Wednesday, 27 April 2022

Puisi Sosiawan Leak AGUSTUSAN DI PALESTINA

 Puisi Sosiawan Leak 

AGUSTUSAN DI PALESTINA 


Di Kampungku 

Saat 17-an

Anak-anak bernyanyi gembira

Meski internet, dan sekolah 

semakin menggila 

Narkoba dan kekerasan bersekongkol dengan kembang gula

Kekerasan dan jalanan

Semua tetap ceria

Berlari karung 

Bersepeda hias

dan Berpanjat pinang

serta tembak-tembakan dengan bedil mainan saat karnaval


Di Negerimu Palestina!

Walau sudah merdeka

Mereka tetap menjadi sasaran mesin perang!

Diiris-iris sadis mesiu kaum zionis

Tanpa aba-aba

Tanpa tanda jeda


Bangku-bangku sekolah kosong

sebab anak-anak ditangkap paksa

atas nama ketertiban

Dipenjara tanpa ada pengadilan

atau gugur dalam pertempuran tidak seimbang 

sementara yang tersisa diasuh trauma

Menghitung jari dan kelingking

yang tak lagi utuh jumlahnya

Kaki ....

tangan ...

dan kepala ...

Mata ...

yang ditinggal pasangannya seperti hidup diceraikan harapan.


Di kampungku..

Ibu-ibu memasak cinta dan kasih sayang

Meski menyajikannya tanpa garam

kepada para remaja

Penghias rumah dan gang dengan bendera warisan pahlawan

Yang mengibarkan daulat Negara ..

Sementara kaum laki-laki bekerja bakti

Membersihkan got dan selokan

Merapikan pagar halaman dan pohonan

Lantas membangun panggung pertunjukan 

Bagi bambu runcing

dan senapan mesin dalam pentas drama tanpa korupsi

apalagi manipulasi kekuasaan


Di Negerimu Palestina!

Ibu-ibu walaupun sudah di barak pengungsian

Terus diburu peluru-peluru Israel melebihi Izroil

Mereka membantai para rahim

Menciptakan tragedi

Nazi

Serbia

bosnia dan herzegovina

Bahkan pembantaian padang karbala 

Agar tak sempat lahir putra-putra Palestina

Tapi

Seperti jumroh di Mina

Iblis tanpa matahati

Dan kepala itu terus berjaya

Bahkan menari digdaya

 Mencengkram Aqso

Memata-matai warga

Bahkan mencegat mereka

Yang hendak berjumpa Tuhannya

Di kampungku dan di negerimu juga di Mina dan di mana-mana

Tak pernah benar-benar merdeka

Sebab setan berwajah tanah terus bergentayangan memamah kebun

dan pemukiman mengusir tuan rumah dan menginjak-injak kemanusiaan dengan durjana

Itulah kenapa Palestina

Sejak dulu kampungku dan negerimu adalah saudara

Kita

Senasib sepenindasan.

Kurban peradapan Dajjal 


(Sosiawan Leak, https://www.youtube.com/watch?v=8jEY3NNktfc )


No comments:

Post a Comment