Thursday 18 November 2021

Memahami teks eksposisi

 Teks eksposisi


Teks eksposisi merupakan teks yang bertujuan untuk menjabarkan suatu pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat, kenyal, montok. Eh, salah. singkat, padat, dan akurat.


A. Struktur Teks Eksposisi


Struktur teks cksposisi terdiri atas tesis (pernyataan pendapat), argumentasi, dan Penegasan ulang pendapat.


1) Tesis (pernyataan pendapat), merupakan gagasan utama atau prediksi penulis tentang sebuah permasalahan yang berdasarkan fakta. Misalnya, masalah pendidikan, ekonomi, budaya, dan politik. 


2) Argumentasi, merupakan penjelasan secara lebih mendalam pernyataan pendapat (tesis) yang diyakini kebenarannya oleh penulis melalui pengungkapan fakta-fakta sebagai penjelasan argumen penulis. Argumentasi biasanya ditandai dengan kalimat-kalimat yang berisi Pendapat penulis terhadap permasalahan yang menjadi topik pembicaraan. 


3) Penegasan ulang pendapat, merupakan penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang Oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi sebelumnya. Penegasan ulang pendapat ini terdapat pada bagian akhir teks eksposisi. 


B. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi


Kaidah kebahasaan yang ada dalam teks eksposisi, yaitu bersifat ilmiah, penggunaan pronomina, kata leksikal, dan konjungsi. 


1) Teks bersifat ilmiah. Ciri keilmiahan ini biasanya memuat informasi atau pengetahuan yang dilengkapi dengan pendapat para ahli, contoh, dan fakta-fakta. 


2) Adanya penggunaan pronomina. 


Pronomina merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung, misalnya: saya, kita, kami. Pronomina ini digunakan pada saat mengungkapkan pernyataan pendapat pribadi (klaim). 


3) Memanfaatkan kata-kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) untuk memengaruhi atau mengubah persepsi pembaca agar mengikuti atau menerima pendapat penulis teks. Hal itu sejalan dengan tujuan penulis bahwa pembaca akan memiliki keyakinan yang sama dengan penulis, yang akhirnya usulan penulis: dapat diterima. Misalnya, kata percaya. Kata percaya tergolong ke dalam verba yang menyatakan persepsi. Kata yang sejenis adalah yakin, optimistis, potensial, dan sebagainya. Kata tersebut dapat dinyatakan sebagai verba atau nomina sehingga akan berubah menjadi mempercayai/kepercayaan, meyakini/keyakinan, mempunyai optimisme/optimisme, dan berpotensi/potensi. 

4) Menggunakan kata hubung (konjungsi) untuk memperkuat argumentasi. Kata hubung tersebut dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya. Misalnya, pada kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut. 


No comments:

Post a Comment