Wednesday, 9 June 2021

Cara menemukan amanat pada suatu puisi

 Bacalah teks puisi berikut ini secara saksama!


DAUN-DAUN GUGUR LAGI


Bumi kembali menangis, saat letusan itu muntah

melebihi guntur siang hari, ada pekik burung-burung nazar

ada tangis murai beriuhan,

dan ada kegirisan terkurung daun-daun itu  gugur,

daun-daun itu gugur lagi

rebah ke pangkuan pertiwi

yang belum henti membalut luka

kemudian berjuta-juta perjuangan bergelora

seakan tak akan dihentikan

  (Iyut F)


Amanat yang tersirat dalam penggalan puisi tersebut adalah ...

A. renungkanlah apa yang sedang terjadi di negeri ini.

B. Kita jangan melupakan jasa perjuangan para pahlawan.

C. Hendaknya kita berjuang terus untuk mengatasi masalah negeri ini.

D. Janganlah menyia-nyiakan pengorbanan para pahlawan.

E. Negeri ini jangan dibuat terus kacau dan tidak aman.


Pembahasan:

Cara menemukan amanat dalam suatu puisi adalah kita cari dulu permasalahan yang ada, kemudian kita cari solusinya. Solusi masalah dalam suatu puisi itulah yang disebut dengan amanat.

Permasalahan yang ada di dalam puisi tersebut ada pada larik 

Bumi kembali menangis, saat letusan itu muntah

melebihi guntur siang hari, ada pekik burung-burung nazar

ada tangis murai beriuhan,

dan ada kegirisan terkurung daun-daun itu  gugur,

daun-daun itu gugur lagi

rebah ke pangkuan pertiwi

yang belum henti membalut luka

Solusi dalam puisi ada pada larik

kemudian berjuta-juta perjuangan bergelora

seakan tak akan dihentikan.



Jadi, jawaban soal di atas ada pada opsi C Hendaknya kita berjuang terus untuk mengatasi masalah negeri ini.

Memaknai isi yang terkandung di dalam puisi

Bacalah teks puisi berikut ini dengan cermat!

TANAH KELAHIRAN

Seruling di pasir ipis, merdu

Antara gundukan pohon pina

Tembang menggema di dua kaki

Rurangrang - Tangkubanprahu

Jamrut di pucuk-pucuk

Jamrut di air tipis menurun

Membelit tangga di tanah merah

Dikenal gadis-gadis dari bukit

Nyanyikan kentang sudah digali

Kenakan kebaya merah ke pewayangan

                             (Ramadhan KH.)

Soal nomor 1 

Isi yang terkandung dalam puisi tersebut adalah ....

A. kekaguman dan kecintaan penyair pada tanah airnya.

B. kebanggaan dan kedamaian penyair bila berada di tanah airnya.

C. kerinduan dan keinginan penyair membangun tanah airnya.

D. kegembiraan dan keprihatinan penyair pada tanah airnya.

E. ketenteraman dan kerinduan penyair terhadap tanah airnya.


Jawaban: A


Pembahasan:

Puisi "Tanah Kelahiran" karya Ramadhan KH. tersebut menjelaskan secara implisit tanah airnya yang rupawan. Dari penjabarannya yang mendetai dan kata-kata pujian yang dipilih, jelas terlihat kekaguman dan kecintaan penyair pada tanah airnya.


Soal nomor 2

Kata merah pada puisi "Tanah Kelahiran" karya Ramadhan KH. tersebut melukiskan .....

A. kemarahan

B. kemurkaan

C. kesedihan

D. kesombongan

E. kegembiraan

Jawaban: E

Pembahasan:

Kata merah dalam kutipan puisi "Tanah Kelahiran" karya Ramadhan KH. tersebut menggambarkan rasa gembira yang sedang dialami para gadis ketika panen tiba.

Tuesday, 8 June 2021

Menganalisis akibat konflik dalam cerpen

Bacalah kutipan cerpen berikut ini dengan cermat!

Dia mengelak dan kemudian mengambil kedua amplop yang menggeletak di atas meja.

"Ade, jangan ...!"

Tapi amplop itu dilarikan keluar.

"Ade, jangan!"

Anak saya terus kabur melewati rumah tetangga. Para tetangga ketawa melihat saya kejar-kejaran dengan anak. Mereka mungkin menyangka itu permainan biasa.

"Ade jangan, itu punya Oom!"

Terlambat. Anak saya melemparkan kedua amplop itu ke dalam kolam. Kedua-duanya. Ketika saya tangkap, dia diam saja. Matanya melotot menentang mata saya. Seakan-akan dia marah, karena bapaknya sudah mengkhianati hati nurani. Padahal saya hanya memerlukan waktu dalam menolak. Sayakan belum berpengalaman disuap. Apalagi menerima suap. Itu memerlukan keberanian mental. Baik menerima maupun menolaknya. 


Akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...

A. Tokoh Saya marah melihat anaknya membawa amplop berisi uang suap.

B. Tokoh saya sedih melihat anaknya yang membawa lari amplop berisi uang suap.

C. Tokoh Saya kecewa masih ada seseorang yang ingin melakukan tindakan suap.

D. Tokoh saya gagal menangkap anaknya yang membawa lari amplop berisi uang suap.

E. Tokoh Saya bingung karena amplop berisi uang suap dilempar ke kolam oleh anaknya.


Jawaban E


konflik dalam kutipan cerpen tersebut dialami oleh tokoh saya. Konflik cerpen tersebut adalah kebingungan toko Saya karena amplop berisi uang suap dibuang anaknya di kolam. Jadi, akibat dari konflik tersebut terdapat pada pilihan opsi E. Pernyataan A, B, C, D bukan merupakan akibat dari konflik yang ada dalam cerpen.

Sebab konflik dalam cerpen

Cermati kutipan cerpen berikut ini

 Ia menunduk, tidak sedih, hanya diam seperti buntalan besar teronggok di sudut teras. Hanya sehelai rambutnya yang tipis dan putih sesekali bergerak ditiup angin siang. Saya memanggil Sutini agar membangunkannya dan menyuruhnya pergi. Sebentar lagi banyak kerabat keraton yang lewat di depan teras menuju bangsal kulon. Mereka sudah lama mendengar gosip yang disebar Gusti Dar tentang gelandangan gila yang ngenger di rumah kami. Saya tak mau membenarkan gosip itu. Apalagi Mbok Jimah memang sudah jarang datang.


Sebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...

A. Ada orang gila tidur di teras rumah tokoh Saya.

B. Ada gosip yang disebarkan oleh tokoh Gusti Dar.

C. Sekelompok kerabat keraton berjalan di depan rumah.

D. Sekelompok prajurit keraton menuju bangsal kulon.

E. Mbok Jimah sedih dan menunduk di teras rumah.


Jawaban: B


Konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah tokoh Saya malu jika ada orang gila tidur di terasnya. Jadi, konflik dalam kutipan cerpen tersebut disebabkan gosip adanya orang gila (Mbok Jimah) yang tidur di teras rumah tokoh Saya sudah didengar banyak orang .zsementara itu, pernyataan yang terdapat pada pilihan jawaban A,C, D, E tidak sesuai dengan penyebab konflik dalam cerpen tersebut. 

mengevaluasi nilai moral dalam kutipan cerpen

 Perhatikan kutipan cerpen berikut ini!


(1) Aku berjalan dengan langkah santai, melewati orang-orang asing yang tak pernah kulihat. (2)Langkahku terhenti melihat seorang anak kecil yang sedang menangis. Dia menundukkan kepalanya sambil menghapus air matanya.

(3)"Hai, kenapa Kamu menangis?" tanyaku.

"Kakiku .... Kakiku sakit, Kak ..., hiks ... hiks..."

Dia menunjukkan kakinya yang berdarah. 

(4) "Kak ...! Kakak siapa? Kakak kenapa bisa melakukan itu? Tapi. Terima kasih, Kak." Dia tersenyum. (5)Aku hanya bisa tersenyum lalu meninggalkan gadis kecil itu.


Bukti nilai moral dalam kutipan cerpen tersebut ditunjukkan oleh angka ...

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5


Jawaban D

Berdasarkan kutipan cerpen tersebut dapat diketahui bahwa tokoh Aku peduli kepada seorang gadis kecil yang menangis.  Setelah ditolong tokoh Aku, gadis kecil mengucapkan terima kasih. Perbuatan gadis kecil tersebut menunjukkan nilai moral yang dapat dicontoh oleh pembaca. Jadi, jawaban yang tepat adalah D.


Penggunaan simbol dan majas dalam puisi

soal nomor 1

Perhatikan kutipan puisi berikut ini!


SEPAK BOLA

(Acep Zamzam Noer)

(1) Di usia yang ke-45, lelaki itu menuliskan sejumlah kata.

(2) Pada secarik kertas, yang tergantung bimbang

(3) Di rangkaian kembang. "Aku merindukanmu"

(4) Seperti merindukan Inne Ratu, dulu

(5) Ketika seluruh langit masih biru"


Simbol keindahan dalam puisi tersebut ditunjukkan oleh larik angka ....

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

Jawaban C

Perhatikan setiap larik dalam kutipan puisi tersebut. Simbol keindahan dalam larik puisi tersebut diungkapkan penyair melalui keinginan dirinya mengungkapkan rasa rindu pada sebuah rangkaian kembang. Pilihan kata kembang dapat mewakili keindahan yang pernah dialami oleh penyair. Jawaban yang tepat adalah pilihan jawaban C.

Soal nomor 2

Perhatikan kutipan puisi berikut ini

Sonet: Hei! Jangan Kaupatahkan

(1) Hei! Jangan kau patahkan kuntum bunga itu

(2) ia sedang mengembang, bergoyang dahan-dahannya yang tua

(3) yang telah mengenal baik, kau tahu

(4) segala perubahan cuaca 

(5) Bayangkan: akar-akar yang sabar menyusup dan menjalar

(6) hujan pun turun setiap bumi hampir hangus terbatas

(7) mekarlah bunga itu perlahan-lahan

  (Karya Sapardi Djoko Damono)


Dalam puisi tersebut banyak menggunakan majas ....

A. metafora

B. asosiasi

C. simile

D. sinekdok

E.  hiperbola

jawaban A

Sonet: Hei! Jangan Kaupatahkan

(1) Hei! Jangan kau patahkan kuntum bunga itu. Larik ini terdapat kata bunga. kata bunga pada larik ini adalah majas metafora. Metafora adalah majas perbandingan secara langsung. Bunga dibandingkan dengan sesuatu yang elok. Bunga pada larik ini bukan berarti bunga pada tumbuhan. Tetapi bisa berarti gadis.

(2) ia sedang mengembang, bergoyang dahan-dahannya yang tua. Larik ini menggunakan majas metafora. Majas metafora terdapat pada . Ia sedang mengembang bergoyang larik ini membandingakan ia/ bunga yang sedang mengembang dan bergoyang. Bunga di sini bukan bermakna bunga tumbuhan. melainkan bisa bermakna perempuan yang indah rupanya, yang sedang bergoyang mampu membuat si penyair kagum. 

(3) yang telah mengenal baik, kau tahu

(4) segala perubahan cuaca 

(5) Bayangkan: akar-akar yang sabar menyusup dan menjalar. Larik ini menggunakan majas metafora. akar-akar yang sabar menyusup dan menjalar, menggunakan majas metafora. karena kesabaran diibaratkan seperti akar yang pelan-pelan menyusup di tanah, yang nantinya akan menghasilkan suatu kekuatan.

(6) hujan pun turun setiap bumi hampir hangus terbatas

(7) mekarlah bunga itu perlahan-lahan


soal nomor 3

Perhatikan kutipan puisi berikut ini

                                Ketika Berdiri di Sini


ah, terbayang masa mudaku dulu
bersama orang tua hidup di kaki gunung
      membiru
sementara bapak nembang pangkur di tengah
       sawah membajak
aku istirahat di pematang sempat membuat
       sajak
(Piek Ardijanto Soeprijadi)

Makna kata membiru dalam kutipan puisi tersebut adalah ...
A. tanah subur dan hamparan laut luas
B. tanah pegunungan yang dekat pantai
C. tanah pegunungan yang berwarna biru
D. tanah subur dan dipenuhi tumbuhan hijau
E. tanah subur di pegunungan yang berwarna biru

jawaban D
Kutipan puisi tersebut mengandung makna kias. Makna membiru dalam kutipan puisi tersebut berarti subur. Bapak si penyair membajak sawah dengan senang hati di tanah pegunungan yangsubur. Jadi, jawaban terdapat pada opsi D




Thursday, 3 June 2021

Menulis puisi akrostik

 AYAH

(Fadhiiilah Dzaki Janu Nugroho)

Ayahku

Yang terus bekerja keras

Ayahku

Yang hanya peduli pada keluarga

Puisi tersebut belum membentuk suatu puisi akrostik. Kalau kita lihat pada larik pertama, 

kedua, ketiga sudah hampir membentuk sebuah puisi akrostik. Tapi pada larik terakhir 

seharusnya Fadhillah memilih diksi/ kata yang menggunakan awal kata berhuruf H, sehingga 

akan menghasilkan sebuah puisi akrostik. Selain itu, Fadhilah sebaiknya menggunakan pilihan 

kata yang bermakna kias. 

Penggunaan kata kias, akan menghasilkan sebuah puisi yang puitis. Bukankah suatu puisi itu 

menggunakan kata-kata kias yang kaya akan makna kata? Bukankah suatu puisi itu berbeda 

dengan kalimat prosa?

Penggunaan kata kias wajib digunakan dalam karya sastra puisi. Karena ini menjadi pembeda 

dengan karya prosa. Puisi di atas masih minim penggunaan kata kias, dan terkesan datar seperti 

kalimat dalam prosa. 

Puisi Ayah tersebut jika dibetulkan akan menjadi seperti ini:


AYAH


Ayahku

Yang terus bekerja selaksa dewa

Ayahku 

Hatimu selalu menyejukanku

Wednesday, 2 June 2021

Mengevaluasi isi struktur teks negosiasi

 Bacalah teks berikut ini dengan cermat!


(1) Anak : “Ayah, setelah lulus nanti, aku mau sekolah di SMA.” 

(2) Ayah : “Kenapa di SMA, Nak? Padahal, Ayah ingin kamu sekolah 

di SMK.” 

(3) Anak : “Kok di SMK? Kenapa memangnya Ayah, jika aku sekolah 

di SMK?” 

(4) Ayah : “Begini Nak, di SMK itu lulusannya bisa langsung bekerja.” 

(5) Anak : “Oh, gitu yah, iya aku setuju.” 

(6) Ayah : “Baguslah kalau kamu setuju.” 


Dialog yang menyatakan penawaran ditunjukkan oleh nomor ... 

A. 1, 2, 3, 4 

B. 2, 3, 4, 5 

C. 2, 3, 5 

D. 1, 2, 3, 5 

E. 2, 3, 4


Jawab: E


Proses cara menawar dalam teks negosiasi.

Cerita di atas mengisahkan cita-cita sang anak untuk sekolah di SMA. Proses penawaran terjadi saat sang ayah bertanya ke anak. Kemudian sang anak bertanya balik. Kemudian sang ayah menjelaskan pada si anak keutamaan sekolah di SMK. Jawaban yang tepat adalah E.

Tuesday, 1 June 2021

Menulis puisi akrostik

 Assalamualaikum wr. Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua. Anak-anak marilah kita selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan kepada kita. Tetap selalu jaga kondisi kesehatan, terapkan pola hidup sehat, tetap jaga jarak dengan orang-orang di sekitar Kalian ya. Selalu di rumah, taati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah saat ini ya. Semoga kita selalu diberikan kesehatan, dan semoga pandemi ini segera berakhir. Amiin.

Anak-anak, tema KBM kali ini adalah puisi Akrostik.

Apakah puisi akrostik itu? Puisi Akrostik adalah salah satu jenis puisi yang sajaknya disusun untuk mendeskripsikan sesuatu hal atau topik tertentu, puisi ini memiliki huruf-huruf di awal kalimat setiap barisnya yang menyusun sebuah atau beberapa kata secara vertikal.



Puisi ini cukup unik, karena memiliki awalan huruf dalam setiap barisnya yang membentuk susunan kata secara vertikal, dan bukan hanya itu saja, dalam pembuatan puisi akrostik ini juga cukup unik, karena penulis harus bisa mengait-ngaitkan huruf awalan sehingga terbentuk suatu deskripsi gagasan atau sebuah topik tertentu yang akan dikemukakan.



Pemilihan kata yang akan dijadikan huruf awalan dalam puisi akrostik ini termasuk bebas, penulis dapat menentukan sendiri berapa kata yang akan dipakai untuk dijadikan huruf awalan. walaupun terlihat sedikit rumit namun jika dipelajari lebih lanjut, ternyata ini tidak serumit yang dibayangkan.



Untuk lebih jelasnya lihatlan contoh puisi akrostik berikut :



                IBUKU

Indah doamu meluluri setiap nafasku

Baik hatimu laksana matahari yang tak lelah menyinariku

Ulet caramu membesarkan diriku

Kasih sayangmu abadi sepanjang waktu.. oh Ibu

Uluran tanganmu menyejukkan kalbuku.





Puisi di atas memiliki dua kata, yaitu secara  horizontal sebagai judul, dan dikembangkan secara vertikal membentuk rangkaian kata yang merupakan sebuah puisi akrostik. Larik di atas terdapat berbagai macam majas.



Majas-majas tersebut adalah metafora dan simile. Majas metafora adalah perbandingan secara langsung suatu benda dengan benda lain (tanpa dengan kata pembanding). Majas Simile adalah perbandingan  secara tidak langsung suatu benda dengan benda yang lain. Dikatakan secara tidak langsung karena menggunakan kata pembanding; seperti, laksana, bagaikan, dll.  


Contoh metafora:

"doamu meluluri setiap nafasku"

kata meluluri setiap nafasku diartikan dengan makna doa yang tulus, tidak pernah berhenti.


Contoh simile:

"Baik hatimu laksana matahari yang tak lelah menyinariku"


Larik tersebut dapat kita temukan kata pembanding yaitu "laksana". Kata pembanding laksana di pakai untuk membandingkan kebaikan hati seseorang dengan matahari.


Nah, sampai di sini pahamkan perbedaan simile dengan metafora.


Bagi Anda yang akan membuat puisi akrostik, pilihlah kata sesuai tema dan kreasikan isinya dengan mengait-ngaitkannya menjadi sebuah topik dan susun semenarik mungkin, sehingga menjadi indah. Pergunakan majas dan persajakan untuk memberikan efek keindahan suatu puisi.



Demikian pembelajaran menulis puisi akrostik pada kali ini.

Rangkailah kata-kata yang indah dan bagus, Rawatlah dan kabarkan atas nama, yang maha puisi…