Sunday, 6 December 2020

Soal pilihan ganda cerpen yang menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.

Soal pilihan ganda KD 3.4 Menganalisis  unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek.

Bacalah kutipan cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis berikut ini secara cermat!

Sudah bertahun-tahun ia sebagai garin, penjaga surau itu. Orang-orang memanggilnya Kakek. Sebagai penjaga surau, Kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali se-Jumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil pemungutan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkan fitrah Id kepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal. Ia lebih di kenal sebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir dengan pekerjaannya itu. Orang-orang suka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apa-apa. Orang-orang perempuan yang minta tolong mengasahkan pisau atau gunting, memberinya sambal sebagai imbalan. Orang laki-laki yang minta tolong, memberinya imbalan rokok, kadang-kadang uang. Tapi yang paling sering diterimanya ialah ucapan terima kasih dan sedikit senyum. 

Tapi kakek ini sudah tidak ada lagi sekarang. Ia sudah meninggal. Dan tinggallah surau itu tanpa penjaganya. Hingga anak-anak menggunakannya sebagai tempat bermain, memainkan segala apa yang disukai mereka. Perempuan yang kehabisan kayu bakar, sering suka mencopoti papan dinding atau lantai di malam hari. Jika Tuan datang sekarang, hanya akan menjumpai gambaran yang mengesankan suatu kesucian yang bakal roboh. Dan kerobohan itu kian hari kian cepat berlangsungnya. Secepat anak-anak berlari di dalamnya, secepat perempuan mencopoti pekayuannya. Dan yang terutama ialah sifat masa bodoh manusia sekarang, yang tak hendak memelihara apa yang tidak di jaga lagi. 

Dan biang keladi dari kerobohan ini ialah sebuah dongengan yang tak dapat disangkal kebenarannya. Beginilah kisahnya : 

Sekali hari aku datang pula mengupah Kakek. Biasanya Kakek gembira menerimaku, karena aku suka memberinya uang. Tapi sekali ini Kakek begitu muram. Di sudut benar ia duduk dengan lututnya menegak menopang tangan dan dagunya. Pandangannya sayu ke depan, seolah-olah ada sesuatu yang yang mengamuk pikirannya. Sebuah belek susu yang berisi minyak kelapa, sebuah asahan halus, kulit sol panjang, dan pisau cukur tua berserakan di sekitar kaki Kakek. Tidak pernah aku melihat Kakek begitu durja dan belum pernah salamku tak disahutinya seperti saat itu. Kemudian aku duduk disampingnya dan aku jamah pisau itu. 

Dan aku tanya Kakek, “Pisau siapa, Kek?” 

“Ajo Sidi.” 

“Ajo Sidi?”

 Kakek tak menyahut. Maka aku ingat Ajo Sidi, si pembual itu. Sudah lama aku tak Ketemu dia. Dan aku ingin ketemu dia lagi. Aku senang mendengar bualannya. Ajo Sidi bisa mengikat orang-orang dengan bualannya yang aneh-aneh sepanjang hari. Tapi ini jarang terjadi karena ia begitu sibuk dengan pekerjaannya. Sebagai pembual, sukses terbesar baginya ialah karena semua pelaku – pelaku yang diceritakannya menjadi model orang untuk diejek dan ceritanya menjadi pameo akhirnya. Ada-ada saja orang-orang di sekitar kampungku yang cocok dengan watak pelaku – pelaku ceritanya. Ketika sekali ia menceritakan bagaimana sifat seekor katak, dan kebetulan ada pula seorang yang ketagihan menjadi pemimpin berkelakuan seperti katak itu, maka untuk selanjutnya pimpinan tersebut kami sebut pimpinan katak. 

Tiba-tiba aku ingat lagi pada Kakek dan kedatang Ajo Sidi kepadanya. Apakah Ajo Sidi telah membuat bualan tentang Kakek? Dan bualan itukah yang mendurjakan Kakek? Aku ingin tahu. Lalu aku tanya Kakek lagi.

Sudut pandang cerpen di atas adalah ....

A. Sudut pandang orang pertama pelaku utama.

B. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.

C. Sudut pandang orang pertama pelaku utama.

D. Sudut pandang orang pertama pelaku utama.

E. Sudut pandang orang pertama pelaku utama.

Jawaban soal di atas adalah B. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.

Posisi si pengarang dalam cerita ada pada tokoh aku. Tokoh aku tersebut kemudian bercerita lagi. Tokoh aku menceritakan kisah suatu surau yang mau roboh. Di dalam surau itu, tokoh aku bertemu dengan garin (penjaga surau) yang bernama Kakek. Tokoh aku bercerita kepada  pembaca, bahwa si kakek sangat marah dengan tokoh yang bernama Ajo Sidi. Saking kakek sangat marah, kakek kemudian bunuh diri. Setelah Kakek bunuh diri, surau tidak ada yang merawat. sehingga surau tersebut mau roboh.

Soal pilihan ganda KD 3.4 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

 Bacalah kutipan cerpen berikut ini secara cermat!

Pikiranku langsung terlempar dalam kenangan saat aku kelas enam SD waktu mencium bau obat yang menyengat dalam ruangan ini. Suatu hari sepulang sekolah aku langsung menuju ruang Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit umum karena sakit perut yang membuatku tidak bisa berjalan, hanya bisa mengerang. Semula aku masih bisa menahan rasa takut berada di sekeliling orang yang terbaring di atas kasur tipis beralaskan seprai putih, sampai tiba-tiba segerombolang perawat berpakaian putih mendorong dengan cepat sebuah kasur beroda dan dihentikannya tepat di sebelah kasurku. Di atasnya terbaring seorang pria botak berlumur darah. Dia tidak bergerak sama sekali. Mulutnya menganga, mata terpejam menghadapku. Kata orang yang mengantar, orang di sebelahku ini kecelakaan sepeda motor. (Benjolan, karya Haryy Pratama)

Sudut pandang yang digunakan dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. Sudut pandang orang pertama pelaku utama.

B. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan

C. Sudut pandang orang ketiga terbatas.

D. Sudut pandang orang ketiga serbatahu.

E. Sudut pandang campuran.


Jawaban: A

Dalam ceritan tersebut, pengarang memposisikan dirinya seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang ada di dalam cerita. Jadi, jawaban soal di atas adalah A.

Thursday, 3 December 2020

NILAI-NILAI DAN ISI HIKAYAT

HIKAYAT?


Hikayat merupakan cerita Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokoh yang ada di dalam hikayat.

Dalam cerita ini dapat kita temukan nilai-nilai luhur atau ajaran moral budi pekerti. Nilai-nilai tersebut antara lain:

1. Nilai moral.

Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan sikap baik dan buruk.

2. Nilai sosial 

Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan sikap seseorang terhadap orang lain.

3. Nilai agama

Nilai agama adalah nilai religi yang berkaitan dengan keyakinan.

4. Nilai budaya

Nilai budaya adalah nilai yang berkaitan dengan kebiasaan masyarakat.


Suatu hikayat memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan jenis cerita lain. Karakteristik tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Bersifat anonim, yaitu tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarangnya. Hal tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan.

2. Bercerita tentang peristiwa yang bersifat absurd/ mustahil terjadi.  Dalam cerita rakyat mengisahkan peristiwa yang tidak logis dan tidak bisa dinalar. Berikut ini contohnya:

Nabi Sulaiman pun bertanya, “dimanakah landak itu?”, jawab menteri Asad “Landak itu ada di dalam lubangnya”. Lalu Nabi Sulaiman mengutus kudanya untuk memanggil landak, tetapi kudanya kembali tanpa membawa landak itu, Nabi Sulaiman pun marah dan beliau mengutus anjingnya untuk memanggil landak itu “Jika dia tidak mau paksa dia, baik secara halus maupun kasar” kata Nabi Allah Sulaiman. Maka hendak landak pun berlari-lati mendatangi dan menghadap Nabi Sulaiman. 

“Apakah manfaat jika saya meminum air ini?” kata Nabi Sulaiman, Landak pun menjawab “kelak air itu dapat membuat hidup tuan menjadi kekal hingga akhirat, namun juga ada pengaruh buruknya bagi tuan”. “Apakah pengaruh buruknya?” Tanya Nabi Sulaiman, jawab Landak “kelak istri, cucu, cicit, sahabat, serta bala tentara tuan akan mati duluan”, “apakah gunanya air itu?” Tanya Nabi Sulaiman. 

Lalu dilemparkannya air itu ke tanah oleh Nabi Sulaiman.

Kutipan tersebut bercerita tentang peristiwa yang tidak mungkin terjadi, yaitu air yang bisa membuat seseorang tidak bisa mati apabila diminum.

3. Di dalam hikayat mengisahkan kesaktian tokoh

Selain mengisahkan peristiwa yang mustahil terjadi, kita akan menemukan cerita tokoh yang memiliki kesaktian. Contoh kesaktian tokoh dalam hikayat "Sang Boma" adalah Begawan Batara Narada dan Batara Indera berhasil menghidupkan kembali Raden Samba Prawira.

4. Hikayat bersifat istana sentris, yaitu bertema dan berlatar belakang kerajaan. Berikut ini contohnya.

Maka adalah antaranya tiga bulan lamanya. Maka ia pun menangis pula hendak makan nangka yang di dalam taman raja itu juga. Maka si Miskin itu pun pergilah pula memohonkan kepada baginda itu. Maka sujudlah pula ia kepada baginda. Maka titah baginda, “apa pula kehendamu hay miskin?” Maka sahut si Miskin, “ya tuanku, ampun beribu-ribu ampun” sahut ia sujud kepalanya lalu diletakkannya ke tanah. Sahut ia berkata pula, “hamba ini orang yang miskin. Hamba minta daun nangka yang gugur ke bumi, barang sehelai. Maka titah baginda, ”hay Miskin, hendak kau buatkan apa daun nagka? Baiklah aku beri buahan barang sebiji” Maka diberikan kepada si Miskin itu. Maka ia pun sujud seraya bermohon kembali mendapatkan isterinya itu.

Kutipan tersebut membuktikan bahwa dalam hikayat mengisahkan peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan suatu kerajaan.


5. Menggunakan kata-kata arkais/ klise. Contoh: syahdan, hatta, maka, alkisah, dan sebagainya. Berikut ini contohnya.

Hatta maka dengan hal yang demikian itu maka genaplah bulannya. Maka pada ketika yang baik dan saat yang sempurna pada malam empat belas hari bulan. Maka bulan itu pun sedang terang. Maka pada ketika itu isteri si Miskin itu pun beranaklah seorang anak laki terlalu amat baik parasnya dan elok rupanya. Maka dinamainya akan anaknya itu Markaromah artinya anak didalam kesukaran. Maka dipeliharakannyalah anaknya itu. Maka terlalu amat kasih sayangnya akan anak itu tiada boleh bercari barang seketika jua pun dengan anaknya Markaromah itu.


Wednesday, 2 December 2020

soal pilihan ganda tentang KD 3.1 Mengidentifikasi unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan dengan KD 4.1 Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.

soal pilihan ganda tentang KD 3.1 Mengidentifikasi  unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan dengan KD 4.1 Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.

1. Cermatilah kutipan surat lamaran pekerjaan berikut!

                Dengan hormat,

       Saya, Givani, adalah Master Ekonomi Jurusan Manajemen Pemasaran. Saya ingin bergabung dengan perusahaan Bapak untuk menjadi direktur pemasaran cabang Bandung.

 

Berdasarkan isinya, surat lamaran pekerjaan di atas ditulis berdasarkan ....

                A.             iklan di koran

                B.             pengumuman

                C.            inisiatif sendiri

                D.            panggilan

                E.             selebaran

 

 2.        Perhatikan data-data berikut!

        Nama :               Susanti

                Umur  :               25 tahun

                Pendidikan:               S1 keperawatan

                Alamat :               Jalan Soekarno Hatta 644 Bandung.

 Data di atas merupakan bagian dari surat lamaran pekerjaan, yaitu bagian ....

                A.             pembuka surat

                B.             penutup surat

                C.            daftar riwayat hidup

                D.            identitas pelamar

                E.             asal-usul pelamar

 

3.        Cermati penggalan surat balasan lamaran pekerjaan  berikut!

     Berhubung anda belum memenuhi syarat, permintaan anda terpaksa kami tolak.

 

                Kalimat perbaikan isi surat balasan lamaran pekerjaan di atas yang paling tepat adalah ...

A.   Mohon maaf permintaan Anda kami tolak karena Anda tidak memenuhi syarat.

          B.    Permintaan Anda kami tolak, keburu diisi orang lain.

C.     Maaf permintaan Anda kami tolak karena Anda tidak lolos uji administrasi.

D.     Sayang permintaan Anda kami tolak karena Anda tidak memenuhi syarat.

          E.     Maaf permintaan Anda kami tolak.

  

4.        Perhatikan penggalan surat dinas berikut!

Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kehadiran Bapak/ Ibu kami mengucapkan terima kasih.

 

       Penggalan surat di atas merupakan bagian dari ....

A.          pembuka surat

B.   penutup surat

C.            penutup surat undangan

          D.            isi surat

          E.             penutup surat resmi

 

5.        Cermatilah penulisan alamat surat barikut!

                Yth. ibu elisabeth indah susanto hadiningrat

                Di Jalan Babakan Salam

       Tasikmalaya

 

Penulisan yang salah pada alamat surat di atas adalah ....

                A.             Yth.

                B.             nama

                C.            Di

                D.            Jalan

                E.             Tasikmalaya

 

 

Pembahasan:

 

1.             Kunci                                       :               C

                Pembahasan           :

                Berdasarkan isinya, surat lamaran pekerjaan tersebut    ditulis berdasarkan inisiatif sendiri. Di sana jelas tidak    ditulis berdasarka pengumuman ataupun berdasarkan       iklan.

 

2.             Kunci                                       :               D

                Pembahasan           :

                Data di atas merupakan bagian dari surat lamaran    pekerjaan, yaitu bagian identitas pelamar.

 

 

3.             Kunci                                       :               A

                Pembahasan           :

                Dalam     menulis    surat   balasan   lamaran         pekerjaan,               pemakaian bahasa harus diperhatikan terutama    berkaitan dengan penolakan pekerjaan.

                Kalimat perbaikan isi surat balasan lamaran           pekerjaan                tersebut  yang paling tepat adalah  Mohon maaf    permintaan Anda kami                 tolak karena Anda tidak memenuhi         syarat.

 

4.             Kunci                                       :               C

                Pembahasan           :

Kalimat Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kehadiran Bapak/ Ibu kami mengucapkan terima kasih.

                Penggalan surat di atas merupakan bagian dari penutup       surat undangan.

 

5.             Kunci                                       :               B

                Pembahasan           :

                Penulisan yang salah pada alamat surat tersebut adalah       bagian nama. Penulisan nama harus memakai huruf             kapital di awal. Jadi, nama seharusnya  Ibu Elisabeth Indah             Susanto Hadiningrat.

 

 


Soal pilihan ganda KD 4.2 Mengkonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), serta struktur dan kebahasaan.

 KD 4.2 Mengkonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), serta struktur dan kebahasaan.

Bacalah teks berikut ini secara cermat!

(1) Padahal pohon tersebut selalu disiram dan tidak ketinggalan diberi pupuk. (2) Beberapa pohon di dalam kebun tidak mau berbunga seperti tanaman lainnya. (3) Ternyata pohon tersebut tidak mendapatkan cahaya matahari karena terhalang oleh pohon besar yang ada di pinggirnya. (4) Apa yang menyebabkannya. 

Penyusunan paragraf yang benar adalah .... 

A. (2) (1) (4) (3) 

B. (3) (4) (1) (2) 

C. (4) (2) (3) (1) 

D. (1) (3) (4) (2) 

E. (2) (4) (1) (3)

Kunci :

Pembahasan : Paragraf merupakan bagian dari karangan (tertulis) atau tuturan (lisan), yang pada umumnya terdiri dari beberapa kalimat yang fungsinya untuk mengungkapkan informasi tertentu dengan gagasan utama sebagai pengendalinya. Paragraf tersebut merupakan paragraf eksposisi dengan kalimat utama ada pada kalimat nomor (2) Beberapa pohon di dalam kebun tidak mau berbunga seperti tanaman lainnya. Sehingga pilihan jawaban yang mendekati kebenaran mengerucut antara opsi A dan E. Mari kita cermati lagi urutan kalimat setelah angka (2) yang benar apakah kalimat (1) atau kalimat (4). 

Mari kita cermati opsi A. (2) (1) (4) (3) 

(2) Beberapa pohon di dalam kebun tidak mau berbunga seperti tanaman lainnya. (1) Padahal pohon tersebut selalu disiram dan tidak ketinggalan diberi pupuk. (4) Apa yang menyebabkannya. (3) Ternyata pohon tersebut tidak mendapatkan cahaya matahari karena terhalang oleh pohon besar yang ada di pinggirnya.

Kalau kita cermati paragraf opsi A, antarkalimat sudah menjalin kesatuan isi dan makna. 


Kemudian mari kita cermati opsi E. (2) (4) (1) (3).

(2) Beberapa pohon di dalam kebun tidak mau berbunga seperti tanaman lainnya. (4) Apa yang menyebabkannya. (1) Padahal pohon tersebut selalu disiram dan tidak ketinggalan diberi pupuk.

Kalimat (2) dengan kalimat (4) memang sudah nyambung, namun coba perhatikan kalimat (4) dengan (1). Kalimat (4) dengan kalimat (1) jelas tidak ada kepaduan.

Sehingga jawaban soal di atas adalah A. (2) (1) (4) (3).

soal pilihan ganda KD 4.1. Mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis

soal pilihan ganda KD 4.1. Mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis

Bacalah teks berikut ini secara cermat!

(1) Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai World Wonder Heritage. (2) Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Tengah, bahkan di Indonesia. (3) Candi Buddha yang menjadi lambang Provinsi Jawa Tengah ini dibangun pada masa Pemerintahan Wangsa Syailendra berkuasa, yakni sekitar 700 SM dan tahun 825 M. (4) Kawasan wisata ini sangat mudah dijangkau oleh sarana transportasi baik dari Kota Solo atau dari Jogjakarta. (5) Jika Candi Borobudur memiliki area yang sangat luas, pengunjung disarankan untuk tidak membawa barang yang banyak.


Penggunaan kata penghubung yang tidak tepat terdapat pada kalimat bernomor... 

A. (1) dan (2) 

B. (2) dan (3) 

C. (1) dan (3) 

D. (3) dan (4) 

E. (3) dan (5) 


PEMBAHASAN:

Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Agar suatu paragraf membentuk kesatuan makna, dan isi, maka dibutuhkan yang namanya konjungsi.

Jawaban yang benar pada soal tersebut adalah E. Konjungsi yang tidak tepat pemakaiannya terdapat pada kalimat (3) dan (5). Konjungsi yang seharusnya digunakan pada kalimat (3) adalah hingga, sedangkan pada kalimat (5) seharusnya oleh karena.


soal pilihan ganda KD 3.1 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur.

 Bacalah teks berikut ini secara cermat!

(1) Rebus botol dengan air mendidih selama 10 menit, keringkan. 

(2) Isi botol dengan air hangat. 

(3) Masukkan susu formula bayi sesuai takaran. 

(4) Kocok hingga air dan susu formula tercampur rata. 

(5) Teteskan di telapak tangan sebelum diberikan untuk mengecek kehangatannya. 

Pernyataan yang tidak sesuai dengan petunjuk di atas adalah ... 

A. Sebelum dipakai botol harus direbus terlebih dahulu. 

B. Campurlah susu formula bayi dengan air panas. 

C. Setelah dicampur, kocoklah supaya rata. 

D. Sebelum diberikan pada bayi, cek dulu kehangatannya. 

E. Isilah botol dengan air hangat setelah direbus dan dikeringkan.

Kunci: B

Apakah teks prosedur kompleks itu? 

Teks prosedur kompleks adalah teks yang menjelaskan proses melakukan sesuatu melalui langkah-langkah yang secara runtut dan tidak bisa diubah-ubah langkah-langkahnya. Jika langkah-langkah yang ada di dalam teks prosedur kompleks diubah-ubah maka akan menghasilkan langkah yang salah. Jadi, di dalam teks prosedur kompleks harus menggunakan susunan kegiatan yang runtut dan tidak bisa dibolak-balik langkahnya. Teks di atas terdapat kalimat yang tidak sesuai dengan teks prosedur kompleks di atas. Kalimat yang tidak sesuai ada pada opsi  B Campurlah susu formula bayi dengan air panas. Kalimat ini tidak sesuai, seharusnya kalimat yang sesuai adalah "campurlah susu formula bayi dengan air hangat bukan air panas.

 

 

 

 

Soal pilihan ganda KD 3.4 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen

 Soal pilihan ganda KD 3.4 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.

Bacalah teks cerita rakyat hikayat di bawah ini dengan cermat!

Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu.

Hikayat Si Miskin.


1. Gaya bahasa yang digunakan dalam kutipan hikayat Si Miskin tersebut adalah ...

A. Hiperbola 

B. Personifikasi

C. Simile

D. eufemisme

E. Metafora.


Kunci Jawaban: C simile


(1) Hiperbola adalah gaya bahasa/ majas yang berupa ucapan atau ungkapan, atau pernyataan, atau kiasan yang dibesar-besarkan (berlebih-lebihan). Kiasan dalam hiperbol ini bertujuan untuk memperoleh efek tertentu. Dalam teks di atas tidak menggunakan majas ini.

(2) Personifikasi adalah gaya bahasa, atau majas pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau manusia. Dalam majas ini terdapat benda mati yang dianggap seolah-olah hidup. Contoh: Bulan terdiam membisu. Bulan dianggap diam dan membisu seperti manusia. Di dalam teks cerita di atas tidak terdapat majas personifikasi.

(3) Simile adalah majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa. Dalam majas ini menggunakan kata-kata pembanding; seperti, bagai, laksana. Dalam teks cerita di atas menggunakan majas simile. Berikut ini kutipannya: Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. 

(4) Majas eufemisme dapat berguna untuk menggantikan kata-kata yang dipandang tabu ataupun dirasa kasar dengan kata-kata yang dianggap pantas atau lebih halus. Berikut contoh majas eufemisme: 

Mulai hari ini Bu Min menjadi asisten rumah tangga di rumah kami. (asisten rumah tangga lebih halus daripada kata jongos) 

(5) Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Majas metafora mirip dengan majas simile. Perbedaanya majas metafora dengan simile adalah majas metafora adalah majas perbadingan secara  langsung, dan tidak menggunakan kata pembanding, sedangkan simile menggunakan kata pembanding. Berikut ini contoh majas metafora: Pemuda adalah tulang punggung negara.  Secara harafiah (bukan kiasan) makna kata tulang punggung adalah jenis tulang pada bagian punggung manusia. Tetapi makna kata tulang punggung pada kalimat tersebut bukan berarti itu. Makna frasa tulang punggung pada kalimat tersebut berarti penopang atau pokok kekuatan.


2. Kata arkais yang terdapat dalam hikayat tersebut adalah … . 

A. Si miskin 

B. maka 

C. setelah 

D. penghadapan 

E. tertawa.


Kunci: B maka


Kata arkais adalah salah satu kebahasaan dalam hikayat. Kata arkais adalah penggunaan kosa kata yang kuno dan tidak lazim lagi apabila dipakai saat ini. Penggunaan kata arkais hikayat di atas adalah penggunaan kata maka yang diulang-ulang.

Menemukan Informasi dari Bacaan

Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


Lambang negara Singapura yaitu Merlion. Merion adalah patung berkepala singa dan berbadan ikan. Menurut mitos, Singapura dahulu adalah kampung ikan.


 Informasi dari bacaan tersebut adalah .... 

A. patung berkepala singa 

B. lambang negara Singapura 

C. Singapura adalah kampong ikan 

D. Merlion lambang negara Singapura.


Menurut saya, jawaban soal di atas adalah B. Langkah mengerjakan soal seperti di atas adalah, yang pertama kita lakukan adalah mencari kalimat utama. Kalimat utama paragraf di atas adalah "Lambang negara Singapura yaitu Merlion." Kalimat ke-2 dan ke-3 adalah kalimat penjelas. Informasi suatu bacaan ada di dalam kalimat utama "Lambang negara Singapura yaitu Merlion."


Langkah ke-2 kita tentukan, inti dari kalimat utama "Lambang negara Singapura yaitu Merlion." Inti kalimat ada di induk kalimat. Induk kalimat ada pada frasa "Lambang negara Singapura", sedangkan "yaitu Merlion" adalah anak kalimat. Jadi, jawab soal di atas adalah B Lambang negara.

Monday, 30 November 2020

Soal pilihan ganda menganalisis unsur intrinsik Roman Siti Nurbaya karya Marah Rusli

Bacalah kutipan roman Siti Nurbaya karya Marah Rusli berikut ini!

Tatkala kulihat ayah akan dibawa ke dalam penjara, sebagaimana seorang penjahat yang bersalah besar, gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui, keluarlah aku, lalu berteriak, “Jangan dipenjarakan ayahku! Biarlah aku menjadi istri Datuk Maringgih!” 

Mendengar perkataan itu, tersenyumlah Datuk Maringgih dengan senyum yang pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya, dan terbanglah suka citanya dan berahi serta hawa nafsu hewan kepada matanya sehingga aku terpaksa menutup mataku.


1. Sudut pandang pengarang dalam kutipan novel tersebut adalah …. 

A. orang ketiga pelaku utama 

B. orang ketiga pelaku sampingan 

C. orang pertama pelaku sampingan 

D. orang pertama pelaku utama 

E. orang ketiga serbatahu.

Jawaban pertanyaan pada soal nomor 1 adalah D "orang pertama pelaku utama". Mengapa itu jawabannya? Karena di sini si pengarang menceritakan suatu peristiwa seolah-olah diri si pengarang itu terlibat/ mengalami sendiri peristiwa pada bacaan di atas. 



2. Watak tokoh Datuk Maringgih dalam kutipan novel tersebut adalah …. 

A. pemarah 

B. penurut 

C. penindas 

D. penyabar 

E. pemurah 

Watak tokoh Datuk Maringgih adalah C "penindas" ini dapat kita lihat dalam kutipan berikut ini

Mendengar perkataan itu, tersenyumlah Datuk Maringgih dengan senyum yang pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya ...

3. Pendeskripsian watak tokoh Datuk Maringgih dalam kutipan novel tersebut adalah melalui …. 

A. dialog tokoh 

B. gambaran fisik tokoh 

C. reaksi tokoh peristiwa 

D. jalan pikiran tokoh 

E. keadaan sekitar tokoh.

Pelukisan watak tokoh dapat diceritakan secara analitik dan dramatik. Pelukisan cerita secara analitik adalah si pengarang mengalami sendiri segala sesuatu yang terjadi di dalam cerita. Si pengarang seolah-olah terlibat di dalam cerita. Pengarang akan secara langsung menceritakan peristiwa/ cerita dengan secara langsung. Sedangkan pelukisan cerita secara dramatik berbeda dengan analitik. Pelukisan secara dramatik pengarang tidak terlibat di dalam alur cerita. Si pengarang bisa menceritakan kisah berdasarkan pengamatan bukan tokoh utama. Karena cerita di atas menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama (si pengarang terlibat dalam alaur) maka jawaban soal nomor 3 adalah D "Jalan pikiran tokoh.