang dan mengamuk. Ia tidak meraung-raung. Cukup dengan meringis-ringis menahan tangis. Mulutnya berjejalan ucapan-ucapan menyebut asma-Nya. Namun, juga umpatan, ataukah sekadar mendesis sambil menyeringai. (Perempuan Ber-kerg, Susi Purwani)


Watak tokoh Perempuan tersebut adalah....


A. Tabah, kolokan, baik hati

B. Baik hati, mudah cemas, mandiri

C. Tabah, kuat, sabar

D. Manja, percaya diri, baik hati

E. Kuat, berprasagka buruk, manja.



Pembahasan:

Watak tokoh Perempuan dalam penggalan cerita tersebut adalah (C) "tabah, kuat, sabar." Perempuan tersebut digambarkan sebagai seseorang yang tegar dan tabah dalam menghadapi penderitaan fisik, mampu menahan rasa sakit, dan menjalani situasinya dengan kesabaran.



9. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Baru saja saudara-saudara Pak Wona akan berangkat tidur, terdengar suara berisik dari luar. “Kaka, Kaka, ko pu adik datang. Kitong so lama tara ke sini jadi”, suara itu telah lekat dikenal Bu Pangesti. Ah ternyata si pemabuk itu so datang. Satu jerigen bobo ditentengnya. Mata Ruben memerah demi melihat bawaan Nataniel. Dapat dipastikan bahwa suara ribut-ribut di ruang tamu tak terelakkan lagi; celoteh Nataniel, percakapan keras ditingkahi tawa, tangis anak Lisbon dan cucu Tete Rum, dengkuran  bapa adik; menyatu dengan bau iler, keringat busuk, dan aroma bobo yang agak-agak bacin.


 Uh, Bu Pangesti sudah semestinya belajar cuek. Ia tertidur dengan impiannya selama ini; sambil memeluk duit di bawah bantal, hasil keringat paituanya. Perempuan itu tampak pulas, nyaman; meski di bawah teratak rumbia sekalipun. (Teratak Daun Rumbia, Susi Purwani).



Kutipan cerpen tersebut merupakan bagian struktur …

A. Pengenalan

B. Penampilan peristiwa

C. Konfliks

D. Puncak konfliks

E. penyelesaian.



Pembahasan:

Kutipan cerpen tersebut merupakan bagian struktur (B) "Penampilan peristiwa" dalam cerita.


10. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


“Selamaaat… Pace Wona! Ipar .…, kitong datang!” Kemudian disusul sapaan-sapaan yang lain, “Selamaaat … selamaaat …”. Tak salah lagi saudara-saudara Pak Wona berdatangan dari kampung. Mereka anak beranak tiga keluarga. Bapa Adik Dumbon bersama maitua dan ketiga anaknya dari Dawai;  Ipar Ruben bersama maitua dan kedua anaknya dari Ronggaiwa; ipar Lisbon bersama paitua dan ketiga anaknya yang masih kacil-kecil, dari Nobaro. Kampung Ronggaiwa dan Nobaro masuk Kabupaten Waren. Mendadak dada bu guru terasa sesak. Impian atap seng buyar sudah. Ternyata tiga keluarga itu nekad sekali. Ombak besar lautan Saireri diterjangnya. Demi makan gratis. Tidur gratis. Hari ini tanggal 20 Mei; gaji tinggal lima puluh ribu rupiah; besok pagi memang terima rapelan. Tetapi rencananya untuk mengganti teratak rumbia yang telah bocor. Bukan untuk  memberi makan ketiga keluarga itu. Uh payah, biasanya mereka sampai pertengahan bulan. Mereka-mereka yang selalu nebeng makan itu; hanya kurang lebih sepuluh hari saja tinggal di rumah mereka. Selebihnya bu gurulah yang mesti menanggung biaya hidupnya. Bahkan kalau tahun ajaran baru ataukah tengah semester tiba, tega-teganya mereka masih minta. Sedekah sih harus iklas; tetapi masak sih harus selama itu untuk sebanyak orang itu, sepanjang waktu. Kapan berakhirnya? (Teratak Daun Rumbiak, Susi Purwani).


Unsur ekstrinsik yang paling dominan pada kutipan cerpen tersebut adalah …

A. agama

B. filsafat

C. budaya

D. agama

E. pendidikan.



Pembahasan:

Unsur ekstrinsik yang paling dominan dalam kutipan cerpen tersebut adalah (C) budaya, khususnya terkait dengan tindakan-tindakan dan tradisi sosial yang muncul dalam cerita, seperti hubungan antara keluarga, norma-norma sosial, dan perilaku para karakter yang tercermin dalam budaya setempat.


11. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Baru dua koran edisi Minggu yang selesai dibaca Kemala, seniman foto tua itu datang lagi untuk ke sekian kalinya. Seperti kedatangan yang sudah-sudah, katanya menyambung silaturahmi dengan tetangga. Setiap lelaki berusia tujuh puluh tahun itu muncul, Nenek hanya menemuinya sebentar. Selebihnya, Kemala yang menemaninya ngobrol. 


   “Menyebalkan,” kata Nenek Jamilah setelah lelaki tua yang banyak bicara itu pamitan. “Mengulang cerita sukses masa lalu adalah ciri-ciri kegagalan seseorang di masa kini,” lanjut Nenek Jamilah. 


    “Nenek membenci seniman foto tua itu?” tanya Kemala.


    “Tidak benci sama sekali, tapi aku tidak suka saja sama dia.”


     “Mengapa Nenek tidak menyukainya? Lantaran dia banyak omong? Atau, karena dia selalu mengulang-ulang kisah suksesnya di masa silam itu? Wajar, Nek, jika seseorang berkisah tentang sukses masa lalu. Masa, sih, bercerita tentang keberhasilan masa depan?” Kemala berkata sambil tertawa-tawa, menggoda neneknya. 


Saat Nenek Jamilah menjemur bantal di belakang, cepat Kemala mendekati neneknya. “Mau menggoda apa lagi, hem?” tanya Nenek Jamilah.


    “Aku tahu, mengapa Nenek enggak suka pada seniman foto itu,” kata Kemala. “Cinta Nenek ditolaknya, ya? Ha ha ha!” Pecah gelak tawa Kumala pagi itu.


    “Tak uus, ya?” balas Nenek Jamilah. “Sejak muda, aku tidak menyukainya.”


    “Tapi, ketidaksukaan itu ada alasannya dong, Nek!”


    “Tidak perlu!”


    (Perempuan di Simpang Tiga  cerpen edisi Republika)


Nilai pendidikan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....


A. menjalin hubungan akrab antara cucu dengan neneknya

B. belajar seni untuk  menjalin silaturahmi dengan tetangga

C. menghormati tamu yang datang dengan sambutan yang baik

D. rajin membaca untuk belajar menghargai sesama orang

E. berlaku sopan dan sangat hormat kepada sesama tetangga.



Pembahasan:

Nilai pendidikan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dalam kutipan cerpen tersebut adalah (E) berlaku sopan dan sangat hormat kepada sesama tetangga. Dalam cerita ini, Nenek Jamilah menunjukkan sikap sopan dan hormat terhadap tamu yang datang meskipun ia mungkin tidak begitu menyukainya. Hal ini menggambarkan pentingnya berlaku sopan dan hormat terhadap orang lain, bahkan jika kita tidak selalu setuju atau menyukai mereka.



12. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!

Sebagai biasanya di tempat kami, para tetangga mesti datang bila terdengar saja ada orang sakit keras. Mereka itu datang hanya untuk mengobrol-ngobrol di depan si sakit, sekali pun maksudnya bukan begitu. Dan apalagi kalau bukan mengobrol pabila mereka itu sama sekali tidak tahu tentang kesehatan dan ilmu penyakit? Dengan demikian, seorang demi seorang dari mereka datang. Dan tak ada alasan padaku dan pada adik-adikku untuk menolak kedatangan orang yang membawa kehendak baik. Jadi, kian lama kian banyak orang yang datang untuk menengok. (Bukan Pasar Malam, Pramudya Ananta Tur)


Amanat dari penggalan cerpen di atas adalah  ….


A. Kalau ada orang sakit kita harus menengok

B. Kita harus menghargai niat baik orang lain.

C. Orang sakit membutuhkan ketenangan

D. Seharusnya tidak mengobrol di depan orang sakit.

E. Dalam mengunjungi orang sakit kita datang bersama-sama.


Pembahasan:

Amanat dari penggalan cerpen di atas adalah (B) Kita harus menghargai niat baik orang lain. Dalam cerita ini, tetangga-tetangga datang untuk menengok orang yang sakit dengan maksud baik, meskipun mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan medis. Ini menggarisbawahi pentingnya menghargai niat baik dan kepedulian orang lain.


13. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Tidak lama lagi, Kampung Kebon Pisang ini akan musnah. Sejarah kampung ini akan lenyap tertindih bangunan mega plaza.


Harus ke mana Hanim pergi? Hanya ini kampung halamannya, tanah kelahirannya. Rumah ini adalah warisan orangtuanya yang wajib dipertahankan.

“Bapak, keluarlah! keluar!” terdengar lirih seruan anak gadis dan istri Hanim.

Hanim semakin membujurkan tubuhnya. Mengendurkan saraf yang tegang. Menghilangkan kerunyaman pikiran. Kedua tangannya melipat di atas dada. Setetes air mata meluncur dari sudut mata kiri Hanim. Oksigen yang menyelinap masuk ke rongga pernafasannya pun sudah bercampur debu. Suara deru buldoser semakin memekakkan telinga. Aroma kehancuran hanya tinggal menunggu detik jarum jam.


Hanim mendengarkan deru langkah kecil yang mendatanginya. Kemudian tubuhnya merasakan ada deritan bale yang bergerak di kanan-kiri tubuhnya. Hanim mencium aroma tubuh itu, yaitu anak gadis dan istri tercintanya yang membujurkan tubuh di sisinya.


“Siti tidak tahu harus pergi ke mana bila tanpa Bapak,” kata anak gadis Hanim.


“Aku tidak mau menjadi seorang janda yang bersedih melihat kematian suaminya,” kata sang istri.


       “Allahu Akbar!”


Mereka meringkukkan badan. Memeluk bahu Hanim. Erat sekali. Kebersamaan mereka membuat tubuh mereka kuat hingga tidak merasakan atap rumah telah menindih mereka.

(“Puing Debu Kebon Pisang”, Rama S Rachmat).


Nilai moral yang ada pada penggalan cerpen di atas adalah ....

A. kesetiaan kepada keluarga

B. keberanian menghadapi kematian

C. kekompakan antaranggota keluarga

D. pembangunan sektor ekonomi

E. perjuangan mempertahankan hak.


Pembahasan:

Nilai moral yang ada pada penggalan cerpen di atas adalah (A) kesetiaan kepada keluarga. Dalam cerita ini, anggota keluarga, yaitu Hanim, anak gadisnya, dan istrinya, menunjukkan kesetiaan dan kebersamaan dalam menghadapi situasi sulit, yaitu kehilangan rumah mereka akibat pembangunan. Mereka tetap bersama-sama dan mendukung satu sama lain di saat-saat sulit, menunjukkan betapa pentingnya hubungan keluarga dan kesetiaan dalam menghadapi tantangan.


14. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!



Tidak lama lagi, Kampung Kebon Pisang ini akan musnah. Sejarah kampung ini akan lenyap tertindih bangunan mega plaza.


Harus ke mana Hanim pergi? Hanya ini kampung halamannya, tanah kelahirannya. Rumah ini adalah warisan orangtuanya yang wajib dipertahankan.

“Bapak, keluarlah! keluar!” terdengar lirih seruan anak gadis dan istri Hanim.

Hanim semakin membujurkan tubuhnya. Mengendurkan saraf yang tegang. Menghilangkan kerunyaman pikiran. Kedua tangannya melipat di atas dada. Setetes air mata meluncur dari sudut mata kiri Hanim. Oksigen yang menyelinap masuk ke rongga pernafasannya pun sudah bercampur debu. Suara deru buldoser semakin memekakkan telinga. Aroma kehancuran hanya tinggal menunggu detik jarum jam.


Hanim mendengarkan deru langkah kecil yang mendatanginya. Kemudian tubuhnya merasakan ada deritan bale yang bergerak di kanan-kiri tubuhnya. Hanim mencium aroma tubuh itu, yaitu anak gadis dan istri tercintanya yang membujurkan tubuh di sisinya.


“Siti tidak tahu harus pergi ke mana bila tanpa Bapak,” kata anak gadis Hanim.


“Aku tidak mau menjadi seorang janda yang bersedih melihat kematian suaminya,” kata sang istri.


       “Allahu Akbar!”


Mereka meringkukkan badan. Memeluk bahu Hanim. Erat sekali. Kebersamaan mereka membuat tubuh mereka kuat hingga tidak merasakan atap rumah telah menindih mereka.


                                               (“Puing Debu Kebon Pisang”, Rama S Rachmat).


Konflik yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah ...


A. Ketidakberdayaan Hanim dalam mempertahankan rumahnya yang digusur.

B. Perjuangan Hanim dalam mempertahankan rumahnya agar tidak digusur.

C. Kehancuran desa Kebon Pisang yang sebentar lagi menjadi mega plaza.

D. Penggusuran kampung Kebon Pisang yang menciptakan kesedihan.

E. Perjuangan anak dan istri dalam mempertahankan kehidupan.


Pembahasan:

Konflik yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah (D) penggusuran kampung Kebon Pisang yang menciptakan kesedihan. Penggalan cerpen ini menunjukkan konflik antara Hanim dan keluarganya dengan realitas bahwa kampung Kebon Pisang mereka akan digusur dan digantikan oleh bangunan mega plaza. Hal ini menciptakan kesedihan dan ketidakpastian dalam hidup mereka.


15. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Entah karena apa pagi itu orang-orang Desa Thongthong berlarian ke sana kemari. Sesungguhnya apa yang mereka cari. Tak seperti biasanya, masyarakat Thongthong itu hampir semuanya berhamburan ke perkebunan sebelah barat desa. Para petani, pedagang, buruh bangunan, pekerja pabrik, pegawai negeri, bahkan para pelajarnya hari itu mereka tidak ada yang berangkat kerja maupun sekolah. Sekali-kali tampak mereka mendongakkan kepala mereka ke arah pepohonan. 


       “Cepat ke sini, itu burungnya kelihatan. Sekarang ada di atas mahoni.” ujar seseorang.


       “Ya, tenang saja. ayo, jangan berisik. Takutnya si Miliar akan terbang.” kata seseorang yang lain, masih sambungnya,”Heii hati-hati jangan berisik. Lebih baik beberapa orang saja. Jangan sampai si Miliar terbang!”


       “Siyap”, sambung orang lain lagi.


       “Yang penting, jangan lupa, nanti kalau si Miliar ketangkap”, teriak orang-orang nyaris bersamaan.


       “Okeee,” sambung yang lain lagi.


       Karena mereka sangat berisik maka si Miliar pun terbanglah. …. Penduduk Thongthong berupaya menangkapnya. Namun, binatang mungil lucu itu tak memedulikan mereka.



Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan tersebut adalah …


A. Saat ini burung harapan desa itu terbang masih di sekitar mereka.


B. Sekali ini burung impian Desa Thongthong mengejek mereka.


C. Kali ini burung yang konon bernilai milyaran itu terbang jauh.


D. Apa daya burung bernilai milyaran itu terbang pergi saja.


E. Ternyata burung sialan itu tak mau ditangkap mereka.


Pembahasan:


Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan tersebut adalah (D) Apa daya burung bernilai milyaran itu terbang pergi saja.


16. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


“Sudah tiang katakan, Tugeg adalah murid terbaik yang pernah tiang miliki. Tugeg tahu, tugeg sudah puluhan tahun tidak ingin mengajari seseorang menari. Melelahkan. Karena mereka sering tidak serius. Tugeg menguasai tari legong dalam waktu dua hari. Luar biasa!” Luh Kambren memekik. Ditatapnya perempuan di depannya denga rasa haru yang begitu dalam.


           Luh Kambren memeluk Telaga erat-erat (Oka Rusmini, Kenanga).



Hal dalam kutipan yang terkait dengan kehidupan bermasyarakat sekarang adalah …


A. Seorang guru yang sangat disiplin dan keras sehingga anak didiknya sukses.

B. Seorang guru yang bangga karena anak didiknya cerdas, terampil, dan hebat.

C. Anak didik yang berlatih dengan serius agar diperhatikan dan disayangi guru.

D. Kepedulian anak didik kepada gurunya, maka anak tersebut bersemangat latihan.

E. Guru dan anak didik mempunyai kesamaan persepsi dalam memahami seni tari.


Pembahasan:

Hal dalam kutipan yang terkait dengan kehidupan bermasyarakat sekarang adalah (B) Seorang guru yang bangga karena anak didiknya cerdas, terampil, dan hebat.


17. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Teks 1


Gerimis baru saja reda. Senja tersaput mendung yang murung. Orang-orang bergegas dengan terburu: berlalu lalang dengan wajah panik memasuki ruang tunggu kereta di stasiun Tugu. Aroma perpisahan mengendap di setiap sudut stasiun (Resda Nur Widia, Kisah Cinta yang Dungu). 


Teks 2

Sampai sekarang orang belum melupakan bahwa di Lamkachoe pernah ada seorang pemberontak gondrong, masih lajang, dan suka meludah. Caranya meludah kerap membuat sakit hati. Setelah teman-temannya menyingkir jauh ke gunung akibat pukulan … (Arafat Nur, Ludah yang Membawa Celaka)


Persamaan unsur intrinsik kedua cerpen tersebut adalah …


A. Menceritakan seorang tokoh yang terkenal.

B. Mendeskripsikan latar dan seorang tokoh utama.

C. Membahas persoalan yang hangat di masyarakat.

D. Latar kedua cerpen tersebut adalah tempat.

E. Pokok persoalan kedua cerpen unik dan menarik.


Pembahasan:

Persamaan unsur intrinsik kedua cerpen tersebut adalah (B) Mendeskripsikan latar dan seorang tokoh utama.



18. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!



        “Seharusnya yang berterima kasih itu pemerintah, Ivan. Kau dan komunitasmu yang mencetuskan ide ini, anggota geng motor yang stereotipnya sering membuat onar. Tapi kau berhasil mengubah pandangan kami. Saya aja nggak nyangka ada 900 warga yang ikut Hari Kuuyuan ini.”


           Sebenarnya ini bukan ide saya Pak. Sekitar sebulan lalu saya melihat anak kecil berenang di sungai ini saat hujan. Saya menegurnya karena berbahaya, tapi dia bilang dia sedang kukuyuan, terus saya melihatnya memungut sampah. Saya langsung tertohok. Saya baru melihat ada anak kecil yang peduli dengan lingkungan sekitarnya. Kalau kita menemukannya di sini, kita harus berterima kasih padanya, Pak.”


          “Masya Allah. Saya ingin memberinya santunan. Semoga saja kau masih mengingat wajahnya.”


          “Saya masih ingat kok.” (Pretty Angelia, Kukuyuan).


Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah …


A. Sebaiknya kita membersihkan sampah di lingkungan sungai.

B. Sebaiknya kita mengucapkan terima kasih kepada seseorang.

C. Seorang anak kecil mampu menyadarkan kita untuk berbuat baik.

D. Seorang anak kecil yang memungut sampah karena ia anak pemulung.

E. Pejabat yang akan memberikan santunan kepada anak kecil yang berjasa.


Pembahasan:

Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah (C) Seorang anak kecil mampu menyadarkan kita untuk berbuat baik.



19. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!



        “Seharusnya yang berterima kasih itu pemerintah, Ivan. Kau dan komunitasmu yang mencetuskan ide ini, anggota geng motor yang stereotipnya sering membuat onar. Tapi kau berhasil mengubah pandangan kami. Saya aja nggak nyangka ada 900 warga yang ikut Hari Kuuyuan ini.”


           Sebenarnya ini bukan ide saya Pak. Sekitar sebulan lalu saya melihat anak kecil berenang di sungai ini saat hujan. Saya menegurnya karena berbahaya, tapi dia bilang dia sedang kukuyuan, terus saya melihatnya memungut sampah. Saya langsung tertohok. Saya baru melihat ada anak kecil yang peduli dengan lingkungan sekitarnya. Kalau kita menemukannya di sini, kita harus berterima kasih padanya, Pak.”


          “Masya Allah. Saya ingin memberinya santunan. Semoga saja kau masih mengingat wajahnya.”


          “Saya masih ingat kok.” (Pretty Angelia, Kukuyuan)


Nilai moral yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ….

A. Mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang telah berjasa.


B. Mengatakan yang sebenarnya adalah perbuatan yang amat mulia.


C. Seseorang yang terharu melihat anak kecil memungut sampah sungai.


D. Seseorang yang akan memberikan hadiah karena memungut sampah.


E. Berterus terang bahwa yang memungut sampah di sungai bukan idenya.


Pembahasan:

Nilai moral yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah (B) Mengatakan yang sebenarnya adalah perbuatan yang amat mulia.



20. Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


        “Seharusnya yang berterima kasih itu pemerintah, Ivan. Kau dan komunitasmu yang mencetuskan ide ini, anggota geng motor yang stereotipnya sering membuat onar. Tapi kau berhasil mengubah pandangan kami. Saya aja nggak nyangka ada 900 warga yang ikut Hari Kuuyuan ini.”


           Sebenarnya ini bukan ide saya Pak. Sekitar sebulan lalu saya melihat anak kecil berenang di sungai ini saat hujan. Saya menegurnya karena berbahaya, tapi dia bilang dia sedang kukuyuan, terus saya melihatnya memungut sampah. Saya langsung tertohok. Saya baru melihat ada anak kecil yang peduli dengan lingkungan sekitarnya. Kalau kita menemukannya di sini, kita harus berterima kasih padanya, Pak.”


          “Masya Allah. Saya ingin memberinya santunan. Semoga saja kau masih mengingat wajahnya.”


          “Saya masih ingat kok.” (Pretty Angelia, Kukuyuan)*


Pernyataan yang menggambarkan tokoh berwatak jujur terdapat dalam kalimat …. 


A. Sebenarnya ini bukan ide saya Pak. Sekitar sebulan lalu saya melihat anak kecil berenang di sungai ini saat hujan.


B. Saya langsung tertohok. Saya baru melihat ada anak kecil yang peduli dengan lingkungan sekitarnya.


C. Masya Allah. Saya ingin memberinya santunan. Semoga saja kau masih mengingat wajahnya.”


D. Tapi kau berhasil mengubah pandangan kami. Saya aja nggak nyangka ada 900 warga yang ikut Hari Kuuyuan ini.”


E. “Seharusnya yang berterima kasih itu pemerintah, Ivan. Kau dan komunitasmu yang mencetuskan ide ini, anggota geng motor yang stereotipnya sering membuat onar.


Pembahasan:

Pernyataan yang menggambarkan tokoh berwatak jujur terdapat dalam kalimat: A. Sebenarnya ini bukan ide saya Pak. Sekitar sebulan lalu saya melihat anak kecil berenang di sungai ini saat hujan.


No comments:

Post a Comment