Analisis laporan hasil observasi Tonggeret
Tonggeret (Cicadidae) merupakan serangga yang memiliki suara. paling nyaring. Terdapat lebih dari 2.000 jenis tonggeret yang hidup di dunia. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang berbeda.
Tonggeret mampu menghasilkan suara nyaring lantaran memiliki tymbal yang terdapat dalam perut. Organ itu berupa membran yang dilengkapi dengan otot-otot penggerak. Ketika otot- otot itu digerakkan, membran akan bergetar. Getaran itulah yang menghasilkan suara. Suara itu dapat semakin keras karena perut tonggeret memiliki rongga udara yang berfungsi seperti amplifier. Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
Hanya tonggeret jantan yang bersuara nyaring. Mereka menge- luarkan suara begitu keras untuk menarik perhatian tonggeret betina. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang unik. Tonggeret tidak dapat kawin dengan jenis yang berbeda. Selain untuk menarik perhatian betina, suara nyaring tersebut pun berguna untuk melindungi mereka dari serangan burung yang akan memangsanya.
Tonggeret dewasa hidup di pepohonan hanya selama 2 - 4 pekan. Beberapa hari setelah kawin, mereka akan mati. Beberapa spesies, bahkan cuma bertahan 3-4 hari. Saat bertelur, tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang pohon dan rerumputan. Namun setelah menetas, nimfa yang dihasilkan jatuh ke tanah. Mereka lalu menggali lubang sedalam 30-50 cm dan hidup dalam tanah selama 2-3 tahun. Namun, ada juga jenis tonggeret di Amerika Serikat yang dapat hidup di dalam tanah hingga 17 tahun. Tonggeret menyukai temperatur hangat, 24- 30°C untuk tumbuh optimal. Pada kondisi itu, nimfa akan keluar dari tanah dan tumbuh menjadi dewasa. Tonggeret termasuk jenis hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret menghisap cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup.
Petani kerap memanfaatkan suara keras tonggeret sebagai pertanda kemarau akan datang. Bunyi tonggeret ramai terdengar di penghujung musim hujan alias saat cuaca mulai panas. Saat tonggeret banyak bersuara, petani akan bersiap untuk bertanam palawija, seperti: jagung dan kacang, karena musim kemarau akan segera datang. Sayangnya, perubahan iklim menyebabkan suara tonggeret tidak lagi teratur sehingga tidak dapat lagi digunakan.
Analisislah struktur teks laporan hasil observasi tersebut!
Teks laporan hasil observasi mengenai tonggeret telah mencakup berbagai aspek yang relevan dengan subjek yang diamati. Berikut adalah analisis struktur teks laporan tersebut:
1. Pendahuluan:
- Menyampaikan informasi umum tentang tonggeret sebagai serangga yang memiliki suara paling nyaring.
- Menyebutkan jumlah jenis tonggeret yang ada di dunia dan bahwa setiap jenis memiliki suara yang berbeda.
2. Penjelasan Mengenai Suara Tonggeret:
- Menggambarkan struktur dan mekanisme tymbal dalam perut tonggeret yang menghasilkan suara.
- Menyebutkan bahwa suara tonggeret semakin keras karena adanya rongga udara yang berfungsi sebagai amplifier.
3. Suara Tonggeret Jantan:
- Menjelaskan bahwa hanya tonggeret jantan yang bersuara nyaring untuk menarik perhatian tonggeret betina.
- Menyebutkan bahwa setiap jenis tonggeret memiliki suara yang unik.
- Menjelaskan bahwa suara nyaring tersebut juga berfungsi untuk melindungi tonggeret dari serangan burung.
4. Siklus Hidup Tonggeret:
- Menjelaskan masa hidup tonggeret dewasa yang terbatas, hanya 2-4 pekan.
- Menjelaskan bahwa setelah kawin, tonggeret dewasa akan mati.
- Menggambarkan proses bertelur dan perkembangan nimfa tonggeret yang hidup dalam tanah selama beberapa tahun sebelum tumbuh menjadi dewasa.
5. Pola Makan Tonggeret:
- Menyebutkan bahwa tonggeret merupakan hewan herbivora.
- Menjelaskan bahwa tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon, sedangkan nimfa menghisap cairan dari akar pohon.
6. Peran Suara Tonggeret dalam Pertanian:
- Menjelaskan bahwa petani menggunakan suara keras tonggeret sebagai pertanda kemarau akan datang.
- Menyebutkan bahwa perubahan iklim telah mempengaruhi keberadaan dan pola suara tonggeret.
7. Penutup:
- Mengakhiri laporan dengan menyampaikan analisis struktur teks laporan hasil observasi tersebut.
Secara keseluruhan, struktur teks laporan tersebut terdiri dari pendahuluan yang memberikan konteks, penjelasan mengenai suara tonggeret, peran suara tonggeret dalam komunikasi dan pertanian, serta deskripsi tentang siklus hidup dan pola makan tonggeret. Laporan tersebut diakhiri dengan penutup yang mencakup analisis struktur teks.
No comments:
Post a Comment